JABARCENNA.COM | Portal Berita Jabar Katanya


JABARCENNA.COM, Tasikmalaya - Walikota Tasikmalaya Budi Budiman berjanji akan memberikan insentif kepada seluruh guru pendidikan anak usia dini (Paud) di Kota Tasikmalaya pada tahun depan. 

Sekauh ini insentif baru dibrrikan kepada sekitar 1.200 dari sekitar 1.500 an guru Paud yang ada di Kota Tasikmalaya.

"Bantuan dari pemerintah baru ada insentif baru untuk 1.200, guru, yang saya sampaikan tadi. Tetapi tahun depan semua akan dapat insentif," kata Budi kepada wartawan selepas menghadiri peringatan Milad Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini Indonesia Kota Tasikmalaya ke-13, Rabu, 29 Agustus 2018.

Budi juga mengharapkan, agar kualitas guru-guru PAUD di Kota Tasikmalaya terus ditingkatkan. Karena anak-anak akan menghadapi arus perkembangan era globaliasasi dan tantangan yang semakin berat, kata Budi.

"Harus termotivasi kita. Makanya harus penuh kualitas, penuh kreativitas, penuh inovasi. Ini sangat ditentukan oleh seorang tutor, guru yang kreatif guru yang inovatif, termasuk yang saya pesankan tadi, bangun mentalitas anak kita, bangun akhlaknya sekarang menghadapi era globalisasi, era teknologi hari ini, akhlak ini penting, sehingga mereka mampu mengelola media sosial, media teknologi dengan baik," katanya.

Ketua Himpaudi Kota Tasik, Rahma Mardia mengharapkan agar janji pemerintah untuk memberikan insentif kepada seluruh guru PAUD bisa terealisasi. Dia menilai guru PAUD yang kebanyakan berperan ganda sebagai ibu rumah tangga juga telah banyak berkorban merelakan waktunya untuk memperhatikan perkembangan anak-anak generasi penerus bangsa.

"Apalagi mendidik anak usia dini ini besar manfaatnya di masa usia emas ini. Jarang, kan, yang mau mengasuh anak kecil dengan penuh kesabaran, hanya diberikan honor seadanya. Nah, itulah kami di bawah organisasi Himpaudi," kata dia. 


*/tn


JABARCENNA.COM, Bandung - Manajemen Gojek Indonesia Cabang Bandung hanya dapat memenuhi 4 dari 11 tuntutan para driver ojek online (Ojol).

Kesepakatan untuk 4 poin tersebut didapat setelah Gojek Cabang Bandung melakukan audensi dengan 20 orang perwakilan driver Ojol selama satu jam lebih di  Kantor Gojek Cabang Bandung di Kiaracondong, Kamis, 30 Agustus 2018.

Seperti diketahui Kamis siang ratusan driver Ojol melakukan aksi demo di depan kantot Gojek Bandung menuntut prrlindungan dan peningkatan kesejahteraan yang tertuang dalam 11 tuntutan.

Namun dari 11 tuntutan tersebut, Gojek Cabang Bandung hanya dapat memenuhi 4 tuntutan saja yakni tuntutan nomor 1, 2, 9 dan 11.

Adapun keempat poin tersebut adalah sebagai berikut:

1. Penyesuaian tarif Rp.3000/km untuk Goride dan Rp.5.500.- /km untuk Gocar nett setelah di lakukan pemotongan.

2. Kembalikan Fee pemotongan persentase ke angka 10% dari sebelumnya 20%.(beban atas biaya  pajak, dsb sudah termasuk komponen yang dihitung ke dalamnya).

9. Kembalikan penghitungan Insentif / bonus ke awal tanpa mempengaruhi standard tarif minimal yang diminta Atau Naikkan Tarif 20% di bawah Tarif Taksi Konvensional Agar Kehidupan Driver Online Dapat Sejahtera Dan Menikmati Hasil Jerih Payah Yang Baik Dari Setiap Usaha.

11. Segala Kebijakan yang di keluarkan harus bersifat Win Win Solution sehingga terjalin sebuah hubungan kerjasama yang baik antara perusahaan transportasi dan driver online.

