JABARCENNA.COM | Portal Berita Jabar Katanya


JABARCENNA. COM. Kuningan- Kepada Dinas Tenaga Kerja, dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Kuningan Drs H Saduddin MSi Melalui Kabid Penempatan Tenaga Kerja Gunarto MSi mengatakatan, hingga akhir Juni 2018 ini Disnakertrans mencatat jumlah pembuat Kartu Angkatan Kerja 1, atau sering disebut kartu kuning tersebut tercatat sebanyak 1700 orang.

tingginya minat pembuat kartu kuning tentu banyak orang yang akan melamar pekerjaan di perusahaan ataupun lainnya. Hasil pantauan yang ada rata-rata para pembuat kartu kuning tersebut akan melamar pekerjaan ke wilayah Kerawang,  Tanggerang dan Bekasi"ucap gunarto

Gunarto menjelaskan, adanya data pembuat kartu AK 1 ini ada beberapa kualifikasi yaitu ada lulusan SMP, SMA/SMK D3, dan S1. Namun, jumlah yang signifikan Kebanyakan dari SMA/SMK “Karena mereka rata-rata lulusan SMA/SMK ada tawaran kerja dan mendapatkan pekerjaan langsung mengurus kartu AK 1,” imbuhnya Jumat (29/6/2018).

Diharapkan para pencari kerja tersebut bisa bekerja sesuai dengan kemampuannya masing-masing dan untuk para perusahaan bisa memberikan lapangan kerja sesuai dengan kebutuhan dan bisa menerima para pencari kerja tersebut. "ungkapnya. 

.iy

Ketua DPD Partai Gerindra Jawa Barat, Mulyadi (kanan) 
meninjau persiapan Partai Gerindra menjelang pilkada serentak 2018. (Foto: MI/Benny Bastiandy).
JABARCENNA, COM,  BANDUNG - Kubu Paslon calon gubernur dan wakil gubernur Jabar,  Sudrajat-Ahmad Syaikhu mengklaim sebagai pihak yang memenangkan pilgub Jabar,  dan menyatakan tidak percaya atas hasil hitung cepat yang dilakukan lima lembaga survei yang memenangkan pasangan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum. 

"Dengan segala hormat,  kami tidak mempercayai hasil hitung cepat yang dilakukan lembaga-lembaga survei. Berdasarkan hasil perhitungan internal kami, pasangan Sudrajat-Syaikhu yang memenangkan pilgub," kata Ketua DPD Partai Gerubdra Jawa Barat,  Mulyadi,  di Bandung,  Kamis,  28 Juni 2018. 

Seperti diketahui sebelumnya, pasangan cagub-cawagub yang diusung PKS, PAN, dan Partai Gerindra, yakni Sudrajat dan Akhmad Syaikhu kalah dari pasangan Ridwan Kamil - Uu Ruzhanul Ulum versi hasil hitung cepat beberapa lembaga survei.

Adapun hasil hitung cepat beberapa lembaga survei di Pilgub Jawa Barat 2018, sebagai berikut: 

1. Ridwan Kamil - Uu Ruzhanul Ulum (Hanura, NasDem, PKB, PPP)
Litbang Kompas: 32,54%
Charta Politika: 33,46%
LSI Denny JA: 32,98%
SMRC: 32,26%
Populi: 33,25%

2. Tubagus - Anton Charliyan (PDI Perjuangan)
Litbang Kompas: 12,20%
Charta Politika: 11,38%
LSI Denny JA: 12,98%
SMRC: 12,77%
Populi: 12,42%

3. Sudrajat - Akhmad Syaikhu (PKS, PAN, Gerindra)
Litbang Kompas: 29,53%
Charta Politika: 30,16%
LSI Denny JA: 27,98%
SMRC: 29,58%
Populi: 28,74%

4. Deddy Mizwar - Dedi Mulyadi (Golkar, Demokrat)
Litbang Kompas: 25,72%
Charta Politika: 25,00%
LSI Denny JA: 26,07%
SMRC: 25,38%
Populi: 25,59%

Menanggapi hasil dari survey lembaga lembaga tersebut nyatanya ditanggapi keras oleh Ketua DPD Partai Gerindra Jawa Barat, Mulyadi, pihaknya Mengatakan "di Jawa Barat lembaga-lembaga survei yang konon katanya memiliki kredibilitas tinggi itu kami justru mohon maaf, dengan segala hormat kami tidak percaya," ujarnya

Meski demikuan,  Mulyadi mengatakan demi menjaga iklim demokrasi agar tetap sehat,  pihaknya akan menunggu hasil resmi penghitungan dari KPUD Jabar.

.tn/iy


JABARCENNA. COM, Kuningan- Partisipasi politik pada pilbup Kuningan yang hanya berada pada kisaran 60-70 persen seharusnya masih bisa digenjot jika saja para paslon mampu membangun kesemarakan suasana pilkada. 

