JABARCENNA.COM | Portal Berita Jabar Katanya


JABARCENNA.COM | BANJAR,- Wali Kota Banjar, Dr. Hj. Ade Uu Sukaesih, M. Si., dengan didampingi Komadan Bataliyon 323 R/BP, Letkol Inf Triyono Hadiyanto, S.Sos., meninjau secara langsung proyek Pengeboran Air bersih yang berada di RT 05 RW 2 Dusun Priagung Desa Binangun Kecamatan Pataruman, Selasa, 22 Februari 2022.

Pengeboran Sumber air bersih untuk masyarakat ini merupakan bantuan dari Pangkostrad dalam rangka memperingati HUT Kostrad Tahun 2022, dengan estimasi waktu pengerjaan selama tiga minggu. Pengeboran ini melibatkan 19 Personel yang terdiri dari 8 Personel Yon Zipur 9/LB, 11 Persinel Yonif Raider 323/BP serta 10 orang dari Masyarakat.


Lokasi pengeboran berada di lahan Warga seluas 70 Meter milik Bapak Rukanda yang dengan sukarela menghibahkan tanahnya digunakan untuk lokasi pengeboran.

Disela-sela kunjungannya, Wali Kota mengucapkan terima kasih atas bantuan Sumber Air bersih bagi warga Dusun Priagung Desa Binangun yang selama ini mengalami kesulitan air bersih. Dengan adanya sumur bor ini mampu memasok air bersih bagi sekitar 180 Kepala Keluarga di RW 2.

"Saya atas nama Pemerintah Kota Banjar dan Warga mengucapkan terima kasih atas bantuan ini. Ini merupakan solusi bagi warga kami yang selama ini mengalami kesulitan mendapatkan pasokan air bersih. Semoga amal baik dari Prajurit Kostrad dibalas oleh Allah SWT. " Kata Wali Kota.

Wali Kota berharap, warga dapat merawat dan menggunakan Fasilitas air bersih ini dengan sebaik-baiknya sehingga fasilitas ini dapat bertahan dengan awet./Tema





JABARCENNA.COM | BANJAR,- Wakil Wali Kota Banjar, H. Nana Suryana, S. Pd., membuka Uswatun Learner Competition Tingkat SD/MI/ sederajat, yang bertempat di Kampus SMP Uswatun Hasanah, Selasa, 22 Februari 2022.

Kegiatan yang digelar dari tanggal 21 Februari sampai 25 Februari 2022 ini mengambil Tema "Moslem Rising Star Begin From Here". Banyak cabang yang dilombakan, diantaranya MHQ, LCC, Pildacil, Olimpiade AMIPA, Menyanyi Solo dan Religi, Murotal, Futsal, Basket dan Cipta Jingle.


Wakil Wali Kota, dalam sambutanya mengatakan sangat mengapresiasi kegiatan tersebut. Acara seperti ini dapat memacu intelektual anak dalam memupuk karakter generasi muda sejak dini sehingga tercipta generasi yang cerdas serta baik ahlaknya.

"Saya melihat cabang-cabang yang dilombakan, seperti pildacil, lomba ini dapat membatu meningkatkan kemampuan Publik speaking atau kemampuan berbicara didepan masyarakat banyak. Saya berharap dengan kegiatan seperti ini akan lahir pemimpin-pemimpin yang cakap dengan tetap memperhatikan Agama, Ilmu Pengetahuan serta Lingkungan. " Jelasnya.

Kegiatan diresmikan oleh wakil wali kota dengan penekanan tombol sirine yang didampingi oleh Pengawas SMP Uswatun Hasanah, Ketua Yayasan Uswatun Hasanah serta Kepala SMP Uswatun Hasanah./Tema


JABARCENNA.COM | KUNINGAN,- Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) merupakan forum koordinasi antar instansi dan pemangku kepentingan untuk percepatan akses keuangan di daerah dalam mendukung pertumbuhan ekonomi daerah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Dalam upaya pembentukan TPAKD Kuningan, Pemerintah Daerah Kabupaten Kuningan menggelar Sosialisasi Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah dan Rencana Pembentukan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Kabupaten Kuningan yang bertempat di Resort Prima Sangkanhurip, Selasa (22/2/2022). Dihadiri organisasi perangkat daerah, lembaga vertikal, lembaga jasa keuangan, akademisi, dan organisasi pengusaha yang diwakili Kadin.

