JABARCENNA.COM | Portal Berita Jabar Katanya

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman akhirnya merampungan rekapitulasi suara pilpres 2019 untuk 34 Provinsi. Hasilnya Pasangan Jokowi - Ma'ruf menang telak dengan selisih 16, 5 Juta suara. Foto : Jawapos
Jakarta - Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengumumkan hasil rekapitulasi suara nasional Pilpres 2019. Pasangan Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin ditetapkan menjadi pemenang Pilpres 2019.

"Jumlah suara sah pasangan capres-cawapres nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf Amin 85.607.362 suara. Jumlah suara sah pasangan capres-cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno 68.650.239," ujar komisioner KPU Evi Novida Ginting Manik dalam rapat pleno KPU di gedung KPU, Jl Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Selasa (21/5/2019) dini hari.

Hasil pilpres itu ditetapkan dalam keputusan nomor 987. Hasil rekapitulasi KPU secara nasional ini terdiri atas perolehan suara di 34 provinsi dan 130 panitia pemilihan luar negeri (PPLN).

KPU menyebut jumlah suara sah nasional 154.257.601. Jumlah suara sah pasangan capres-cawapres nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf Amin 85.607.362 atau 55,50 persen dari total suara sah nasional.

Jumlah suara sah pasangan capres-cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno 68.650.239 suara atau 44,50 persen dari total suara sah nasional.

Ketua KPU Arief Budiman kemudian membacakan keputusan hasil rekapitulasi nasional pilpres, pemilihan anggota DPR, anggota DPRD, dan anggota DPD. Arief langsung mengetok palu tanda penetapan hasil rekapitulasi. 

Rapat pleno ini langsung diumumkan setelah KPU melakukan rekapitulasi empat provinsi terakhir. Pleno ini dihadiri seluruh komisioner KPU, Ketua Bawaslu Abhan, dan semua anggota Bawaslu.

Saksi dari parpol pendukung Jokowi-Ma'ruf yang hadir adalah I Gusti Putu Artha, sedangkan dua orang saksi dari Prabowo-Sandi adalah juru debat BPN Ahmad Riza Patria dan Aziz.

Seperti diketahui, Jokowi-Ma'ruf unggul di 21 provinsi, yang terdiri atas Gorontalo, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Barat, Bangka Belitung, Bali, Sulawesi Barat, Yogyakarta, Kalimantan Timur, Lampung. Selanjutnya pasangan nomor urut 01 itu menang di Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah.

Kemudian Jokowi-Ma'ruf unggul di Jawa Timur, NTT, Jawa Tengah, Kepulauan Riau, Papua Barat, DKI Jakarta, Sumatera Utara, Maluku, dan Papua. 

Sementara itu, 13 provinsi lainnya dikuasai pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. 

Paslon 02 masih bisa mengajukan sengketa hasil Pilpres ini ke MK. Jika dalam tiga hari setelah berakhirnya batas waktu pengujian keberatan penetapan hasil Pemilu ke MK, tidak ada sengketa yang diajukan, maka KPU dapat menetapkan Presiden dan Wakil Presiden terpilih 2019-2024.


.detik


Foto : lip6
JabarCeNNa.com, Jakarta - Komisi Pemilihan Umum RI menetapkan perolehan suara Pilpres 2019 dari 34 provinsi dan 130 PPLN, yakni pasangan 01 Jokowi-Ma'ruf memeroleh 85.607.362 suara atau 55,50 persen, sementara pasangan 02 Prabowo-Sandiaga memeroleh 68.650.239 suara atau 44,50 persen.

Hasil rekapitulasi tingkat nasional secara keseluruhan diumumkan KPU di Gedung KPU RI, Selasa dini hari.

Pengumuman dibacakan Komisioner KPU RI Evi Novida Ginting,

Jumlah pemilih nasional dalam Pilpres 2019 sebesar 199.987.870 pemilih. Sementara jumlah suara sah Pilpres sebesar 154.257.601 suara.

Sementara itu perolehan hasil Pileg DPR RI secara nasional, yakni:

PKB: 13.570.097 (9,69 persen)
Gerindra: 17.594.839 (12,57 persen)
PDIP: 27.053.961 (19,33 persen)
Golkar: 17.229.789 (12,31 persen)
Nasdem: 12.661.792 (9,05 persen)
Garuda: 702.536 (0,05 persen)
Berkarya: 2.929.495 (2,09 persen)
PKS: 11.493.663 (8,21 persen)
Perindo: 3.738.320 (2,67 persen)
PPP: 6.323.147 (4,52 persen)
PSI: 2.650.361 (1,89 persen)
PAN: 9.572.623 (6,84 persen)
Hanura: 2.161.507 (1,54 persen)
Demokrat: 10.876.507 (7,77 persen)
PBB: 1.099.848 (0,79 persen)
PKPI: 312.775 (0,22 persen)

Jumlah pemilih dalam Pileg DPR RI berjumlah 199.979.320 pemilih, sementara jumlah suara sah Pileg DPR RI secara nasional 139.971.260 suara.

Seusai hasil penghitungan Pemilu dibacakan, KPU mempersilakan seluruh saksi peserta pemilu menandatangani berita acara.

Berdasarkan pantauan saksi dari Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi, saksi PKS, saksi Partai Berkarya, saksi Partai Gerindra, dan saksi PAN menolak menandatangani berita acara penetapan hasil penghitungan suara Pemilu 2019.


