JABARCENNA.COM | Portal Berita Jabar Katanya

JabarCeNNa.com, Banjar-- Masyarakat sekitar RSUD Langensari keluhkan tentang tanggapan Dinas PUPR kota Banjar yang di anggap tidak ada kejelasan terkait bagaimana dampak negatif yang akan yang terjadi tentang pembangunan dan akses jalan yang akan ditutup, Rabu (4/9/2019)

H. Agus selaku tokoh masyarakat sekitar RSUD Langensari ini merasa kecewa dengan pihak terkait karena sampai saat ini tidak ada kejelasan terkait dampak yang akan di timbulkan dari tertutup nya akses jalan dan juga saluran pembuangan yang terkena imbas dari pembangunan RSUD ini.

"Saya merasa kecewa karena sampai saat ini tidak ada jawaban yang jelas terkait permasalahan besar ini dan tidak pernah ada pihak terkait memikirkan tentang dampak yang ditimbulkan dengan saluran pembuangan. "tandasnya

Ia juga menyoroti selama ini sosialisasi yang dilakukan oleh pihak terkait terkesan melecehkan masyarakat karena saat sosialisasi hanya Kabid Cipta karya saja yang hadir.

"Saya merasa dilecehkan oleh pihak terkait karena proyek sebesar ini saat sosialisasi hanya seorang (nama Kabid PU) yang hadir dan ia pun ketika ditanya terkait AMDAL terkait drainase tidak ada jawaban"tandasnya

Ia juga menyikapi kinerja Camat Asno yang terkesan tidak teguh pendirian dan juga tidak pro masyarakat karena sampai saat ini pun normalisasi terkait dampak negatif pembangunan RSUD ini tidak di tanggapi dan terkesan menina bobokan masyarakat," tambahnya

Bahkan saat kegiatan Audiensi Sosialisasi ke masyarakat terkait rencana pembangunan Trotoar sekaligus mencari komitmen antara pihak Dinas dan masyarakat pun terlihat masih belum ada sinkronisasi atau titik temu.

Pihak masyarakat sekitar terlihat masih enggan untuk mengikuti sosialisasi sekaligus hearing karena masih merasa kecewa karena tidak puas dengan hasil sosialisasi tersebut.

Kabid Ciptakarya Tantri Indrayanti saat ditemui usai kegiatan sosialisasi pihak nya akan terus mencoba mencari titik temu sehingga dari masyarakat tidak ada yang di rugikan.

"Barusan adalah kegiatan sosialisasi pembuatan drainase pusat kota muktisari dan pembuangan dan untuk pengerjaan 2 titik ok tapi untuk yang 1 titik ini di muktisari akan kami bicarakan lagi"ujarnya

"Dan jika tidak ada kesepahaman kita akan Amandemen toh dalam perundang-undangan masih bisa di perbolehkan "tandasnya

Ia juga menambahkan kondisi ini belum final dan ia juga berharap akan ada pemecahan yang terbaik dan win-win solution untuk persoalan ini.jelasnya 

"Dalam suatu pembangunan yang namanya masalah pasti ada saja tinggal bagaimana solusi terbaik untuk kita laksanakan toh bapa-bapa sendiri tau ini demi kepentingan masyarakat sebenarnya".pungkasnya.

.Tema

JabarCeNNa.com, Kuningan – Desa Windujanten Kecamatan Kadugede Kabupaten Kuningan nyatanya menyimpan potensi wisata nan Eksotis dan Unik. 

Potensi wisata tersebut adalah Kegiatan Wisata Air yang berada di Daerah Aliran Sungai (DAS) yang ada di Desa Windujanten.

Martin, salah seorang tokoh wisata desa setempat mengatakan, Daerah Aliran Sungai di wilayah sini arus airnya lumayan cukup deras meskipun di musim kemarau seperti ini."ucap Martin, Rabu (4/9/2019) saat ditemui di lokasi wisata.

Dengan melihat potensi wisata yang ada, warga dan para penggerak wisata dengan berbekal kekompakan dan kemandirian akhirnya membuka wisata air yang dinamakan 'Papalidan'

Papalidan asal kata dari palid ini merupakan bahasa sunda yakni memiliki arti dalam bahasa Indonesia itu hanyut.

Meski belum sempurna dalam perlengkapan wisata peraiaran ini, namun hal itu tidak menyurutkan semangat para penggeraka wisata warga setempat. Pasalnya, dengan berbegal kekompakan dan kemandirian, objek wisata perairan ini sudah mendatangakan sejumlah pengunjung. 

“Kalau untuk pengunjung, sudah banyak yang datang. Seperti dari Tanggerang, Subang dan daerah tetangga lainnya,” ungkapnya

Media atau alat yang dipakai untuk wisata papalidan ini adalah pelampung dimana pelampung yang ada itu dari ban dalam mobil bekas yang berukuran besar yang kita manfaatkan untuk menunjang wisata air ini "kata Martin

Untuk Rute dan jaraknya, menurut pihaknya sudah ditentukan oleh pengelola

"Untuk rute, itu hanya berjarak sekitar 500 meter dari garis awal hingga finis. Kemudian, untuk perlengkapan petugas dan keamanan itu jelas dilayani maksimal,” ungkapnya.

