JABARCENNA.COM | Portal Berita Jabar Katanya


JABARCENNA.COM | KUNINGAN - Mengenai adanya kisruh yang terjadi terkait Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPSS) di Desa Tarikolot Kecamatan Pancalang Kabupaten Kuningan, sebagaimana adanya pernyataan yang terlontar bahwa tidak adanya armada yang beroperasi untuk pengambilan sampah dari TPSS Desa Tarikolot ke Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPA) oleh pihak Dinas Lingkungan Hidup Kuningan, Kadis DLHK Wawan Setiawan S.Hut.,MT nyatanya ikut menanggapi. 

Saat dimintai keterangan melalui via WhatsApp, Jumat (20/11), Kadis DLHK, Wawan menyarankan untuk mengkonfirmasi kepada Bidangnya atau bagian kepala seksi mengingat dirinya lagi tidak ada di tempat. 

Namun, dalam pesan WhatsApp nya Kadis pun memberikan sedikit gambaran bahwa "di perda 4 th 2010, bahwa Desa/Kelurahan wajib memiliki TPS berikut pengolahan dan pemilahan nya, bukan cuman buang begitu saja" ujar Wawan dalam pesan singkatnya. 

Ditambahkan Kasi Penanganan Sampah, Aman SE saat dimintai tanggapan terkait polemik pengelolaan sampah yang terjadi di Desa Tarikolot, pihaknya membenarkan bahwa untuk armada yang mengambil sampah dari TPSS di Desa tersebut untuk di buang kembali ke Tempat Pembuangan Akhir memang belum ada, dikarenakan jalur trek dari arah sana ke Ciniru (TPS Akhir) itu belum ada dan memang armada yang ada pun disini terbatas hanya ada 14 Dumtruk, dan 6 unit Amrol, Ucap Aman 

Jadi terkait hal tadi yang di sampaikan mengenai permasalahan penanganan sampah di Desa Tarikolot mungkin kita juga tahu dengan keterbatasan yang ada. Selama ini kita dalam penanganan sampah baru mencapai 40-60 persen, ada sekitar kurang lebih 70-80 Desa/Kelurahan yang di tangani oleh pihak Dinas Lingkungan Hidup, Terangnya 

Ia pun menjelaskan, dalam penanganan sampah tidak hanya sebatas melaksanakan pembuangan sampah saja, pihak desa pun bisa bekerjasama dengan dinas selama kontrak kerjasama itu ditempuh. 

Di kita pun khususnya Dinas Itu ada kewajiban karena di tuntut adanya PAD, jadi ketika pihak desa dalam penanganan pengelolaan sampah itu bisa juga ada kewajiban membayar retribusi, itupun sesuai klasifikasinya, bisa per KK atau Kubikasi, ucapnya 

Bahkan sesuai catatan, ada 12 desa yang sudah mempunyai mobil desa jadi pihak desa dalam pengelolaan sampahnya di anggarkan oleh desanya. 

Sejauh ini pihak dinas tengah berupaya bagaimana dalam pengelolaan sampah ini bisa bermanfaat bagi masyarakat sehingga pihak dinas pun selalu mengadakan sosialisasi terhadap masyarakat, sehingga adanya program Pengelolaan Sampah Berbasis 3R dimana dalam upaya meliputi kegiatan mengurangi (reduce), menggunakan kembali (reuse) dan mendaur ulang sampah (recycle), itu bisa terlaksana di masyarakat, terus adanya bank sampah bahkan bagaimana caranya agar masyarakat atau pihak Desa bisa berinovasi seperti halnya budidaya Maggot. Selain bermanfaat untuk mereduksi sampah organik, maggot pun mempunyai nilai ekonomis, yaitu bisa menjadi sumber pakan ternak dan menjadi pupuk, ungkapnya 

Dan kembali, mengenai permasalahan yang ada di desa tarikolot tersebut, selama saya disini saya belum pernah merasa adanya perangkat desa yang berkordinasi, mungkin kalaupun TPSS tersebut sudah di bangun selama dua tahun tersebut saya tidak tahu mereka berkordinasi nya kepada siapa, tanya Aman 

Menyikapi permasalahan sampah, Intinya kalau di pengurangan sampah itu adalah pengurangan masalah. Jadi permasalahan sampah adalah tugas dan tanggung jawab kita semua bukan saling tunjuk siapa yang salah karena butuh kerjasama semua pihak baik masyarakat, Desa/Kelurahan ataupun Dinas dan yang terpenting adalah dari kesadaran diri. Pungkasnya. 


