Walikota Banjar Akui Kurangnya Sosialisasi Terkait Pembangunan Museum The Mummy


BANJAR | JABARCENNA.COM,- Polemik terjadinya kekisruhan pembangunan Museum The Mummy di Banjar Water Park Kota Banjar diduga lantaran kurangnya sosialisasi dari awal. Hal tersebut diakui Wali Kota Banjar saat Rapat Pembahasan Lebih Lanjut Tentang Wahana Edukasi Museum The Mummy di Ruang Rapat Gunung Sangkur Gedung Sekretariat Daerah Kota Banjar.

Meski kurangnya sosialisasi, Wali Kota Banjar menyetujui adanya pembangunan tersebut lantaran ada beberapa tujuan, diantaranya menyelamatkan aset kemudian edukasi untuk masyarakat, pengembangan wisata dan tentunya dapat menyerap tenaga kerja.

"Dari tujuan-tujuan tersebut, mudah-mudahan nantinya bisa menambah PAD Kota Banjar, karena disitu ada perjanjian 70 - 30, " ucapnya seusai Rapat Pembahasan bersama pihak terkait di Depan Ruang Rapat Gunung Sangkur Gedung Sekretariat Daerah Kota Banjar, Selasa (28/3/2023).

Terkait kurangnya sosialisasi, Wali Kota mengakui hal tersebut kesalahan pihaknya, dan mohon maaf atas kesalahan tersebut

" Koordinasi sudah, cuma kesalahan ibu tidak sosialisasi. Karena setelah koordinasi, langsung berangkat Umroh. Lupa dan ada kegiatan Hari Jadi Kota Banjar, begitu lagi di Bandung sudah viral," ujarnya.

Untuk pembangunan Museum The Mummy sendiri akan terus berlanjut sesuai dengan kesepakatan dalam rapat yang telah dilaksanakan bersama para tokoh Agama/ Ulama, tokoh masyarakat, serta beberapa pihak terkait.

" Pokoknya museum The Mummy ini untuk edukasi ke masyarakat saja, bukan untuk disembah, " tandasnya.

Wali Kota juga berharap setelah dibukanya Museum The Mummy tersebut, Banjar Water Park kembali beroperasi. Jadi bukan hanya Museum The Mummy saja yang diharapkan akan dinikmati pengunjung/wisatawan.


Sementara itu Direktur Maju Jaya Dwi Vira pengembang The Mummy Banjar, Daskim menyatakan rasa syukurnya atas hasil dari musyawarah dengan para ulama terkait polemik pembangunan Museum The Mummy.

Dimana dalam musyawarah tersebut berhasil disepakati pemahaman dari segi akidah atas pembangunan ini.

Sementara pihaknya melihat dari segi bisnis, "Dari segi bisnis ini prospek yang cukup bagus, sedangkan dari segi agama keberadaan Museum ini cukup sebagai edukasi kepada masyarakat, bagaimana kehidupan Firaun. Ini sebagai pelajaran, bahwa hidup di dunia ini sekuat-kuatnya manusia bahkan menyatakan dirinya sebagai Tuhan, akhirnya mati juga," ucapnya.

Untuk Museum The Mummy ini sendiri sudah diplot untuk di Jawa Barat hanya dibangun di 2 tempat yaitu di Bandung dan di Kota Banjar.tema