JABARCENNA.COM: wisata | Portal Berita Jabar Katanya
Tampilkan postingan dengan label wisata. Tampilkan semua postingan


KUNINGAN | JABARCENNA.COM,– Upaya memperkuat Kuningan sebagai destinasi wisata unggulan di Jawa Barat, Pemerintah Kabupaten Kuningan melalui Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata melaunching Calendar of Occasion (COE) yang berisi occasion unggulan yang akan di gelar selama tahun 2024, Jumat (26/01/2024).

Berlangsung di Obyek Wisata Balong Dalem Desa Babakanmulya, _Occasion_ tersebut berisikan 23 motivation yang dirancang guna meningkatkan jumlah kunjungan wisata ke Kuningan. Adapun 2 motivation unggulan adalah Celebration Durian yang akan di selenggarakan di Bulan Februari dan Celebration Ciremai yang akan di selenggarakan Juni nanti.

Dikatakan Drs Asep Sukmana Msi selaku Kadispora Jabar bahwa potensi pariwisata di Jawa Barat sungguh luar biasa, menurutnya Jawa Barat di ciptakan ketika Tuhan Sedang Tersenyum.

“Untuk itu pemanfaatan pariwisata ini perlu kita gali demi kemaslahatan masyarakat sebanyak-banyaknya serta dalam upaya meningkatkan perekonomian” imbuhnya.

Menurutnya ada 3 fokus utama untuk meningkatkan kunjungan Wisatawan baik lokal maupun mancanegara ke daerah, yaitu Kebudayaan, kuliner dan potensi wisata.

“Kuningan sudah punya itu semua, potensi kebudayaannya, kulinernya serta wisatanya yang menakjubkan. Jadi kami dorong event-event berskala Internasional di lakukan. Jangan kagok dan jangan setengah-setengah, kita ingin mendorong destinasi wisata di daerah Ciayumajakuning dan Jawa Barat bagian selatan, karena Bandung sudah crowded” ungkap Beni.

Occasion tersebut juga memperkenalkan Symbol dan Tagline Pariwisata Kuningan yang mengusung tema “Kuningan Beu” yang memiliki arti ayo berwisata ke Kuningan.


“Kuningan Beu sendiri berasal dari Basa Sunda dialek Kuningan yang berbeda dengan Basa Sunda pada umumnya. Memiliki arti “Yuk ok, ke Kabupaten Kuningan!” yang bertujuan untuk mengundang langsung masyarakat datang ke Kabupaten Kuningan” Ungkap PJ Bupati , Dr. Drs. H. Raden Iip Hidajat, Mpd.

“Beu” diartikan juga sebagai tanda kedekatan antara Kuningan dan masyarakat karena penggunaannya hanya pada orang terdekat.

“Kuningan beu” juga memiliki makna akronim dari kata bahagia, estetik dan unik, sehingga wisatawan yang berkunjung ke kabupaten kuningan akan merasakan kebahagiaan yang tiada henti atau perpetual excitement” Tambah Iip, sapaan akrab Pj Bupati.



Selanjutnya Iip Hidajat menyebutkan bahwa symbol dan tagline pariwisata merupakan identitas dan jati diri dari sebuah industri pariwisata, dimana dengan identitas yang notorious dan definitif sebuah destinasi dapat dikenang dan tertanam dengan indah dalam ingatan. Sehingga setiap orang akan tergerak untuk kembali berkunjung.

“Mengingat symbol, tagline serta calendar _of occasion_ ini sangat strategis bagi pengembangan pariwisata di kuningan, maka dalam kesempatan ini saya mengintruksikan kepada seluruh kepala SKPD lingkup pemerintah Kabupaten kuningan untuk mendukung secara konkrit dalam implementasi symbol & tagline serta pelaksanaan calendar _of occasion_ ini” Pinta Iip.

Pada kesempatan yang sama juga di propelling Kampung Sunda yang penandatanganan prasastinya dilakukan oleh Pj Bupati Kuningan serta di saksikan oleh Dandim 0615 Kuningan, Kajari Kuningan, Sekretaris Daerah, ketua Pengadilan Agama dan Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata.

Kuningan Beu merupakan konsep “brand” yang digagas oleh seorang pemuda asal Desa Tundagan, Kecamatan Hantara bernama Fadlan Aulia. Fadlan merupakan juara pertama dari sayembara pembuatan symbol yang dilakukan oleh Disporapar Kabupaten Kuningan beberapa waktu lalu untuk memperkuat Kuningan sebagai destinasi wisata unggulan.

Beu sendiri merupakan ragam Basa Sunda dialek Kuningan yang berbeda dengan Basa Sunda pada umumnya. Memiliki arti “Yuk ah” yang bertujuan untuk mengundang langsung masyarakat datang ke Kabupaten Kuningan.

“BEU” juga merupakan singkatan dari “Bahagia, Estetik, dan Unik”. “Bahagia”, merupakan kata yang berkesinambungan dengan tagline Perpetual Exitement. “Estetik” bermakna keindahan.Katanya (Angga)


KUNINGAN | JABARCENNA.COM,-
Pada musim libur Sekolah Natal dan menjelang tahun baru 2024 dimulai Minggu 24 Desember 2023 hingga Senin pengunjung wisata ke Kabupaten Kuningan mengalami peningkatan, yang mana hampir seluruh obyek wisata dari mulai titik utara barat, tengah, hingga selatan barat, atau mulai dari Kecamatan Pasawahan, Cilimus, Cigandamekar, Jalaksana, Cigugur, hingga Kecamatan Darma seakan tak mampu membendung kehadiran pelancong yang jumlahnya lebih banyak dibanding liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru) sebelumnya. Senin (25/12/2023).


Salah satu obyek wisata Edukasi dan Religi J&J, yang terletak tidak jauh dari gerbang jalan menuju tempat bersejarah Gedung Perundingan Linggarjati, di ruas Jalan Bojong – Linggarjati, Kecamatan Cilimus. Bahkan, sebelum jam operasional dibuka, terpantau para wisatawan lokal yang datang tak hanya dari wilayah Kuningan saja, tapi juga dari berbagai daerah di Jawa Barat, Jabotabek, dan sebagian Jawa Tengah itu telah mengantri depan pintu loket.


Seperti halnya yang diungkapkan Boncu Sumardi, sebagai juru parkir J&J, bahwa sejak kurang lebih pukul 07.00 WIB beberapa kendaraan pengunjung telah tiba memadati area perkir J&J, dan rela menunggu loket dibuka. Semakin siang, bahkan hingga senja dia serta beberapa juru parkir lainya dibuat sibuk, akibat kendaraan, roda 2, 4, bahkan bus yang terus berdatangan silih berganti. Ungkap boncu


“Sejak hari Minggu kemarin, dari pagi pengunjung seperti tak henti berdatangan, terus membludak dari pagi sebelum loket dibuka, hingga menjelang senja. Malahan, meski pada Senin (25/12/2023) sempat turun hujan yang begitub lebat, tapi kondisi ini tak membuat surut kehadiran pengunjung,” ucap Boncu.


Hal Senada diucapkan Atena, salah satu staf dari Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah (Bappenda) Kabupaten Kuningan, yang dalam dua hari masa liburan itu berkunjung ke J&J, dimana dia melihat sendiri, jika terdapat peningkatan cukup signifikan jumlah pengunjung dibanding tahun tahun sebelumnya.


