JABARCENNA.COM | Portal Berita Jabar Katanya

JabarCeNNa.com, Bekasi - Dalam gelaran Pesta Hajat Rawa Binong, Bupati Bekasi, H. Eka Supria Atmaja, SH, Apresiasi Panitia Pelaksana.

Acara Pesta Hajat Rawa Binong, yang diselenggarakan di sekitar Rawa Binong, Cikarang Pusat. Sabtu (14/92019) tersebut telah di fasilitasi oleh Kepala Desa, Camat Cikarang Pusat dan Dinas pariwisata sehingga berjalan dengan lancar.

Dalam kesempatan tersebut, Bupati Bekasi memaparkan rencana pemerintah Kabupaten Bekasi untuk meluncurkan program aplikasi BUBUNGE yang akan menampung masukan dari masyarakat.

" Insya Allah, dalam waktu dekat ini. Aplikasi BUBUNGE dapat kita luncurkan." Ujar Eka Supria Atmaja.

Selain meluncurkan aplikasi BUBUNGE. Pemerintah Kabupaten Bekasi juga meluncurkan program BERSEKAH. Yaitu Bekasi Bersih Sehat dan Berkah sebagaimana program untuk memperbaiki kualitas pemukiman atau perkampungan di Kabupaten Bekasi.

"Kampung tersebut kita perbaiki drainagenya, tempat pembuangan sampah sementara mengikuti program 3 R dan juga membangun MCK, sumber air bersih serta pembangunan Fiber Optic untuk jaringan internet ke rumah-rumah dan desa guna pemasaran produk-produk UMKM. 

"Tentu saja, pemasaran produk-produk UMKM yang telah bekerja sama dengan BUMDes." Jelas Eka Supria Atmaja.

Program BERSEKAH akan penunjang dari program BEBENAH, yaitu program Bekasi Bedah dan Menata Lingkungan dengan perbaikan jalan, sumber air bersih, MCK dan penerangan jalan bahkan taman bacaan dan taman bermain.

"Jika dulu hanya rutilahu, sekarang ditingkatkan bukan hanya rumahnya dibedah tetapi juga ditata lingkungannya." Ucapnya

"Mohon do'a dari seluruh masyarakat Kabupaten Bekasi, agar program BERSEKAH dan BERBENAH dapat disetujui oleh anggota DPRD Bekasi." Pintanya

Seperti diketahui, semua program pemerintah daerah yang menggunakan anggaran dari pemerintah pusat, provinsi maupun PAD daerah itu sendiri harus mendapatkan persetujuan dari anggota dewan.


.Riefqi

JabarCeNNa.com, Kota Sukabumi -- Dinas Kepemudaan Olah Raga dan Pariwisata Kota Sukabumi melaksanakan kegiatan 'Sukabumi Ngagaya Etnik'.

Kegiatan tersebut dilaksanakan di Gedung Juang 45 Kota Sukabumi, Sabtu, 14 September 2019.

"Ragam seni budaya di Indonesia menjadi potensi kekayaan yang sangat luar biasa yang tak ternilai harganya. Potensi ini harus senantiasa diangkat, agar selalu hidup dan menarik minat generasi muda saat ini".  diuHal tersebutngkapkan Wali Kota Sukabumi, H. Achmad Fahmi saat memberikan sambutan.

Berbagai kegiatan yang mengangkat potensi seni dan budaya terus didorong dan diadakan oleh Pemerintah Pusat, Provinsi maupun Pemerintah Kota Sukabumi.

Dan kegiatan Sukabumi Ngagaya Etnik, menghidupkan sektor ekonomi kreatif karena mengangkat fashion. fashion yang merupakan salah satu bagian dari ekonomi kreatif terbukti memiliki potensi yang sangat menjanjikan karena menyumbang 14 persen PDRB ekonomi kreatif."ungkap Wali Kota

Sementara itu Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata, H. Adang Taufik, SH., M.Si., menjelaskan bahwa tujuan diadakannya kegiatan ini, adalah sebagai event dan objek pariwisata di Kota Sukabumi, memotivasi kreatifitas warga Kota Sukabumi. Kegiatan ini ditargetkan diadakan setiap tahun dan masuk dalam kalender even tahunan. Sukabumi Ngagaya Etnik diikuti oleh 50 model dan 20 perancang busana. Kegiatan ini diisi oula dengan bazaar dan penampilan kesenian.

