JABARCENNA.COM | Portal Berita Jabar Katanya

JABARCENNA.COM | KUNINGAN - Salah satu taman yang sering ramai dikunjungi warga kuningan diantaranya Taman Kota Kuningan (Tamkot), Taman Pandapa dan Taman Cirendang. 

Namun, salah satu taman yang berada di wilayah Kelurahan Cirendang Kabupaten Kuningan tersebut (Tamcir), kini mendapat perhatian dari kalangan Karang Taruna Kelurahan Cirendang. Pasalnya Taman Cirendang sendiri sebenarnya ada sudah cukup lama, namun jauh-jauh ini kurang mendapat pengawasan dari pihak Pemkab mengingat pengunjung yang datang ke taman tersebut selalu ada saja yang tidak mengindahkan taman cirendang tersebut.

Melihat permasalahan tersebut, Karang Taruna 'Harapan Baru' kelurahan Cirendang membuat terobosan baru dimana pihaknya berkordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup Kuningan (DLHK) untuk menata kembali suasana Taman Cirendang.

Minggu, (14/2020) Karang Taruna Harapan Baru bersama DLHK Kuningan tata kembali Taman Cirendang dengan menanami beberapa bibit pohon di wilayah Taman Cirendang. 

Dikatakan Ketua Karang Taruna Harapan Baru, Oyo Sunarnya mengatakan, Kita prihatin dengan kondisi Tamcir ini, pasalnya belum lama ini para pengunjung suka menyalahgunakan tempat area bermain ini untuk melakukan hal-hal yang patut untuk tidak di contoh, seperti halnya melihat kondisi yang sering ditemukan, selalu ada bekas botol minuman ataupun yang lainnya, kata Oyo

Mangkanya kita berkordinasi dengan pihak DLHK untuk bekerjasama dalam menata kembali Taman Cirendang ini dan alhamdulilah pihak DLHK merespon sehingga bantuan untuk penataan kembali terhadap Tamcir baik itu pohon dan lainnya bisa dilaksanakan langsung. Ungkapnya


Sementara, dalam pelaksanaan secara simbolis pemberian bibit pohon untuk area taman cirendang dihadiri langsung oleh Sekertaris Dinas Lingkungan Hidup, Maryoto.

Menurut Maryoto, adanya masukan dari pihak karang taruna ini, ini menjadi gambaran sejauh mana perhatian dari karang taruna untuk menjaga lingkungan agar tetap bersih dan terawat, sehingga kita mengapresiasi tindakan atau kegiatan yang dilakukan oleh pihak karang taruna harapan baru tersebut, "kalau bukan kita yang menjaga siapa lagi?" Ucap Maryoto

Mudah-mudahan kedepan Taman Cirendang ini bisa bermanfaat bagi semua dan tidak dijadikan lagi tempat yang bisa membuat nama baik taman cirendang ini tercoreng. Punkasnya


.Iwan/Didi



JABARCENNA.COM | SUKABUMI - Dalam menghadapi fase new normal di Jawa Barat, khususnya di Kota Sukabumi pada bulan Juni ini jajaran Kodim 0607 Kota Sukabumi sudah menyiagakan personil TNI di beberapa tempat keramaian.

Komandan Kodim 0607/ Kota Sukabumi, Letkol Inf Danang Prasetyo Wibowo,M.I.Pol. mengatakan, dalam persiapan fase new normal saat ini anggota TNI sudah mulai disiagakan, guna melakukan pengawasan disejumlah titik, dimana banyaknya orang beraktivitas, serta untuk membantu melakukan pembinaan kepada masyarakat supaya sadar akan kesehatan, ucap Letkol Inf Danang, Selasa (9/6/2020)

Disiagakannya anggota TNI ini semata-mata untuk membantu masyarakat dan mengingatkan masyarakat satu sama lainnya agar betul-betul taat dan patuh terhadap protokol kesehatan seoerti halnya menjaga jarak, memakai masker serta pola hidup bersih dan sehat.

Dan pengawasan ini dilakukan antara lain di Pasar, Toserba atau Mall dan Rumah Sakit yang mana titik-titik tersebut banyak melakukan aktivitas, Ujarnya

Bagi masyarakat yang tidak mematuhi protokol kesehatan kita akan beri tindakan tegas karena ini penting untuk semua. Pungkas Dandim

Pantauan jabarcenna.com dilapangan, pelaksanaan pemantauan titik-titik keramaian jelang new normal tersebut Walikota Sukabumi, Dandin dan Kapolres tinjau langsung kelapangan guna memantau kondisi dilapangan demi keberlangsungan menghadapui new normal.


