JABARCENNA.COM | Portal Berita Jabar Katanya


JABARCENNA.COM | JAKARTA - Menteri Agama Fachrul Razi hari ini, Senin (10/08), melantik lima pejabat eselon I di lingkungan Kementerian Agama. Mereka adalah para pejabat yang terpilih melalui Seleksi Terbuka Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) Madya yang prosesnya berlangsung sejak April 2020. 

Pelantikan berlangsung di Auditorium HM Rasjidi, Kantor Kementerian Agama Jalan MH Thamrin, Jakarta. Hadir sebagai saksi pelantikan, Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa’adi dan Plt Sekretaris Jenderal Kemenag Nizar. Pelantikan juga dihadiri Staf Khusus dan Staf Ahli Menteri Agama, dan Pejabat Eselon I lainnya. 

Menag berharap pelantikan pejabat Eselon I ini menjadi amunisi baru bagi Kemenag dalam memberikan layanan terbaik bagi masyarakat. "Sebuah tantangan yang luar biasa, hampir satu tahun kita mengalami kekosongan enam jabatan Eselon I, tetapi selama ini Kemenag tetap bisa berlari dengan kencang," kata Menag.

"Hari ini, lima jabatan telah diisi. Kami berharap, dengan kehadiran Bapak-Bapak, Kementerian Agama akan dapat berlari jauh lebih kencang. Sekali lagi, saya ucapkan selamat menunaikan tugas dengan baik," imbuhnya.

Menag menegaskan bahwa pejabat yang baru dilantik, tidak berhutang budi kepada siapa pun di Kementerian Agama. Menag lalu menyitir pesan yang pernah disampaikan Baharuddin Lopa, “Banyak yang salah jalan, tapi merasa tenang karena banyak teman yang sama-sama salah. Beranilah menjadi benar meskipun sendirian,” tegas Menag

“Semakin banyak pejabat yang memiliki karakter yang baik, berani melakukan hal yang benar, akan semakin baik bagi organisasi. Buang jauh-jauh ego sektoral dan mental feodal dalam memberikan layanan bagi masyarakat,” sambungnya.

Adapun daftar nama pejabat yang dilantik, sebagai berikut: 
1. Dr. Deni Suardini, SE, AKT, M.M, CFRA, CA, QIA sebagai Inspektur Jenderal
2. Prof. Dr. Muhammad Ali Ramdhani, S.TP, M.T sebagai Direktur Jenderal Pendidikan Islam 
3. Yohanes Bayu Samodro, S.Pd, M.Pd sebagai Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Katolik
4. Dr. Tri Handoko Seto, S.Si, M.Sc sebagai Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu
5. Prof. Dr. Achmad Gunaryo, MsocSc sebagai Kepala Balitbang Diklat


.Hms/IY


JABARCENNA.COM | BANJAR - Komandan Kodim 0613/Ciamis Letkol Czi Dadan Ramdani, S.Sos., M.A.P., sangat mengapresiasi atas inovasi anggotanya, Sertu Hendar Anggota Koramil 1325/Langensari yang telah memberikan motivasi kepada masyarakat Desa Waringinsari, Kecamatan Langensari, kota Banjar untuk menggalakkan pengembangan budidaya tanaman Jamur Tiram.


"Inilah salah satu langkah upaya pemerintah dalam meningkatkan Swasembada pangan yang dicanangkan Pemerintah Pusat di tengah masa pandemi Covid-19," ujar Dandim 0613/Ciamis Letkol Czi Dadan Ramdani, S.Sos., M.A.P., kepada awak media seusai peninjauan lokasi budidaya Jamur Tiram milik anggota Kodim 0613/Ciamis di Jalan Madjalikin Dusun Sukanegara Rt.02/01, Desa Waringinsari, Kecamatan Langensari, Kota Banjar, Jawa Barat, Senin (10/8-2020).