“Ini menandakan obyek wisata J&J bukan cuma semakin dikenal namanya, namun juga fasilitas yang tersedia di tempat ini. Saya sendiri mengakui, lokasi wisata ini sangat representatif, dan tak hanya bersifat untuk hiburan semata, dengan ketersediaan berbagai kolam renang, tetapi juga terdapat banyak nilai edukasinya,” ucap staff dari dinas yang dipimpin Guruh Irawan Zulkarnen itu.


Hal yang sama di ungkapkan Aliman, salah seorang pengunjung yang merupakan perantauan Kuningan di daerah Bekasi. Aliman mengaku, setiap libur dan mudik selalu menyempatkan diri membawa istri beserta kedua anaknya berwisata ke J&J, karena ada kenyamanan dan nilai lebih yang tersaji dibalik murahnya harga tiket masuk (HTM).

“Suasana disini sangat nyaman, bersih, juga tersedia fasilitas yang membuat saya, istri dan anak anak saya mendapat banyak wawasan. Mulai dari wawasan tentang berbagai jenis hewan, tanaman atau agro wisata. Dan satu lagi, yang disebut wisata religi disini benar-benar terealisasi, yakni adanya lokasi untuk manasik dengan tersedianya miniatur Ka’bah, hijr Ibrahim, hijr Ismail, sampai pesawat terbang yang memperlengkap simulasi hingga seakan benar-benar tengah melakukan ibadah tersebut,” ucap Aliman./WN



BANJAR | JABARCENNA.COM,- Sekretaris Daerah Kota Banjar, Dr. H. Soni Harison, AP., S. Sos., M. Si., menghadiri kegiatan Ngabumi 5 yang bertempat di Situs Cagar Alam Pulo Majeti Kelurahan Purwaharja Kecamatan Purwaharja, Selasa (25/07/2023).

Ngabumi merupakan salahsatu upacara tradisional di kota Banjar yang bertujuan sebagai bentuk penghormatan pada leluhur yang telah mewariskan kearifan dan berbagai pedoman tentang bagaimana berprilaku antara manusia-manusia, manusia-alam, dan manusia-Tuhan. Tradisi Ngabumi digelar sebagai wujud syukur masyarakat kepada Allah SWT atas berlimpahnya hasil bumi yang telah dipanen. Kegiatan ini dilaksanakan rutin setiap tahun khususnya di awal Tahun Baru Islam dengan berbagai rangkaian ritual budaya yang diselenggarakan selama dua hari dengan menggelar beberapa kegiatan seperti Seba Hasil Bumi, Ngalarung, Nyangreub, Istigasah dan Pengajian, Ngawangkong, Proses Mipit, Kirab dan Tarian Pohaci.

Dalam sambutanya, Sekretaris Daerah mangetakan bahwa kegiatan ini merupakan salahsatu bentuk syukur masyarakat, khusunya masyarakat Pulo Majeti atas hasil bumi yang melimpah. Dijelaskanya, kewajiban melestarikan budaya merupakan kewajiban setiap individu.

"Seperti kata pepatah 'Sanes Migusti, tapi mupusti kana ieu tradisi, ulah dugika leungit keur anak incu urang isukan'. Hari ini kita hadir disini untuk melestarikan budaya kita sendiri. " Ucapnya.

Dalam kesempatan tersebut, Sekretaris Daerah Juga mengucapkan terimakasih atas dukungan, sinergi serta kolaborasi dari seluruh budayawan dari dalam dan luar Kota Banjar untuk memeriahkan kegiatan tersebut. Sekda juga berjanji akan menyiapkan pasilitas Wifi gratis di Situs Pulo Majeti serta serta akan memberikan bantuan komputer bagi pengelola Situs Budaya Pulo Majeti.

"Disamping ngamumule budaya sendiri, kegiatan ini juga menjadi daya tarik wisata budaya di Kota Banjar. Jika kegiatan ini digelar secara rutin serta dilakukan promosi ke daerah lain, maka ini akan menjadi magnet untuk pengunjung datang ke Kota Banjar yang akan berdampak terhadap peningkatan perekonomian masyarakat, khusunya masyarakat di Sekitar Situs Budaya Pulo Majeti. " Pungkas Sekretaris Daerah./TM





KUNINGAN | JABARCENNA.COM,- 8 Desa Penyangga yang berada di wilayah Waduk Darma khususnya yang tergabung dalam BUMDESma Darma Bhakti Kecamatan Darma Kabupaten Kuningan menginginkan adanya kerjasama dengan pihak PT Jaswita selaku pengelola Wisata Waduk Darma.

"Kita ingin adanya kerjasama dengan pihak PT Jaswita karena beberapa desa penyangga

Wisata Waduk Darma seperti halnya 8 desa yang ada sesuai hasil pertemuan rapat bersama, maka kita putuskan untuk melakukan ajuan kerjasama dan keinginan dalam hal ikut andil dalam pengelolaan obyek wisata tersebut", ucap Hendriyatno Direktur Bumdesma Darma saat ditemui dikantornya, Rabu (7/6/2023).

Kita tidak ada niatan untuk mengambil alih pengelolaan wisata waduk darma, kita hanya ingin minta dilibatkan. Karena setahu kami dalam pengelolaan di dalamnya itu oleh perorangan. Dan tidak hanya itu, kata Hendriyanto kenapa hanya satu desa saja juga yang bisa ikut andil dalam pengelolaan tersebut, kan ada desa penyangga, seenggaknya bisa dilibatkan sehingga pemberdayaan terhadap perekonomian bisa merata, tukasnya

Adanya pernyataan dari Direktur BUMDESma Darma Bhakti tersebut nyatanya didukung oleh Duta BUMDESma Kabupaten Kuningan Dani.


Dikatakan Dani, "saya selaku duta BUMDESma sangat setuju dan mendukung dengan adanya metode-metode yang ingin dibangunnya kerjasama antara beberapa desa penyangga dengan PT Jaswita tersebut. Sebagaimana dari beberapa desa penyangga tersebut kan masuk dalam BUMDESma jadi kenapa tidak! ini perlu dilibatkan dalam pengelolaan wisata tersebut, ucapnya

"Sebenarnya kita hanya ingin dirasa adil saja, karena tujuan keinginan adanya kerjasama yang dibangun ini sebagai pemberdayaan masyarakat. Mungkin kita bisa lihat dalam pengelolaan didalamnya itu kan setahu saya oleh perorangan, nah melihat dari itu maka saya hanya ingin mengadvokasi saja, dan saya tergerak karena menjadi duta bumdes sehingga ada tugas yang memang harus saya gelorakan terkait Bumdes ini" kata Dani

Dan Intinya ada satu usaha yang mungkin bisa dikolaborasikan di jaswita tersebut, jadi jelas ketika desa penyangga ini ikut dilibatkan ini menjadi program yang mungkin bisa dilakukan secara kerjasama sebagaimana sesuai aturan yang berlaku, pungkasnya (Iwan)


SOLO | JABARCENNA.COM,- Momen cuti bersama dimanfaatkan keluarga besar Presiden Indonesia Joko Widodo dengan mengunjungi kawasan wisata Solo Safari, Kota Surakarta, Senin Januari 2023.

