JABARCENNA.COM | Portal Berita Jabar Katanya

JabarCeNNa.com, Kuningan -- Bupati Kuningan H. Acep Purnama, mengajak khusususnya kepada masyarakat umat Islam di Kabupaten Kuningan untuk menjadikan momen bulan suci Ramadhan 1440 H sebagai upaya peningkatan kapasitas diri mencapai derajat takwa.


“Melalui ibadah puasa, mari kita tingkatkan kualitas iman dengan memperbanyak ibadah, baik bersifat vertikal kepada Allah maupun bersifat horisontal kepada sesama manusia. Mari kita ikat tali silaturahmi yang terputus, perkuat ukhuwah Islamiyah antar sesama,” kata Bupati Acep Purnama, pada acara buka puasa bersama dengan FKPD, alim ulama dan partai politik, ormas se-Kabupaten Kuningan, di Pendopo Kabupaten Kuningan, Jumat (17/5/2019).

Bupati Acep berharap momen bulan suci Ramadhan suci Ramadhan 1440 H bisa dijadikan sebagai refleksi untuk mempererat persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Untuk itu ia mengajak khususnya kepada seluruh tokoh partai politik, alim ulama, ormas serta komponen masyarakat lainnya untuk mewujudkan soliditas dan sinergitas seluruh elemen masyarakat Kabupaten Kuningan dalam rangka menjaga stabilitas keamanan nasional.

Apalagi menjelang tanggal 22 Mei yang merupakan Rapat Pleno Rekapitulasi penghitungan suara Pemilu 2019, Pilpres maupun pileg, saya berharap semuanya berjalan lancar aman dan damai.

“Beberapa waktu lalu kita telah melaksanakan pesta demokrasi pemilihan presiden dan wakil presiden, pemilu legislatif dan pemilihan anggota DPD, mungkin telah berbeda pandangan, beda pilihan. Melalui silaturahmi pada bulan Ramadhan ini mari kita pererat tali persatuan dan kesatuan bangsa,” paparnya

.iwn

JabarCeNNa.com, Kuningan -- Untuk menyukseskan Program Pemerintahan Pusat, Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Kuningan menggelar rapat koordinasi mengenai Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) dengan 24 Kepala Desa di Kantor BPN Kabupaten Kuningan, Kamis (16/5/2019).


Turut hadir dalam rapat tersebut Bupati Kuningan H.Acep Purnama SH., MH, Plt Kepala Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Kuningan Andi Kadanio Alepuddin, A.Ptnh., M.Si, Kepala Bagian Tata Pemerintahan Drs. H. Dudy Fahrudin, M.Si.

Program dan Metode PTSL (Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap) ini merupakan Inovasi Pemerintah melalui kementrian ATR / BPN, untuk memenuhi kebutuhan atas kepemilikan lahan, yang tertuang dalam Peraturan Menteri ATR / BPN nomor 12 tahun 2017 tentang PTSL.

PTSL yang populer dengan istilah sertifikasi tanah ini merupakan wujud pelaksanaan kewajiban pemerintah untuk menjamin kepastian dan perlindungan hukum atas kepemilikan tanah masyarakat, selain itu nantinya masyarakat yang telah mendapatkan sertifikat melalui program ini dapat menjadikan sertifikat tersebut sebagai modal pendampingan usaha yang berdaya dan berhasil guna bagi peningkatan kesejahteraan hidup masyarakat.

Menurut Plt Kepala BPN Kabupaten Kuningan rapat koordinasi dengan kepala desa ini untuk mensosialisasikan pentingnya PTSL, sehingga target PTSL di Kabupaten Kuningan bisas tercapai dan meningkat dari tahun lalu. Dalam kesempatan ini Bupati Kuningan H.Acep Purnama SH.,MH mengatakan ruang ini atau program ini adalah peluang maka harus segera dimaksimalkan karena banyak manfaatnya salah satunya bagi pengusaha atau pedagang bisa lebih mudah untuk dijadikan agunan, mencegah konflik kepemilikan tanah.

Dalam akhir sambutan Bupati Kuningan memnita kepada Kepala Desa bersama perangkatnya bisa menyukseskan PTSL 2019.

.iwn

JabarCeNNa.com, Kuningan -- Wakil Bupati Kuningan M. Ridho Suganda, mengatakan angka kemiskinan di Kabupaten Kuningan mengalami penurunan yang cukup signifikan yaitu dari 14,27% pada Tahun 2017 menjadi 12,22% pada Tahun 2018.

“Kemiskinan merupakan suatu kondisi dimana seseorang tidak memiliki sumber daya dan pendapatan, kekurangan kebutuhan dasar. Alhamdulillah angka kemiskinan di Kabupaten Kuningan dari tahun ke tahun mengalami penurunan,” kata M. Ridho Suganda, pada acara Rapat Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK), di Aula Bappeda Kabupaten, Kamis (16/5/2019).

Menurutnya, pada umumnya program penanggulangan kemiskinan akan berkisar pada upaya-upaya perbaikan Investasi daerah, pemberdayaan masyarakat tidak mampu, pembukaan lapangan pekerjaan yang lebih banyak serta pemberian bantuan sosial kepada warga miskin yang tidak produktif.

Ia menambahkan, upaya-upaya tersebut telah dan akan terus dilaksanakan Pemerintah Kabupaten Kuningan melalui program atau kegiatan yang dilaksanakan oleh dinas /badan/lembaga. Dsampng itu, diharapkan dapat lebih ditingkatkan intensitasnya melalui pemanfaatan anggaran pemerintah desa. Hal itu dilakukan dengan memprioritaskan pada pemenuhan kebutuhan dasar warga miskin dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan.