"Membangun kesemarakan pilkada, tentu bukan hanya memasang baliho dan poster, tetapi yang substansi adalah menebar pemikiran dan gagasan, sehingga terjadi diskursus dan diskusi publik, mulai dari kantor sekretariat timses, LSM, warung kopi, hingga ke saung para petani, " kata Koordinator ANCaR (Aluansi Nasional Cendikiawan Akar Rumput), Tunggul Naibaho, Jumat, 29 Juni 2018.

Menurutnya, KPU selaku penyelenggara telah menjalankan tugasnya dengan baik dalam hal sosialisasi pilkada. Tetapi untuk membuat pilkada semarak atau ridak, menarik atau menjemukan itu menjadi bagianya para paslon dan Timsesnya. 

KPU hanya sekedar memberitahukan waktu dan tempat pertandingan, serta menyediakan tiket. 'Tetapi, apakah rakyat mau menonton atau tidak, itu semua tergantung kepada para paslon. Kalau kampanye datar-datar saja, dan hanya diisi silaturahmi ke silaturahmi, tentu saja rakyat malas datang ke TPS," ucap Tunggul.

Petinju saja, lanjut dia, yang bertanding memakai tinju, juga kerap menggunakan bacotnya, melakukan perang syaraf, agar karcis banyak terjual. "Masak ini, soal politik, soal mengelola kekuasan dan mengurus rakyat, sepi dari orasi dan narasi,", ketus Tunggul. 

Sepengetahuan saya, lanjut warga Desa Cipondok, Cibingbin ini, selama kampanye sama sekali tidak ada isu yang diangkat para paslon. "Boro-boro berpolemik diantara para kandidat, membincangkan satu isu pun, tidak pernah," tandasnya. 

Jadi, bagi para pemilih cerdas dan juga yang sudah apatis, kata alumnus FHUI ini, tidak ada alasan yang mendorong mereka untuk datang ke TPS. "Jadi menurut saya ini hanyalah sebuah perjudian dengan jumlah taruhan yang lumayan besar, dimana sang petahana yang mengicok dan membagi kartu. Dan ketika permainan usai, sang penantang yang kalah berteriak, curang, curang," kata Tunggul berilustrasi.

.iy




JABARCENNA.COM, Banjar- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Banjar, Jawa Barat, menyampaikan hasil penghitungan sementara perolehan suara di lapangan (real count) pasangan petahana nomor urut satu Ade Uu Sukaesih-Nana Suryana memperoleh suara terbanyak dibandingkan lawannya Maman Suryaman-Irma Bastaman pada Pilkada Kota Banjar, Kamis (28/6/2018).




Hasil penghitungan tersebut nomor urut satu memperoleh suara 58.020 suara atau 52,36 persen sedangkan nomor urut dua 52.784 suara atau 47,64 persen dari jumlah suara sah 110.804 suara dan yang tidak sah 3.069 suara.




Ketua KPU Kota Banjar Dani Danial Mukhlis mengatakan, hasil perolehan suara tersebut dilakukan dari penghitungan yang dilakukan di Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang diterima KPU Kota Banjar.




"Apa yang ditayangkan secara terbuka oleh KPU Kota Banjar hari kemarin sampai dengan hari ini adalah hasil pindai dan entry data dari model C1 tingkat TPS yang diterima KPU sejak selesainya penghitungan suara di TPS," katanya.




Ia menyampaikan, data yang diumumkan itu untuk memenuhi ketentuan PKPU 8/2018 pasal 55 ayat 8 tentang KPU Kabupaten/Kota dapat mendata dari salinan model C1 dan TPS, untuk selanjutnya diumumkan kepada publik sebagai bagian keterbukaan dalam penyelenggaraan pilkada.




Namun data yang diumumkan itu, kata dia, bersifat sementara, bukan pada perolehan suara yang ditetapkan, agenda selanjutnya akan ditetapkan secara resmi hasil perolehan suara Pilkada Kota Banjar.




"Penayangan hasil pindai dan entry data ini bukan merupakan keputusan KPU Kota Banjar tentang hasil perolehan suara pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Banjar pada pilkada serentak tahun 2018, melainkan hasil pindai dan entry data model C1," katanya.




Ia menyampaikan, rekapitulasi untuk penetapan dan pengumuman secara resmi hasil perolehan suara Pilkada Kota Banjar akan dilaksanakan sesuai aturan pada 4 sampai 6 Juli 2018 sesuai aturan yang berlaku.




Dia mengimbau seluruh masyarakat Kota Banjar khususnya pasangan calon maupun tim kampanye dan partai politik atau gabungan agar bersabar menunggu hasil putusan KPU.




"Hasil ini masyarakat bisa menjadikannya sebagai acuan sementara dan tidak menggunakannya sebagai sesuatu yang sah atau legal," katanya.


(Ant/Tma)
Diberdayakan oleh Blogger.