Presiden Joko Widodo dan Ibu Iriana Joko 
tampak bersama cucunya, Jan Ethes dan La Lembah Manah yang juga didampingi sang ayah Wali Kota Surakarta, Gibran Rakabuming Raka, dan istri, Selvi Ananda,  tiba di Solo Safari sekitar pukul 09.27 WIB.


Setibanya di Solo Safari, Presiden bersama keluarganya berjalan kaki menelusuri area Solo Safari yang saat ini masih dalam proses finalisasi sebelum soft opening untuk umum pada tanggal 27 Januari 2023 yang akan datang.

"Saya hanya ingin melihat akan jadi kayak apa sih? Saya lihat bagus," ujar Presiden dalam keterangannya kepada awak media usai kunjungan.

Selama kunjungan, tampak Jan Ethes dan La Lembah turut memberi makan burung Blue and Gold Macau, berinteraksi dengan ular piton albino, serta melihat walabi, hewan yang mirip dengan kanguru.


Presiden juga berkeliling melihat area terbuka di Solo Safari, melihat kuda, dan binatang lainnya yang ada di area Solo Safari. Selain itu, Jan Ethes dan La Lembah Manah juga nampak bermain, berfoto, dan berkeliling dengan kuda poni.

Usai berkeliling dan meninjau, Presiden dan rombongan meninggalkan kawasan wisata Solo Safari sekitar pukul 10.30 WIB. (Iwan)


JABARCENNA.COM | BANJAR,- PMI kota Banjar gelar Travelling Kepalang Merahan yang dilaksanakan di taman Pusdai kota Banjar, Minggu (18/9-22)

Kegiatan PMI Travelling Kepalang Merahan di laksanakan selama dua hari dari mulai Sabtu dan penutupan di hari Minggu. Kegiatan diikuti dari PMR Madia dan PMR Wira. diseminasi, latgab, pentas seni lomba Travelling Kepalang Merahan.


Tantan Irawan sebagai Bidang PMR Relawan mengatakan Kegiatan yang dilaksanakan selama dua hari ada tujuh materi PMR, kegiatan ini dalam rangka HUT PMI ke 77.

Harapannya agenda rutin tahunan ini bisa berjalan dengan baik agar tali silaturahmi PMR se kota Banjar bisa berjalan dengan baik dan menjalin tali silaturahmi secara kekeluargaan, ucapnya./Tema


JABARCENNA.COM | JAKARTA,- Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf menggelar Familiarization Trip (famtrip) bagi influencer yang berasal dari India sebagai upaya menjaring wisatawan mancanegara negara itu lebih banyak lagi ke tanah air.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno, dalam pernyataanya di Jakarta, Sabtu (6/6/2022) menjelaskan kegiatan ini merupakan bagian dari kampanye promosi untuk membangkitkan pariwisata di tanah air.

"Selain itu kegiatan ini diharapkan juga menjadikan Indonesia sebagai top of mind bagi wisatawan dari India,” ujarnya.

Sementara itu, Plt. Direktur Pemasaran Pariwisata Regional I Agustini Rahayu menambahkan, famtrip dilaksanakan pada 4 hingga 10 Agustus 2022 dengan delapan orang pembuat opini yang terdiri dari empat celebrities/influencers dan empat orang kru sebagai peserta famtrip.


“Kemenparekraf bersama Visit Indonesia Tourism Officer (VITO) New Delhi dan Mumbai mendatangkan para influencer tersebut, sebagai upaya meningkatkan kunjungan wisatawan asal India ke Indonesia. Wisatawan India menjanjikan, pasarnya ada, lalu destinasinya sangat siap,” ujarnya.


Wisatawan India menjadi fokus pasar sejak 2016. Sebelum pandemi COVID-19 melanda, India merupakan salah satu pasar yang memiliki peningkatan jumlah wisatawan tertinggi setiap tahun. Pada 2016, total wisatawan India mencapai 353.444 orang. Jumlah tersebut terus meningkat di tahun 2017 dan 2018, hingga mencapai 657.300 orang pada 2019.

Para peserta famtrip, kata Agustini Rahayu akan mengunjungi beberapa destinasi mulai dari Jakarta, Yogyakarta dan Bali dengan key points yang diusung yaitu Food, Culture, Wellness, dan _Honeymoon Destination.

Kegiatan ini merupakan bagian dari kampanye promosi #ItsTimeforBali dan diharapkan dapat tetap menjaga Bali tetap sebagai top of mind tourism destination.

“Upaya ini sekaligus memperkenalkan potensi pariwisata Indonesia lainnya bagi wisatawan dari India. Selain Bali, para peserta juga akan mengeksplorasi Jakarta dan Yogyakarta,” katanya.

Saat di Jakarta, para influencer nantinya akan ditawarkan wisata berbasis urban yang identik dengan pusat bisnis dan perbelanjaan yang modern, sedangkan Yogyakarta menawarkan wisata budaya dan alam sebagai daya tarik.


Foto dan video yang dihasilkan oleh peserta famtrip nantinya tidak hanya diunggah oleh mereka saja, namun juga akan digunakan sebagai salah satu bahan promosi pada kegiatan kerja sama promosi terpadu pasar India yang rencananya akan diselenggarakan pada September 2022.

Pelaksanaan famtrip untuk menggarap pasar India kali ini merupakan bentuk kolaborasi Kemenparekraf dengan berbagai mitra termasuk mitra co-branding Wonderful Indonesia, antara lain AirAsia, Desa Potato Head, Plataran Borobudur, Caspla Cruise, Secret Garden, dan Finns.


“Mereka mendukung dan menyambut baik atas adanya pelaksanaan famtrip ini karena dirasa dapat menjadi salah satu upaya kolaborasi yang efektif untuk meningkatkan awareness yang pada akhirnya mempengaruhi keputusan memilih destinasi Indonesia sebagai tujuan wisatanya ,” ujar Agustini Rahayu. (Iy)


JABARCENNA.COM | KUNINGAN,- Sekda Kuningan Dr. H. Dian Rachmat Yanuar, M.Si. Melepas Gowes Wisata bersama . Acara yang digelar Minggu pagi, (19/12/2021) tersebut diadakan di Kampung Tumaritis, Desa Wisata Sakerta Timur Kecamatan Darma, Kabupaten Kuningan.

Gowes Wisata tersebut adalah salah rangkaian hari ke 2 (dua) kegiatan event Jambore Nasional Perguruan Tinggi dan Gerakan berkoperasi sekaligus Expo UMKM dan Pesona Kopi Kuningan. Para peserta sangat antusias mengikuti kegiatan tersebut terlihat dari banyaknya yang mengikuti event tersebut bukan hanya dari Kabupaten Kuningan saja melainkan ada para biker gowes dari luar daerah juga.

Gowes Wisata/Sepeda Santai ini menghadirkan hadiah-hadiah menarik seperti 1 Unit Motor Honda Genio , 5 Sepeda Dewasa, 3 Sepeda anak-anak dan Hadiah hiburan lainnya dan untuk para peserta yang mengikuti event ini di wajibkan harus sudah mendapatkan vaksinasi.

Di mulai start dari Jam 07.00 pagi, jalur yang berjarak total 13,8 KM, melalui Desa Wisata Sakerta Timur, Desa Sakerta Barat, Desa Paninggaran, Wisata Sisi Sagara Cipasung, SPBU Kawah Manuk, Kantor Kec. Darma, Desa Jagara dan Finish kembali di Kampung Tumaritis Desa Sakerta Timur.

