BLT Dana Dari DBHCHT 2022 Disalurkan Kepada Penerima Manfaat


BANJAR | JABARCENNA.COM,- Wali Kota Banjar, membuka kegiatan Sosialisasi Bantuan Langsung Tunai (BLT) Sumber Anggaran Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) Tahun Anggaran 2022 Kepada Penerima Bantuan di Gedung Serbaguna Kelurahan Purwaharja, Kecamatan Purwaharja. Selasa (13/12/2022).

Salah satu program yang di danai oleh DBHCHT adalah program pembinaan lingkungan sosial untuk mendukung bidang kesejahteraan rakyat salah satunya pemberian BLT kepada buruh tani tembakau dan atau buruh pabrik rokok oleh pemerintah daerah. BLT DBHCT diberikan dalam bentuk uang yang disalurkan secara tunai agar dapat digunakan oleh penerima bantuan untuk memenuhi kebutuhan dasar atau digunakan untuk menghasilkan barang atau jasa dalam rangka peningkatan kesejahteraannya.

Pada tahun 2022, BLT DBHCHT diberikan dalam satu kali penyaluran kepada 90 orang buruh pabrik rokok, serta anggota masyarkat lain yang ditetapkan dengan keputusan wali kota yang terdiri dari : Lansia 1567 orang, Penyandang disabilitas 380 orang serta 153 orang penderita penyakit kronis. Besaran bantuan untuk lansia dan buruh pabrik rokok masing-masing sebesar Rp500.000 serta untuk penyandang disabilitas dan penderita penyakit kronis sebesar Rp1.200.000 dengan total BLT DBHCHT sebesar Rp. 1.468.100.000.

Penyaluran bantuan ini dilakukan dengan bekerjasama dengan BJB Cabang Banjar melalui pemanfaatan aplikasi digital, Social Pund Transfer (SFT) mulai tanggal 14-17 Desember 2022.

Wali Kota mengapresiasi penyaluran BLT DBHCHT tahun 2022. Wali kota mengatakan bahwa BLT tersebut diberikan untuk membantu mencukupi kebutuhan sehari-hari. Apalagi, upah yang mereka terima sebagai buruh pabrik sangat terbatas. Selain buruh pabrik rokok, bantuan ini juga diserahkan kepada Lansia, Penyandang disabilitas, serta penderita penyakit kronis.

"Bantuan ini diberikan kepada warga yang belum menerima bantuan apapun baik dari pusat maupun dari daerah sebagai upaya mengurangi tingkat kemiskinan di Kota Banjar." Ucapnya.

Lebih lanjut wali kota mengatakan bahwa kemiskinan tidak mungkin bisa dihilangkan. Kemiskinan menjadi salah satu masalah yang penyelesaiannya memerlukan sinergi dan kerjasama dari berbagai pihak.

"Berdasar data yang dirilis BPS Kota Banjar, Sebelum Pandemi, angka kemiskinan di Kota Banjar sebesar 5.5%, dimasa pandemi meningkat ke angka 7.6%. Namun sekarang angka kemiskinan turun menjadi 6.7%. Hal ini terlihat dengan meningkatnya jumlah pelaku usaha, khusunya UKM di Kota Banjar yang mencapai 36.000 pelaku UKM." Jelasnya.

Wali kota berharap dengan disalurkannya bantuan tersebut, akan membantu para penerima khusunya dalam memenuhi kebutuhan pokok dan kesehatan.

Hadir dalam kesempatan tersebut, Manager Operasional BJB Kota Banjar, Kepala Dinas Sosial Kota Banjar serta Lurah Purwaharja./Tema