JABARCENNA.COM | Portal Berita Jabar Katanya

JabarCeNNa.com, Kuningan -- Wakil Bupati Kuningan M. Ridho Suganda, mengatakan angka kemiskinan di Kabupaten Kuningan mengalami penurunan yang cukup signifikan yaitu dari 14,27% pada Tahun 2017 menjadi 12,22% pada Tahun 2018.

“Kemiskinan merupakan suatu kondisi dimana seseorang tidak memiliki sumber daya dan pendapatan, kekurangan kebutuhan dasar. Alhamdulillah angka kemiskinan di Kabupaten Kuningan dari tahun ke tahun mengalami penurunan,” kata M. Ridho Suganda, pada acara Rapat Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK), di Aula Bappeda Kabupaten, Kamis (16/5/2019).

Menurutnya, pada umumnya program penanggulangan kemiskinan akan berkisar pada upaya-upaya perbaikan Investasi daerah, pemberdayaan masyarakat tidak mampu, pembukaan lapangan pekerjaan yang lebih banyak serta pemberian bantuan sosial kepada warga miskin yang tidak produktif.

Ia menambahkan, upaya-upaya tersebut telah dan akan terus dilaksanakan Pemerintah Kabupaten Kuningan melalui program atau kegiatan yang dilaksanakan oleh dinas /badan/lembaga. Dsampng itu, diharapkan dapat lebih ditingkatkan intensitasnya melalui pemanfaatan anggaran pemerintah desa. Hal itu dilakukan dengan memprioritaskan pada pemenuhan kebutuhan dasar warga miskin dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan.

Seperti makanan bergizi, pakaian, rumah, air bersih serta akses terhadap pelayanan kesehatan dan pendidikan. “Kemiskinan terjadi karena berbagai faktor yang memiliki kompleksitas tinggi, karena dalam banyak kasus penyebab dan dampak kemiskinan memerlukan langkah-langkah serta pendekatan yang terencana , terarah, terpadu dan menyeluruh,” jelas Ridho.

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik bahwa pada bulan September Tahun 2018, Angka Kemiskinan secara Nasional adalah 25,67 juta orang atau 9,66 persen dari total penduduk. Sementara di Provinsi Jawa Barat Pada Tahun yang sama terdapat 3,53 juta orang miskin (7,25% dari jumlah penduduk).

Sedangkan di Kabupaten Kuningan Tahun 2018 masih terdapat 131.160 orang penduduk miskin atau 12,22% dari jumlah penduduk. “Tentunya kondisi yang masih diatas angka Nasional dan Jawa Barat ini harus terus menjadi perhatian kita bersama,” imbuhnya.

.angga

JabarCeNNa.com, Kuningan -- Disiplin erat kaitannya dengan motivasi, dalam memotivasi akan mempengaruhi perilaku, sementara perilaku akan memberi warna seseorang yang berpengaruh dan akan menentukan tingkat kesadaran disiplin di lingkungan organisasinya. Hal itu disampiakan Sekretaris Daerah Kabupaten Kuningan, DR Dian Rachmat Yanuar, M.Si pada acara Workshop Peningkatan Disiplin dan Optimalisasi Kinerja Pegawai dalam Mewujudkan Pendidikan Bermutu di Lingkungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kuningan, bertempat di Gedung Aula SMKN 1 Kunngan, Kamis (16/5/2019).

“Disiplin bukan semata-mata ditetapkan dalam upaya preventif untuk mencegah terjadinya pelanggaran melainkan dalam upaya disiplin korektif dan upaya disiplin Progresif yaitu untuk memperbaiki ke arah kemajuan melalui perbaikan yang lebih baik di organisasinya. Begitu juga untuk Mewujudkan Pendidikan Bermutu tidak lepas dibutuhkan kedisiplinan dari semua pihak,” kata Sekda.

Sekda menerangkan, kaitan dengan generasi sekarang berawal dari generasi kertas pensil, generasi komputer, generasi internet, generasi handphone pintar. Dan sekarang lebih dikenal dengan generasi milenial. Generasi ini memiliki karakteristik suka memegang kendali, tidak mau terikat dengan jadwal pelajaran tambahan, lebih suka menggunakan teknologi untuk belajar, melakukan komunikasi dimana saja, tidak menyukai komunikasi satu arah, percaya diri dan pantang menyerah, kurang menyukai bacaan konvensional, dan mahir teknologi.

“Tentunya karakteristik generasi milenial menjadi tantangan bagi guru generasi milenial yaitu guru harus melek teknologi digital, memanfaatkan teknologi sebagai sumber belajar dan komunikasi pembelajaran, melakukan pembelajaran yang rekavan dengan peserta didik, menyenangkan dan penuh makna, dan harus menjadi role model yang memiliki kapasitas mumpuni,” harapnya.

Sekda Kuningan juga memotivasi dengan kata bijak, Orang hebat bisa melahirkan beberapa karya bermutu, tapi guru bermutu bisa melahirkan ribuan orang hebat. Dan juga menyampaikan guru biasa memberitahu, guru baik menjelaskan, guru ulung memperagakan, guru hebat mengilhami.

Sementara itu, Plt. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Drs. H. Maman Hermansyah, M.Si menjelaskan, kunci suksesnya sebuah pekerjaan harus diawali dari kedisiplinan. Kalau kedisiplinannya melemah, maka sudah barang tentu pekerjaannya pasti tidak bagus. Dengan ditetapkannya PP Nomor 53 Tahun 2010 dapat menjadi dasar penerapan disiplin pegawai di lingkungan kerja kita.