“Saya memberikan apresiasi yang tinggi kepada jajaran Panitia Jambore Nasional Perguruan Tinggi dan Gerakan berkoperasi sekaligus Expo UMKM dan Pesona Kopi Kuningan yang telah menyelenggarakan kegiatan ini. Kegiatan ini bukan hanya sebagai ajang sosialisasi, membudayakan hidup sehat, sekaligus juga bersinergi dengan program pemerintah untuk membangkitkan lagi sektor pariwisata di Kabupaten Kuningan,” ujar Sekda.

Lanjut Sekda, mengenai Event memiliki arti penting dan bernilai strategis bagi Kabupaten Kuningan. Kabupaten Kuningan sedang berupaya meningkatkan perekonomian, mendorong investasi, dan menggali serta megembangkan potensi wisata. Termasuk juga keberadaan Kampung Tumaritis yang berada di Desa Sakerta Timur, hal ini akan menjadi salah satu spot pilihan dari banyak destinasi wisata yang ada di Kabupaten Kuningan. 

./Iwn


JABARCENNA.COM | KUNINGAN,- Ada yang menarik di Kampung Cisalak Desa Cipedes Kecamatam Ciniru Kabupaten Kuningan, belakangan mendapatkan perhatian serius. Baik pencinta lingkungan berasal dari Bandung, instansi pemerintahan seperti Dinas Lingkungan Hidup, Pendidikan dan Kebudayaan, Pertanian dan Pangan bahkan Bupati Kuningan, H. Acep Purnama.

Keunikannya ada gerakan lingkungan yang berbasis komunitas dan masyarakat setempat dengan menawarkan keeksotisan alam. Alam sebelumnya dianggap biasa-biasa saja oleh masyarakat setempat dengan penomena bebatuan berlapis-lapis di sungai. Saking dianggap biasa itu ketika ada yang mengatakan bahwa dimungkinkan situs purba.

Masyarakat Cisalak khususnya dan umumnya Desa Cipedes terhentak. Alam kesadarannya mulai diliputi ribuan pertanyaan, apakah betul di wilayah desanya bisa disebutkan situs purba dengan pelbagai rahasianya. Dikatakan ada panorama cacing purba yang melekat di batu. Ada batu nozel, yakni batu lama dilapisi batu baru.

Aja (50) salah seorang penggiat lingkungan dari Bandung, sekarang menetap di Kampung CIsalak Desa Cipedes ketika berkunjung ke Dinas Lingkungan Hidup Kab. Kuningan menerangkan. Di cisalak, ada sungai purba yang perlu perhatian. Hal ini disebabkan sampah menumpuk sehingga perlu penanganan yang baik.

“Sungai Purba ini, sayang kalau tidak terawat apalagi hanya dijadikan tempat pembuangan sampah. Saya minta ke DLH, supaya memberikan edukasi kepada masyarakat supaya tidak membuang sampah ke sungai yang memiliki nilai luhur. Baik dari aspek geologi maupun riwayat bebatuannya. Mungkin terlalu dini jika disebutkan geo park,” ucapnya.

Sekretaris Dinas (Sekdis) LH, Eka Mulyawan menjawab bahwa pihaknya akan menerjunkan tim sosialisasi pengelolaan sampah dengan sistem Bank Sampah ke Dusun Cisalak.

“Dengan cara ini mudah-mudahan dapat menggugah kesadaran masyarakat supaya tidak membuang sampan ke sungai. Namun dikelola dengan baik melalui bank sampah, itu satu” paparnya.

Sambung Eka, “Kedua, untuk mengetahui itu sungai purba atau situs geologi purba. Tentunya kita harus menggunakan konsep pentahelix. Bapak dengan rekan-rekan dari Cipedes datang ke LH sudah betul. Artinya konsep penthahelix adalah konsep yang harus dibangun untuk mewujudkan keinginan itu.”

Konsep dasar pentahelix, masih kata Eka, adanya sinergitas antara masyarakat, Komunitas Penggiat Lingkungan, birokrasi, dunia akademisi dan jurnalistik bahkan dunia usaha. Komponen ini dielaborasi untuk saling melengkapi. Mungkin akademisi atau para peneliti belom dimiliki begitu pula media massa. Ini harus dibangun.

Aja pun menyampaikan bahwa pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan, khususnya Budang Kebudayaan dan Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata terkait sungai purba. Ia pun meminta dukungan untuk tanggal 30 September sebagai acara penanaman pohon di tepi sungai purba untuk penguatan tebing. Juga berterima kasih sudah diarahkan dengan konsep pentahelixnya sebagai bahan langkah selanjutnya.

Eka Mulyawan pun membalas ucapan Aja dengan menyatakan kesiapannya untuk datang ke Cisalak sebelum tanggal 30. Bahkan sosialisasi sampah akan dilaksanakan jauh-jauh hari. Sekaligus melaksanakan pemetaan untuk memastikan jenis tanaman apa yang cocok untuk penguatan sekaligus mampu menimbulkan sumber mata air.


Geografi Dalam Ingatan

Eka Mulyawan, menceritakan hasil penelusuran lapangan tentang Sungai Purba. Dalam jihad lingkungan ada beberepa hal yang menjadi fokus perhatiannya. Seperti manusia, hewan, tumbuhan dan geografi sebab keempat faktor itu saling melengkapi. Topografi di Dusun Cisalak Desa Cipedes sangat unik.

“Batuan yang berlapis melegkung membentuk bukit dan terhampar dalam satu punggungan. Saya menduga, bahwa batuan itu seperti batu patahan. Dalam ilmu geologi, jenis batuan patahan itu diakibatkan adanya dua lempeng besar patahan yang saling mendorong sehingga mengangkat dari dalam bumi.” Terangnya.

Lebih lanjut, Eka menyebutkan, patahan ini tidak jauh berbeda dengan Patahan Lembang, hanya di Cipedes termasuk masih aktif atau tidak. Tapi kalau merunut peristiwa gempa yang berlangsung setiap tahun. Patahan ini masih aktif. “Ini yang saya sebutkan harus menggunakan konsep Pentahelix supaya semuanya terbuka kalau ada aspek akademisnya.”


“Pak Bupati pun mengapresiasi kegiatan lingkungan dengan cara penanaman pohon di sekitar sungai dan menggugah kebudayaan melalui tundan. Beliau meminta maaf karena tidak bisa hadir di tengah-tengah masyarakat Dusun Cisalak karena giat pak Bupati sangat padat. Sehingga mewakilkan pada Dinas Lingkungan Hidup,” paparnya.

Pesan yang disampaikan Bupati Kuningan, H. Acep Purnama melalui teks yang dibacakan Eka Mulyawan kepada masyarakat Dusun Cilasak Desa Cipedes. Bahwa dirinya menyambut baik prakarsa masyarakat dalam membangun sinergitas antara artepak geografi yang dipadupadankan dengan kebudayaan. Tetap semangat dan meningkatkan kreatifitas yang nantinya akan membangun pelbagai aspek kehidupan secara paripurna.

Pada kesempatan itu dihadiri Kades Cipedes A. Rusdiana, Camat CIniru Indra Ishak, Kabid Kebudayaan Emup, Kasi Sarana dan Prasananya dan Kasi Pengurangan Sampah Dinas Lingkungan Hidup. (Dedi J)


JABARCENNA.COM | SUKABUMI,- Bupati Sukabumi, H. Marwan Hamami bersama Wagub Jabar, H. Uu Ruzhanul Ulum mendampingi Kunjungan Kerja Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) H. Sandiaga Salahuddin Uno ke Desa Wisata Cisande, Kecamatan Cicantayan, Kabupaten Sukabumi, Minggu (5/9/2021).

