JABARCENNA.COM | Portal Berita Jabar Katanya

Pelaksanaan Rapid Test di Gor Desa Kec. Kramatmulya
JABARCENNA.COM | Kuningan - Guna mencegah penyebaran virus corona atau covid-19, Dinas Kesehatan Kabupaten Kuningan melalui program Crisis Center Covid-19 Kuningan telah memberdayakan rapid tes di beberapa titik wilayah seperti halnya di beberapa Desa dan dititik-titik pasar yang ada di Kabupaten Kuningan.

Kamis, (4/5/2020), masyarakat Desa Kramatmulya dan warga Pasar Kramatmulya Kecamatan Kramatmulya Kabupaten Kuningan ikut jalani rapid test. 

Pelaksanaan tes rapid yang dilaksanakan di di lapangan Putsal Kramatmulya tersebut mendapat kuota 40 orang dari Dinas Kesehatan Kuningan melalui program Crisis Center Covid-19 Kuningan. Hal tersebut dilakukan guna mengetahui kondisi masyarakat Desa serta warga Pasar Kramatmulya yang terindikasi virus corona atau tidaknya.

Terlaksananya rapid test tersebut dipasilitasi oleh paguyuban pasar, Pemerintahan Desa, Puskesmas, serta unsur Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Kramatmulya.

Camat Kramatmulya Guruh Zulkarnaen didampingi Kapolsek, Iptu Dede Kusnadi serta Danramil Kuningan Kota, ARH Aep Seapudin kepada awak media ini menjelaskan, "Alhamdulillah pelaksanaan tes rapid yang digelar di wilayah kami hari ini (kamis red) berjalan baik, masyarakat datang silih berganti, lima orang lima orang di periksa oleh petugas dokter kesehatan sehingga memakan waktu panjang," terangnya

Namun meskipun demikian, kata Guruh, "yang namanya masyarakat pasar sibuk interaksi antara pedagang dan pembeli, tapi biasanya masyarakat pasar peluangnya dalam waktu tertentu misalnya antara jam 10.00an, karena waktu itu pembeli berkurang,"ucap Camat Kramatmulya tersebut.

.Iwan/Mans

Para pencari kerja saat melakukan pembuatan kartu kuning
JABARCENNA.COM | KUNINGAN - Lapangan pekerjaan di Kabupaten Kuningan belum bisa menampung para pencari kerja (pencaker) bahkan lulusan perguruan tinggi belum bisa mendapatkan pekerjaan sesuai yang diinginkan.

Kabid Penempatan Kerja Disnaker Kuningan H. Nana Sunardi tidak menampik pencaker yang masuk kelembaganya didominasi kaum berpendidikan yakni lulusan SMA/SMK dan S-1

"Yang banyak memang produk (lulusan) SMA/SMK, jadi wajar mengapa pencaker yang banyak dari lulusan itu" ujarnya, Selasa (2/5/2020)

Namun menurut Nana, untuk lapangan kerja di Kabupaten Kuningan memang minim dikarenakan di Kuningan tidak banyak perusahaan atau industri besar yang bisa menampung ribuan pencaker, sehingga kebanyakan pencaker untuk mencari kerja kebanyakan keluar daerah, katanya

"Sebelum wabah covid saja para pencari kerja dari Kabupaten Kuningan itu bisa mencapai seribu pencaker, contoh hal yang telah terjadi kemarin (sebelum wabah covid-19) untuk kabupaten majalengka saja yang banyak garmen itu minimal bisa menyerap kerja mencapai seribu pencaker dari para pencaker Kuningan" terangnya

Hal ini menjadi salah satu faktor pendorong naiknya angka pengangguran dimana lulusan SMA/SMK maupun Sarjana menghasilkan ratusan bahkan ribuan orang setiap tahunnya di Kuningan. Apalagi dimasa pandemi seperti ini banyak yang dipulangkan dikarenakan kena PHK, "Ungkap Nana

Ini merupakan PR (pekerjaan rumah) bagi pemerintah kabupaten kuningan agar persoalan terkait minimnya lapangan kerja di daerah ini bisa menjadi atensi guna mencari jalan keluar agar tingkat pengangguran dapat ditekan sedini mungkin. Terangnya

