JABARCENNA.COM | Portal Berita Jabar Katanya

JabarCeNNa.com, Jakarta - Seorang lelaki berinisial HS, 36, yang diduga kuat pelaku pembunuhan sadis satu keluarga di Bekasi, ditangkap petugas di Tasikmalaya, Rabu, 14 November 2018, malam.

"Ditangkap semalam," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Argo Yuwono, Kamis (15/11).

Argo mengatakan petugas masih memeriksa yang bersangkutan secara intensif.

"Sabar. Masih diperiksa intensif," kata Argo.

Tersangka HS diduga kuat menjadi pelaku dalam kematian Diperum Nainggolan, 38, dan juga isterinya, Maya Ambarita, 37, dan dua anaknya, Sarah Nainggolan, 9, serta Arya Nainggolan, 7. 

Keempatnya ditemukan warga tewas bersimbah darah di rumahnya di kawasan Jalan Bojong Nangka 2, Pondok Melati, Bekasi, Selasa, 13 November 2018.

Sebelumnya, polisi menemukan mobil korban yakni Nissan X-Trail berwarna silver dengan nopol B-1075-UOG terparkir di depan rumah kos HS di daerah Cikarang. 

Dari petunjuk mobil itu pun, ditambah keterangan para saksi, maka polisi melakukan pengejaran terhadap HS yang kabarnya lari ke Tasikmalaya.

Mengenai motif pembunuhan, diduga kuat tersangka HS dendam kepada Diperum Nainggolan, karena kakak korban, Douglas Nainggolan, yang tadinya memercayakan warung dan pengelolaan rumah kos-kosan kepada dirinya, sejak lima tahun lalu dialihkan kepada korban.

Keterangan para saksi mengatakan, tersangka kemungkinan dendam, apalagi sejak dikelola korban, warung dan kos-kosan milik Douglas bertambah berkembang.

Namun sejauh ini, tersangka HS membantah kalau dirinya telah melakukan pembunuhan sadis atas Diperum Nainggolan dan keluarganya.



.poltak/tn

JabarCenna.com, Kuningan - Bupati Kuningan H.Acep Purnama S.H., M.H membuka kegiatan seminar UMKM dengan tema Meningkatkan Daya Saing UMKM Melalui Inovasi dan Kreativitas. 

Seminar yang diikuti oleh ratusan pelaku usaha kecil dan menengah yang ada di Kabupaten Kuningan, itu digelar oleh Pemkab Kuningan bersama Indomaret, di Pendopo Kabupaten Kuningan, Rabu,  14 NovemNov 2018

Tampak hadir Kepala Dinas Koperasi UMKM Kabupaten Kuningan Ir.Bunbun Budhiyasa, CSR Manager PT.Indomarco Prismatama Bambang Trijanto, dan regional sales representatif PT. Sari Argo Tama, Tina.

Seminar yang berlangsung sehari, menghadirkan beberapa nara sumber yang berkompeten pada bidangnya. Selain seminar juga penyerahan bantuan gerobak UMKM Indomaret kepada UKM binaan indomaret dan dinas yang berprestasi sebanyak 8 penerima.

CSR Manager Pt.Indomarco, Bambang Trijanto, menyebutkan pihaknya ingin berbagi informasi dan ilmu dalam bidang UMKM. Disamping berbagi ilmu mengenai pengelolaan, dan inovasi sehingga pelaku UMKM memiliki nilai lebih karena adanya inovasi yang kreatif.

“Kegiatan seminar ini untuk mendorong pelaku UMKM agar mandiri, mampu meningkatkan daya saing dan kompetisi di pasar global,” kata Bambang.

Sementara itu, Bupati Kuningan H.Acep Purnama S.H .,M.H menyambut baik kegiatan tersebut. Melalui kegiatan seminar itu diaharapkan menjadi wahana untuk membuka wawasan tentang bagaimana Indomarco membuka peluang jaringan pemasaran bagi produk pelaku UMKM di Kabupaten Kuningan yang bisa menjangkau pemasaran yang lebih luas.

