JABARCENNA.COM | Portal Berita Jabar Katanya

JabarCeNNa.com, Banjar- Sebanyak 31 peserta ikuti tes CAT yang di gelar oleh Bawaslu Kota Banjar di gedung Bawaslu Kota Banjar, Senin 11/2/19. Tes CAT tersebut merupakan rangkaian seleksi penerimaan PPNPNS ( Penerimaan Pegawai Non Pegawai Negeri Sipil) Bawaslu Kota Banjar.

Para peserta melaksanakan CAT, Sebelumnya pendaftaran dibuka tanggal 8 ada 31 orang, Dan seluruh pendaftar lulus administrasi berkas. Rencananya, pengumuman seleksi PPNPNS akan dilaksanakan 13 Februari 2019.

Rudi Ilham G selaku Kordiv SDM Bawaslu Kota Banjar, usai tes CAT mengatakan, Tes CAT ini merupakan rangkaian seleksi PPNPNS Bawaslu Kota Banjar.

"Sebelumnya kita melakukan pengumunan WEB Bawaslu dan tempat tempat umun untuk perekrutan untuk calon PPNPNS dan sekarang sudah memasuki tahap test tertulis", Ungkapnya

Rudi menambahkan, staf yang dibutuhkan hanya 5 Orang, hal itu dilihat dari kondisi kota Banjar hanya 4 kecamatan.

"dengan klasifikasi 2 orang Sarjana Hukum, 2 Orang Staf umum dan 1 orang IT", Imbuhnya

Menurut Ilham, stelah para peserta melakaanakan CAT nanti akan ada rangking yang menentukan seleksi berikutnya.

"karena hasil CATnya masuk ke Bawaslu RI nanti akan dirangking dan di ambil 2 x lilpat dari jumlah kebutuhan untuk test wawancara", Jelasnya

Lebih lanjut Rudi menambahkan, test Wawacara harusnya besok, namun melihat pedoman yang berubah, proses wawancara rencananya antara tgl 12 sampai dengan 14 Februari.

"sekarang kita menunggu hasil CAT, Kalau sekarang hasilnya turun dari Bawaslu RI, besok bisa dilaksanakan Test wawancara", tuturnya

Rudi berharap, para peserta seleksi harus memahami tentang kepemilun selain memahami tupoksi nantinya.

"saya harap semoga staf baru nanti bisa menambah sprit Bawaslu dan menambah tenaga bawaslu mengenai pengawasan kepemiluan", Pungkasnya

Para peserta telah melaksanakan 100 soal selam 90 M dalam test CAT yang mencakup soal tentang Kepemiluan dan juga soal umum.

.Ao

JabarCeNNa.com, Banjar- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Banjar gelar rapat koordinasi dengan Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dan Panitia Pemungutan Suara (PPS) se-Kota Banjar. Kegiatan tersebut dilaksanakan diaula Toserba Padjadjaran, Senin (11/2).

Dalam kesempatan tersebut, KPU Kota Banjar meminta kepada PPK dan PPS agar menyusun daftar pemilih tambahan (DPTb) dan daftar pemilih khusus (DPK) pada pemilu serentak 2019 secepatnya. 

"Sejauh ini untuk DPK masih nol kosong, hal itu menandakan penyusunan data masih bagus," ungkap ketua KPU Kota Banjar Dani Danial M.

Menurut Danial, sampai saat ini untuk DPTb belum ada karena pemilih yang memiliki hak pilih jika ingin melakukan pemilihan di daerah lain, bukan domisili harus melampirkan form A5. Dan maksimal harus masuk 30 hari sebelum hari H atau pemilihan. 

"Ini harus disesuaikan dengan dapilnya, mereka akan tetap dapat surat suara, tapi tidak lima surat suara pastinya karena beda dapil," jelasnya. 

Danial menjelaskan, ada beberapa hal yang harus diisi oleh pemilih jika ingin melakukan pemilihan di lain daerah, seperti pindah domisili, terkena bencana alam, melanjutkan pendidikan, pindah tahanan dan lainnya. 

Meski begitu, lanjutnya, hal ini sangat merugikan bagi pemilih itu sendiri karena hak pilihnya yang tadinya mendapat lima surat suara, jika pindah hanya mendapatkan beberapa kertas surat suara saja karena disesuaikan dengan dapilnya. 

"Sangat rugi pasti, tapi kalau jika hal itu terpaksa dan urgent maka harus dilakukan," Pungkasnya

.Ao

JabarCeNNa.com, Banjar Sebanyak 53 orang personel Batalyon Infanteri Raider 323/BP Kostrad mengikuti acara pelepasan untuk melaksanakan tugas operasi. 