“Dalam rangka mewujudkan tata kelola pegawai yang baik, pihak kami akan selalu memantau kegiatan pegawai di lingkungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kuningan sehingga bila ditemukan adanya pelanggaran akan diberi teguran lisan maupun tertulis, namun bila tidak bisa merubah perilaku pegawai maka dilakukan langkah-langkah lebih berat,” tegasnya.

Ia mengajak seluruh pegawai di lingkungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kuningan untuk bersikap jujur dan memiliki integritas tinggi, memiliki etika, akhlaq mulia dan memberi suri tauladan, taat hukum dan bertanggung jawab serta akuntabel, menghormati orang lain dan tidak mudah menyalahkan, mencintai pekerjaan dan mau bekerja keras, meningkatkan transparansi dan koordinasi, disiplin tinggi dan hidup bersahaja.

Peserta Workshop ini teridiri para Kabid, Kasubag, staf, kepala UPTD, kepala SMP Negeri, Kepala Satuan Pendidikan SKB, Pengawas SD, Pengawas SMP, Pengawas TK, K3S SD, Pamong Budaya, dan Penilik dengan jumlah sekitar 224 orang. Hadir juga selaku Narsum Kepala Bidang Pengadaan, Pemberhentian dan Pembinaan aparatur BKPSDM Kabupaten Kuningan, dan Kapala Subid Pembinaan Aparatur BKPSDM.

.hms/iy

JabarCeNNa.com, Banjar -- Bulan suci Ramadhan sangat terasa di lingkungan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Banjar. Dimana bulan Ramadhan tahun ini, Lapas Kelas III Banjar menambah intensitas pembinaan kerohanian terhadap warga binaan.

Kegiatan sendiri dipusatkan di Masjid Baiturrahman Al-Munibin Lapas Kelas III Banjar. Wajah antusias terpancar dari ekspresi warga binaan saat mengikuti kegiatan tadarus dan kegiatan keagamaan yang lainnya.

"Sebelumnya, kegiatan keagamaan memang sudah kami lakukan. Tapi khusus Bulan Ramadhan, porsinya kami tambah," ungkap Kepala Lapas Kelas III Banjar, Agus Wahono, A.Md.I.P., SH., M.H., Jumat (17 Mei 2019).

Agus mengatakan, kegiatan keagaman yang diberikan kepada warga binaan diantaranya tadarus dan pengajian, Sholat Tarawih berjamaah, Sholat 5 waktu berjamaah bahkan ceramah agama, dan juga diisi oleh warga binaan yang paham dengan keagamaan.

Menurut Agus, tujuan kegiatan keagamaan tersebut untuk membekali para warga binaan dan memberikan kesadaran bagi mereka supaya bertaubat kepada sang pencipta sekaligus menyesali segala perbuatannya. 

Selain itu, kata Agus juga menerapkan kebiasaan baik tersebut menjadi sebuah kebutuhan, sehingga mereka tidak lagi harus diperintah tetapi berkat dari keinginan dalam dirinya sendiri.

Agus berharap, dengan intensitas kegiatan keagamaan yang bertambah ini, warga binaan Lapas Kelas III Banjar dapat memanfaatkan momentum Ramadhan untuk kembali merefleksikan diri mereka, sehingga sikap dan kepribadiaannya menjadi lebih baik lagi.

"Terutama ketika warga binaan ini telah bebas, sehingga dapat menjadi bekal untuk kembali bersosialisasi dengan masyarakat," harapnya.

Agus menambahkan, para warga binaan mengaku selama Ramadhan semua warga binaan antusias mengikuti kegiatan keagamaan. Menurut dia, hampir semua warga binaan berpuasa. Dan malam harinya juga mengikuti kegiatan keagamaan seperti Sholat dan Tarawih bersama.

.Tm

JabarCeNA.com, Sukabumi -- Berlokasi di Kp. KB Cilubang Desa Hegarmanah Kec. Cicantayan Kab. Sukabumi, Rabu (15/05/19) Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jawa Barat bekerjasama dengan Dinas Perdagangan, Koperasi dan UKM Kab. Sukabumi, menggelar kegiatan OPM KEPOKMAS (Operasi Pasar Murah Kebutuhan Pokok Masyarakat.red).

Kecamatan Cicantayan Kabupaten Sukabumi merupakan satu dari tiga Kecamatan yang mendapat manfaat kepokmas sebanyak 4000 paket yang tersebar di 8 Desa se-Kec. Cicantayan.

Secara simbolis paket kepokmas diserahkan langsung oleh Kepala Disperindag Jawa Barat Mohamad Arifin Soedjayana kepada perwakilan penerima manfaat.

Acara berlangsung cukup meriah, terlihat dari respon semua kalangan masyarakat antusias mendatangi OPM Kepokmas tersebut.

Forkomincam (Forum Komunikasi Kecamatan) dan para Kepala Desa, Ketua BPD dan LPMD, TP. PKK Kecamatan dan Desa, para pimpinan kelompok keagamaan. Ikut hadir dalam memeriahkan Operasi Pasar Murah tersebut.

"Terima kasih kami sampaikan kepada Ridwan Kamil Gubernur Jawa Barat dan Marwan Hamami Bupati Sukabumi, serta para pimpinan OPD Perdagangan dan Koperasi KUKM, atas kesempatannya masyarakat kami mendapatkan paket kepokmas." ucap Camat Cicantayan Sendy Apriadi

Menurut Sendy, Kecenderungan kondisi ekonomi biasanya kurang stabil terlebih menjelang hari raya. Sehingga dengan adanya OPM Kepokmas ini menjadi salah satu bentuk ikhtiar dalam memenuhinya, terlebih masyarakat yang masuk dalam kategori RTM bisa mendapatkan subsidi sembako dari Pemprov Jawa Barat ataupun Pemerintah Setempat."ujarnya


.Erik S.S/Suhendi
Diberdayakan oleh Blogger.