BPBD Kuningan Siap Laksanakan Arahan Presiden


KUNINGAN | JABARCENNA.COM,- Belum lama ini Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Penanggulangan Bencana 2023 digelar. Dalam Rakornas tersebut Presiden menekankan untuk memperkuat mitigasi bencana di wilayah masing-masing.

Tidak hanya itu presiden pun meminta agar setiap kepala daerah mengupayakan anggaran kebencanaan, dan mengidentifikasi potensi bencana di daerah masing-masing.

Guna melaksanakan arahan tersebut, BPBD Kabupaten Kuningan siap melaksanakan arahan yang disampaikan presiden.

"Dengan adanya arahan presiden terkait dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana, BPBD Kuningan siap laksanakan arahan presiden", kata Kepala Pelaksana BPBD Kuningan Indra Bayu Permana, S.STP melalui Sekertaris Pelaksana Ayip Sutrisno, SE, Rabu (15/3/2023) saat ditemui diruang kerjanya.

Dikatakan Ayip, Kunci mengatasi kebencanaan ada beberapa yang harus di lakukan diantaranya dengan mengelola prosedur mulai dari tahap pra bencana, tanggap darurat dan pasca bencana yang harus dikelola dengan baik. Dan Pra bencana sendiri itu ada yang bersifat pencegahan dan mitigasi serta kesiapsiagaan.

Lalu untuk Tanggap darurat, itu sebagaimana serangkaian kegiatan yang dilakukan dengan segera pada saat kejadian bencana untuk menangani dampak buruk yang ditimbulkan, yang meliputi kegiatan penyelamatan dan evakuasi korban, harta benda, pemenuhan kebutuhan dasar, perlindungan, pengurusan pengungsi, penyelamatan, serta pemulihan hal seperti demikian lah yang mungkin harus bisa kita lakukan dilapangan.

"Jika masa tanggap darurat telah dilewati, maka kegiatan penanggulangan akan masuk ke tahap pasca bencana, yakni pemulihan. Nah, Bidang rehabilitasi serta rekonstruksi memegang peranan penting dalam kondisi ini", ujarnya

Untuk BPBD Kuningan sendiri sejauh ini kita mengadakan Pusdalop (Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana.red) dan kita juga melakukan edukasi bencana ke tingkat sekolah seperti halnya pada tingkat jenjang SMP. Bahkan kegiatan yang sudah berjalan pun seperti program Destana (Desa Tanggap Bencana.red) hal-hal seperti itulah yang memang telah kita lakukan namun terkadang dalam pelaksanaan kita masih terhambat dengan sumber daya manusia yang ada serta anggaran yang terbatas, pungkasnya.

(Iwan)