.Nenkli

JabarCeNNa.com, Jakarta -- Gudang amunisi mortir perang dunia ke ll dan barang bukti bahan peledak (handak) yang meledak di Srondol, Semarang, Jawa Tengah. Polri akan mengevaluasi penempatan penyimpanan bahan-bahan peledak yang aman dan jauh dari lokasi pemukiman warga.

“Seluruh gudang barang bukti terkait bom dari masyarakat akan di update oleh seluruh jajaran Korbrimob Polri agar lebih berhati-hati penyimpanannya,” kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo kepada wartawan, Sabtu (14/9/2019).

Brigjen Dedi mengatakan Polri akan menggandeng pemerintah untuk mencari lahan yang kosong yang jauh dari warga untuk penyimpangan barang bukti bahan peledak (handak). Cara lain, polisi akan melakukan disposal barang bukti tersebut namun lokasinya yang jauh dari pemukiman warga.

“Mencoba berkerjasama dengan pemerintah daerah untuk lahan yang aman jauh dari pemukiman atau disposal secara bertahap agar tidak tertumpuk,” ucapnya.

Ledakan Gudang amunisi itu terjadi sekitar pukul 07.10 Wib. Ledakan itu membuat warga sekitar panik dan berhamburan menjauh dari lokasi kejadian di Mako Brimob Srondol, Banyumanik, Semarang, Jawa Tengah.

Akibatnya komandan Gegana Polda Jateng, AKPB Syaiful Anwar terluka. Sementara 2 mobil dan 11 rumah rusak akibat ledakan tersebut. Tim Penjinak Bom (Jibom) saat ini masih melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) untuk memastikan penyebab terjadinya ledakan tersebut.


.Iy

JabarCeNNa.com, Kota Bandung -- Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil mengatakan, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) hanya cukup membiayai 10 persen pembangunan di Indonesia.

Maka, sesuai penerapan teori Pentahelix, dibutuhkan kerja sama dengan berbagai pihak, salah satunya pengusaha. Saat itulah kehadiran startup alias perusahaan rintisan dalam pembangunan menjadi penting.

Startup yang tumbuh bersama inovasi dan digitalisasi itu diharapkan bisa mengatasi permasalahan ketimpangan antara perkotaan dan perdesaan, terutama di Jawa Barat.

Emil --sapaan akrab Ridwan Kamil-- pun berujar bahwa di masa kepemimpinannya, Pemerintah Daerah Provinsi (Pemdaprov) Jabar memfokuskan pembangunan di desa.

"Saya ajak mereka (startup) turut menyelesaikan permasalahan," kata Emil saat menghadiri kegiatan 'Ignite The Nation: Gerakan Nasional 1000 Startup Digital Satu Indonesia' di Graha Sanusi Hardjadinata Unpad Kota Bandung, Minggu (15/9/19).

"(Pembangunan) Jabar (wilayah) tengah ke utara maju, tapi (wilayah) Jabar tengah dan selatan tertinggal baik infrastrukturnya, akses, dan lainnya," tambahnya.

Dengan tema 'Kontribusi Startup Digital terhadap Ekonomi Perdesaan Jawa Barat', kegiatan ini sendiri diikuti oleh 1.000 calon startup digital milenial dan Generasi Z se-Jabar. 

Emil pun berharap startup tersebut bisa membantu masyarakat di desa yang masih belum mengerti bagaimana menyiasati perubahan zaman.

Untuk itu, startup pun harus menghadirkan sebuah gagasan, inovasi dan digitalisasi yang mampu merangkul semua kalangan atau bersifat inklusi.

"Apa yang terjadi, anak-anak Jabar yang tertinggal di desa banyak pindah ke kota. Yang tertinggal di desa hanyalah generasi orang tuanya," tutur Emil.

"Jadi, mimpi besarnya adalah digital inklusif. Di mana, bisakah Anda yang semangat membuat startup ini (bisa) membantu," ujarnya mengakhiri.


.Asbud/rilis
Diberdayakan oleh Blogger.