JABARCENNA.COM | Portal Berita Jabar Katanya

JabarCeNNa.com, Bandung- Mega proyek pembangkit listrik tenaga air (PLTA) Upper Cisokan yang berlokasi di Kabupaten Bandung Barat dalam pekerjaan pembangunan Access Road diduga banyak menyalahi aturan.

Pasalnnya, pelaksanaan pembangunan Jalan Hantar (Access road) PLTA Upper Cisokan yang dikerjakan meliputi empat desa diantaranya Desa Cibitung dan Sukaresmi Kecamatan Rongga serta Desa Cijambu dan Desa Sirnagalih Kecamatan Cipongkor dalam pekerjaannya menuai kontra dan kritikan keras dari jajaran elemen masyarakat.

Asep Saprudin Ketua Forum Komunikasi Putra Daerah Rongga (FKPDR) merasa prihatin atas tidak adanya pengawasan yang serius dalam pembangunan mega proyek PLTA Upper cisokan tersebut.

"Pembangunan pekerjaan Access Road PLTA Upper Cisokan tersebut diduga banyak menyalahi aturan dan merugikan negara" Kata Asep Kepada JabarCeNNa.com, Sabtu 24 November 2018.

dikatakan Asep, Banyak Fakta-fakta dilapangan yang kami temukan, bahwa dalam realisasi proses pelaksanaan pembangunan access road yang sedang dilaksanakan oleh PT. Perusahaan Perumahan (PP) tersebut terdapat beberapa hal yang tidak sesuai dengan regulasi dan spek sebagaimana perencanaan awal,"ucapnya 

Dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut untuk tenaga kerja lokal seperti supir dan operator saja itu kebanyakan dari luar wilayah terdampak dimana letak peluang untuk membuka lapangan kerja bagi warga wilayah yang terdampak."tanya asep

dan yang lebih menjadi pertanyaannya lagi menurut asep, pada setiap item pekerjaan seperti halnnya pekerjaan Pengaspalan, pembangunan Bronjong, pembangunan jembatan, TPT maupun Drainase itu tidak adanya papan proyek yang terpangpang jelas."ungkapnya

"jadi sudah jelas dimana letak transparansi atau keterbukaan informasi publiknya, padalah sudah jelas ketentuan petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknisnya hal tersebut dimungkinkan harus ada,"sergah asep

Sesuai dengan investigasi dilapangan bahwa dalam pekerjaan proyek Access Road tersebut kami temukan beberapa kejanggalan atau disinyalir adanya pengurangan kualitas seperti hal penggunaan semen yang tak seragam atau berbeda merk dan penggunaannya diduga tidak sesuai aturan sehingga kualitas campuran adukan semen tersebut tidak sesuai.

Penggunaan material batu yang menggunakan batu andesit yang kualitas andesitnya dibawah standar sehingga belum tentu perizinannya, Pembangunan drainase tak disertai pembuatan got atau jembatan kecil dan pembelian solar tidak sesuai dengan standar harga keekonomian region I serta pembangunan dan pengoperasian AMP PT. Hananan Belum memiliki ijin. dan perusahaan konsultan sebagai pihak konsultan pengawas tidak melaksanakan pengawasan sebagaimana mestinya" demikian dikatakan Asep 

FKPDR akan terus mengawal proyek pembangunan PLTA Upper Cisokan bahkan dengan adanya permasalahan tersebut pihak kami melayangkan surat komplain kepada pihak PT. PLN Upper Cisokan dan ditembuskan kepada pihak WOrld Bank, Bupati KBB, Ketua DPRD KBB, Camat Rongga "Kata Asep

Kami meminta kepada pihak/dinas/intasi terkait agar segera turun tangan dan bertindak tegas terhadap pelanggaran yang dilakukan oleh pihak pelaksana. dan pihak perusahaan konsultan harus ikut bertanggungjawab atas segala yang diakibatkan oleh pihak pelaksana dan apabila tidak ada perbaikan atau perubahan maka pihak panitia lelang harus mencabut atau membatalkan kontrak sebagai penerapan sangsi tegas kepada pihak pemenang tender.

Jangan sampai  pekerjaan proyek tersebut dibuat secara asal - asalan yang kemungkinan nantinya berpotensi merugikan negara  "tegas Asep



.asbud/iwn

JabarCeNNa.Com, Ngamprah - Mungkin banyak yang bertanya dengan Jargon "Lumpaaat" yang di buat oleh Bupati Bandung Barat Aa Umbara dalam kepemimpinannya sekarang. 

Penjelasan makna dalam jargon "Lumpaat" tersebut Aa Umbara Sutisna jelaskan saat melepas Kontingen Porpemda XIV Kab.  Bandung Barat, Kamis 22 November 2018 di Gedung Utama komplek Pusat Perkantoran Pemda Bandung Barat. 

Menurutnya, Jargon Lumpat tersebut mengandung filosofi dan makna mendalam. Lumpat berasal dari Bahasa Sunda buhun yang mengandung arti "Lumampah Mawa Mangpaat". Makna yang dapat diambil dari jargon tersebut adalah sebuah proses perjalanan seseorang dalam mencapai sebuah tujuan sehingga memberikan manfaat bagi orang banyak.

"Saya memaknai jargon Lumpat sebagai sebuah proses perjalanan yang dilakukan Pemerintah Kab. Bandung Barat dalam mencapai berbagai tujuan, sehingga memberikan manfaat bagi masyarakat luas. Dan keberadaan pemerintah bisa lebih dirasakan oleh masyarakat dalam seluruh proses pembangunan yang lebih pro rakyat," jelasnya 

Ia juga berharap jargon tersebut bisa bermanfaat bagi masyarakat Kab. Bandung Barat melalui penjabaran Visi AKUR (Aspiratif Kreatif Unggul dan Religius) dalam roda pemerintahan dan kehidupan sehari-hari.

