JABARCENNA.COM: wisata | Portal Berita Jabar Katanya
Tampilkan postingan dengan label wisata. Tampilkan semua postingan

JabarCeNNa.com, Kuningan — Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum menilai Kabupaten Kuningan punya potensi besar di sektor pariwisata. Maka itu, ia meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kuningan untuk mengembangkan destinasi wisatanya. 

Salah satu keunggulan sektor pariwisata Kabupaten Kuningan, kata Uu Ruzhanul, adalah keindahan alam. Banyak destinasi wisata menawarkan pemandangan indah yang cocok untuk berswafoto, seperti Curug Putri Palutungan dan Talaga Remis. 

"Kuningan terkenal dengan wisatanya, bahkan ada beberapa tempat wisatanya hanya untuk selfie (swafoto). Jadi, kami mendorong agar Kuningan bisa terus mengembangkan daerah wisatanya itu," ucapnya dalam Safari Ramadhan di Masjid Agung Syiarul Islam, Kabupaten Kuningan, Selasa (14/5/2019). 

Dalam kegiatan tersebut, Pemerintah Daerah Provinsi (Pemdaprov) Jabar via Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Jabar memberikan santunan kepada 50 anak yatim piatu/fakir miskin sebesar Rp 12,5juta, 10 santri pondok pasantren salafiyah sebesar Rp. 5juta, dan DKM Masjid Agung Syiarul Islam Kuningan sebesar Rp. 2,5juta. 

Bupati Kuningan Acep Purnama yang hadir dalam kegiatan tersebut tak lupa mengucapkan terimkasih atas santunan yang diberikan Pemdaprov Jabar. Selain itu, Acep memastikan bahwa pihaknya terus memantau harga kebutuhan pokok masyarakat (kepokmas). Menurutnya, harga kebutuhan pangan berangsur turun di sejumlah pasar tradisional Kabupaten Kuningan. "Kami memantau bahan-bahan pokok kebutuhan masyarakat, juga pengendalian fluktuasi harga. Kami pantau hari ini di beberapa pasar tadi (harga kepokmas) turun," ucapnya. 

Selain itu, Pemkab Kuningan tengah berupaya meningkatkan keamanan selama bulan suci Ramadhan. Sebab, soliditas akan persatuan dan kesatuan harus dijaga agar kegiatan ibadah di bulan suci berlangsung hikmat dan nyaman. 

"Sehingga alhamdulillah kami bisa melaksanakan ibadah di bulan Ramadhan ini dengan hikmat dan nyaman," katanya.

.Iwn

JabarCeNNa.com, Bandung - Empat pusat kebudayaan segera dibangun di Jawa Barat. Hal itu disampaikan ulang oleh Sekretaris Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Pemprov Jabar Agus E Hanafi kepada wartawan dalam acara Jabar Punya Informasi (Japri) di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Selasa, 5 Maret 2019.

Keempat pusat kebudayaan tersebut akan didirikan di Kabupaten Ciamis (Karangpawitan), Kabupaten Subang (Ranggawulung), Kabupaten Garut (Kampung Pulo) dan Kabupaten Sumedang (Rancakalong).

Rencana itu sempat diunggah Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil di akun sosial media Instagram beberapa waktu lalu.

"PUSAT BUDAYA SUNDA sebagai kawasan pelestarian budaya tahun 2019 dilakukan di 4 Kabupaten: Sumedang, Garut, Ciamis dan Subang. Kabupaten lainnya menyusul di tahun 2020 dan seterusnya. Dengan semangat keberpihakan pada keluhuran budaya ini maka seni tradisi seperti wayang golek, permainan tradisional, seni musik, seni tari tradisional, kerajinan kayu bambu, pencak silat, sastra sunda, dll akan maju lestari menuju #JabarJuara," tulis Gubernur yang akrab disapa Kang Emil.

Agus E Hanafi selanjutnya menyampaikan bahwa, empat proyek itu akan mengawali pembangunan 27 pusat kebudayaan yang akan dibangun di 27 kabupaten/kota di Jabar, dalam lima tahun ke depan. 

"Setiap proyek menelan dana sekitar Rp 5 hingga Rp 7 miliar. Insya Allah dalam lima tahun ke depan, di seluruh kabupaten/kota akan terbangun pusat kebudayaan," tandas Agus.

Tiga Tujuan

Agus mengatakan, pembangunan pusat-pusat kebudayaan itu untuk mengangkat kembali potensi budaya Jabar. 

Dijelaskanya, ada tiga zona budaya di Jabar yaitu, zona Priangan, Kecirebonan, dan zona Melayu Betawi.

Ditegaskan pula, pembangunan pusat kebudayaan tersebut mempunyai tiga tujuan yakni, pertama, sebagai pusat pelestarian dan pemajuan kebudayaan, kedua, sebagai pusat interaksi publik, dan ketiga, yang paling penting yakni sebagai ruang atraksi seni dan budaya.

"Ruang aktivitas kebudayaan itu, diharapkan bisa menjaga kepunahan budaya Jabar," harap Agus

Pelibatan Budayawan Lokal

Karena menurutnya, salah satu penyebab punahnya seni budaya di jawa barat adalah karena tidak adanya ruang atraksi.