Lebih lanjut, Dandim mengungkapkan, anggotanya itu memang telah berhasil melakukan budidaya tanaman Jamur Tiram dan ini sangat dapat menginisiasi anggota yang lain untuk mencoba Budidaya Jamur Tiram.


"Saya salut dengan yang bersangkutan. Bisa sukses dari sekedar hobi dan dikembangkan dengan perjuangan dan akhirnya Sersan Hendar dan keluarga bisa menghasilkan provit dari hanya yang sekedar hobi jamur dari mulai pembibitan dan dikembangkan hingga sebagian diolah menjadi jamur crispy," ungkapnya.


"Saya selaku Komandan yang bersangkutan mengapresiasi atas kreativitas Sersan Hendar beserta istri," imbuhnya.


Dandim menambahkan, budidaya tanaman Jamur ini sebetulnya sudah ada beberapa anggota yang mencobanya. Namun beberapa anggota lain terkendala oleh sesuatu hal sehingga belum bisa mengembangkannya seperti Sertu Hendar.


"Nanti kita sampaikan siapapun yang mau mengikuti jejak dan langkah yang diambil oleh rekan kita ini, kita adakan pelatihan. Siapapun yang ingin mengikutinya tidak menutup kemungkinan dari luar anggota. Kegiatan budidaya ini turut membantu perekonomian dari anggota TNI khususnya Kodim 0613/Ciamis," katanya.


Sebagai informasi, Sertu Hendar mengawali Budidaya Jamur Tiram tersebut sejak tahun 2015 silam. Dia mengawalinya dari sekedar hobi kemudian dikembangkan dan akhirnya membuahkan hasil.


Hasilnya tersebut tidak hanya dalam bentuk jamur mentah, dia juga mengolahnya menjadi makanan jadi berupa Jamur Crispy dan Sate Jamur ketika ada pameran. Selain Jamur Crispy dan pare Crispy, Sertu Hendar juga melakukan penjualan bibit Jamur dalam bentuk Bag Log untuk mereka yang ingin memulai mengikuti jejaknya sebagai pembudidaya Jamur Tiram.


.Tema

JABARCENNA.COM | BANJAR - Diketahui pada hari Minggu (09/8-2020) pukul 16.30 Wib bertempat di Sungai Citanduy Dusun Randegan Rt. 08/04 Desa Raharja Kecamatan Purwaharja Kota Banjar telah terjadi peristiwa tenggelamnya anak remaja di sungai Citanduy.

Korban tenggelam bernama Abim bin Holil (12) laki-laki yang beralamat di Dusun Randegan Desa Raharja Kecamatan Purwaharja kota Banjar.

Kronologis kejadiannya Minggu sore hari sekitar jam 15.15 wib ketika Abim dan ketiga temannya Desi, Nita dan Diki sedang berenang di sungai Citanduy, Diki melihat Abim, Desi, dan Abim ketiganya tenggelam meminta tolong Diki segera menolongnya namun naas Diki ikut terbawa tenggelam juga.

Saksi mata Sanut bin Ahmad (60) buruh bata, alamat Dusun Cibentang Rt.11/06 Desa Mekarharja Kecamatan Purwaharja kota Banjar,Elon (48) buruh bata, Alamat Dusun. Cibentang Rt. 11/06 Desa Mekarharja Kecamatan Purwaharja kota Banjar dan Rasam (45) buruh bata, alamat Dusun. Randegan II Rt. 08/04 Desa Raharja Kecamatan Purwaharja kota Banjar.

Sanut (60) bersama kedua rekannya Elon (48) dan Rasam (45). orang tersebut sedang bekerja membuat bata, melihat kejadian tersebut ketiganya langsung terjun ke Sungai Citandauy untuk memberikan pertolongan.

Desi, Nita, dan Diki sempat tertolong oleh Sanut dan kedua rekannya namun Abim tidak terselamatkan karena lokasi sungai sangat dalam. warga sekitar yang melihat kejadian tersebut segera melaporkan kejadian ke Polres Banjar dan BPBD kota Banjar.