Acara pelepasan sudah menjadi tradisi di Rider BP untuk melepas prajurit yang akan melaksanalan tugas luar. pelepasan puluhan anggota Yonif Raider 323/BP Kostrad dilaksanakan di halaman Mako Yonif Raider 323, Kota Banjar Senin, (11/2/19). Danyonif Raider 323, Letkol Inf Agust Jovan Latuconsina, M. Si. (Han) pimpin langsung acara pelepasan. 

Berdasarkan informasi, terhitung mulai pertengahan bulan ini sebanyak 53 orang personel Buaya Putih akan dikirim melaksanakan tugas operasi Pengamanan Perbatasan RI-PNG yang tergabung dalam Satgas Yonif Raider 321/Galuh Taruna. Hal ini pun dibenarkan oleh Danyonif Raider 323/BP Kostrad.

Usai pelepasan, Letkol Inf Agust Jovan Latuconsina mengatakan, pelepasan seperti ini adalah suatu tradisi kebanggaan bagi setiap prajurit yang akan melaksanakan tugas operasi.

"Selain sebagai ungkapan selamat bertugas dari seluruh personel, acara tradisi juga dimaknai sebagai rasa kecintaan terhadap satuan Yonif Raider 323/BP Kostrad", ungkapnya

Menurut Jovab, Beberapa bulan lalu seperti diketahui adanya penonjolan tingkat ancaman keamanan di wilayah Papua. 

"Didasari hal itu lah, Kostrad sebagai pasukan pemukul TNI AD diberangkatkan untuk mengembalikan kondusivitas keamanan di wilayah Papua. Disana Satgas Yonif Raider 321 akan melakukan tugas pengamanan di sepanjang perbatasan Indonesia dengan Papua Nugini, selain itu guna menjamin keamanan demi kelancaran pembangunan infrastruktur di wilayah Papua", Imbuhnya

Danyon berpesan kepada para anggotanya yang akan berangkat ke daerah operasi, untuk senantiasa menjaga faktor keamanan selama bertugas.

"tetap waspada, dan tidak lupa berdoa kepada Tuhan YME agar selalu diberikan perlindungan dan keberhasilan",Pungkasnya

.Ao

JabarCeNNa.com, - Pemerintah mencanangkan target peningkatan populasi kendaraan bertenaga listrik atau hybrid pada 2025 mencapai 2.200 unit mobil dan 2,1 juta unit sepeda motor, berdasar data yang dihimpun di Surabaya, Minggu, 10 Februari 2019. 

Energi Baru Terbarukan (EBT) dan kendaraan listrik akan menjadi salah satu faktor yang bakal mempengaruhi tatanan perekonomian di masa depan, menurut Menteri ESDM Ignasius Jonan sebelumnya. 

"Ada empat industri yang akan sangat berkembang besar, yaitu online, artificial intelligent, kendaraan listik dan Energi Baru Terbarukan," kata Jonan.

Masuknya motor listrik dan Energi Baru Terbarukan (EBT) tercermin dari makin meningkatnya nilai investasi yang masuk dari tahun ke tahun.

Pada tahun 2017 nilai investasi EBT sebesar 1,34 miliar dolar AS. Kemudian naik lagi di tahun 2018 yaitu 1,6 miliar dolar As. "Sektor EBT ini makin lama makin meningkat," tegas Jonan. 

Naiknya investasi tersebut tak lepas dari adanya penandatanganan 74 kontrak Power Purchase Agreement (PPA) dengan kapasitas pembangkit sebesar 1.576 Mega Watt (MW) yang terjadi sejak tahun 2017 hingga 2018. Tak hanya itu, pembangunan pembangkit listrik berbasis EBT pun meningkat. 

Kini, pemerintah pun gencar membangun pembangkit listrik berbasis EBT dan ekspansi penggunaan motor listrik demi menjawab tantangan global dengan tetap mempertimbangkan kebutuhan domestik.

Tahun 2019 Pemerintah sendiri menargetkan nilai investasi 1,9 miliar dolar AS dari sektor EBTKE. 

Terkait kendaraan listrik, komitmen Pemerintah Indonesia adalah dengan mendatangkan teknologi EV dan menuangkannya dalam Peraturan Presiden Nomor 22 Tahun 2017 tentang Rencana Umum Energi Nasional. 

Di samping itu, pemerintah juga sedang merancang Peraturan Presiden tentang Program Percepatan Kendaraan Bermotor Listrik untuk Transportasi Jalan.

Dari empat komponen tadi, tantangan terbesar menurut Jonan adalah memberikan akses energi kepada semua lapisan masyarakat dengan harga terjangkau sesuai sila ke-5, yaitu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

"Tagline pemerintah di bidang energi, menyediakan energi secara merata dengan harga terjangkau.Kalau energi ada tapi tidak terjangkau, buat apa," jelasnya.


Ant

Diberdayakan oleh Blogger.