Kunker tersebut terkait penilaian Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021. Seperti diketahui Cisande, masuk ke dalam 50 besar Desa Indonesia Bangkit ADWI, yang merupakan program unggulan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif

Bukti sejarah keberhasilan desa tersebut dibubuhkan dalam prasasti yang ditandatangani Sandiaga Salahuddin Uno.


Sebelum penandatanganan prasasti, Menparekraf bersama rombongan menyusuri setiap sudut area desa wisata, mulai dari hiburan marchingband opa-oma, Kolam ikan, kerajinan kuliner masyarakat, hingga bermain layangan bersama anak-anak. Dalam kesempatan tersebut Menparekraf memberikan sepasang domba untuk dikelola desa wisata.

Bang Sandi mengatakan, warga Kabupaten Sukabumi harus berbangga hati dengan pencapaian ini. Apalagi, dari 1.831 peserta, Desa Cisande ini masuk ke dalam 50 besar se- Indonesia.

Hal ini menurutnya, menjadi simbol kebangkitan pariwisata yang mampu menumbuhkan ekonomi Indonesia.

"Agro wisata di Cisande ini bisa menjadi sentra pariwisata, mendukung wilayah lain di Jabar dan Sukabumi untuk maju," ucapnya.

Apalagi, keberhasilan Desa Cisande merupakan hasil kekuatan dan kebersamaan masyarakatnya. Khususnya dalam pemenuhan tujuh kategori yang ditentukan juri.

Hal yang tidak kalah penting dilakukan saat ini, tambah Menteri, ialah penerapan protokol kesehatan. Oleh karena itu, tempat wisata harus memenuhi kriteria CHSE atau Cleanliness (Kebersihan), Health (Kesehatan), Safety (Keamanan), dan Environment Sustainability (Kelestarian Lingkungan).

Bupati Sukabumi H, Marwan Hamami mengaku bersyukur atas kepercayaan dan prestasi yang ditorehkan Desa Cisande. Keberhasilan ini menjadi spirit dalam memajukan pariwisata di Kabupaten Sukabumi.

Menurut H. Marwan, Kabupaten Sukabumi menyimpan berbagai potensi luar biasa. Baik dari sisi kekayaan alam maupun seni budaya. Pariwisata menjadi potensi dominan yang terus digenjot di Kabupaten Sukabumi.

"Maka dari itu, besar harapan kami adanya dorongan dari bapak Menteri. Khususnya dalam mengembangkan pariwisata di Kabupaten Sukabumi," pungkasnya.

.Suhendi


JABARCENNA.COM | BANJAR - Pengunjung yang datang ke lokasi Wana Wisata Situ Mustika dilakukan Tes Swab Antigen gratis dan cek suhu tubuh dulu, Sabtu (15/5-2021).

Para pengunjung yang datang masuk ke tempat Wana Wisata Situ Mustika harus melaksanakan Protokol kesehatan dengan menggunakan masker, jaga jarak dan tidak berkerumun.

Aan Herliaman sebagai Asisten Manager Wisata Perum Perhutani PPH Ciamis mengatakan jadi begini ya untuk libur lebaran tahun 2021 kami tetap membuka untuk Wisatawan yang akan datang ke Situ Mustika tapi dengan Protokol Kesehatan yang ketat, ucapnya.

Kami juga didukung oleh Dinas Kesehatan kota Banjar Kemudian dari Polres kota Banjar untuk antisipasi pengunjung di Situ Mustika terutama terkait dengan Protokol Kesehatan, dari Dinas Kesehatan hari ini juga membantu kami untuk memastikan bahwa pengunjung yang datang ke Situ Mustika itu memang benar-benar terbebas dari virus covid 19 dengan melakukan Rapid Tes, di Wana Wisata Situ Mustika, artinya bagi siapapun bagi pengunjung yang datang ke Situ Mustika Insya allah Wana Wisata seteril bebas dari Virus Covid 19 dan melaksanakan Protokol Kesehatan dengan ketat, jelasnya.

Sampai saat karena dipemeriksaan digerbang kami sudah melakukan Protokol Kesehatan dengan ketat selama ini didalam masih melaksanakan hasil Rapid Tes belum ada yang terkonfirmasi Positif namun kalaupun nanti pada hasil rapid test ada yang positif itu kita melakukan tindakan sesuai dengan prosedur yang berlaku, jelasnya.

Untuk pengunjung sendiri kalaupun memang tidak banyak tahun-tahun yang lalu karena saat ini hanya Wisatawan kebanyakan Wisatawan lokal yang datang ke Situ Mustika karena memang ada penyekatan untuk dari luar kota, ya termasuk salah satunya larangan mudik, kami mengalami penurunan hampir 50% kita turun, tapi mudah-mudahan karena kami jamin bahwa Situ Mustika itu adalah lokasi Wisata yang menerapkan Protokol Kesehatan dengan baik maka berwisata lah ke Situ Mustika karena aman.

.Tema



JABARCENNA.COM | BANJAR - Walikota Banjar Hj Ade Uu Sukaesih M.Si, bersama Kabid Pariwisata, Kapolsek Pataruman, Camat Pataruman, Kades Binangun, Launcing obyek wisata Lembah Pajamben, Minggu (02/5-21).

Dalam kesempatan ini Walikota Banjar meresmikan Obyek Wisata Lembah Pajamben dengan menggunting pita tanda diresmikannya Obyek Wisata Lembah Pajamben.

Kepala Desa Binangun H. Karyono dalam sambutannya mengatakan dengan dibukanya obyek wisata Lembah Pajamben dapat meningkatkan tarap hidup masyarakat Desa Binangun, dalam kesempatan ini kami mohon arahannya kepada Ibu Walikota Banjar agar Lembah Pajamben tidak seperti yang sudah-sudah, ucapnya.

Dalam sambutannya Walikota Banjar menyampaikan ini louncing untuk Pejamben jadi kita harus bisa menyesuaikan dengan masa pandemi ini boleh kita beraktivitas tapi tetap protokol kesehatan jangan sampai diabaikan jadi salah satunya kita mensosialisasikan juga ini jangan sampai kita jenuh Jangan sampai kita lupa bahwa covid 19 tetap masih mengintai, ucapnya.

Kita boleh beraktivitas tapi kalau dengan prokes yang ketat Insyaallah lah ya jaga kerumunan tapi kalau misalnya di sini amit-amit misalnya dilingkungan RT yang lebih dari 5 itu harusnya di portal,RT disitu berperan di Satgas Posko RT,yah tingkat RT harusnya berperan untuk mengedukasi ke masyarakat bahwa di situ ada yang positif misalnya ada lebih dari 5 langsung di portal tidak boleh keluar masuk 14 Hari, jelasnya.

Dan yang terakhir kalau ada warga yang mudik Pak Kades warganya harusnya di karantina dulu 3 hari atau 4 hari yang datang di karantina silakan lah Di mana tempatnya dengan biaya sendiri biaya dari masyarakat itu yang sedang diterapkan sama Ibu.


