JABARCENNA.COM | Portal Berita Jabar Katanya

Kepala Desa dan Tim Muspika Kecamatan Jalaksana
JABARCENNA.COM | KUNINGAN - Kekhawatiran munculnya virus corona di berbagai daerah kini mulai dirasakan. Apalagi setelah adanya gelombang pulang kampung atau mudik yang kini terus berdatangan ke daerah masing-masing. 

Meski adanya himbauan dari pihak pemerintah dimana para perantau agar tidak melakukan mudik dalam situasi seperti ini, nyatanya hal tersebut masih saja banyak yang melakukan mudik ke kampung halamannya. 

Guna menghindari datangnya wabah virus corona ke daerah-daerah, Pemerintahan Desa Manislor Kecamatan Jalaksana Kabupaten Kuningan yang dikomandoi oleh Rusdi Sriwiyata, S.PKP, dalam sepekan ini melakukan tindakan antisipasi penyebaran virus Corona (Covid-19) kepada para pemudik asal Desa Manislor. 

Kades dan Jajarannya tidak lupa mereka berkordinasi dengan tim Muspika, dan tim Kesehatan Kecamatan untuk bersama-sama melawan virus corona sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan dimana kepada para pemudik asal Desa Manislor yang baru tiba dari perantauan sebelum pulang kekediaman rumah masing-masing mereka diwajibkan melakukan registrasi ke relawan Covid-19 yang berada di ruang aula balai Desa Manislor. 

Dikatakan Kades Manislor, Rusdi Sriwiyata, S.PKP., melalui sekretaris Desa Manislor Didin Jainudin, untuk para perantau yang mudik ke Desa Manislor, dengan menggunakan Mobil Bus, Travel, Angkutan Umum ataupun Mobil Pribadi, mereka sebelum mengunjungi rumahnya diarahkan untuk melakukan registrasi ke relawan Covid-19 yang jaga. 

Setelah melakukan registrasi, lanjutnya, lalu mereka masuk ke bilik disinfektan, setelah itu masuk ke kamar mandi untuk mencuci tangan memakai sabun dan mengganti baju, agar sebelum pulang ke rumah dalam keadaan baju yang bersih, ungkap Didin Jainudin kepada Jabarcenna.com, Senin (30/2/2020) 

Sekdes Manislor Didin Jainudin
"Bagi mereka (perantau) setelah sampai dirumah, dihimbau tidak kemana-mana selama 14 hari dan tingkatkan daya tahan tubuh. Jika dalam waktu 14 hari ada keluhan seperti demam, batuk, flu, sesak nafas, segera menghubungi kepala dusun setempat untuk dikonsultasikan ke tim kesehatan" ujarnya. 

Lanjut Didin, Tim percepatan penanganan Virus Covid-19 juga melakukan woro-woro kepada masyarakat yang berada disekitar jalan Wisaprana agar menghindari menyelenggarakan kegiatan yang melibatkan orang banyak seperti pesta, hajatan, reuni dan kegiatan sosial lainnya, karena akan berpotensi tinggi untuk penularan Virus Covid-19. 

"Lakukan pola hidup sehat dengan cara bersih-bersih dirumah, dan melakukan penyemprotan dengan disinfektan. Apabila sakit segera menghubungi atau datang ke puskesmas setempat dan dihimbau kepada masyarakat Manislor agar tetap tenang dan tidak panik. Demikian dikatakan Didin 

(DEDI J)

JABARCENNA.COM | KUNINGAN - Merebaknya Virus Covid-19 yang akhir-akhir ini sangat memprihatinkan diseluruh dunia bahkan di Indonesia pun saat ini sangat tanggap terhadap musibah tersebut. 

Telah dilakukan berbagai cara dan upaya untuk mengatasi virus Covid-19 ini. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan penyemprotan disinfektan di beberapa wilayah di Indonesia. 

Seperti halnya wilayah Kabupaten Kuningan, salah satunya di Desa Jalaksana yang cepat tanggap dalam pencegahan penyebaran virus corona tersebut. 

Berdasarkan intruksi Kepala Desa Jalaksana Kabupaten Kuningan, Juhana, S.Pd. melalui Kepala Dusun 3 Dudung, menjelaskan bahwa penyemprotan yang dilakukan hari ini, Minggu 29 Maret 2020 ini melibatkan seluruh pengurus RT dan RW setempat. 

Para pengurus RT 17 RW 03 dibantu masyarakat setempat sangat antusias dan bersemangat melakukan penyemprotan disinfektan guna mencegah wabah virus Covid-19 ini. 

“Antisipasi ini kami lakukan agar virus tidak merebah ke pemukiman warga, dikarenakan Covid-19 ini sangat berbahaya dan bisa menyebabkan kematian,” demikian dikatakan Dudung saat berbincang dengan Jabarcenna.com disela kegiatan penyemprotan. 

Dudung juga menghimbau kepada masyarakat jika tidak terlalu penting jangan keluar rumah (lockdown), agar kita semua dapat terhindar dari virus Covid-19 tersebut. 

“ Perbanyak ibadah, berdzikir, berolahraga, dan selalu melakukan hal-hal yang positif. Jangan lupa untuk selalu menjaga kebersihan rumah, dan selalu mencuci tangan setiap selesai beraktivitas.” Pesan Dudung.


.DEDI J

JABARCENNA.COM | KUNINGAN - Munculnya kebijakan Pemerintah Daerah Kabupaten Kuningan dalam penanganan Virus Corona di wilayahnya menuai pro kontra.