.Iwan


JABARCENNA.COM | JAKARTA - Dalam penanggulangan di Indonesia, sebagaimana yang telah diamanatkan oleh Negara, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) terus mensosialisasikan upaya-upaya pencegahan penyebaran paham radikal terorisme ke tengah-tengah masyarakat, dan bersinergi dengan Kementerian/Lembaga dan masyarakat yang menjadi kunci penting keberhasilan BNPT dalam menanggulangi terorisme di Tanah Air. 

Untuk meningkatkan kewaspadaan masyarakat akan adanya ancaman terorisme di lingkungan masyarakat, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Komjen Pol. Dr.  Amar, M.H., mensosialisasikan Kesiapsiagaan Nasional BNPT yang menjadi salah satu cara pencegahan tindak pidana terorisme yang dilakukan melalui Program “SAPA INDONESIA PAGI” di KompasTV, pada Rabu (18/11).

Kesiapsiagaan Nasional ini dilakukan untuk memberikan rasa aman kepada Warga Negara Indonesia sebagaimana yang tercantum didalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia yang dimaknai bahwa negara melindungi semua komponen yang membentuk bangsa ini mulai dari rakyat hingga nilai-nilai bangsa yang harus dipertahankan salah satu penjabaran dalam perlindungan yang diberikan pemerintah kepada warganya diwujudkan dengan disahkannya Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2018 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme sebagai payung hukum bagi pemerintah melalui kesiapsiagaan nasional dalam penanggulangan terorisme kesiapsiagaan nasional akan dilaksanakan oleh pemerintah dan dikoordinasikan oleh BNPT diantaranya dalam aspek pemberdayaan masyarakat.

Dalam payung hukum tersebut, BNPT diamanatkan untuk melakukan pencegahan terorisme melalui tiga hal: kesiapsiagaan nasional, kontra radikalisasi, dan deradikalisasi. Kesiapsiagaan nasional yang dimaksud dalam Undang-Undang tersebut adalah siap siaga seluruh elemen masyarakat dari ancaman aksi terorisme dan bahaya paham radikal terorisme.

“Membangun kesiapsiagaan nasional menjadi sarana untuk mengingatkan seluruh elemen masyarakat. Karena pencegahan paham radikal terorisme merupakan tanggung jawab semua pihak, bila hanya BNPT sendiri, hal ini mustahil bisa terwujudkan. Oleh karena itu, untuk mencegah paham radikal masuk ke dalam ranah yang lebih luas nan strategis, seluruh elemen masyarakat perlu untuk ikut serta menjadi bagian dari kesiapsiagaan nasional dalam pencegahan tindak pidana terorisme, karena ancaman akan selalu ada di tengah-tengah kehidupan masyarakat”, terang Boy Rafli. 

Dalam menangkal radikalisme di Indonesia, saat ini BNPT juga fokus merangkul elemen masyarakat dari dunia pendidikan yakni Pondok Pesantren sebagai mitra BNPT dengan melibatkan para Santriwan-Santriwati di Indonesia. Dalam penjelasannya, Kepala BNPT menilai, Pondok Pesantren memiliki sejarah tersendiri dalam memperjuangkan keutuhan bangsa Indonesia dengan melahirkan santri-santri (pejuang) yang dinilai menjadi pilar penting dalam konteks memahami perbedaan. Sebagai kelompok yang identik dengan pesantren, santri merupakan salah satu kelompok agamis yang membawa Islam sebagai agama perdamaian, dengan menggelorakan ciri khas pesantren “Hubbul Wathon Minal Iman” atau cinta tanah air sebagian dari iman. 

“Ulama dan para santri merupakan pejuang lahirnya bangsa Indonesia, dengan mengedepankan prinsip hubbulwathon minal iman, mengedepankan semangat ukhuwah islamiyah, ukhuwah basariah, ukhuwah wathoniyah. Jadi kami berkeyakinan ini adalah mitra yang sangat strategis, yang sangat dominan, untuk menjadi sebuah kekuatan modal untuk melawan kelompok radikal intoleran,” tutur Kepala BNPT. 

Selain Kesiapsiagaan Nasional yang telah dideklarasikan di sejumlah tempat di Indonesia dengan menggandeng Tokoh Masyarakat, Tokoh, Ulama, dan Para Santri, BNPT juga mengedepankan Program Deradikalisasi yang melibatkan 38 Kementerian/Lembaga Indonesia dengan BNPT yang telah melakukan 232 pembangunan fisik dan 349 pembangunan non fisik. Program penanggulangan terorisme melalui peningkatan kesejahteraan ini menyasar masyarakat yang sudah dan rentan terpapar, tempat ibadah, serta lembaga pendidikan, yang ditujukan untuk membangun jembatan kepercayaan masyarakat kepada pemerintah.