.Tema

JABARCENNA.COM | KUNINGAN - Salah satu taman yang sering ramai dikunjungi warga kuningan diantaranya Taman Kota Kuningan (Tamkot), Taman Pandapa dan Taman Cirendang. 

Namun, salah satu taman yang berada di wilayah Kelurahan Cirendang Kabupaten Kuningan tersebut (Tamcir), kini mendapat perhatian dari kalangan Karang Taruna Kelurahan Cirendang. Pasalnya Taman Cirendang sendiri sebenarnya ada sudah cukup lama, namun jauh-jauh ini kurang mendapat pengawasan dari pihak Pemkab mengingat pengunjung yang datang ke taman tersebut selalu ada saja yang tidak mengindahkan taman cirendang tersebut.

Melihat permasalahan tersebut, Karang Taruna 'Harapan Baru' kelurahan Cirendang membuat terobosan baru dimana pihaknya berkordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup Kuningan (DLHK) untuk menata kembali suasana Taman Cirendang.

Minggu, (14/2020) Karang Taruna Harapan Baru bersama DLHK Kuningan tata kembali Taman Cirendang dengan menanami beberapa bibit pohon di wilayah Taman Cirendang. 

Dikatakan Ketua Karang Taruna Harapan Baru, Oyo Sunarnya mengatakan, Kita prihatin dengan kondisi Tamcir ini, pasalnya belum lama ini para pengunjung suka menyalahgunakan tempat area bermain ini untuk melakukan hal-hal yang patut untuk tidak di contoh, seperti halnya melihat kondisi yang sering ditemukan, selalu ada bekas botol minuman ataupun yang lainnya, kata Oyo

Mangkanya kita berkordinasi dengan pihak DLHK untuk bekerjasama dalam menata kembali Taman Cirendang ini dan alhamdulilah pihak DLHK merespon sehingga bantuan untuk penataan kembali terhadap Tamcir baik itu pohon dan lainnya bisa dilaksanakan langsung. Ungkapnya


Sementara, dalam pelaksanaan secara simbolis pemberian bibit pohon untuk area taman cirendang dihadiri langsung oleh Sekertaris Dinas Lingkungan Hidup, Maryoto.

Menurut Maryoto, adanya masukan dari pihak karang taruna ini, ini menjadi gambaran sejauh mana perhatian dari karang taruna untuk menjaga lingkungan agar tetap bersih dan terawat, sehingga kita mengapresiasi tindakan atau kegiatan yang dilakukan oleh pihak karang taruna harapan baru tersebut, "kalau bukan kita yang menjaga siapa lagi?" Ucap Maryoto

Mudah-mudahan kedepan Taman Cirendang ini bisa bermanfaat bagi semua dan tidak dijadikan lagi tempat yang bisa membuat nama baik taman cirendang ini tercoreng. Punkasnya


.Iwan/Didi

JABARCENNA.COM | JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio mengajak menteri-menteri pariwisata negara anggota G20 untuk terus bekerja sama dan menyiapkan standar baru dalam menyikapi dinamika perubahan global (new normal) akibat pandemi COVID-19 di sektor pariwisata.

Wishnutama Kusubandio saat berbicara dalam forum virtual bertajuk "The Extraordinary G20 Tourism Ministers Virtual Meeting" yang dipimpin oleh Menteri Pariwisata Kerajaan Arab Saudi Ahmed Al-Khatib selaku Ketua Forum G20 Tahun 2020, Jumat (24/4/2020) malam, mengatakan sektor pariwisata saat ini menghadapi tantangan berat imbas dari COVID-19.


Di Indonesia lebih dari 2.000 hotel tutup, hampir semua tujuan wisata, objek, dan fasilitas pariwisata terhenti dan berimbas pada para pekerja di dalamnya.

"Untuk itu Kemenparekraf RI telah dan akan terus memastikan berbagai stimulus yang dibutuhkan pekerja maupun industri pariwisata bisa terpenuhi selama masa tanggap darurat maupun pemulihan COVID-19. Bahwa tindakan cepat dan tepat harus diambil selama periode ini," kata Wishnutama.

Salah satunya melalui dukungan penyediaan sarana hotel dan transportasi bagi tenaga kesehatan. Dimana hal tersebut juga sebagai bentuk dukungan terhadap bisnis hotel dan transportasi agar tetap mempekerjakan pegawainya.

Indonesia juga telah mengambil berbagai langkah di bawah kebijakan stimulus ekonomi bernilai lebih dari 24 miliar dolar AS untuk membantu komunitas bertahan dari pandemi ini.

Wishnutama mengatakan, situasi saat ini mengharuskan masyarakat untuk tetap berada di rumah guna mencegah penyebaran COVID-19. Namun harus diakui meskipun secara fisik masyarakat tertahan di rumah, pandemi ini telah menghubungkan masyarakat secara digital dengan lebih intensif dari sebelumnya.

Menparekraf yakin fenomena ini akan terus berkembang menjadi “new normal” yang berdampak positif bagi sektor kepariwisataan.

Untuk itu ia mendorong seluruh negara terus bekerja sama dalam menyiapkan standar baru dalam menyikapi dinamika perubahan global akibat pandemi COVID-19 di sektor kepariwisataan.


"Indonesia yakin jika seluruh negara G20 bekerja keras saling bahu-membahu dalam menghadapi pandemi COVID-19 ini, sektor kepariwisataan akan kembali membuktikan kemampuannya yang 'resilient' menghadapi berbagai tekanan bencana serta masalah," kata Wishnutama.

"Kita harus dapat menetapkan norma-norma baru dalam menanggapi pandemi ini. Kita harus memperkuat kolaborasi untuk merumuskan dan mereformasi standar internasional, sehingga kita dapat bekerja sama dan saling membantu di semua sektor yang terkena dampak, terutama sektor pariwisata yang paling terpukul," kata Wishnutama.

Forum G20 beranggotakan 20 negara perekonomian terbesar di dunia, termasuk Indonesia. Khusus dalam the Extraordinary G20 Tourism Ministers Virtual Meeting kali ini beberapa negara tamu seperti Spanyol, Singapura, Swiss, dan Yordania, serta Pimpinan the Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD), the United Nations World Tourism Organization (UNWTO) dan the World Travel & Tourism Council (WTTC) turut diundang untuk menyampaikan informasi serta langkah-langkah yang telah dilakukan masing-masing dalam menghadapi pandemi COVID-19 di bidang kepariwisataan.

Pertemuan ini bertujuan untuk memfasilitasi kerja sama dalam melindungi bisnis pariwisata, lapangan pekerjaan, dan mendukung wisatawan melalui tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya.


"Dibutuhkan kerja sama yang kuat untuk mendorong dunia dalam mitigasi dan pemulihan situasi. Baik selama pandemi dan pascapandemi. Indonesia siap untuk membantu, dalam merumuskan kebijakan global dan menerapkan norma dan standar baru," kata Wishnutama.

.Sumber : Menparekraf.go.id

JabarCeNNa.com, Sukabumi - Gelaran FESBUK ( Festival Budaya Usaha Kreatif ) yang di gelar di Desa Parungseah Sukabumi menghadirkan artis sinetron preman pensiun serta para artis KW yang mana Ridwan Kamil (KW), Elvi Sukaesih (KW), Iis Dahlian (KW), Dede (KW) serta Ceu Edoh dan Kang Asep tersebut berlangsung meriah.

