JABARCENNA.COM | Portal Berita Jabar Katanya

Para pencari kerja saat melakukan pembuatan kartu kuning
JABARCENNA.COM | KUNINGAN - Lapangan pekerjaan di Kabupaten Kuningan belum bisa menampung para pencari kerja (pencaker) bahkan lulusan perguruan tinggi belum bisa mendapatkan pekerjaan sesuai yang diinginkan.

Kabid Penempatan Kerja Disnaker Kuningan H. Nana Sunardi tidak menampik pencaker yang masuk kelembaganya didominasi kaum berpendidikan yakni lulusan SMA/SMK dan S-1

"Yang banyak memang produk (lulusan) SMA/SMK, jadi wajar mengapa pencaker yang banyak dari lulusan itu" ujarnya, Selasa (2/5/2020)

Namun menurut Nana, untuk lapangan kerja di Kabupaten Kuningan memang minim dikarenakan di Kuningan tidak banyak perusahaan atau industri besar yang bisa menampung ribuan pencaker, sehingga kebanyakan pencaker untuk mencari kerja kebanyakan keluar daerah, katanya

"Sebelum wabah covid saja para pencari kerja dari Kabupaten Kuningan itu bisa mencapai seribu pencaker, contoh hal yang telah terjadi kemarin (sebelum wabah covid-19) untuk kabupaten majalengka saja yang banyak garmen itu minimal bisa menyerap kerja mencapai seribu pencaker dari para pencaker Kuningan" terangnya

Hal ini menjadi salah satu faktor pendorong naiknya angka pengangguran dimana lulusan SMA/SMK maupun Sarjana menghasilkan ratusan bahkan ribuan orang setiap tahunnya di Kuningan. Apalagi dimasa pandemi seperti ini banyak yang dipulangkan dikarenakan kena PHK, "Ungkap Nana

Ini merupakan PR (pekerjaan rumah) bagi pemerintah kabupaten kuningan agar persoalan terkait minimnya lapangan kerja di daerah ini bisa menjadi atensi guna mencari jalan keluar agar tingkat pengangguran dapat ditekan sedini mungkin. Terangnya

Kasi Informasi Pasar Kerja Dinsaker,
Eli Museri S.Pd MM, 
Terpisah, dikatakan Kasi Informasi Pasar Kerja Dinsaker, Eli Museri S.Pd MM, Berdasarkan jumlah penca­ker yang membuat kartu kuning (kartu tanda pencari kerja,red), untuk bulan juni sekarang sampai dengan hari ini Selasa (2/5) kita mendata baru ada 122 pencaker yang membuat kartu kuning, ucap Eli

Namun menurut Eli, untuk di bulan sebelumnya seperti bulan April ada 86 orang, dan di bulan Mei mencapai 582 orang, untuk di bulan juni sendiri, baru 122 orang. kalo di totalkan dari bulan April - Juni hampir mencapai 800 pencaker yang membuat Kartu Kuning, jelasnya

"Tahun ini menurun drastis di banding tahun kemarin baik dari Lintas Antar Kerja Atar Lokal, atau dari AKAD (Antar Kerja Antar Daerah)" ujarnya

Dalam pelaksanaan pembuatan kartu kuning kita lakukan penerapan " kita mengedepankan protokoler keseharan dan tetap harus bermasker dan setelah itu harus cuci tangan" ucapnya

Mudah-mudahan di tahun ini banyak penempatan, khususnya SDM Kabupaten Kuningan, dan kami mengharapkan layanan satu pintu kedepan. Demikian dikatakan Eli

.Iwan

dr. Siska Gerfianti
JABARCENNA.COM | BANDUNG – Mobil unit rapid tes akan disediakan di tiap kecamatan di Kabupaten/kota wilayah Jabar. 

Ketua Divisi Pelacakan Kontak, Pengujian dan Manajemen Laboratorium Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid 19 Jabar dr. Siska Gerfianti mengatakan, saat ini baru tersedia dua daerah sebanyak 2 unit mobil.

Hal itu diungkapkan Siska dalam jumpa pers perkembangan penanggulangan covid 19 di Gedung Sate, Selasa (2/6/2020).

“Saat ini yang sudah ada di unit yang kami tempatkan di Kota Bandung dan Kota Cimahi” katanya.

Menurut dr. Siska, pengadaan unit mobil rapid tes nantinya dilakukan secara bertahap untuk lebih dari 600 kecamatan.

“Secara bertahap pengadaannya untuk seluruh kecamatan di Jabar. Kebanyakan menggunakan ambulance yang sudah ada” sebutnya.

Dr. Siska menjelaskan setiap unit mobil rapid tes itu nantinya akan dilengkapi APD untuk petugas dan 100 kit untuk rapid tes.