.Ebit/hms.bnpt

JABARCENNA.COM | CIKARANG - Wakil Presiden (Wapres) K. H. Ma’ruf Amin beserta rombongan terbatas bertolak ke Cikarang, Kabupaten Bekasi, Provinsi Jawa Barat, Kamis (19/11/2020). Kunjungan Wapres kali ini adalah untuk meninjau simulasi vaksinasi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) yang diselenggarakan di Puskesmas Cikarang.

Dengan berkendara mobil, Wapres dan rombongan berangkat dari kediaman resmi Wapres pukul 08.00 WIB dan tiba di Puskesmas Cikarang sekitar pukul 08.50 WIB. Tampak menyambut kedatangan Wapres, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, serta Bupati Bekasi Eka Supria Atmaja.

Sekitar 20 menit Wapres berkeliling meninjau simulasi proses vaksinasi Covid-19 seraya mendengarkan paparan dari Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi Sri Enny. Tahap demi tahap Wapres mengamati dan memastikan standar operasional dan prosedur vaksinasi dijalankan dengan baik mulai dari pendaftaran peserta, screening (pemeriksaan) kesehatan dasar peserta, penyuntikan vaksin, hingga observasi setelah vaksinasi.

Usai melakukan peninjauan, Wapres sempat memberikan keterangan pers kepada awak media, sebelum bertolak kembali ke Jakarta sekitar pukul 09.15 WIB.

Sebagaimana diketahui, sehari sebelumnya Presiden Joko Widodo juga melakukan peninjauan simulasi vaksinasi Covid-19 di Puskesmas Tanah Sereal, Kota Bogor.

Sebagai informasi, pemilihan tempat penyelenggaraan simulasi vaksinasi Covid-19 di Puskesmas Tanah Sereal dan Puskesmas Cikarang, dengan mempertimbangkan kepadatan penduduk dan tingginya resiko penularan Covid-19 di kedua wilayah tersebut.

Secara geografis, Puskesmas Cikarang yang dikunjungi Wapres kali ini berada di desa Karang Asih, Kecamatan Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, Provinsi Jawa Barat, dengan wilayah kerja yang meliputi lima desa yaitu Desa Cikarang Kota, Desa Karang Baru, Desa Karang Asih, Desa Waluya, dan Desa Karang Raharja, dengan jumlah penduduk sekitar 118.549 jiwa dan tingkat kepadatan penduduknya mencapai 9789,36 per km persegi.

.IY/Rifqi


JABARCENNA.COM | CIAMIS - Sebagai wujud kepedulian TNI kepada rakyat, Kodim 0613/Ciamis kegiatan sosial dengan memberikan bantuan berupa kursi roda kepada Suryaman warga Lingkungan Pasirangin Rt.04 Rw.09, Keluarahan Kertasari, Kecamatan Ciamis, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Kamis (19/11-2020)

"Ini sebagai bentuk kepedulian sesama manusia. Khususnya kami TNI dari rakyat, kita bantu sesama warga, butuhnya rakyat dengan TNI, ini juga sebagai semangat, sebagai kepedulian kepada sesama," ujar Dandim 0613/Ciamis Letkol Czi Dadan Ramdani, S.Sos., M.A.P., seusai memberikan secara langsung kursi roda kepada Suryaman beserta keluarga.

Lebih lanjut Letkol Czi Dadan menuturkan, selain kursi roda, Kodim 0613/Ciamis juga memberikan sedikit bantuan sembako kepada Suryaman. "Jangan dilihat dari jumlahnya, semoga bantuan ini dapat membantu meringankan beban perekonimian Suryaman beserta keluarga," imbuhnya.

Dandim menambahkan, kegiatan ini tidak akan berhenti sampai disini. Pihaknya akan berusaha memberikan yang terbaik untuk rakyat, karena TNI lahir dari rakyat untuk rakyat.

Sementara itu, Suryaman menyampaikan ucapan terima kasih setinggi-tingginya kepada Dandim 0613/Ciamis beserta jajaran yang telah peduli kepadanya. "Semoga kebaikan dari Pak Dandim dan jajaran Kodim 0613/Ciamis dibalas berlipat-lipat ganda oleh Tuhan Yang Maha Esa. Sekali lagi saya ucapkan terima kasih," ucapnya.

Pada kesempatan tersebut, Dandim 0613/Ciamis didampingi oleh Danramil 1301/Ciamis Mayor Arh Wilde P., Pasiter Kodim 0613/Ciamis Kapten Inf Margono, Camat Ciamis H. Dede Hermawan, Sekmat Ciamis Santoso, Lurah Kertasari Budiartono, Ketua Rw 11 Agus dan Babinsa Kelurahan Pasirangin Sertu Lahmid.

.Tema
Diberdayakan oleh Blogger.