Pusat kebudayaan tersebut juga diharapkan dapat berperan sebagai ruang informasi, baik informasi pariwisata maupun informasi kebudayaan, imbuhnya.

Meski pendanaan dari Pemprov Jabar, lanjut Agus, namun dalam realisasinya Pemprov Jabar akan melibatkan para tokoh budaya lokal, agar sesuai dengan karakter setiap wilayah.

"Jadi kita akan libatkan tokoh dan budayawan lokal, mulai dari konsep bangunan maupun isiannya seperti apa. Jadi yang menentukan itu para seniman, budayawan dan masyarakat yang ada di daerah tersebut" tegasnya.



.asbud/tn

JabarCeNNa.com, Bogor - Pemerintah Provinsi Jawa Barat berencana merubah Taman Topi Kota Bogor menjadi alun-alun kota.

Demikian disampaikan Kepala Bidang Pertamanan Disperumkim Kota Bogor, Agus Gunawan, di kantornya, akhir pekan lalu.

Agus mengatakan, sebenarnya pihak Pemkot Bogor juga sudah punya rencana revitalisasi Taman Topi menjadi kawasan terintegrasi sebelum ada wacana alun-alun dari Pemprov Jabar.

"Pemkot sudah membuat perencanaan untuk penataan, yaitu memadukan antara sejumlah bangunan di sekitar Taman Topi itu, yakni Stasiun Bogor dan Masjid Agung,” terang Agus.

Namun, karena Pemprov Jabar memiliki konsep sendiri tentang pembangunan taman  seluas 1,7 hektare yang terletak di Jalan Kapten Muslihat tersebut, maka nanti akan dibuat hamparan lapangan rumput seperti alun-alun di Yogyakarta.

 "Jadi idenya pada dasarnya, sejalan yakni ingin menjadikan Taman Topi sebagai alun-alun kota. Namun,  anggarannya nanti dari provinsi," jelas Agus.

Alasan memilih Taman Topi sebagai alun-alun kota karena letaknya yang strategis berada di pusat kota, dan juga karena lahannya yang luas.

"Lokasinya di pusat kota dan lahanya luas, itu alasan memilih Taman Topi," ungkap Agus.

Agus pun meyakini Detail Engineering Design (DED) untuk pembangunan alun-alun Kota Bogor itu akan selesai tahun ini, sehingga pembangunanya dapat dilaksanakan pada tahun 2020.

Agus juga menjelaskan, jika anggaran mencukupi, maka pada 2020 mendatang proyek tersebut bisa rampung. Namun jika DED proyek tersebut besar, maka pembangunannya akan dibagi dua tahap, yakni 2020 dan 2021.



.nur/tn

JabarCeNNa.com, Cirebon - Cirebon Tourism On Bus (CITROS) adalah Bus yang menjadi daya tarik pariwisata baru di Cirebon kini menjadi salah satu bus wisata Kota Cirebon.

Bus yang dijadikan daya tarik pariwisata baru di Cirebon tersebut diharapkan bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pariwisata agar lebih meningkat.

Seperti dikatakan Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Barat, Iwa Karniwa "salah satu hal dalam mempercepat kesejahteraan masyarakat yaitu melalui pariwisata. Pariwisata inilah yang memungkinkan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam waktu relatif cepat,"ucapnya

Iwa menyampaikan, ada tiga hal yang akan Provinsi Jawa Barat lakukan untuk perbaiki pariwisata Jawa Barat agar meningkat.

"Yang pertama adalah perbaikan destinasinya, perbaikan aksebilitasnya dan perbaikan dari fasilitasinya. Termasuk juga kulinernya dan lain sebagainya," paparnya saat peluncuran Citros, di Halaman Keraton Kasepuhan Cirebon, Sabtu 23 Februari 2019

"Oleh karena itu salah satu sarana untuk meningkatkan pariwisata di Kota Cirebon dengan hadirnya Citros," sambung Iwa.
Karena penting diketahui, kata Iwa, ada tiga pariwisata unik dan menarik di Kota Cirebon. Diantaranya wisata religi, wisata budaya dan wisata kuliner.

Lebih lanjut, Iwa menargetkan sebanyak 2 juta wisatawan datang ke Kota Cirebon tahun 2019. Ditambah dengan hadirnya Bandarudara Kertajati yang memudahkan wisatawan untuk datang dan kerjasama dengan para travel buyer di Kota Cirebon.

Iwa pun mengapresiasi Kesultanan Kasepuhan Cirebon Pangeran Arif yang menginisiasi wisata religi, wisata budaya dan pelatihan gratis dalam melestarikan tarian khas Cirebon.

.Abdul Salam

Walikota Banjar, DR. HJ. Ade Uu Sukaesih meresmikan wana wisata taman anggrek mustika, Selasa (25/12/2018).  

Peresmian wana wisata taman anggrek mustika tersebut ditandai dengan penandatanganan Walikota Banjar di batu prasasti dan juga pemotongan nasi tumpeng dan gunting pita.