Kepala Desa parungseah Muhamad Munir mengatakan, Festival Budaya Usaha Kreatif Desa Parungseah ini guna menuju Desa Wisata, dan Saya sangat mengapresiasi sekali buat warga parungseah yang sangat mendukung acara ini, Mudah-mudahan ini menjadi tonggak awal kita dalam membina dan mengembangkan UKM, yang memang acara tadi itu adalah kita mengedepankan UKM sama seni budaya yang ada di desa parungseah

Ini adalah modal awal kita kedepan dalam mendukung wisata desa yang memang akan kita programkan dikemudian hari, ucapnya

Untuk UKM nya itu kurang lebih ada 20 UKM dan untuk seni budaya diantaranya ada jaipong, pencak silat. Untuk pencak silatnya itu ada 7 paguron yang ada dikita, yang memang selama ini belum ada paguron tingkat desanya jadi nanti kedepannya kita akan akomodir untuk dibuatkan paguron Desa parungseah khusus untuk pencak silat

Untuk desa wisatanya itu kita lagi dikonsep dulu kalau spot-spotnya kita sudah dapat yang akan kita kembangkan adalah edu wisata kemudian wisata pertanian, memang secara sumberdaya alam kita yang mendukung hanya 2 hal tersebut, ungkap Munir

Harapan kedepannya Desa parungseah menjadi lebih Religius lebih sejahtera dan mandiri sesuai dengan visi- misi saya. Pungkasnya

Ceu Edoh dan kang Saep pun menambahkan, Alhamdulillah saya berterima kasih kepada pa kades telah diundang untuk acara ini

Yang pasti warga masyarakat desa parungseah sangat antusias sekali dan kompak, dari mulai panitia, UKM, Karang tarunya warganya, tentunya itu dibawah pimpinan kades yang baru

Saya dengar Desa parungseah akan menuju desa wisata, mudah-mudahan dengan kekompakan yang dijalin silaturahmi yang baik antar warga desa dan juga aparat tentunya. Tutur Edoh

Ditambahkan Kang Saep, saya sangat mendukung sekali apa yang diprogramkan oleh kades parungseah, dimana Parungseah ini punya obsesi punya satu tujuan yang mulia yaitu pemberdayaan budaya, seni dan UKM itu sangat mendukung sekali untuk program peningkatan kesejahteraan masyarakat khususnya diparungseah

Semoga kedepanya desa parungseah ini bisa menjadi percontohan dari desa- desa yang ada di kabupaten Sukabumi ini, selamat dan sukses untuk desa parungseah, jelasnya

R.M. Agus Ramdan selaku penggiat pariwisata menambahkan, Kebetulan saya mendampingi pak kades Desa parungseah ini dalam pengembangan untuk menuju kampung  wisata, Ketika ada Festival seni budaya dan usaha kreatif itu baru bermunculan, baru kelihatan potensi yang ada didesa parungseah ini luar biasa, pukau Agus

Betul sekali ketika pakades menggagas dan menggali kampung menjadi kampung wisata dan ini jelas sudah terlihat. Harapannya segera terwujud, desa parungseah akan menjadi tuan rumah untuk semua kampung se-Indonesia diacara Festival dan konferensi kampung Nusantara.pungkasnya


Suhendi/Erik S.

Pengunjung Wisata Situ Leutik
JabarCeNNa.com, Banjar - Saat ini keberadaan dan peruntukan Situ Leutik yang menjadi salah satu destinasi Wisata di Kota Banjar yang awalnya dinilai kurang jelas kini mulai terang.

Situ Leutik kembali di Tata sedemikian rupa hingga terkesan situ leutik menjadi indah dan asri. Selain panorama kolam besar (situ) nya bikin betah untuk para mancing mania, area situ leutik kini di perlengkap dengan adanya berbagai pasilitas, Musola, Kantin area permainan anak-anak dan juga pojok selfi.

Kepala Desa Cibeureum Yayan Sukirlan merasa bangga dengan adanya Situ Leutik di wilayahnya. Terkait pengelolaan sampai saat ini pihak nya belum di beri kewenangan.

"saya semakin bangga melihat Situ Letik usai di tata, kini Situ Leutik menjadi Destinasi wisata Baru di Kota Banjar, namun untuk pengelolaan nya saya belum tau",ungkapnya saat ditemui di ruang kerjanya, Senin, (13/1).

Yayan berharap dengan adanya Situ Leutik di wilayahnya masyarakat peka dan bisa menangkap peluang yang ada. 

"mudah mudahan Situ leutik akan membawa manfaat yang besar bahi masyarakat Desa Cibeureum", jelasnya

Menurut Yayan, Terbitnya Undang Undang no 6 Tahun 2014, yang didalamnya memberikan keleluasaan bagi Desa untuk membangun, Desa Cibeureum sangat di untungkan dari beberapa aspek. 

Yayan menambahkan, azas manfaat bisa di tempuh biar pun hak kewenangan tentang pengeloaan Situ Leutik ini tidak di limpahkan kepad pihak desa.

"jelas kami beserta elemen masyarakat akan berjibaku Situ Leutik untuk menjadi peluang usaha bagi pelaku usaha masyarakat, sehingga akan tumbuh bentuk kemandirian bagi pelaku usaha baik yang bersifat pribadi maupun kelompok di masyarakat Cibeureum", Pungkasnya.

Sementara itu, Ara Sutara Hamara salah satu mantan presidium Kota Banjar mengatakan dengan adanya Situ Letik, Dirinya berharap pemerintah kota benar benar matang baik dari segi perencaanaan, Pengelolaan dan konsepnya, sehingga Situ Leutik bisa menjadi destinasi Wisata pertama di kota Banjar dan bisa menjadi kebanggaan masyarakat kota Banjar.

"perencanaan, pengelolaan dan konsepnya harus matang, Situ Leutik Bisa menjadi Ikon Kota Banjar", ujarnya

Menurut Ara, proses pembangunan Situ Leutik ini sudah menghabiskan Anggaran cukup besar, situ leutik harus dikonsep sedemikian rupa dengan matang, jangan sampai tidak bisa menghasilkan pemasukan PAD.

"sampai saat ini belum mampu memberikan sumbangsih bagi PAD bagi kota Banjar", imbuhnya

Senada dengan Yayan, Ara juga mengatakan, masyarakat Cibeureum mesti bisa memanfaatkan situ leutik sebagai sarana usaha.


.(TT)

JabarCeNNa.com, Sukabumi - Usai peletakan Batu Pertama pembangunan mesjid di Pondok Pesantren Yatim Mabda Islam, Bupati Sukabumi H. Marwan Hamami meninjau lokasi Agro Park Mabda Islam Kampung Pasirgede RT. 03/10 Desa Nyalindung Kecamatan Nyalindung, Rabu (09/10) 

Dalam Kesempatan tersebut H. Marwan Hamami melakukan penanaman pohon Kurma dan meninjau lokasi wisata agro yang didalamnya ada Domba Etawa, Merino, Pygmy serta Kuda. 

"Pemerintah Kabupaten Sukabumi saat ini mendorong pariwisata, seperti wisata agro yang idealnya lengkap dengan fasilitas seperti kebun binatang mini, trus juga menyediakan makanan yang bisa petik langsung di tempat tanpa pestisida" ungkapnya.