Kasi Informasi Pasar Kerja Dinsaker,
Eli Museri S.Pd MM, 
Terpisah, dikatakan Kasi Informasi Pasar Kerja Dinsaker, Eli Museri S.Pd MM, Berdasarkan jumlah penca­ker yang membuat kartu kuning (kartu tanda pencari kerja,red), untuk bulan juni sekarang sampai dengan hari ini Selasa (2/5) kita mendata baru ada 122 pencaker yang membuat kartu kuning, ucap Eli

Namun menurut Eli, untuk di bulan sebelumnya seperti bulan April ada 86 orang, dan di bulan Mei mencapai 582 orang, untuk di bulan juni sendiri, baru 122 orang. kalo di totalkan dari bulan April - Juni hampir mencapai 800 pencaker yang membuat Kartu Kuning, jelasnya

"Tahun ini menurun drastis di banding tahun kemarin baik dari Lintas Antar Kerja Atar Lokal, atau dari AKAD (Antar Kerja Antar Daerah)" ujarnya

Dalam pelaksanaan pembuatan kartu kuning kita lakukan penerapan " kita mengedepankan protokoler keseharan dan tetap harus bermasker dan setelah itu harus cuci tangan" ucapnya

Mudah-mudahan di tahun ini banyak penempatan, khususnya SDM Kabupaten Kuningan, dan kami mengharapkan layanan satu pintu kedepan. Demikian dikatakan Eli

.Iwan

dr. Siska Gerfianti
JABARCENNA.COM | BANDUNG – Mobil unit rapid tes akan disediakan di tiap kecamatan di Kabupaten/kota wilayah Jabar. 

Ketua Divisi Pelacakan Kontak, Pengujian dan Manajemen Laboratorium Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid 19 Jabar dr. Siska Gerfianti mengatakan, saat ini baru tersedia dua daerah sebanyak 2 unit mobil.

Hal itu diungkapkan Siska dalam jumpa pers perkembangan penanggulangan covid 19 di Gedung Sate, Selasa (2/6/2020).

“Saat ini yang sudah ada di unit yang kami tempatkan di Kota Bandung dan Kota Cimahi” katanya.

Menurut dr. Siska, pengadaan unit mobil rapid tes nantinya dilakukan secara bertahap untuk lebih dari 600 kecamatan.

“Secara bertahap pengadaannya untuk seluruh kecamatan di Jabar. Kebanyakan menggunakan ambulance yang sudah ada” sebutnya.

Dr. Siska menjelaskan setiap unit mobil rapid tes itu nantinya akan dilengkapi APD untuk petugas dan 100 kit untuk rapid tes.


.Pun/Asbud

Gugus Tugas Covid-19 Jabar
JABARCENNA.COM | BANDUNG - 15 Kabupaten/kota Zona Biru di Jabar tengah melakukan persiapan pelaksanaan Adatasi Kebiasaan Baru (AKB).

Menurut Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid 19 Jabar Daud Ahmad, selama persiapan pelaksanaan AKB tersebut, 15 daerah itu tetap melaksanakan PSBB proporsional sesuai dengan pemberlakuan PSBB Jabar.

"Saat persiapan itu, tetap melaksanakan PSBB sesuai waktu PSBB Jabar hingga 12 Juni" ujar Daud, saat melaksanakan jumpa pers perkembangan penanggulangan covid 19 di Gedung Sate, Selasa (2/6/2020)

Menurut Daud, selama persiapan itu aturan PSBB di 15 Kabupaten/Kota tetap diberlakukan, sambil mensosialisasikan aturan dalam pemberlakuan AKB.

"Jadi jangan membuat bingung masyarakat kenapa katanya sudah AKB tapi masih PSBB. Nah begitu penjelasannya" kata Daud.

Hal lain yang diungkapkan Daud adalah selama waspada covid, Jabar tetap akan melakukan rapid test dan swab, baik di daerah masih melakukan PSBB maupun di daerah yang memberlakukan AKB.

Berikut 15 Kabupaten/kota yang menerapkan AKB : Kab. Bandung Barat, Kab. Ciamis, Kab. Cianjur, Kab. Cirebon, Kab. Garut, Kab. Kuningan, Kab. Majalengka, Kab. Pangandaran, Kab. Purwakarta, Kab. Sumedang, Kab. Tasikmalaya, Kota Banjar, Kota Cirebon, Kota Sukabumi, dan Kota Tasikmalaya.

.Asbud
Diberdayakan oleh Blogger.