.Suhendi/ Pendim 0607

Saat gelaran audiensi
JABARCENNA.COM | KUNINGAN - Aliansi Jurnalis Kuningan Bersatu ( ANARKIS ) gelar audiensi di kantor Pemerintahan Kabupaten (Pemkab) Kuningan, Selasa (9/6/2020).

Audiensi yang digelar ANARKIS tersebut adalah untuk meminta keterbukaan informasi dan kejelasan dari Pemerintah Daerah terkait pengelolaan anggaran penanganan covid-19 yang mencapai jumlah miliyaran tersebut.

Hadir dalam kesempatan tersebut Bupati Kuningan, H. Acep Purnama, Sekretaris Daerah ( Sekda ) Kuningan, Dr. H Dian Rachmat Yanuar, M.Si., Kepala Dinas Kesehatan, dr. Hj. Susi Lusiyanti, MM., Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD), Dr. Asep Taufik Rohman, M.Si.,M.Pd., Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika, Drs. Teddy Suminar, M.Si., Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD kabupaten setempat Agus Mauludin,S.E.

Kabag Protokol, Dr. Wahyu Hidayah,M.Si., serta Ketua Forum Camat se-Kabupaten Kuningan, Saleh Ruhiyat, M.Si. dan sejumlah pegawai Pemda Kuningan.

Ketua Aliansi Jurnalis Kuningan Bersatu, Iyan Irwandi,SIP. menyatakan, agenda tersebut digelar dalam rangka mewujudkan kebutuan pers dan masyarakat untuk mendapatkan keterbukaan informasi tentang pengelolaan dana penanganan covid-19.

"Dalam forum ini kami dapat menyampaikan rasa penasaran yang selama ini disimpan seputar transparansi pihak Pemerintah Daerah Kuningan yang dinilai tersumbat,"ucap pria yang juga selaku Ketua PWI Kabupaten Kuningan ini.

Dalam audiensi tersebut, sejumlah wartawan yang tergabung dalam Aliansi Jurnalis Kuningan Bersatu pun melontarkan beberapa pertanyaan kepada Bupati Kuningan. 

Pertanyaan yang dilontarkan dari para awak media tersebut yang Pertama perihal menyoroti tentang kejelasan anggaran pembelian Rumah Sakit eks RS Citra Ibu yang dirasa masih simpang siur.

Kedua, mempertanyakan penegakkan aturan pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di kalangan pejabat pemerintah dikarenakan pada kasus yang terjadi dilapangan seperti terkait video viral ulang tahun Bupati dan acara perpisahan mantan Camat Cilimus.

Ketiga, menyoroti kinerja Dinas Kominfo Kuningan melalui Bidang Informasi dan Komunikasi Publik yang selama ini telah membuat tersumbatnya informasi dari Pemerintah Daerah pada wartawan.

Keempat, mempertanyakan perihal Bantuan sosial yang di berikan dari Pemkab Kuningan melalui Dinas Sosial terhadap masyarakat.

Dan ada juga yang meminta pemkab kuningan menyajikan data yang lebih jelas dan rinci jumlah sumber anggaran untuk penanganan covid 19 dari mulai tahap parsial ke 1, 2, dan 3.

Sementara itu Bupati Kuningan, H. Acep Purnama, S.H.,M.H., dalam menjawab beberapa pertanyaan yang dilontarkan pihaknya mengemukakan, terkait keterbukaan informasi pihaknya akan melakukan secara maksimal, namun tentu dengan mengikuti ketentuan yang ada.

"Kami akan melakukan keterbukaan informasi anggaran ini pada saluran dan waktu yang tepat mempedomani ketentuan yang ada,"jelasnya.

Terkait pembelian Rumah Sakit eks RS Citra Ibu, Bupati menegaskan jika Rumah Sakit itu dibeli seharga Rp. 7.5 milyar 

Disebutkan Acep Purnama, anggaran untuk penanganan percepatan covid-19 bagi Kabupaten Kuningan sebesar Rp. 77 milyar itupun 5 Milyar untuk anggaran bencana.

Lanjutnya, Total anggaran untuk tahap Parsial Pertama itu mencapai Rp.18.6 milyar (delapan belas milyar enam ratus juta), tahap parsial kedua, sebesar Rp41.4 milyar (empat puluh satu milyar empat ratus juta) dan tahap parsial ketiga mencapai Rp13 milyar (tiga belas milyar).