Disampaikan Sekda Kuningan Dr. Dian Rachmat Yanuar, M.Si, Peningkatan akses keuangan sangat penting untuk mendorong pembangunan dan pertumbuhan ekonomi di daerah, serta mendorong keadilan sosial dan mendorong peningkatan kesejahteraan dan taraf hidup rakyat banyak melalui inklusi keuangan.

Dijelaskannya, TPAKD merupakan forum koordinasi antar instansi dan pemangku kepentingan untuk percepatan akses keuangan di daerah dalam mendukung pertumbuhan ekonomi daerah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Salah satu tujuan besar dibentuknya TPAKD, yaitu mendukung program pemerintah dalam upaya meningkatkan tingkat literasi dan inklusi keuangan di Indonesia. Bahkan, pemerintah telah menargetkan inklusi keuangan hingga 90% Tahun 2024,”ujarnya.

Dia menjelaskan, Inklusi Keuangan merupakan sebuah kondisi dimana setiap anggota masyarakat mempunyai akses terhadap berbagai layanan keuangan formal yang berkualitas, tepat waktu, lancar, dan aman dengan biaya terjangkau sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan masing-masing.

Kelompok masyarakat yang diprioritaskan untuk mendapat akses keuangan, menurut dia, yaitu Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) atau Keluarga Pra-Sejahtera, Pelaku UMKM, Pekerja Migran, Wanita, Disabilitas, Anak Terlantar, Lansia, Penduduk Daerah Tertinggal, Pemuda dan Pelajar.

Ketika mendapatkan akses keuangan formal dari lembaga jasa keuangan ini merupakan langkah juga, agar masyarakat berpenghasilan rendah tidak akan terjebak dalam lilitan rentenir.

“Dengan terciptanya keuangan yang lebih inklusif, akan mendorong upaya pembangunan dan pemberdayaan masyarakat yang pada akhirnya akan berdampak positif pula pada pertumbuhan ekonomi lokal dan nasional yang sustain dan berkelanjutan,”katanya.

Sekda menerangkan, menurut World Bank pun, inklusi keuangan adalah faktor pendukung utama dalam mengurangi kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan. Jika lebih spesifik, inklusi keuangan daerah sangat berkorelasi pada upaya akselerasi pencapaian visi daerah, dalam hal ini Visi Kabupaten Kuningan, yaitu Kuningan Maju (Makmur, Agamis, Pinunjul) Berbasis Desa Tahun 2023.

Dalam pelaksanaannya, dikatakan Sekda dibutuhkan pola kerjasama kemitraan multipihak (Pentahelix). Maka, forum TPAKD dapat menjadi salah satu wadah untuk implementasi kerjasama kemitraan Pentahelix dalam upaya peningkatan taraf hidup masyarakat melalui peningkatan inklusi keuangan.

Turut hadir Kepala OJK Cirebon dan Kepala Perwakilan BI Cirebon, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda, Kabag Perekonomian dan SDA, Kepala Badan Pusat Statistik, Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Kuningan, Kepala Kantor Kementrian Agama.

Hadir juga Rektor UNIKU, Universitas Al-Ihya, Ketua STKIP, Ketua Kadin, Direktur dan Pimpinan Lembaga Jasa Keuangan (BJB, BJB Syariah, HIMBARA, PT LKM, Pegadaian, BPJS Ketenagakerjaan, BPJS Kesehatan, PNM, PT Asuransi Jasa Indonesia Cirebon, Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia FKD Cirebon. (Iwan)


JABARCENNA.COM | KUNINGAN,- Pengukuhan Pengurus Kecamatan (PK) Persatuan Anggota BPD seluruh Indonesia (PABPDSI) dan Bimtek Peningkatan Kapasitas BPD Se-Kecamatan Cipicung Kabupaten Kuningan, Selasa 22 Februari 2022 berjalan lancar.

Acara yang dilaksanakan di Aula Kantor Kecamatan Cipicung tersebut dihadiri Camat Cipicung, Sri Waluya, Ketua PD PABDSI Kuningan, Drs. Yayat Supriatna, MM dan beberapa anggota BPD se-kecamatan Cipicung, pihak Polsek serta Koramil setempat.


