Warga Kuningan Beserta Para Demonstran Pertanyakan Keputusan Kasus Diksi Limbah



JABARCENNA.COM | KUNINGAN - Permasalahan adanya pernyataan diksi limbah yang dilontarkan oleh Nuzul Rachdy selaku ketua dprd kuningan nyatanya telus bergulir. 

Berbagai aksi demontrasi terus dilakukan dari kalangan warga atau masyarakat baik dari kalangan ormas islam di tingkat nasional atau daerah serta kalangan akademisi mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi yang ada di Kabupaten Kuningan.

Kecaman dan reaksi dari berbagai element guna menindaklanjuti permasalahan tersebut nyatanya mendorong Badan Kehormatan (BK) Dewan untuk melakukan tugasnya guna mewujudkan keinginan tuntutan masyarakat dalam hal pelecehan terhadap ponpes husnul khotimah tersebut dimana pelaku pernyataan statment diksi limbah tersebut diinginkan untuk mundur dari jabatan selaku ketua dprd kuningan dan di proses hukum.

Sampai saat ini masyarakat dan berbagai element yang ada masih menanti hasil dari keputusan Badan Kehormatan Dewan tersebut.

Menurut Edi Nugraha. SH, salah satu pengamat Politik yang juga sebagai pengacara ini pihaknya menyatakan, sudah sepantasnya Nuzul Rachdi mundur dari jabatan sebagai ketua dewan, kata Edi

"kata - kata yang di lontarkan oleh beliau jelas mencerminkan tidak layak untuk menjadi figur sebagai wakil rakyat" ujar Edi saat diwawancarai diruang press room gedung dprd kuningan belum lama ini.

Lanjutnya, terkait pencemaran nama baik yang di lontarkan oleh ketua dewan wajib di tindak lanjuti secara hukum, "terus terang secara pribadi saya menyatakan, Tidak Ada Pintu Maaf Bagi Ketua Dewan. Dan pesan buat Badan Kehormatan ( BK ) dan para penegak hukum harus tegas dan jelas endingnya dalam menegakan keadilan pungkas Edi

Berbagai versi atau pandangan-pandangan baik dari Masyarakat, Awak Media serta pengamat yang ada di Kabupaten Kuningan terkait kasus diksi Limbah banyak yang menyarankan kepada ketua dewan tersebut "dari pada malu lebih baik ketua dewan legowo mundur dari jabatan", mengutip pandangan dari berbagai element.

Sorotan negatif warga bukan hanya untuk unsur pribadinya saja kali, beliau mempertahankan jabatan tersebut, akan tetapi sangat rentan akan berlaku untuk semua wakil rakyat, terutama kepada Parpol yang mempasilitasi sebagai kendaraan politik, intinya Nuzul Rachdi harus legowo mundur dari jabatan. Terang warga yang ikut memberikan pandangan tersebut.

Dilain tempat, sebelum berita ini muncul, Awak media mencoba untuk menemui ketua dewan dan komunikasi melalui seluler, namun sayang yang bersangkutan tidak dapat di ganggu karna lagi Lemhanas. 

(D2)