Sampai saat ini masih dilakukan pencarian oleh pihak BPBD dengan di bantu oleh masyarakat untuk mencari korban.

Korban akhirnya ditemukan malam hari sekitar jam 19.30 wib setelah tiga jam dilakukan pencarian oleh pihak BPBD, Kepolisian dan dibantu oleh masyarakat setempat.

Korban ditemuka 200 meter dari tempat kejadian korban tenggelam dan sudah tidak bernyawa lagi, korban ditemukan dalam kondisi utuh dan korban langsung di bawa ke RSUD Umum kota Banjar untuk dilakukan otopsi. (Tema)

JABARCENNA.COM | JAKARTA - Wakil Menteri Agama (Wamenag) Zainut Tauhid Sa’adi menjelaskan bahwa milad (ulang tahun) merupakan momentum yang penting untuk melakukan konsolidasi organisasi, serta konsolidasi ide dan pemikiran.

Untuk hal demikian diperlukan tumbuhnya gagasan ataupun pemikiran yang dapat merefleksikan semangat untuk mengatasi fenomena-fenomena aktual, yang dapat dinilai sebagai tantangan zaman.

“MUI harus terus berkhidmah menyampaikan pesan-pesan mulia, ajaran luhur kepada umat melalui jalan dakwah dan tarbiyah sehingga maqasyidus-syariah dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya,” kata Wamenag pada peringatan Milad MUI ke 45 yang digelar secara virtual, di Jakarta, Jumat (07/08).

Menurutnya, milad juga berarti mengungkapkan rasa syukur kepada Allah Swt atas segala limpahan karunia-Nya hingga MUI saat ini tetap eksis dan terus dapat memberikan manfaat kepada umat.

“Ini juga sekaligus sebagai wadah untuk bermuhasabah dan refleksi terhadap perjalanan MUI hingga saat ini. Semoga MUI terus eksis dan milad MUI ini menjadi momentum bagi kita bersama untuk meneguhkan kembali komitmen dan jati diri diri MUI sebagai wadah ulama, zuamah dan cedikiawan muslim, untuk meneguhkan peran dan fungsinya melakukan himayatul ummah, takwiyatul ummah dan tauhidul ummah,” tambahnya.

Wamenag menilai bahwa tantangan MUI ke depan tidaklah ringan, terlebih saat ini kita hidup di tengah revolusi industri 4.0 dan era disrupsi. 

“Salah satu tantangan era disrupsi sekarang ini adalah munculnya fenomena semakin banyak orang yang belajar dan memperoleh informasi keagamaan lewat internet dan media sosial. Namun boleh jadi sumber informasi keagamaan tersebut tidak mempunyai sumber informasi keagamaan yang otoritas tepat atau tidak memiliki jalur sanad yang tidak bisa dipertanggungjawabkan,” kata Wamenag

Dulu, lanjutnya, relasi antara umat dan ulama hadir dalam peristiwa temu muka pada ruang dan waktu, sehingga relasi tersebut sangat bersifat personal, terbatas, khusuk dan khidmat. Persoalan dapat diselesaikan pada ruang-ruang yang khusus dengan etika keilmuan dan keulamaan yang luhur.

“Kita sekarang ini sering menjadi saksi bahwa disrupsi hadir seiring dengan peralihan komunikasi antara manusia, yang biasanya bersifat personal dan bertemu tatap muka tergantikan dengan media sosial,” tambahnya.

Wamenag melhat, bahwa interaksi manusia pada media sosial bersifat artifisial atau malah sebaliknya, begitu fulgar dan mengabaikan kesopanan yang berlaku di dunia nyata. Namun, di tengah arus media sosial tersebut, MUI harus terus dapat memberikan teladan dengan mengeluarkan fatwa-fatwa seperti penggunaan media sosial dan tertuang menjadi panduan bagi masyarakat sebagaimana terangkum dalam hasil Munas MUI ke9 tahun 2015 di Surabaya.

.Hms/Iy
Diberdayakan oleh Blogger.