Ketua Organisasi Angkutan Sewa Khusus Indonesia (Oraski) Adrian mengatakan pihak manajemen Gojek Cabang Bandung, telah menerima aspirasinya. Namun, pihak menajemen meminta tenggat waktu untuk melaporkan hasil audiensi tersebut kepada manajemen Pusat PT. Gojek Indonesia.

"Dari sebelas poin yang disampaikan ada beberapa poin yang bukan kapasitas atau kewenangan mereka, namun mereka menjanjikan akan menyampaikan ke pusat dan di tanggal 6 September insyaallah akan ada jawaban dari pusat," ucapnya, di Kantor Gojek Cabang Bandung seusai audensi.

Adrian menegaskan, pihaknya akan menunggu hasil dari kesepakatan tersebut, serta memastikan hal tersebut tidak akan mempengaruhi kinerja atau performa driver atau mitra Gojek dalam bekerja. 

Namun, jika dalam 7X24 jam tidak ada respon atau itikad baik dari pihak manajemen Gojek Indonesia, Adrian memastikan dirinya bersama driver gojek lainnya akan melakukan aksi lanjutan dan dengan masa yang lebih besar.

"Kami tunggu saja, kami berpikir positif dulu, dan jika mereka tidak menanggapi, kami akan silaturahmi lagi kesini, ngopi bareng lagi (aksi), tidak akan mempengaruhi kepada kinerja temen-temen (driver atau mitra)," pungkasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, ada 11 poin tuntutan para driver ojek online kepada pihak manajemen Gojek Indonesia:

1. Penyesuaian tarif Rp3000/km untuk Goride dan Rp5500/km untuk Gocar nett setelah di lakukan pemotongan.

2. Kembalikan Fee pemotongan persentase ke angka 10% dari sebelumnya 20%.(beban atas biaya  pajak, dsb sudah termasuk komponen yang dihitung ke dalamnya).

3. Menghentikan penerimaan talent /crew driver perseorangan ataupun melalui badan usaha.

4. Menolak kebijakan menunjuk, mengarahkan, himbauan kepada driver utk bergabung ke dalam koperasi ataupun badan usaha apapun secara langsung ataupun tidak langsung.. Juga menolak keberadaan stand, banner promosi di setiap kantor perwakilan aplikasi sebagai wujud dukungan terhadap driver individu yang mandiri.

5. Mengembalikan penghitungan insentif tanpa melihat asal domisili aplikasi driver.

6. Mengembalikan sistem penjemputan ke jarak terdekat.. Menghilangkan sistem random.

7. Jaminan Asuransi atas jiwa dan unit kendaraan Serta Santunan Yang Jelas di Setiap Kejadian dan keadaan untuk Driver R2 & R4.

8. Biaya atas Asuransi Jiwa Dan Pertanggungan juga Santunan menjadi komponen wajib Dalam penghitungan Tarif R2 & R4.

9. Kembalikan penghitungan Insentif / bonus ke awal tanpa mempengaruhi standard tarif minimal yang diminta Atau Naikkan Tarif 20% di bawah Tarif Taksi Konvensional Agar Kehidupan Driver Online Dapat Sejahtera Dan Menikmati Hasil Jerih Payah Yang Baik Dari Setiap Usaha.

10. Perwakilan Perusahaan Aplikasi Di Daerah Harus menjadi Perusahaan Aplikasi yang mempunyai kewenangan dan cakap juga mampu membuat keputusan sehingga tidak ada lagi bentuk melempar tanggung jawab di setiap persoalan yang terjadi di daerah.. Perusahaan aplikasi di daerah wajib tau dan menampilkan sosok nya sebagai representatif perwakilan pusat. Tidak ada lagi Driver online yang merasa di rugikan secara waktu, materi dan sebagainya.

11. Segala Kebijakan yang di keluarkan harus bersifat Win Win Solution sehingga terjalin sebuah hubungan kerjasama yang baik antara perusahaan transportasi dan driver online. [aga] 


.Asbud/tn


JABARCENNA.COM, Sukabumi -  Sekitar 575 hektare areal pertanian di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat mengalami kekeringan. 

Kekeringan yang terjadi terbagi ke dalam 4 klasifikasi yakni, rusak ringan seluas 93 hektare, rusak sedang 172 hektare, rusak berat 178 hektare, puso 133 hektare.

