Wawalikota Banjar Hadiri Kegiatan Evaluasi Terpadu Percepatan Penurunan Stunting di Bandung


BANJAR | JABARCENNA.COM,- Wakil Wali Kota Banjar, H. Nana Suryana,S.Pd.,M.H., menghadiri kegiatan Evaluasi Terpadu Percepatan Penurunan Stunting Provinsi Jawa Barat bertempat di Grand Ballroom Pullman Hotel, Senin (23/10).

Evaluasi Terpadu Percepatan Penurunan Stunting Provinsi Jawa Barat dibuka secara langsung oleh Pj. Gubernur Jawa Barat yang dihadiri secara langsung oleh Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Pembangunan Kependudukan Kemenko PMK, Plh. Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat serta Seluruh Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Se-Jawa Barat.

Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari Roadshow Kemenko PMK di 33 Provinsi dan 393 kabupaten/kota guna memberikan dukungan penguatan kepada pemerintah daerah yang masih menemukan kendala di lapangan. Tujuan dari kegiatan evaluasi terpadu ini guna memastikan pelaksanaan percepatan penurunan stunting di daerah, serta mengetahui implementasi kegiatan yang telah dilaksanakan pasca Roadshow Percepatan Penurunan Stunting dan Kemiskinan Ekstrem tahun 2023.


Pj. Gubernur Jawa Barat mengatakan bahwa Provinsi Jawa Barat telah berhasil menurunkan angka stunting dari 24 persen pada 2021 menjadi 20 persen pada 2022 berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI).

“Secara bersama kita telah melakukan penguatan, dukungan, dan afirmasi khusus secara konkrit dalam bentuk program dan kegiatan untuk melakukan akselerasi pencapaian target-target indikator dalam penurunan stunting di Jawa Barat. Stunting bukan hanyalah angka statistik semata namun menjadi tantangan kita bersama untuk menurunkanya. "Ujarnya.

Sementara itu, H. Nana Suryana, S. Pd., M. H., sebagai Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kota Banjar menegaskan, penanganan stunting bukan hanya tugas pemerintah semata,namun didalamnya diperlukan sebuah kolaborasi dan sinergi antara seluruh stakeholder yang ada. Selain itu, Wakil Wali Kota juga mengatakan bahawa upaya pencegahan stunting tidak hanya dimulai pada setelah nikah saja, namun harus dilakukan upaya pencegahan dari pra nikah bagi calon pengantin.

“Hari ini kita bersama-sama hadir bersama Pemerintah Pusat, Provinsi serta Pemerintah daerah untuk berupaya memperkuat Komitmen kita bahwa, penanganan stunting memerlukan kerjasama dari semua fihak. Kita akan terus mengoptimalkan kinerja Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) dari tingkat provinsi hingga desa, yang dimulai dari proses perencanaan hingga implementasi dan monitoring agar intervensi tepat sasaran,” Ujar Wakil Wali Kota./Tm