.Pun/Asbud

Gugus Tugas Covid-19 Jabar
JABARCENNA.COM | BANDUNG - 15 Kabupaten/kota Zona Biru di Jabar tengah melakukan persiapan pelaksanaan Adatasi Kebiasaan Baru (AKB).

Menurut Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid 19 Jabar Daud Ahmad, selama persiapan pelaksanaan AKB tersebut, 15 daerah itu tetap melaksanakan PSBB proporsional sesuai dengan pemberlakuan PSBB Jabar.

"Saat persiapan itu, tetap melaksanakan PSBB sesuai waktu PSBB Jabar hingga 12 Juni" ujar Daud, saat melaksanakan jumpa pers perkembangan penanggulangan covid 19 di Gedung Sate, Selasa (2/6/2020)

Menurut Daud, selama persiapan itu aturan PSBB di 15 Kabupaten/Kota tetap diberlakukan, sambil mensosialisasikan aturan dalam pemberlakuan AKB.

"Jadi jangan membuat bingung masyarakat kenapa katanya sudah AKB tapi masih PSBB. Nah begitu penjelasannya" kata Daud.

Hal lain yang diungkapkan Daud adalah selama waspada covid, Jabar tetap akan melakukan rapid test dan swab, baik di daerah masih melakukan PSBB maupun di daerah yang memberlakukan AKB.

Berikut 15 Kabupaten/kota yang menerapkan AKB : Kab. Bandung Barat, Kab. Ciamis, Kab. Cianjur, Kab. Cirebon, Kab. Garut, Kab. Kuningan, Kab. Majalengka, Kab. Pangandaran, Kab. Purwakarta, Kab. Sumedang, Kab. Tasikmalaya, Kota Banjar, Kota Cirebon, Kota Sukabumi, dan Kota Tasikmalaya.

.Asbud

Bupati Kuningan beserta jajaran 
JABARCENNA.COM | KUNINGAN - Pasca penerapan lockdown di Desa Cikaso selama lima hari lantaran ada kasus positif virus corona, kini Bupati Kuningan nyatakan Desa Cikaso Kecamatan Kramatmulya Kabupaten Kuningan sudah sehat dan steril. 

Bupati Kuningan, Acep Purnama menyampaikan hal tersebut di depan masyarakat Desa Cikaso dengan didampingi Stap Ahli, Camat Kramatmulya, Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan, Kepala Desa, Tokoh-tokoh Masyarakat dan Karang Taruna. 

Dikatakan Bupati, Saat ini saya ingin menyampaikan kepada khalayak bahwa Desa Cikaso sudah sehat, Desa Cikaso tidak terjadi apa-apa di Desa Cikaso sudah steril, 'Ucap Acep Purnama, Minggu (31/5/2020) di depan balai Desa Cikaso. 

Oleh karenanya lanjut Acep, "dengan sudah sehatnya dan sterilnya Desa Cikaso, tidak ada yang mendikotomikan, atau yang mendiskriminasikan kepada siapapun juga" kata Acep 

Kepada perusahaan-perusahaan yang mempekerjakan warga cikaso tolong terima kembali dan mempekerjakan kembali, aktivitas masyarakat desa cikaso harus optimis bahwa tidak ada diskriminasi diantara kita, tuturnya 

Kepada Desa-desa tetangga, kepada Desa seluruh Kabupaten Kuningan tolong, bahwa Desa Cikaso sudah dalam keadaan normal. Demikian dikatakan Acep Purnama. 

Sebelumnya, sebagaimana diberitakan, sebanyak 12 warga Desa Cikaso dinyatakan reaktif Covid-19 usai menjalani rapid test. Hal ini diperkuat dengan adanya surat pemberitahuan terhadap masyarakat desa setempat, atas penerapan lockdown hingga tanggal 19 Mei 2020.

Bahkan titik perbatasan antar desa dilakukan penutupan permanen menggunakan kayu maupun bambu yang terikat kuat sehingga tidak bisa dilalui kendaraan. Dampaknya, akses masuk desa hanya melalui satu pintu di tugu selamat datang Desa Cikaso. 

Penjagaan di akses masuk cukup ketat, tak sedikit mobil yang ingin melintas terpaksa memutar balik. Begitu pun pengendara motor, jika betul-tidak berkepentingan mendesak maka diarahkan untuk memutar balik. Tentunya hal ini diterapkan sebagai antisipasi penyebaran Covid-19 agar tidak meluas. 

Namun tidak hanya itu dampak diterapkan lokcdown atau karantina di Desa Cikaso, masyarakat desa cikaso merasakan stigma negatif, sehingga kehidupan sosial merasa terganggu dan kurang harmonis antar warga bahkan antar desa serta secara luas sehingga tidak sedikit warga cikaso yang dirumahkan dari pekerjaannya. 


.Iwan
Diberdayakan oleh Blogger.