Dengan munculnya pro kontra tersebut dikaitkan dengan adanya penggunaan eks Rumah Sakit Citra Ibu yang sudah lama tutup dan kini Pemkab Kuningan mempergunakannya untuk penanganan dan pencegahan virus Corona bagi pasien yang terpapar.

Sejumlah wilayah yang tidak berjauhan dengan Rumah Sakit Citra Ibu pun menghawatirkan suatu kekhawatiran dimana masyarakat yang berada di wilayah seperti Ciharendong dan Kelurahan Cirendang membutuhkan suatu perlindungan khusus mengingat begitu hebatnya virus corona tersebut.

Dalam menanggapi hal tersebut, Bupati Kuningan, Acep Purnama, pada Kamis (26/3/2020) didampingi Kepala Dinas Kesehatan yang diwakili oleh Plt Dirut RSUD 45, dr. Deki, Camat, Lurah, memberikan gambaran dan sosialisasi kepada masyarakat yang berada di wilayah Cirendang.

Bertempat di Mushola Al Hidayah Blok Cilame Cirendang, Bupati Kuningan dalam penjelasannya mengungkapkan, bahwa Pemkab Kuningan merasa prihatin terkait penyebaran virus yang begitu cepat. untuk itu pemerintah mengambil langkah dan sikap untuk melindungi warganya khususnya masyarakat Kuningan.

Berbagai upaya dilakukan untuk mengantisipasi hal tersebut telah dilakukan beberapa langkah dan kebijakan, Seperti pembentukan satuan gugus tugas untuk memantau perkembangan virus corona. seperti, adanya pos pemantauan orang yang baru datang dari luar kota.

Terkait akan digunakannya rumah sakit citra ibu untuk penanganan kasus Covid-19, Acep berpesan kepada masyarakat jangan takut, kami telah melakukan kajian untuk keselamatan masyarakat sekitar, termasuk masalah IPAl (Istalasi Pengolahan Air Limbah), Ungkapnya

Masyarakat Kuningan harus tahu dan memaklumi bahwa rumah sakit umum 45 sebaiknya harus dipisahkan dari penyakit yang diakibatkan oleh virus ini, walau rumah sakit pada umumnya bisa digunakan untuk semua penyakit, namun ini sifatnya darurat,ujar Acep.

Lebih lanjut, masyarakat diminta bijak demi keselamatan masyarakat "kita taati aturan pemerintah. ujarnya

Diungkapkan pihak Dinkes yang diwakili (Plt RSUD 45), dr. Deki, mengatakan, Bahwa virus Covid 19 sangat cepat dan perlu segera di setop dengan berbagai cara.

Pola hidup sehat adalah hal utama, jangan kumpul-kumpul karena virus tersebut menular melalui media (benda), harus jaga jarak minimal 1 meter. Ucap Deki

Masyarakat jangan panik karena bila panik akan menurunkan daya tahan tubuh sehingga akan mudah tertular virus. sedangkan menurut data, Kabupaten Kuningan sudah masuk zona merah, makanya perlu penanganan segera,  Insaallah kami bekerja sesuai SOP, terangnya

"Rumah Sakit Citra Iu adalah rumah sakit yang menjadi rujukan pemerintah Kabupaten Kuningan yang mana rumah sakit ini sebelumnya rumah sakit bersalin dan kini telah menjadi milik Pemkab Kuningan yang siap menangani pasien corona dari berbagai Kabupaten dan biaya ditanggung pemerintah" tambah Acep

Apabila pandemi Corona telah tiada, rumah sakit ini akan difungsikan untuk melayani penyakit mata." Jelas Bupati saat menjawab pertanyaan dari masyarakat.


.Suradi

JABARCENNA.COM | BANJAR - Sebuah mobil bus Pariwisata NH Trans membawa rombongan warga masyarakat Desa Mulyasari yang pulang dari Bogor bekerja sebagai buruh bangunan di Sentul City milik Tomi Winata sebanyak 16 orang. Kamis (26/3/2020)

Seluruh karyawan yang bekerja di Sentul seluruhnya ada 28 orang yang pulang naik bus NH Trans cuma tidak semuanya turun di Banjar ada yang turun di Bandung, Tasikmalaya, dan sisanya turun di Banjar dan itu juga di Banjarnya di berbagai tempat.

Menurut Abay, Pegawai Desa Mulyasari dalam kepulangan sebagai buruh kerja bangunan yang ikut dalam rombongan bus tersebut ada sebanyak 16 orang warga masyatakat Desa Mulyasari , Kujangsari, Bangun Harja, dan Sikarame, ucapnya

Sebelum bus NH Trans yang bernopol Z 1422 HG yang membawa rombongan pekerja datang ke tempat tujuan bus di kawal oleh mobil Patroli Lantas dari Perbatasan Banjar - Ciamis dan dimasukan kehalaman Pusdai untuk pengecekan suhu tubuh rombongan dan pendataan nama dan alamat mereka oleh Dr Sari Wiharso Kepala Puskesmas Banjar 3 dan Asistennya.

Selesai memeriksa semua rombongan yang berada dalam bus Dr Sari mengatakan semua rombongan yang berada dalam bus normal antara 36 sampai 37 derajat.tapi tetep harus dikarantina selama 14 hari di rumah dengan menggunakan masker,banyak makanan sayuran, buah buahan dan menjaga stamina tubuh biar sehat.jelasnya.

Dan apabila selama 14 merasakan gejala demam, sesak napas, segera melapor ke Puskesmas, ujarnya.

.Tema
Diberdayakan oleh Blogger.