Pascagempa, 1.425 Napi dan Tahanan Kabur

JabarCeNNa.com, Jakarta - Sebanyak 1.425 orang napi dan tahanan kabur dari sejumlah Lapas dan Rutan di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah, pascagempa yang terjadi di wilayah tersebut, Jumat, 28 September 2018.

Direktur Jenderal Pemasyarakatan Sri Puguh Budi Utami mengatakan, total warga binaan di Lapas dan Rutan di Sulawesi Tengah sebanyak 3.220 orang. Namun yang tersisa hanya ada 1.795 orang.

"Total napi dan tahanan 3.220 orang. Dari jumlah tersebut, hanya tersisa 1.795 orang yang tetap berada di dalam tahanan," terang Sri dalam keterangan persnya di Gedung Ditjen Pemasyarakatan Jakarta, Senin, 1 Oktober 2018.

Sisanya keluar dari Lapas dan Rutan tak lama setelah gempa bumi terjadi di Sulawesi Tengah pada Jumat, 28 September 2018 malam.

Dikatakanya, ada lima Lapas dan Rutan yang warga binaannya meninggalkan tempat tak lama setelah terjadi gempa yaitu:

1. Lapas Palu yang memiliki kapasitas 210 orang

Saat terjadi gempa, Lapas diisi 581 warga binaan. Hingga Senin pagi, tercatat hanya tinggal 66 orang yang masih bertahan di Lapas.

2. Rutan Palu yang berkapasitas 120 orang

Saat terjadi gempa, Rutan berisi 463 warga binaan. Hingga Senin pagi, hanya tersisa 53 orang di dalam tahanan.

3. Rutan Donggala yang berkapasitas 108 orang

Saat gempa, Rutan berisi 333 warga binaan. Hingga saat ini, Rutan dalam keadaan kosong.

4. Lapas Perempuan Palu yang memiliki kapasitas 100 orang

Saat gempa terjadi, Lapas berisi 84 warga binaan dan tiga bayi. Saat ini, Lapas hanya tersisa 9 warga binaan.

5. Lembaga Pembinaan Khusus Anak di Palu yang berkapasitas 100 orang

Saat terjadi gempa berisi 29 anak. Saat ini, hanya tersisa 5 anak.


.ebiet/tn