Ngaji Budaya di Ponpes Al Azhar Citangkolo Kota Banjar, Sehati Sejiwa Membangun Sukacita Hidup Berbangsa


BANJAR | JABARCENNA.COM,-Budaya di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al Azhar Citangkolo, Kota Banjar, Jawa Barat, upaya merawat budaya nusantara di tengah perkembangan zaman.

Acara Ngaji Budaya tersebut sekaligus Gebyar Muharraman 1445 Hijriah serta dalam rangka Haul Simbah KH. Abdurrohim ke 26 dan Harlah ke 63 Pondok Pesantren Miftahul Huda Al Azhar Citangkolo.

Ketua Panitia Ahmad Bananu Syafiq mengatakan, tujuan acara Ngaji Budaya tersebut untuk mengenalkan kepada para santri tentang pentingnya menjaga budaya nusantara.

"Sekaligus untuk melestarikan budaya itu sendiri di tengah perkembangan teknologi dan jaman yang semakin maju," kata Ahmad Bananu Syafiq, Minggu (30/7/2023).

Ia menyebutkan, di pondok pesantren tersebut ada sebuah tradisi yang disebut dengan Mocopat.

"Mocopat itu merupakan tradisi turun temurun dan dilestarikan dalam bentuk pagelaran seperti malam ini," terangnya.

Menurutnya, Mocopat adalah tembang puisi dalam bahasa jawa yang isinya memuji tentang keagungan Nabi Muhammad SAW.

"Dan itu dibacakan oleh beberapa orang sesepuh kita di sini dalam berbagai macam lagam jawa," papar Ahmad.

Ahmad berharap, para santri bisa menjaga dan melestarikan budaya yang diwariskan oleh leluhur terdahulu.

Selain itu, acara Ngaji Budaya yang mengambil tema Sehati Sejiwa Membangun Sukacita Hidup Berbangsa, dimeriahkan dengan penampilan dari lintas agama.

Salah satunya adalah penampilan kolaborasi antara angklung Silih Asih dari Gereja Katolik Santo Filipus dan gamelan kontemporer Ki Pamanah Rasa.

Pastur Gereja Katolik Santo Filipus Kota Banjar Romo Gatot mengatakan, perbedaan adalah kekayaan yang dimiliki oleh Indonesia saat ini.

"Jika dihidupi dalam persaudaraan akan membawa sukacita dan kemajuan bangsa. Kolaborasi angklung dan gamelan ini salah satu bukti kecil namun nyata," pungkasnya./TM