Seperti makanan bergizi, pakaian, rumah, air bersih serta akses terhadap pelayanan kesehatan dan pendidikan. “Kemiskinan terjadi karena berbagai faktor yang memiliki kompleksitas tinggi, karena dalam banyak kasus penyebab dan dampak kemiskinan memerlukan langkah-langkah serta pendekatan yang terencana , terarah, terpadu dan menyeluruh,” jelas Ridho.

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik bahwa pada bulan September Tahun 2018, Angka Kemiskinan secara Nasional adalah 25,67 juta orang atau 9,66 persen dari total penduduk. Sementara di Provinsi Jawa Barat Pada Tahun yang sama terdapat 3,53 juta orang miskin (7,25% dari jumlah penduduk).

Sedangkan di Kabupaten Kuningan Tahun 2018 masih terdapat 131.160 orang penduduk miskin atau 12,22% dari jumlah penduduk. “Tentunya kondisi yang masih diatas angka Nasional dan Jawa Barat ini harus terus menjadi perhatian kita bersama,” imbuhnya.

.angga

JabarCeNNa.com, Kuningan -- Disiplin erat kaitannya dengan motivasi, dalam memotivasi akan mempengaruhi perilaku, sementara perilaku akan memberi warna seseorang yang berpengaruh dan akan menentukan tingkat kesadaran disiplin di lingkungan organisasinya. Hal itu disampiakan Sekretaris Daerah Kabupaten Kuningan, DR Dian Rachmat Yanuar, M.Si pada acara Workshop Peningkatan Disiplin dan Optimalisasi Kinerja Pegawai dalam Mewujudkan Pendidikan Bermutu di Lingkungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kuningan, bertempat di Gedung Aula SMKN 1 Kunngan, Kamis (16/5/2019).

“Disiplin bukan semata-mata ditetapkan dalam upaya preventif untuk mencegah terjadinya pelanggaran melainkan dalam upaya disiplin korektif dan upaya disiplin Progresif yaitu untuk memperbaiki ke arah kemajuan melalui perbaikan yang lebih baik di organisasinya. Begitu juga untuk Mewujudkan Pendidikan Bermutu tidak lepas dibutuhkan kedisiplinan dari semua pihak,” kata Sekda.

Sekda menerangkan, kaitan dengan generasi sekarang berawal dari generasi kertas pensil, generasi komputer, generasi internet, generasi handphone pintar. Dan sekarang lebih dikenal dengan generasi milenial. Generasi ini memiliki karakteristik suka memegang kendali, tidak mau terikat dengan jadwal pelajaran tambahan, lebih suka menggunakan teknologi untuk belajar, melakukan komunikasi dimana saja, tidak menyukai komunikasi satu arah, percaya diri dan pantang menyerah, kurang menyukai bacaan konvensional, dan mahir teknologi.

“Tentunya karakteristik generasi milenial menjadi tantangan bagi guru generasi milenial yaitu guru harus melek teknologi digital, memanfaatkan teknologi sebagai sumber belajar dan komunikasi pembelajaran, melakukan pembelajaran yang rekavan dengan peserta didik, menyenangkan dan penuh makna, dan harus menjadi role model yang memiliki kapasitas mumpuni,” harapnya.

Sekda Kuningan juga memotivasi dengan kata bijak, Orang hebat bisa melahirkan beberapa karya bermutu, tapi guru bermutu bisa melahirkan ribuan orang hebat. Dan juga menyampaikan guru biasa memberitahu, guru baik menjelaskan, guru ulung memperagakan, guru hebat mengilhami.

Sementara itu, Plt. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Drs. H. Maman Hermansyah, M.Si menjelaskan, kunci suksesnya sebuah pekerjaan harus diawali dari kedisiplinan. Kalau kedisiplinannya melemah, maka sudah barang tentu pekerjaannya pasti tidak bagus. Dengan ditetapkannya PP Nomor 53 Tahun 2010 dapat menjadi dasar penerapan disiplin pegawai di lingkungan kerja kita.

“Dalam rangka mewujudkan tata kelola pegawai yang baik, pihak kami akan selalu memantau kegiatan pegawai di lingkungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kuningan sehingga bila ditemukan adanya pelanggaran akan diberi teguran lisan maupun tertulis, namun bila tidak bisa merubah perilaku pegawai maka dilakukan langkah-langkah lebih berat,” tegasnya.

Ia mengajak seluruh pegawai di lingkungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kuningan untuk bersikap jujur dan memiliki integritas tinggi, memiliki etika, akhlaq mulia dan memberi suri tauladan, taat hukum dan bertanggung jawab serta akuntabel, menghormati orang lain dan tidak mudah menyalahkan, mencintai pekerjaan dan mau bekerja keras, meningkatkan transparansi dan koordinasi, disiplin tinggi dan hidup bersahaja.

Peserta Workshop ini teridiri para Kabid, Kasubag, staf, kepala UPTD, kepala SMP Negeri, Kepala Satuan Pendidikan SKB, Pengawas SD, Pengawas SMP, Pengawas TK, K3S SD, Pamong Budaya, dan Penilik dengan jumlah sekitar 224 orang. Hadir juga selaku Narsum Kepala Bidang Pengadaan, Pemberhentian dan Pembinaan aparatur BKPSDM Kabupaten Kuningan, dan Kapala Subid Pembinaan Aparatur BKPSDM.

.hms/iy
Diberdayakan oleh Blogger.