Sebagai harapan, pihaknya meminta perhatian dari Pemerintah Daerah sebagaimana para penggiat wisata di desa seperti ini untuk bisa lebih di kembangkan lagi dalam sektor wisata, mengingat Kuningan itu sudah mashur dengan sebutan kota wisata. 

“Pengennya, pemerintah itu merhatiakan kami ini. Tujuannya, agara usaha wisata alam yang kami kelola, bisa berkembang dan memberikan manfaat bagi lingkungan sekitar,” jelasnya.

.Iwn

JabarCeNNa.com, Banjar -- Perayaan menyambut tahun baru islam 1441 H masyarakat Kota Banjar ikuti Pawai Tarhib Muharram di Alun-alun Kota Banjar, Rabu (4/9/2019).

Peserta pawai tarhib muharram tersebut diikuti oleh unsur DKM se-kota Banjar, Ormas Islam, Pemuda Pancasila, OPD se-kota Banjar, dan majelis taklim Al-Idrus Citangkolo,  serta Pondok pesantren se-Kota Banjar.

Para peserta pawai mengelilingi jalan yang dimulai dari Alun-alun menuju Taman Kota, lanjut ke Jalan Husein Kartatasmita, Pamongkoran, Tanjungsukur, Rancakole, Langkap Lancar, Langensari, Dobo, Pasar  Banjar dan Finish Alun-Alun kota Banjar.

Hadir dalam kegiatan Sekda Kota Banjar Ade Setiana, Kapolres Banjar AKBP Yulia Perdana,W Kompol Ade Najmulloh, Ketua MUI, Pabung, Kapolsek Banjar, dan OPD, Alim Ulama se kota Banjar.

Kapolres Banjar AKBP Yulian Perdana,SIK mengatakan bahwa Polisi bersorban Polres Banjar ikut dalam pawai untuk memeriahkan sekaligus melakukan kegiatan pengamanan dan pengawalan.

"Polisi bersorban tergabung dari Personil Sat Lantas dan Sat Sabhara, dan ini merupakan salah satu cara partisipasi Polres Banjar dalam memeriahkan tahun baru Islam 1441 Hijriah Tahun 2019," ujar Kapolres Banjar AKBP Yulian Perdana,SIK saat dikonfirmasi. Rabu, (4/9)

"Ini merupakan tugas pokok kami kepolisian Polres Banjar dalam pelayanan dan tentunya untuk membantu kegiatan masyarakat guna menciptakan situasi Kamtibmas yang kondusip," tambahnya 

Sementara itu, Sekda kota Banjar Ase Setiana menyampaikan kami berharap Tahun baru ini dapat membuat lebih baik khususnya kota Banjar dan umunya Indonesia menjadi lebih religius dan lebih bersatu dalam membangun kota Banjar ke arah yang lebih baik."jelasnya


.Tema

JabarCeNNa.com, Kuningan -- Kepala Sekolah Dasar Negeri 1 Sidamulya Kecamatan Jalaksana Kabupaten Kuningan, Dadi Rohandi terus membangun ekosistem pendidikan yang baik di lingkungan sekolah, hal tersebut dilakukan agar dapat menumbuhkan potensi para siswa. 

Dikatakan Dadi Rohandi, bahwa sekolah harus bisa membangun lingkungan sekolah yang menyenangkan. Sebab, kata dia, hal itu merupakan kunci penentu pertumbuhan siswa. 

"Jadi dalam membangun ekosistem pendidikan yang baik, hal tersebut dalam prosesnya akan menumbuhkan potensi anak untuk dapat meraih semua yang dicita-citakan selama belajar," ujar Dadi saat ditemui Jabarcenna.com, Senin (2/9/2019) 

Kepala sekolah bukan hanya sebagai pemegang otoritas, tetapi juga sebagai seorang pemimpin yang diikuti oleh para guru dan siswa."ujarnya 

Sejauh ini kita, khususnya lingkungan SDN 1 Sidamulya berencana kedepan akan menciptakan lingkungan sekolah yang nyaman sebagaimana kita bersama pihak jajaran komite dan para alumni serta para wali murid sudah rapat dan hasil musyawarah bersama akan memanfaatkan lahan yang kosong untuk dijadikan sarana belajar siswa secara outdoor yang bisa di pakai oleh para siswa guna menciptakan kenyamanan dalam belajar dilingkungan sekolah kedepan."Pungkasnya 

Sekolah Jaga Hubungan Baik 

Guna menjaga hubungan baik dengan lingkungan, pihak sekolah harus bisa menjaga hubungan baik dengan orangtua murid, karena orangtua adalah mitra pendidikan utama. 

"Sekolah harus membangun hubungan yang baik dengan lingkungannya, jadikan ruang sekitar sekolah memberikan keuntungan kondusif untuk anak-anak belajar dan gunakan fasilitas sekolah untuk lingkungan di sekitarnya," katanya. 

Lanjutnya, sebagaimana kita selaku kepala sekolah, harus bisa mengimplementasikan lima standar kompetisi yang harus dimiliki kepala sekolah. Diantaranya Kompetensi Manajerial, Kompetensi Kewirausahaan, Kompetensi Supervisi, Kompetensi Kepribadian, dan Kompetensi Sosial."demikian dikatakan Dadi 


.Iwan
Diberdayakan oleh Blogger.