.AntaraNews

Presiden ke-3 RI Prof. Dr. Ing. BJ. Habibie sebagaimana diunggah oleh The Habibie Center di YouTube, Minggu (19/5). Foto : Setkab
JabarCeNNa.com, - Presiden ke-3 Republik Indonesia (RI) Prof. Dr. Baharudin Jusuf (BJ) Habibie berpesan kepada seluruh bangsa Indonesia untuk hasil pemilihan umum serentak yang akan diumumkan pada 22 Mei mendatang. Terhadap kemungkinan munculnya ketidakpuasan terhadap hasil pemilihan umum, BJ Habibie berpesan harus diselesaikan melalui jalur konstitusional.

“Hindari tindakan-tindakan yang dapat mempertajam polarisasi dan perpecahan di masyarakat,” kata Habibie dalam pesan kebangsaan yang diunggah melalui The Habibie Center melalui YouTube, Minggu (19/5).

Menurut Presiden ke-3 RI itu, di tengah situasi regional dan global tidak kondusif seperti saat ini penting bagi semua untuk secara terus-menerus memperkuat ketahanan nasional. Dengan cara itulah, menurut Habibie, Bangsa Indonesia dapat saling menjaga harkat dan martabat bersama sebagai sebuah bangsa.

Tingkatkan Kualitas Demokrasi

Sebelumnya BJ Habibie menyampaikan, Bangsa Indonesia baru saja melaksanakan pemilihan umum serentak sebagai sebuah ikhtiar bersama dalam rangka merawat keberlangsungan demokrasi di Indonesia.

Saat ini, lanjut Habibie, semua pihak tengah menunggu hasil rekapitulasi suara di tingkat nasional oleh Komisi Pemilihan Umum, sebuah lembaga penyelenggara pemilihan umum yang keberadaannya merupakan amanat konstitusi. Tentu dalam pelaksanaan pemilihan umum, sambung Habibie, masih terus perlu diupayakan perbaikan-perbaikan bersama.

“Namun saya sungguh meyakini jika bangsa Indonesia dapat terus meningkatkan kualitas demokrasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara serta menjaga persatuan, maka kita mampu mencapai cita-cita luhur bangsa Indonesia,” ucap Habibie.

.setkab/Iy

JabarCeNNa.com, Banjar -- Multaqo Ulama, Pemkot Banjar, Pimpinan Ponpes, Ormas Islam, se Kota Banjar oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Banjar membuahkan 4 komitmen kesepakatan. Minggu, 19 Mei 2019.

Salah satunya, menyikapi pergerakan masa agar tidak terjadi. Para ulama, Pimpinan Ponpes, Ormas Islam dan Pemkot Kota Banjar sepakat untuk memaksimalkan ibadah shiyam Ramadhan untuk meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT.

Dikatakan Ketua MUI Kota Banjar KH Muctar Gozali, Dalam kegiatan Multaqo Ulama ini tentunya untuk menyepakati dan menyerukan kepada seluruh umat untuk memaksimalkan ibadah shiyam ramadhan, dan memperbanyak munajat serta doa untuk keselamatan, ketentraman dan keamanan bangsa dan negara, kami serukan untuk terus berupaya lebih mempererat tali silaturajmi antar semua warga masyarakat dan memperkokoh ukuwwah islamiah, ukuwwah wathoniyah dan ukuwwah basyariyah serta menghindari pertikaian, perpecahan dan perilaku saling fitnah. "ungkapnya

Lebih lanjut KH Muchtar Gozali menghimbau untuk selalu bersyukur kepada Allah SWT karena hajat besar bangsa Indonesia berkenan dengan pelaksanaan Pemilu bisa berjalan dengan lancar, aman, tertib dan bermartabat khususnya di Kota Banjar

"Hendaklah semua pihak dapat menerima apapun hasil dari keputusan KPU dalan Pemilu tahun 2019 sebagai upaya untuk perbaikan kehidupan berbangsa dan bernegara" ujarnya

Dirinya menghimbau, lebih baik berdoa bersama-sama, tidak usah ramai-ramai melakukan pergerakan massa.

"lebih baik kita berdoa, tidak usah lah ramai-ramai (melakukan pergerakan massa-red)" ucapnya.


Dalam Kegiatan tersebut dihadiri Wali Kota Banjar yang diwakili oleh Drs. H. Kaswad, M.Pd.i, Kepala Kemenag Kota Banjar diwakili oleh DR. H. Supriana ( Kasi Pendis Kemenag Kota Banjar ) Ketua MUI Kota Banjar KH. Muhtar Gozali, S.HI beserta Pengurus MUI Kota Banjar, Ketua Baznas Kota Banjar Drs. H. Abdul Kohar, Ketua DMI Kota Banjar H. Jalaludin dan Pengurus MUI Kecamatan se Kota Banjar dan pimpinan Ormas Islam dan Ponpes se Kota Banjar.

Hasil dari kegiatan Multaqo ulama Kota Banjar menghasilkan 4 komitmen kesepakatan diantaranya yang Pertama, Berupaya untuk selalu meneguhkan komitmen terhadap Pancasila, UUD 45, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI.

Kedua, Menjaga komitmen bersama untuk selalu menjaga stabilitas sosial, keamanan dan kedamaian dengan selalu mengedepankan persamaan dan tidak mempertajam perbedaan yang ada

Ketiga, Menghindari segala bentuk provokasi, saling tuding dan saling fitnah serta tidak terjebak dalam berita yang kebenarannya tidak dapat dipertanggung jawabkan dan Keempat, Berusaha untuk selalu mentaati perundang-undangan yang berlaku di NKRI sebagai bentuk hubungan yang konstruktif serta dinamis dengan pemerintahan sesuai dengan tuntutan ajaran agama islam.


.Tema
Diberdayakan oleh Blogger.