Disdikbud Bekerjasama dengan DLH Kuningan Gelar Kegiatan Gerakan Sekolah Menanam


JABARCENNA.COM | KUNINGAN,- Guna tumbuhkan kesadaran dan kepedulian terhadap warga sekolah dan masyarakat tentang pentingnya penyuluhan kerusakan hutan dan lahan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan bekerjasama dengan Dinas Lingkungan Hidup Kuningan gelar kegiatan Gerakan Sekolah Menanam.

Bertempat di SMPN 1 Cimahi, Kecamatan Cimahi Kabupaten Kuningan, Kamis (30/12/2021), Bupati Kuningan H. Acep Purnama, SH.,MH. hadiri Kegiatan Gerakan Sekolah Menanam.

Dikatakan Bupati Kuningan, segera menanam bibit-bibit pohon yang sudah ada. "Bibit-bibit pohon yang ada, hari ini atau besok sudah mulai ditanam. Ketika Januari saya akan main lagi kesini sudah tertanam semua", ujarnya.

Peran serta masyarakat, sekolah dan stakeholder lainnya dalam upaya menjaga dan memelihara lingkungan merupakan komitmen bersama dalam mewujudkan Kabupaten Kuningan sebagai Kabupaten Konservasi. 

Kepedulian masyarakat dalam mengelola dan memelihara lingkungan melalui kegiatan penghijauan dengan melibatkan para siswa, guru di sekolah menjadi pintu masuk menuju sekolah berbudaya lingkungan (Adiwiyata), tuturnya

Gerakan sekolah menanam merupakan bagian dari program sekolah berbudaya lingkungan (adiwiyata) dalam rangka mendorong terciptanya budaya dan kesadaran warga sekolah, untuk menjaga lingkungan sekolah yang sehat serta hijau program ini mengacu kepada undang-undang nomor 32 tahun 2009 tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. 

Undang-undang ini mendefinisikan pembangunan berkelanjutan sebagai upaya sadar dan terencana yang memadukan aspek lingkungan hidup, sosial dan ekonomi ke dalam strategi pembangunan untuk menjamin keutuhan lingkungan hidup serta keselamatan, kemampuan, kesejahteraan dan mutu hidup generasi masa kini dan generasi masa depan ada 4 (empat) komponen untuk mencapai tujuan program sekolah berwawasan lingkungan (adiwiyata) yang menjadi satu kesatuan utuh dalam mencapai sekolah adiwiyata. Keempat komponen tersebut adalah Kebijakan berwawasan lingkungan, Pelaksanaan kurikulum berbasis lingkungan, Kegiatan lingkungan berbasis partisipatif dan yang terakhir yaitu pengelolaan sarana pendukung ramah lingkungan. Demikian dijelaskan bupati.

“tujuan dari program adiwiyata adalah untuk menumbuhkembangkan dan menanamkan kepedulian warga sekolah, khususnya peserta didik dalam menjaga dan melestarikan alam dan lingkungan sejak usia dini. Hal ini dilakukan tidak terlepas dari peran sentral sekolah sebagai salah satu tempat yang tepat untuk membentuk karakter generasi muda yang peduli dalam menjaga kelestarian lingkungan selain itu, tujuan dari program ini adalah untuk mewujudkan warga sekolah yang bertanggung jawab dalam upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup melalui tata kelola sekolah yang baik untuk mendukung pembangunan berkelanjutan” tutur Acep Purnama.

Bupati juga menyerahkan bibit pohon secara simbolis. Ketika proses penyerahan berlangsung, beliau juga membahas sedikit tentang program pemagaran sekolah menggunakan tanaman hidup agar lebih efektif dan efisien yaitu pucuk merah.

"Saya ingin pagar-pagar sekolah ditumbuhi dengan tanaman hidup yaitu pucuk merah", ucapnya.

Selain itu dikatakan Bupati Acep, alhamdulilah pada tahun 2021 ini Kabupaten Kuningan mendapat penghargaan Raksa Persada dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat, diantaranya 8 sekolah Adiwiyata Tingkat Provinsi dan Penghargaan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk 2 sekolah Adiwiyata Tingkat Nasional.

“Gerakan Sekolah Menanam ini merupakan kerjasama & kolaborasi stakeholder seperti Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Dinas Lingkungan Hidup dan para pemangku kepentingan untuk mempertahankan lingkungan agar tetap lestari. Untuk itu mari kita bersama-sama menggelorakan gerakan menanam di lingkungan kita masing-masing” Jelas bupati.

Kepala Bidang SMP Disdikbud Kuningan, Abidin menambahkan, gerakan ini sebagai salah satu langkah untuk mewujudkan sekolah berbasis lingkungan. Pada akhirnya secara bertahap, sekolah yang meraih Adiwiyata bisa mencapai target di kisaran 50 persen pada tahun mendatang.

“Ini spirit kita untuk mencapai Sekolah Adiwiyata. Insya Allah kita akan mencapai angka yang ditargetkan, tahun depan bisa 50 persen dari total 108 sekolah,” imbuhnya.

Dia menegaskan, gerakan sekolah menanam sebagai wujud kesiapan setiap sekolah dalam meraih Adiwiyata.

“Sekolah merupakan sebuah arena, dimana pembelajaran harus multi. Tidak hanya persoalan menulis, tapi bagaimana siswa kita diberikan sebuah pemahaman kaitan dengan pembelajaran lingkungan agar peduli terhadap alam dan lingkungan,” ungkapnya.

Oleh sebab itu, Ia menekankan, agar siswa tidak abai terhadap lingkungan. Jadi gerakan sekolah menanam ditujukan untuk mendidik siswa, agar lebih mencintai lingkungan.

“Kita ingin agar anak-anak didik kita bisa berbuat lebih baik terhadap lingkungan, menjaga dan melestarikan lingkungan,” pungkasnya.

Ditempat yang sama dikatakan ketua panitia H. Supriyadi, M.Pd, Ada kurang lebih 4.000 pohon yang rencananya akan ditanam. Tujuannya kegiatan ini dilakukan 
menumbuhkan kesadaran & kepedulian terhadap warga sekolah dan masyarakat tentang pentingnya penyuluhan kerusakan hutan dan lahan melalui penanaman pohon, Singkatnya.

Hadir dalam kegiatan tersebut yaitu Sekda Kabupaten Kuningan, Asisten Pemerintahan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Kabag Kesra Setda Kabupaten Kuningan, Kepala Desa Cimahi, Pimpinan PT. Taspen Cabang Cirebon, Camat Kecamatan Cimahi, pegiat lingkungan hidup dan unsur lainnya.  (Iwan)