Bupati berharap dengan adanya agro wisata yang dikelola Pondok Pesantren Yatim Mabda Islam ini bisa menginspirasi tempat lain untuk sama-sama mengelola alam dengan baik. "Mudah mudahan tempat ini dapat menispirasi tempat tempat lain sehingga menjadi nilai kesejahtraan. Sehingga potensi yang diberikan oleh Allah dapat dimanfaatkan dan diolah dengan memanfaatkan alam untuk kesejahtraan masyarakat, kalau alam dirusak akibatnya akan ke-kita" jelasnya.


Sri Nenkli/Erik S.S

JabarCeNNa.com, Sukabumi -- Sukabumi merupakan salah satu kota/kabupaten di Jawa Barat. Ada banyak sekali tempat wisata di sukabumi yang menarik untuk di kunjungi. Salah satunya wisata air kolam renang BSI yang beralamat di kampung Cikembang Desa Cimanggu, Kec. Cikembar Kabupaten Sukabumi.

Bagi yang suka berwisata berenang, para wisatawan tidak perlu khawatir ketika berkunjung ke kolam renang BSI. Karena cukup dengan tiket Rp.10.000,- (Sepuluh Ribu Rupiah) saja anda sudah bisa masuk dan menikmati wisata renang.

Kolam renang BSI yang dimiliki oleh Dinas Pendidikan Kabupaten ini cukup lumayan banyak di kunjungi nyatanya para wisatawan yang pulang kampung saat lebaran kemarin banyak yang berkunjung untuk mengisi liburan di kolam renang SBI.

Dikatakan Wawan salah seorang pengelola kolam renang SBI mengatakan, para pengunjung yang datang kesini cukup dengan uang Rp.10 ribu untuk membeli tiket masuk. Dan selama liburan kemarin cukup lumayan banyak yang datang untuk berenang."ucap wawan.

Kolam renang ini sendiri itu di bawah naungan Disdik Kabupaten Sukabumi dan sebagai penanggungjawabnya adalah Sekdis yaitu pak Tubagus"tuturnya

Lanjut wawan, dalam pengelolaan dan pemeliharaannya pihaknya menggunakan uang dari dana tiket masuk. Dan tidak mengandalkan dari dana Dinas Pendidikan dikarenakan tidak ada dana untuk pemeliharaan kolam renang ini. "tukas wawan.



.Erik/Kalif

JabarCeNNa.com, Banjar -- Taman Anggrak Situ Mistika menjadi salah satu destinasi wisata favorit di Kota Banjar.

Taman yang menyajikan berbagai wahana wisata air dan wisata bunga tersebut kini banyak dikunjungi oleh wisatawan lokal maupun luar kota. Membludaknya pengunjung yang datang ke taman anggrek situ mustika dikarenakan masa libur dan mudik lebaran.

Sesuai data yang himpun, sekitar 1200 wisatawan kunjungi taman anggrek situ mustika. "terhitung pukul 12.30 Wib ada sekitar 1200 pengunjung yang datang,"ucap salah seorang pegawai taman anggrek situ mustika, Sabtu 8 juni 2019.

Melihat situasi ini Kapolres Banjar AKBP Yulian Perdana, S.I.K di tengah kesibukan Operasi Ketupat Lodaya 2019, menyempatkan diri untuk meninjau langsung lokasi wisata Taman Anggrek Situ Mustika tersebut.

Ditemui di lokasi wisata tersebut Kapolres penghobi kopi brewing manual ini mengatakan menjamin keamanan di kota Banjar termasuk di lokasi wisata.

"kepada warga masyarakat kami jamin, liburan di kota Banjar umumnya dan di Situ Mustika khususnya dari kami akan memberikan segi keamanan dan kenyamanan bagi wisatawan selama menikmati liburan" tutur Kapolres Banjar.

Lebih lanjut Kapolres Banjar menghimbau kepada warga masyarakat yang berlibur agar memperhatikan keamanan dan keselamatan.

"kami menghimbau kepada wisatawan agar menjaga keselamatan diri, keluarga dan orang lain, baik pada saat di lokasi wisata ini, maupun di jalan pada saat pulang menuju rumah dan kota masing-masing, dan taati selalu peraturan lalu lintas" ucap Kapolres Banjar.

Dalam kesempatan tersebut pula Kapolres Banjar sempat menyicipi kopi dan makanan yang tersedia di Wana Wisata Situ Mustika tersebut.


.Tema

JabarCeNNa.com, Bandung -- Jelang libur panjang Idul Fitri 1440 H, Kepala Dinas Pariwisata dan Budaya (Kadisparbud) Jawa Barat Dedy Taufik melakukan inspeksi kesiapan di sejumlah destinasi objek wisata di Metropolitan Bandung Raya, diantaranya Farm House Lembang, Taman Nasional Gunung Tangkuban Perahu serta Sari Ater, Kamis (17/5/2019)

Saat inspeksi ke Sari Ater Subang, Dedy mengatakan bahwa destinasi tersebut sedang melakukan berbagai perbaikan insfrastruktur layanan maupun system penanganan pengunjung. Seperti diantaranya penyiapan sarana penanggulangan gawat darurat, peningkatan kenyamanan pelanggan untuk menyambut para wisatawan asing maupun lokal pada liburan hari raya.

“Setiap liburan Sari Ater rata-rata kunjungannya bisa sampai 20 hingga 25 ribu orang. Itu keterangan dari pengelola,”katanya

Dedy mengungkapkan sampai dengan H – 30, amenitas di kawasan Sari Ater dari 80 kamar dan 94 cottage, telah terjual sekitar 80 persen. "Bahkan, keseiapan produk Moslem Friendly Tourism pun telah disiapkan, sehingga tidak perlu dikhawatirkan bagi para wisatawan yang menginginkan produk moslem friendly tourism,"jelasnya

Sedangkan saat meninjau kawasan Wisata Alam Tangkuban Perahu, Dedy Taufik berdialog langsung dengan Manajer Operasional Ruslan Kaban. 

“Mereka sudah mempersiapkan juga, terutama untuk menjaga kenyamanan dan keamanan para pengunjung,”ujarnya

Berkenaan dengan harga tiket masuk yang dinilai terlalu mahal, diakui pengelola bahwa hal tersebut merupakan kebijakan Kementrian Lingkungan Hidup. Namun Kadisparbud Jabar Dedy Taufik tetap mengimbau agar pengelola memperhatikan kenyamanan pelanggan.

“Meski harga tiket mahal, namun pengelola harus fokus dan memperhatikan kenyamanan para pengunjung,”tegas Dedy.

Usai melakukan peninjauan di Taman Wisata Alam Tangkuban Perahu, rombongan pun bergerak menuju destinasi wisata lainnya yang ada di wilayah Lembang Bandung Barat, seperti salah satunya Farm House.

Dikatakan Dedy, pihak pengelola telah mengantisipasi membludaknya pengunjung, salah satunya adalah menyiapkan lahan parkir tambahan di luar arena dengan menjalin kerjasama dengan pihak pengamanan untuk antisipasi kemacetan di sekitar area Farm House.

“Alhamdulilah, nampaknya para pengelola destinasi di Jawa Barat telah mempersiapkan kawasannya untuk menyambut hari libur "lebaran 1440 H, dengan baik, dan Customer Satisfaction, menjadi ukuran utama pariwisata Jabar menuju standar dunia,”pungkasnya

.Anwar
Diberdayakan oleh Blogger.