May Day : SPSI Kota Banjar Takan Turun ke Jalan, pilih 'Syukuran'

JabarCeNNa.com, Banjar -- Memperingati Hari Buruh Internasional atau biasa disebut May Day yang jatuh setiap tanggal 1 Mei, para buruh yang tergabung dalam Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) Kota Banjar tidak akan melakukan aksi turun ke jalan. Melainkan mereka memilih untuk melakukan syukuran bersama dengan Pemerintah Kota dan Polres Banjar di Kantor Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi, Komplek Perkantoran, Jl. Geriliya, Banjar, Kota Banjar, Jawa Barat, Selasa (30 April 2019).

"Kita syukuran dan silaturahmi, daripada turun ke jalan. Enggak usah demo. Kalau besok, kita memilih libur bersama keluarga," ujar perwakilan buruh, Deka Yusuf dari PUK SPSI CV Sandi Persada Banjar kepada awak media usai kegiatan.

Lebih lanjut Deka mengungkapkan bahwa sejauh ini UMK di Kota Banjar telah sesuai rumus yang ditentukan, namun pihaknya akan berusaha agar upah yang didapat sesuai dengan sektoral atau upah minimum sektoral kota (UMSK). "Industri di Banjar terbesar itu sektor perkayuan. Jadi tak disamakan dengan upah dari supermarket atau lainnya, tak dipukul rata," ungkapnya.

Diharapkan, Pemkot Banjar dapat memperhatikan kesejahteraan bagi para buruh. Pemerintah diharapkan mendorong para pengusaha untuk lebih menyejahterakan para karyawannya.

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Walikota Banjar menyampaikan apresiasinya kepada para buruh di Kota Banjar yang telah lebih memilih kegiatan positif dengan tidak turun ke jalan. "Ditengah yang lain mengadakan aksi dan lain sebagainya, ini malah di Banjar mengadakan silahturahmi dalam bentuk syukuran," imbuhnya.

Dikatakan Nana, bahwa sudah disampaikan esensinya antara pekerja perusahaan adalah mitra bukan musuh. Jadi dengan cara silahturahmi dan berdiskusi seperti inilah permasalahan akan segera diselesaikan.

"Saya menghimbau kepada seluruh buruh khususnya di Kota Banjar agar mengikuti peraturan, bagaimanapun yang bisa di fasilitasi oleh Pemerintah pasti akan di fasilitasi. Apabila ada tuntutan, silahlan sampaikan dengan sesuai prosedur yang berlaku, sehingga tidak terjadi kegaduhan-kegaduhan," kata Nana.

Dijelaskan Nana, semua permasalahan muaranya tetap soal kesejahteraan, muaranya juga perusahaan berbincang tentang keuntungan. Perusahaan dan pekerja adalah mitra yang simbiosis mutualisme, perusahaan tidak bisa menaikan gaji karyawan ketika perusahaannya tidak untung.

"Untuk perusahaannya untung, maka pekerja harus bekerjanya secara baik supaya perusahaannya untung. Perusahaan, dunia usahanya maju pekerjanya juga kesejahteraannya meningkat," terang Nana.

Sementara itu, Kapolres Banjar, AKBP Yulian Perdana, S.I.K., memastikan bahwa peringatan May Day di Kota Banjar tak akan ada aksi unjuk rasa. "Yang ada hanya unjuk tumpeng, unjuk doa dan unjuk tasyakur serta unjuk kebersamaan. Jadi antara pengusaha dan pekerja harus equilibrium di titik yang seimbang. Dengan adanya kegiatan ini tujuan nya tercapai tidak harus turun ke jalan," tandasnya.

.Tm