Bupati juga berharap seluruh ASN Kab. Bandung Barat bisa turut "Lumpat" dengan senantiasa memberikan memberikan manfaat dalam menjalankan tugas melayani masyarakat.

"Saya berharap seluruh ASN bisa Lumpat dengan meningkatkan kinerja dan pelayanan pada masyarakat" katanya.


.asbud

JabarCeNNa.com, Kuningan - Bupati Kuningan H. Acep Purnama, melepas kontingen atlet Porpemda (Pekan Olahraga Pemerintah Daerah) Kabupaten Kuningan, serta melepas atlet Kontingen Porsenitas di Halaman Setda Kabupaten Kuningan, Jumat (23/11/2018).

Porpemda XIV Tahun 2018 tersebut diselenggarakan di Kabupaten Karawang pada 26-29 Nopember 2018.  Dan Porsenitas VII akan diselenggarakan pada tanggal 2-8 Nopember 2018 di Kota Banjar.

"Pada Porpemda XIV tahun 2018, diharapkan para atlet ASN Kabupaten Kuningan dapat meraih hasil terbaik, masuk peringkat 10 besar," ujar Acep Purnama

Kabupaten Kuningan ikut dalam 9 cabang olahraga dari 15 cabang olahraga yang dipertandingkan. Dengan kekuatan 143 orang terdiri atas 33 MANAGER, 13 pelatih, 67 atlet dan 30 panitia kontingen.

untuk Porsenitas dari 7 cabang olahraga yang dipertandingkan Kabupaten Kuningan mengikuti 5 cabang olahraga dengan kekuatan 123 orang, terdiri atas 28 manager , 6 pelatih, 60 atlet dan 30 panitia kontingen.

Acep mengharapkan, para Atlet Porpemda maupun atlet Porsenitas tidak hanya mampu menorehksn prestasi masing-masing cabang olahraga yang diikuti pada even olahraga di tempat berbeda itu. Tapi juga mampu menjalin silaturahmi antar ASN serta pihak lainnya yang terlibat dalam kegiatan tersebut.

"Saya mengharapkan para atlet khususnya ASN bisa bisa menjalin silaturahmi antar komponen yang terlibat di dalamnya," harapnya

.iwn

JabarCeNNa.com Kuningan - Dalam acara Gebyar Kunjungan Perpustakaan tahun 2018 yang dilaksanakan oleh Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Kuningan bertempat di Perpustakaan Daerah Kab. Kuningan Kamis, 22 November 2018

Bupati Kuningan Acep Purnama mengatakan “Saya mengharapkan Gebyar Kunjungan Perpustakaan ini dapat meningkatkan gairah, budaya dan minat baca anak-anak, generasi muda serta seluruh komponen masyarakat khususnya di Kabupaten Kuningan,” kata Acep Purnama.

Menurutnya, dalam rangka meningkatkan kecerdasan kehidupan bangsa perlu ditumbuhkan dan dilestarikannya budaya gemar membaca melalui pendayagunaan perpustakaan sebagai sumber informasi, sebagaimana hadist nabi “uthlubul ilmi minal mahdi ila lahdi”, tuntutlah ilmu sejak lahir hingga maut menjemput, artinya tetaplah belajar dan membaca sepanjang hayat. 

Lanjutnya, Pemerintah Kabupaten Kuningan telah menetapkan bahkan telah membuat edaran tentang pencanangkan “Kuningan Bercahaya”, Kuningan Belajar dan Membaca Sepanjang hayat”, melalui keputusan bupati nomor 041/kpts.667-diskarsipustaka/2017 pada tanggal 29 nopember 2017. "ucap Acep

Aparatur harus meluangkan waktu 15 menit untuk membaca sebelum bekerja; SKPD, kecamatan, kelurahan/desa harus dilengkapi dengan perpustakaan kecil atau pojok baca. berdasarkan evaluasi program Kuningan bercahaya belum efektif dilaksanakan.

“Saya minta seluruh SKPD/kecamatan, desa/kelurahan dan masyarakat agar melaksanakan keputusan bupati dimaksud sebagaimana mestinya, sehingga budaya literasi/minat baca di Kabupaten Kuninggan lebih meningkat,’tandasnya.

Ditempat yang sama dikatakan Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kuningan, Ucu Suryana "Kegiatan ini meratakan layanan informasi dan bacaan kepada masyarakat dengan memanfaatkan fasilitas perpustakaan.; membantu perpustakaan umum dalam mengembangkan pendidikan nonformal kepada publik; memperkenalkan buku-buku dan bahan pustaka lainnya; (memperkenalkan jasa perpustakaan kepada publik; meningkatkan minat baca dan mengembangkan cinta buku pada masyarakat serta meningkatkan kunjungan ke perpustakaan umum Kabupaten Kuningan,” Kata Ucu

Dalam acara tersebut diwarnai dengan beberapa kegiatan diantaranya :penyerahan hadiah lomba keluarga literasi, ;lomba perpustakaan desa/kelurahan, lomba cerita daerah/silsilah desa/dongeng, lomba duta baca Kabupaten Kuningan sekaligus penobatan juara.

Serta penyerahan bantuan buku dan rak perpustakaan secara simbolis kepada :10 perpustakaan desa/kelurahan dari 50 perpustakaan desa/kelurahan; 5 perpustakaan pondok pesantren dan rumah Ibadah serta 5 perpustakaan Sekolah Dasar/MI

.iwn
Diberdayakan oleh Blogger.