"Sampai hari ini, anggaran yang diserap baru sebesar Rp. 28 milyar," terangnya.

Insaallah dalam penanganan covid ataupun diluar kewenanganan covid kami pelaksana anggaran covid ingin menjadi insan- insan yang jujur, kata acep.

Saya selalu memberikan gambaran kehati-hatian kepada pejabat-pejabat yang ada jangan sampai adanya terindikasi atau teduga korupsi. Kalaupun ada yang terjadi itu menjadi tanggung jawab mutlak pribadi silahkan ditanggung sendiri.

Terkait transpansi secara keseluruhan, ada saatnya kami akan menyampaikan kepada publik melalui mekanisme pemerintahan, baik melalui putusan mitra kami (DPRD) walaupun ada gambaran dari mitra kami mau di panja atau di pansuskan, kami mangga (silahkan red). Kata Acep


.Iwan

Ketua Umum PWI Pusat, Atal S Depari bersama Sekjen PWI  Mirza Zulhadi

JABARCENNA.COM - Ketua Umum PWI Pusat Atal S Depari menyambut baik atas dukungan sejumlah kepala daerah yang telah memperhatikan kelangsungan hidup media di daerah akibat pandemi Covid-19 seperti yang telah ditunjukan Gubernur Kalimantan Tengah dan Gubernur Jawa Timur.

"Berbagai langkah insentif kepada industri media harus dilakukan oleh pemerintah pusat maupun daerah agar dapat menyelamatkan hidup pers nasional di tengah ancaman pemutusan hubungan kerja karyawan perusahaan media seiring dengan penurunan performa bisnis industri media nasional secara drastis akibat imbas Covid-19," ujar Ketua Umum PWI Pusat Atal S Depari, Minggu, (7/6).

Pernyataan Ketua Umum PWI Pusat itu berdasarkan informasi yang dia terima dalam pertemuan webinar antara pengurus pusat PWI dengan para ketua PWI se Indonesia baru-baru ini.

Dalam pertemuan tersebut PWI berharap agar kerjasama iklan dan advetorial dengan Pemda tetap terjalin karena hal itu sangat membantu kelangsungan hidup media. Dan berharap jangan sampai anggaran dikurangi karena alasan pandemi.

Menurut Ketua PWI Kalteng Haris Sadikin, Gubernur Kalteng Sugianto Sabran telah menyetujui penambahan belanja publikasi melalui media sebesar Rp10 miliar periode Juli hingga Desember 2020 dalam rapat koordinasi dengan organisasi pers (PWI) dan pimpinan media, pada Rabu, 3 Juni 2020. 

"Belanja publikasi diantaranya untuk kontrak pemberitaan, iklan, dan advertorial. Belanja publikasi dialokasikan untuk media berbadan hukum yang terdampak covid-19, dan media yang masuk dalam kategori UMKM," jelas Ketua PWI Kalteng Haris Sadikin. 

Haris juga memohon doa dan dukungan dari para pengurus PWI agar DPA belanja media dapat selesai disusun dan disahkan paling lambat pertengahan Juni 2020.

Sementara itu dari Jawa Timur dikabarkan bahwa Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak membuka kerjasama dengan media di tengah keterbatasan situasi saat ini. Emil Dardak menyampaikan bahwa media juga tetap punya fungsi advokasi untuk mengingatkan apa yang luput dilihat pemerintah. Di sisi lain, dia meminta media juga dapat menjadi penyampai info yang clear, dan mengingatkan soal judul-judul berita yang kadang bombastis. Pemprov sendiri menegaskan tidak akan memotong anggaran pers dan sosialisasi melalui media.

Mendengar kesulitan yang dialami berbagai media di sejumlah daerah, Sekretaris Jenderal PWI Pusat Mirza Zulhadi berharap agar para kepala daerah di Indonesia dapat terus mendukung kelangsungan hidup media di daerahnya, karena bagaimanapun juga pers adalah salah satu dari pilar demokrasi dan pers punya peran strategis di masa pandemi ini.

"Dari Sumatera Utara juga mengabarkan bahwa gubernur dan jajarannya berinisiatif melakukan pertemuan dengan jajaran pers setempat dan membentuk tim bersama untuk mencari solusi di tengah pandemi," ujar Mirza Zulhadi.

.Iwan/Mans
Diberdayakan oleh Blogger.