“Saya mengharapkan setelah mengikuti seminar ini peserta yang merupakan pelaku UMKM dapat bersaing dalam tingkat regional sampai dengan tingkat Internaional, serta dapat meningkatkan kreativitas dan terus berinovasi.

.angga

JabarCeNNa.com, Kuningan - Perlunya semangat dan dalam mengemban amanah dan tanggung jawab sebagai aparatur pemerintah dan pelayanan masyarakat,  harus didukung dengan meningkatkan kualitas dan kapabilitas sehingga mampu menciptakan suasana kerja yang produktif dan harmonis demikian dikatakan Bupati Kuningan H.  Acep Purnama saat acara Pembinaan Aparatur Kecamatan bertempat di Aula RM Lembah Ciremai Rabu,  14 November 2018.

“Aparatur kecamatan dituntut responsif dan bijak terhadap isu-isu yang berkembang terutama maraknya isu sara, hoax, dan ujaran kebencian yang bisa memecah belah persatuan,” kata Acep

Acara yang diikuti peserta kasi, kasubag, dan aparatur kecamatan se-Kabupaten Kuningan, itu untuk memberikan pembinaan teknis dan menyamakan persepsi terhadap penyelenggaraan pemerintahan serta meningkatkan sumber daya aparatur kecamatan. 

Aparatur pemerintahan harus menjalin kerja sama, koordinasi, meningkatkan sumber daya aparatur dengan mengembangkan kreativitas serta inovasi dalam penyelenggaraan pemerintahan masing-masing kecamatan "tegas Acep

Tampak hadir Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Kabupaten Kuningan, H. Maman Hermansyah dan Kepala Bagian Tata Pemerintahan Setda Kabupaten Kuningan, H. Dudi Fahrudin.

.iwy

JabarCeNNa.com, Soreang - Ribuan rumah terendam banjir di Kecamatan Dayeuhkolot, Baleendah, dan Bojongsoang, Kabupaten Bandung.

Sebanyak delapan posko pengungsian didirikan Pemkab Bandung di tiga wilayah kecamatan tersebut.

Para pengungsi yang mendatangi posko-posko pengungsian hingga Senin, 12 November 2018 tercatat 149 KK atau 497 jiwa.

Keterangan yang diperoleh dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung menyebutkan sekitar 3.800 rumah di tiga kecamatan tersebut terendam banjir.

"Tinggi permukaan air variatif, dari 20 sentimeter hingga 160 sentimeter," terang Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bandung, melalui tim Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana Iyus Setiawan di posko pengungsian, Senin (12/10).

Namun, sejak Minggu (11/10) malam, tinggi air meningkat hingga ada yang mencapai dua meter.

"Semalam terjadi peningkatan tinggi air yang signifikan hingga mencapai hampir dua meter. Makanya pengungsi banyak berdatangan karena banyak rumah yang kembali terendam," kata Iyus.

Iyus menambahkan, selain merendam ribuan rumah warga, banjir juga mulai merendam beberapa sekolah di tiga kecamatan tersebut.

Sekolah yang sudah tercium banjir di antaranya SDN 1 dan 2 Bojongasih, SDN 1 dan 2 Bolero serta SDN Babakan Leuwibandung di Dayeuhkolot, dan SDN 1 Andir di Kecamatan Baleendah. Sehingga beberapa sekolah juga mulai mengungsi ke posko dan mengajar seadanya.

Diterangkanya, posko pengungsian yang didirikan diantaranya terdapat di shelter pengungsian Dayeuhkolot, yakni di Masjid Argadinata, Masjid Mustofa, Masjid Nurul Falah, Masjid Ash Shofia di Dayeuhkolot.

Lalu di Gedung Inkanas (Institut Karate-Do Nasional) dan shelter Parung Halang di Baleendah, serta posko Gudang Teggo di Bojongsoang.

Warga pengungsi ketika ditemui mengatakan kegiatan mengungsi ini selalu terjadi setiap tahun, dan mereka sudah tidak kaget lagi alias sudah terbiasa.

"Sudah biasa, gak kaget lagi. Mengungsi setiap akhir tahun, hingga tahun depan, bisa sampai April, sampai air surut," tutur Tata salah seorang pengungsi.



.asbud/tn
Diberdayakan oleh Blogger.