Dikatakan Ketua PD PABDSI Kab.Kuningan, Drs. Yayat Supriatna, MM usai pelaksanaan kegiatan pihaknya mengungkapkan, Alhamdulillah hari ini kita telah melaksanakan pengukuhan dan bimtek anggota PABPDSI tingkat Kecamatan Cipicung, dan ini pengukuhan ke 31, besok tinggal satu lagi yaitu kecamatan Cigugur. Saya selaku ketua PABPDSI Kabupaten harus melaksanakan roda keorganisasian sebagaimana tugas yang harus dijalankan adalah melaksanakannya pengukuhan dan bimtek di tiap kecamatan, ucapnya

Dan nanti di tanggal 24 Februari mendatang PABPDSI Kuningan akan melaksanakan syukuran sebagaimana satu tahunnya lahirnya PABPDSI di Kab.Kuningan, yang nantinya kita akan laksanakan agenda pelantikan Kartini PABPDSI, dan penganugerahan bapak BPD untuk bupati kuningan. Setelah itu kami akan melaksanakan tugas lagi terkait peningkatan kapasitas BPD ditingkat kabupaten yang mungkin nanti kami akan mengundang pihak Kemendagri atau pihak Kemendes dan BPMD Provinsi/Kuningan terkait peningkatan kapasitas anggota BPD terkait tugas dan fungsi BPD, tutur Yayat

"Musyawarah dan Pengukuhan Anggota BPD dalam sistem pemerintahan desa sekarang ini menempati posisi yang sangat penting. penjabaran tupoksi BPD sebenarnya telah tertuang dalam UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa dan Permendagri RI No 110 Tahun 2016 tentang Badan Permusyawaratan Desa. Fungsi BPD adalah membahas dan menyepakati Rancangan Peraturan Desa bersama Kepala Desa, menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat desa dan melakukan pengawasan kinerja kepala desa. Dari tiga tugas ini sudah jelas BPD adalah lembaga yang memiliki kekuatan dalam menyepakati peraturan desa yang bakal menjadi pedoman pelaksanaan pembangunan desa", kata Yayat.

Dan harapan kedepan adalah adanya kesamaan persepsi antara pemerintah desa dengan BPD baik dalam hal administrasi, ataupun menyamakan cara pandang dalam membangun desa dan terus memperkuat koordinasi sehingga kita semua dapat menyatukan langkah yang sama, Ungkapnya.


Sementara dikatakan Camat Cipicung, Sriwaluya Suparman, S.IP.,M.Pd pihaknya menyambut baik dengan adanya pengukuhan dan bimtek anggota PABPDSI tingkat Kecamatan Cipicung.

"Saya menyambut baik dan gembira karena dengan adanya bimtek atau pengukuhan ini apalagi dengan adanya PABPDSI ini menjadi wadah sarana bertukar ilmu atau pendapat ataupun sarana berkordinasi secara luas sehingga adanya peran aktif dari BPD sendiri sangat diharapkan oleh masyarakat jadi dengan adanya sinergitas antara pemerintah desa dan BPD itu bisa terwujud dengan baik sehingga bisa mewujudkan keinginan masyarakat dalam membangun desa kearah yang lebih baik" ujarnya


Ditambahkan Ketua PK BPD Kecamatan Cipicung, A. Yatrawan SH, Adanya wadah ini menjadi suatu harapan besar bagi kami BPD kedepan menjadi jauh lebih baik. Sehingga adanya sinergitas antara pemerintah desa dan BPD bisa terjalin dengan baik dan kaitan dengan program-program lainnya pun itu akan mengarah kepada peningkatan kapasitas dan sinergitas antara BPD dan jajaran pemerintahan desa.

Untuk PK BPD Kecamatan Cipicung sendiri sejauh ini akan melaksanakan musyawarah dengan seluruh BPD yang ada di Kecamatan Cipicung guna membahas program kedepan apa saja yang harus dilakukan. Rencananya kedepan akan melakukan program pelatihan BPD secara menyeluruh karena sejauh ini masih banyak BPD yang belum paham tentang tugas dan pokok fungsi BPD.

"Ini lah yang menjadi ke khawatirkan kami, kalau masih banyak BPD yang belum memahami hal tersebut, bagaimana akan paham dalam melakukan tugas dan kerjanya di lembaga masing-masing" pungkasnya (Iwan)
Diberdayakan oleh Blogger.