22.105 KK Korban Banjir di Kabupaten Bandung, Tapi yang Mengungsi Hanya 90 KK

JabarCeNNa.com, Soreang - Jumlah korban yang terdampak banjir di Kabupaten Bandung mencapai 22.105 KK.


Namun demikian, kebanyakan warga bertahan di rumahnya, dan hanya sekitar 90 KK yang memutuskan untuk mengungsi.

Banjir disebabkan tingginya curah hujan dan meluapnya sungai Citarum.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humad BADAN Nasional Penanggulan Bencana Nasional (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho mengatakan wilayah yang terdampak banjir adalah Kecamatan Dayeuhkolot, Baleendah, Bojongsoang, Rancaekek, Cileunyi, Majalaya, Banjaran, Cicalengka, Kutawaringin, dan Ibun.

"Namun wilayah Kecamatan Baleendah, Dayeuhkolot, dan Bojongsoang adalah yang terparah," kata Sutopo di kantornya, Jumat, 8 Maret 2019. 

Disampaikanya, korban terdampak di Kecamatan Baleendah sebanyak 5.271 kk, Kecamatan Dayeuhkolot 3.005 kk, Kecamatan Bojongsoang 2.370 kk.

Kemudian Kecamatan Rancaekek 3.383 KK, Kecamatan Cileunyi 3.373 KK, Kecamatan Majalaya 1.929 KK, Kecamatan Banjaran 2.414 KK, Kecamatan Ibun 250 KK, Kecamatan Cicalengka 85 KK dan Kecamatan Kutawaringin 25 KK.

Sedangkan ketinggian air antara 40 Cm hingga 280 Cm. Mengenai sedikitnya jumlah korban banjir yang mengungsi, menurutnya, warga sudah terbiasa dengan banjir. Banjir sesungguhnya bukan hal yang baru bagi masyarakat yang tinggal di sekitar bantaran Sungai Citarum, Kabupaten Bandung.

"Apalagi bagi mereka yang tinggal di Kecamatan Baleendah dan Majalaya, dalam setahun masyarakat di sana dapat mengalami banjir sampai 10 kali," jelas Sutopo.

"Sehingga meskipun banjir melanda cukup luas dan banyak rumah warga yang terendam air, namun yang mengungsi hanya ada 90 KK atau 283 jiwa," kata Sutopo.



.asbud/tn