Pemkab Luncurkan Logo Wisata Kuningan Beu, Ini Makna dan Filosofinya


KUNINGAN | JABARCENNA.COM,– Upaya memperkuat Kuningan sebagai destinasi wisata unggulan di Jawa Barat, Pemerintah Kabupaten Kuningan melalui Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata melaunching Calendar of Occasion (COE) yang berisi occasion unggulan yang akan di gelar selama tahun 2024, Jumat (26/01/2024).

Berlangsung di Obyek Wisata Balong Dalem Desa Babakanmulya, _Occasion_ tersebut berisikan 23 motivation yang dirancang guna meningkatkan jumlah kunjungan wisata ke Kuningan. Adapun 2 motivation unggulan adalah Celebration Durian yang akan di selenggarakan di Bulan Februari dan Celebration Ciremai yang akan di selenggarakan Juni nanti.

Dikatakan Drs Asep Sukmana Msi selaku Kadispora Jabar bahwa potensi pariwisata di Jawa Barat sungguh luar biasa, menurutnya Jawa Barat di ciptakan ketika Tuhan Sedang Tersenyum.

“Untuk itu pemanfaatan pariwisata ini perlu kita gali demi kemaslahatan masyarakat sebanyak-banyaknya serta dalam upaya meningkatkan perekonomian” imbuhnya.

Menurutnya ada 3 fokus utama untuk meningkatkan kunjungan Wisatawan baik lokal maupun mancanegara ke daerah, yaitu Kebudayaan, kuliner dan potensi wisata.

“Kuningan sudah punya itu semua, potensi kebudayaannya, kulinernya serta wisatanya yang menakjubkan. Jadi kami dorong event-event berskala Internasional di lakukan. Jangan kagok dan jangan setengah-setengah, kita ingin mendorong destinasi wisata di daerah Ciayumajakuning dan Jawa Barat bagian selatan, karena Bandung sudah crowded” ungkap Beni.

Occasion tersebut juga memperkenalkan Symbol dan Tagline Pariwisata Kuningan yang mengusung tema “Kuningan Beu” yang memiliki arti ayo berwisata ke Kuningan.


“Kuningan Beu sendiri berasal dari Basa Sunda dialek Kuningan yang berbeda dengan Basa Sunda pada umumnya. Memiliki arti “Yuk ok, ke Kabupaten Kuningan!” yang bertujuan untuk mengundang langsung masyarakat datang ke Kabupaten Kuningan” Ungkap PJ Bupati , Dr. Drs. H. Raden Iip Hidajat, Mpd.

“Beu” diartikan juga sebagai tanda kedekatan antara Kuningan dan masyarakat karena penggunaannya hanya pada orang terdekat.

“Kuningan beu” juga memiliki makna akronim dari kata bahagia, estetik dan unik, sehingga wisatawan yang berkunjung ke kabupaten kuningan akan merasakan kebahagiaan yang tiada henti atau perpetual excitement” Tambah Iip, sapaan akrab Pj Bupati.



Selanjutnya Iip Hidajat menyebutkan bahwa symbol dan tagline pariwisata merupakan identitas dan jati diri dari sebuah industri pariwisata, dimana dengan identitas yang notorious dan definitif sebuah destinasi dapat dikenang dan tertanam dengan indah dalam ingatan. Sehingga setiap orang akan tergerak untuk kembali berkunjung.

“Mengingat symbol, tagline serta calendar _of occasion_ ini sangat strategis bagi pengembangan pariwisata di kuningan, maka dalam kesempatan ini saya mengintruksikan kepada seluruh kepala SKPD lingkup pemerintah Kabupaten kuningan untuk mendukung secara konkrit dalam implementasi symbol & tagline serta pelaksanaan calendar _of occasion_ ini” Pinta Iip.

Pada kesempatan yang sama juga di propelling Kampung Sunda yang penandatanganan prasastinya dilakukan oleh Pj Bupati Kuningan serta di saksikan oleh Dandim 0615 Kuningan, Kajari Kuningan, Sekretaris Daerah, ketua Pengadilan Agama dan Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata.

Kuningan Beu merupakan konsep “brand” yang digagas oleh seorang pemuda asal Desa Tundagan, Kecamatan Hantara bernama Fadlan Aulia. Fadlan merupakan juara pertama dari sayembara pembuatan symbol yang dilakukan oleh Disporapar Kabupaten Kuningan beberapa waktu lalu untuk memperkuat Kuningan sebagai destinasi wisata unggulan.

Beu sendiri merupakan ragam Basa Sunda dialek Kuningan yang berbeda dengan Basa Sunda pada umumnya. Memiliki arti “Yuk ah” yang bertujuan untuk mengundang langsung masyarakat datang ke Kabupaten Kuningan.

“BEU” juga merupakan singkatan dari “Bahagia, Estetik, dan Unik”. “Bahagia”, merupakan kata yang berkesinambungan dengan tagline Perpetual Exitement. “Estetik” bermakna keindahan.Katanya (Angga)