FKKG Kuningan Adakan Bimtek Peningkatan Mutu Pendidikan, 196 Guru Dan Kepala Sekolah Ikuti Bimbingan Teknis


KUNINGAN | JABARCENNA.COM,- Forum Kelompok Kegiatan Guru (FKKG) Kab. Kuningan gelar kegiatan bimbingan teknis (bimtek) peningkatan mutu pendidikan bagi 196 guru SD dan Kepala Sekolah di Kabupaten Kuningan.

Acara yang digelar di Hotel Grage Sangkan Desa Sangkanurip Kecamatan Cigandamekar, pada Rabu (4/10/2023) tersebut dihadiri langsung Kepala Bidang (Kabid) Pembinaan SD Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab. Kuningan, Rizal Arief Gunawan, SE, MSi, didampingi Kepala Seksi Kurikulum Dan Penilaian SD, Iman Nurfatoni, SPd, MPd, dan Kasubag Umum Hipa Fahmi, SE, MSi.

"Bimtek peningkatan mutu pendidikan ini diselenggarakan Forum Kelompok Kegiatan Guru (FKKG) Kab. Kuningan dengan peserta terdiri dari 98 SD yang meliputi sebanyak 196 kepala sekolah dan guru. Dalam hal ini pihak dinas pendidikan sangat mendukung atas terselenggaranya kegiatan tersebut, sebagai wahana memperluas wawasan keilmuan dalam peningkatan mutu pendidikan" ucap Kepala Bidang (Kabid) Pembinaan SD Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab. Kuningan", Rijal.

Kami sampaikan apresiasi khususnya bagi satuan pendidikan penerima bos kinerja berkemajuan terbaik di Kabupaten Kuningan tahun 2023 yang diambil 15 persen terbaik dari raport pendidikan berdasarkan hasil assessment nasional sebelumnya. "Dalam kesempatan ini saya ucapkan terima kasih kepada FKKG yang telah menyelenggarakan kegiatan ini upaya peningkatan mutu pendidikan di Kab. Kuningan,” ujarnya.


Dalam kesempatan tersebut, hadir pula Kabid GTK, H Pipin Mansur Aripin, SPd, MPd dan Sekretaris Disdikbud, Rusmiadi AP, S.Sos,MSi dan Ketua FKKG Kab Kuningan, Erik.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab. Kuningan, U Kusmana, S.Sos, MSi, menerangkan, pihaknya merasa prihatin atas terjadinya tindak kekerasan yang menimpa dunia pendidikan sehingga perlu mendapat perhatian khusus dalam penanganannya sehingga tidak terjadi lagi perbuatan serupa. Oleh sebab itu, pendidikan ini bukan hanya tanggungjawab dinas, melainkan semuanya harus ikut bertanggung jawab. Dari mulai lingkup pendidikan, lingkungan keluarga dan masyarakat tidak bisa terlepas akan tanggungjawab tersebut.

“Oleh sebab itu, upaya mengantisipasi permasalahan tersebut jangan sampai terulang kembali, pendidikan karakter di sekolah harus lebih diperkuat. Hasil pendidikan ini tidak hanya anak pinter yang nilainya serba 10, sementara moralnya tidak terjaga namun harus sesuai dengan nilai-nilai kehidupan. Dalam hal ini, guru adalah garda terdepan dalam mendidik anak di sekolah, namun pendidikan orang tua harus lebih utama karena anak lebih lama tinggal bersama anggota keluarga. Tidak kalah penting pendidikan agama terus menerus dilakukan di sekolah, terlebih di lingkungan keluarga harus lebih optimal,” pinta U Kusmana. (Iwan)