Hadir dalam pembukaan wana wisata taman anggrek mustika, Wakil Walikota Banjar, Kapolres  banjar, Damdim Ciamis, Wakapolres Banjar, Kepala SKPD dan undangan lainnya.

walikota Banjar dalam sambutanya mengatakan, bahwa pembangunan suatu daerah akan berjalan dengan baik bila didukung oleh situasi daerah yang kondusif. 

Menurut Ade Uu, Kota Banjar memiliki beberapa tempat wisata yang terus akan dikembangkan, misalnya pajamben dan  situletik.

"Dengan dibukanya taman anggrek Mustika ini, tentunya akan menjadi salah satu ikon dikota banjar. Dan disini yang ditampilkan adalah bermacam-macam tanaman nggrek, "ungkapnya

Lebih lanjut Ade Uu menambahkan, jika kita secara bersama membangun banjar, Saya yakin  lima  tahun ke depan Banjar akan menjadi kota Berseri.

Diakhir, Ibu Wali Kota Banjar menitipkan kepada warga Banjar untuk pada Pemilu dan Pilpres 2019  untuk secara bersama-sama ke TPS dan yang penting tidak golput.

"Untuk warga kota banjar diharapkan jangan Golput dalam pilpres dan pileg 17 april 2019 mendatang", pungkasnya


.AO

JabarCeNNa.com, Kuningan - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil berencana menyulap waduk Darma menjadi danau indah sebagai destinasi wisata.

Dan kebetulan, Jawa Barat memang tidak memiliki danau.

Emil, sapaan akrab sang gubernur mengatakan, untuk mewujudkan niatnya tersebut dibutuhkan dana Rp40-Rp50 miliar.

"Ini sesuai janji kampanye saya untuk menata waduk Darma. Untuk itu dibutuhkan anggaran Rp 40 hingga Rp50 miliar. Dan saya sudah bicarakan soal ini dengan pihak DPRD Jabar," kata Emil kepada wartawan saat mengunjungi waduk Darma, Jumat, 26 Oktober 2018.

Emil mengatakan, optimis kawasan waduk Darma akan mampu menjadi destinasi wisata terbaik, baik untuk skala regional maupun nasional.

Emil melihat potensi untuk itu ada, dan kata dia, wisata di kawasan Darma akan dikembangkan dengan memanfaatkan wisata tempat maupun membuat wisata event.

"Kita kembangkan, baik dengan wisata tempat maupun wisata event," kata Emil.

Kuningan, lanjut Emil, akan sukses mengembangkan pariwisata, jika bisa memadukan potensinya sebagai kabupaten konservasi dan kabupaten wisata yang ramah lingkungan.


.iwy


JabarCeNNa.com, Majalengka - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyebut terasering di bukit Panyaweuyan di Kabupaten Majalengka sebagai kebun terindah di dunia.

Kang Emil, sapaan akrabnya mengaku terpesona oleh pemandangan panyaweuyan atau terasering yang disebutnya sebagai kebun terindah di dunia.

Keterpesonaanya tersebut sempat dia tumpahkan di akun sosmed miliknya. 

"Saya terpesona oleh sebuah foto di Panyaweuyan yang menurut saya itu terasering kebun terindah di dunia. Cuman kurang promosi, nanti saya sebagai Gubernur Jawa Barat akan promosikan," kata Emil saat hadir dalam acara Peringatan Hari Pramuka ke-57 dan Malam Anugerah Pramuka Tingkat Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 di Gedung Generasi Muda (GGM), Jl. KH. Abdul Halim Kabupaten Majalengka, Sabtu malam, 9 September 2018.

Emil mengaku sangat bahagia berada di Majalengka dan mengaku jatuh cinta karena Majalengka mempunyai banyak potensi pariwisata.

"Saya sangat berbahagia, saya berada di tempat istimewa. Selama Pilkada saya menemukan hal-hal luar biasa dan saya nyatakan saya jatuh cinta dengan Majalengka," lanjut Emil dalam rilisnya, Minggu (9/9).

"Kabupaten ini banyak sekali potensi pariwisatanya, cuman kurang sentuhan sedikit," lanjutnya.

Emil berjanji bawah kepemimpinannya, Pemda Provinsi Jawa Barat akan mengembangkan potensi wisata Majalengka lengkap dengan infrastruktur pendukungnya. 

Dia mengatakan akan mengucurkan anggaran Rp15 Miliar untuk penataan Alun-Alun Majalengka, Rp20 Miliar untuk membangun creative center, Rp15 Miliar untuk membangun pusat budaya, dan Rp40 Miliar untuk penataan akses jalan menuju tempat-tempat pariwisata.

Emil menekankan bahwa cara membangun Jawa Barat adalah melalui inovasi. Dia tidak ingin lima tahun kepemimpinannya di Jawa Barat sia-sia dan sibuk hanya dengan urusan politik.

"Cara membangun di Jawa Barat ini harus berbeda, berorientasi pada perubahan, kebaruan, pada hal-hal inovatif. Kita harus melompat bukan jalan tempat," katanya. 


.tema/tn
Diberdayakan oleh Blogger.