Luasan lahan terdampak kemarau itu tersebar di 22 kecamatan dari 47 kecamatan yang ada.

Ke-22 kecamatan yang areal pertaniannya mengalami kekeringan di antaranya Simpenan, Gunungguruh, Cikakak, Cisolok, Ciracap, Palabuhanratu, Ciemas, Waluran, Cimanggu, Cidahu, Warungkiara, Kadudampit, Cireunghas, Nagrak, Cisaat, Sagaranten, Lengkong, dan Purabaya.

“Wilayah terluas terdampak kekeringan adalah Kecamatan Ciracap seluas 186 hektare. Lalu Ciemas 97, terus diikuti Kecamatan Simpenan 70 hektare,” kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi, Dedah Herlina, di kantornya, Kamis, 30 Agustus 2018.

“Dari 575 hektare tersebut, seluas 178 hektare dilaporkan terancam kekeringan, sedangkan seluas 133 puso," ucap Dedah.

Sementara itu, berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukabumi disebutkan 31.821 jiwa atau 11.463 kepala keluarga (KK) terdampak kekeringan pada musim kemarau.

Mereka tersebar di 13 kecamatan, mencakup 27 desa melingkupi 91 kampung. Dengan kondisi itu, sesuai keputusan Bupati Sukabumi Nomor 360/Kep.462-BPBD/2018 ditetapkan status waspada darurat kekeringan. 

Status itu berlaku terhitung mulai 1 Agustus hingga 30 September 2018 mendatang. 


.nur/tn

JABARCENNA.COM, Kuningan- Dalam rangka menjelangnya peringatan Ke-520 Hari Jadi Kuningan, jajaran pejabat lingkup Pemda Kabupaten Kuningan lakukan ziarah ke makam leluhur kuningan termasuk kepada makam mantan Bupati Kuningan tersahulu. 
Hal ini dilakukan seperti halnya tahun-tahun sebelumnya. Dan Ziarah tersebut dipimpin oleh Bupati Kuningan H. Acep Purnama SH. MH bersama unsur Forum Kooordinasi Pimpinan Daerah Kuningan, Ketua MUI, Ketua Tim Penggerak PKK dan unsur organisasi lainnya, Selasa 28 Agustus 2018.
Ziarah diawali ke Makam Pangeran Arya Kamuning, Raden Saleh Alibasah yang pernah menjabat Bupati Kuningan, Syekh Maulana Akbar, dilanjutkan ke Kel. Winduherang Pangeran Ramajaksa. Kemudian ke Cikaso ke Makam Bupati Subandi, dilanjutkan ke Makam umum Winduhaji yakni ziarah ke Bupati sebelumnya yakni Hj. Utje Ch Suganda, lanjut ke Makam Bupati Arifin Setiamihardja yang di makamkan di Luragung terakhir ke Ciwaru Bupati R. Aruman.
Bupati Kuningan H. Acep Purnama mengatakan, selaku penerus cita-cita para leluhur senantiasa memberikan penghormatan. Dengan cara menghargai para leluhur bisa menjadi contoh untuk kita.
“Adanya kita karena adanya mereka, adanya pemerintahan karena adanya pemerintahan sebelumnya. Jadi sepantasnya kita sebegai generasi penerusnya untuk senantiasa mendoakanya dan menteladani jasa-jasa kebaikannya,” tutur Bupati Acep. 
Mereka adalah orang tua kita, disinilah kita belajar agar bertingkah laku sopan santun kepada orangtua. Dan bisa menjadi pembelajaran buat siapapun untuk bisa memiliki rasa hormat, sehingga bisa dijadikan contoh untuk masyarakat Kuningan agar terus memberikan semangat baru dalam menjalankan kehidupan. "Tambah Acep
Ketua MUI Kabupaten Kuningan, K.H. Azis Ambar Nawawi, Lc, yang berkenan memimpin doa, memanjatkan doa semoga para sesepuh Mulia di sisi Allah SWT, karena begitu banyak kebaikan yang mereka tebarkan. “Hal ini dapat menumbuhkan bagi kita untuk lebih memanfaatkan sisa hidup ini. Dengan memperbanyak amal sebagai bekal kita nanti,” kata Ketua MUI, KH. Azis

.iwn
Diberdayakan oleh Blogger.