Pasangan Sentosa Seharusnya Menang, Jika Saja...


JABARCENNA.COM, Kuningan - Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Kuningan, Toto Taufikrohman Kosim-Yosa Octora Santono, atau pasangan Sentosa, seharusnya dapat memenangkan Pilbup Kuningan, jika saja anggota DPR RI, Amin Santono, yang juga ayah dari Yosa, tidak terkena Operasi Tangkap Tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). 

Pasangan Sentosa, setidaknya bisa menang tipis , 1-3 persen suara, demikian disampaikan seorang wartawan senior di Kuningan, yang enggan disebut jatidirnya. 

"Akibat (Amin Santono) terkena OTT, bukan saja menurunkan elektebilitas pasangan Sentosa, tetapi yang lebih fatal adalah terkuncinya logistik pasangan Sentosa" kata sang jurnalis itu sambil terkekeh. 

Maksud dia, 'terkuncinya logistik' adalah kenyataan diblokirnya rekening Amin Santono oleh KPK, sehingga dana kampanye pasangan Sentosa tidak ada. 

Seorang tokoh masyrakat, lanjut dia, jelang lebaran yang lalu sempat mengeluh kepada dirinya, 'teu sarung-sarung acan ti Sentosa'. 

Sehingga, kata dia, banyak tokoh dan massanya pindah ke pasangan nomor dua yaitu paslon Dudi Pamuji- Udin Kusnedi. 

"Sebelumnya pasangan Dudi-Udin, hanya berada di kisaran angk 12 persen. Jadi akibat fatal dari OTT itu adalah 'terkuncinya logistik' pasangan Sentosa, "tandasnya. 

Dan menurutnya, pendukung di pasangan Sentosa pada dasarnya adalah massa cair, beda dengan massa di pasangan Acep- Ridho yang lebih solid. Namun demikian, mereka adalah massa yang menginginkan perubahan, sehingga mereka tidak membuang suaranya ke pasangan Acep-Ridho. 

Wartawan berwajah ganteng itu pun melanjutkan, sebenarnya katanya, sebelum terjadi OTT, kubu Acep-Ridho, atau pasangan Sajati, sudah sangat gelisah dengan perolehan suara pasangan Sentosa di lapangan.

"Mereka sudah gelisah dan sangat khawatir akan kalah. Tetapi begitu mendengar kabar Amin Santono terkena OTT KPK, maka kubu Sajati pun seperti bangkit, dan bergairah kembali, " kata dia. Dan faktanya, angka Sentosa tergerus sangat signifikan, kata dia. 

Menjawab pertanyaan JABARCENNA.COM, apakah pasangan Dudy-Udin dalam Kontestasi Pilbup Kuningan berperan sebagai pemecah suara, dia menjawab secara tidak langsung. 

"Hal itu sebagai strategi sah-sah saja dan tidak melanggar peraturan. Dan memang pasangan Dudy-Udin langsung sowan ke pasangan Acep-Ridho, begitu pasangan Sajati ini diperkirakan memenangkan Pilbup, " kata dia, dan menurutnya hal itu tidak melanggar etika. 

Namun pada akhirnya, kata dia, demikianlah takdir yang Maha Kuasa bahwa pasangan Acep-Ridho yang akan memimpin Kabupaten Kuningan untuk lima tahun ke depan. Dan dengan semangat demokrasi, tentu rakyat Kuningan harus menerima kenyataan ini dan mendukung pasangan Acep-Ridho melaksanakan tugasnya sebagai Bupati dan Wakil Bupati Kuningan. 

"Namun begitu, pasangan Acep-Ridho juga harus sadar bahwa legitimasi mereka pas-pasan, karena suara Golput dalam Pilbup kemarin cukup tinggi juga, hampir 40 persen, " tandasnya.  

.tn