JABARCENNA.COM | Portal Berita Jabar Katanya

JabarCeNNa.com, Kota Cirebon - Pelayanan terpadu satu pintu (PTSP) merupakan keniscayaan dalam penyelenggaraan pelayanan publik yang prima. Pemberian layanan secara terpadu akan memudahkan masyarakat dalam mengurus berbagai dokumen dan keperluan lainnya secara efektif dan efisien. Kemudahan ini melatarbelakangi semangat Kantor Kementerian Agama Kota Cirebon melalui Sub Bagian Tata Usaha untuk segera memantapkan pengembangan layanan berbasis PTSP.

Kepala Sub Bagian Tata Usaha Drs. H. Aan Fathul Anwar, SH. M.Pd.i mengungkapkan hal tersebut dalam Rapat Kerja Tingkat Kantor Kementerian Agama Kota Cirebon di Hotel Horison, Kuningan, pada 14-15 Februari 2019.

Mantan pejabat di lingkungan Kantor Kementerian Kabupaten Indramayu tersebut juga mengungkapkan pentingnya peran INMAS dalam mendukung pelayanan prima. INMAS menjadi ujung tombak dalam penyebaran informasi yang baik dan benar terkait program-program yang dijalankan oleh Kementerian Agama.

“INMAS juga turut menentukan penyebaran semangat positif yang terkandung dalam pesan moderasi beragama,” ungkapnya.

Moderasi Beragama dalam Kebersamaan umat merupakan pesan positif yang dicanangkan oleh Kementerian Agama secara nasional dalam rangka menciptakan iklim yang harmonis atas konflik horizontal yang sering terjadi di tengah-tengah masyarakat.

Raker tingkat Kota Cirebon dihadiri oleh 50 peserta yang berasal dari utusan sub bagian tata usaha, seksi, kantor urusan agama, madrasah, pengawas, dan penyuluh. Pada tahun ini, Kantor Kementerian Agama Kota Cirebon menjalankan sejumlah program dengan mengacu pada 3 program nasional, yakni moderasi beragama, kebersamaan umat, dan integrasi data.

.Abdul Salam

Ilustrasi
JabarCeNNa.com, Kuningan - Sedikitnya terdapat 93 kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) di Kabupaten Kuningan, sepanjang tahun 2017-2018.

Hal ini disampaikan Wakil Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Kuningan, Yoan Ridho Suganda, di sela-sela pelatihan pendampingan kasus bagi pengurus P2TP2A di Gedung Wanita, Jumat, 15 Februari 2019.

“Dari 93 kasus tersebut, 46 korban KDRT, 43 mengalami pelecehan seksual, penganiayaan 2 orang, dan pencurian 2 orang,” kata Yoan, yang juga adalah isteri dari Wakil Bupati M. Ridho Sugandha, kepada awak media.

Yoan menyatakan tekad dan komitmenya untuk terus menekan angka kekerasan terhadap perempuan dan anak. 

"Kita bertekad dan komitmen untuk menekan kasus KDRT di Kabupaten Kuningan. Sebab kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak kini mulai meresahkan," tegasnya.   

Menurutnya, walau sudah dilakukan deklarasi penghapusan tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak, tidak berarti kasus KDRT menjadi turun. Apalagi, jenis kekerasan dalam KDRT ada banyak bentuknya mulai dari tindak kekerasan fisik, kekerasan nonfisik, pelecehan seksual, penelantaran, perdagangan orang, dan tindak kekerasan lainnya yang sangat meresahkan orang tua dan masyarakat.

Menurut Yoan, kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak dapat terjadi tanpa memandang ruang dan waktu, sehingga
penangananya pun harus dilakukan secara menyeluruh dan melibatkan banyak pihak.

Menurutnya, menjadi hal yang penting pelaksanakan pelatihan untuk meningkatkan kemampuan pengurus P2TP2A sebagai ujung tombak, dalam melaksanakan pendampingan bagi perempuan dan anak korban kekerasan. 

“P2TP2A, diharapkan mampu mengakomodir segala bentuk layanan yang diperlukan bagi para korban KDRT. Sebab, P2TP2A berperan untuk memberikan pendampingan dan pelayanan dalam upaya pemenuhan kebutuhan peningkatan pendidikan, kesehatan, ekonomi, para korban KDRT," pungkasnya.


.iwy

JabarCeNNa.com, Jakarta- Koordinator Staf Khusus Presiden Teten Masduki menegaskan, bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak marah dengan cuitan CEO Bukalapak, Achmad Zaky, yang sempat bikin heboh di jagat media sosial.

“Beliau tidak marah mungkin memahami ini anak muda itu ya masih khilaf, kurang teliti dalam mengeluarkan wording di twitternya. Beliau tidak marah dan tadi sudah memaafkan,” kata Teten kepada wartawan usai bersama Seskab Pramono Anung mendampingi Presiden Jokowi menerima CEO Bukalapak, di Istana Merdeka, Jakarta, Sabtu 16 Februari 2019.

Menurut Teten, Presiden lebih mempertimbangkan aspek bisnis online-nya, karena Bukalapak termasuk 4 (empat) unicorn e-commerce lain berkembang pada waktu zaman Presidem Jokowi, dan pemerintah banyak memberikan dukungan mulai dari regulasi sampai ke pembiayaan dan lain-lainnya.

Karena itu, lanjut Teten, Presiden Jokowi lebih mengkhawatirkan kalau aksi uninstall terhadap Bukalapak terus berlanjut akan mengganggu bisnis e-commerce di Indonesia.

Ia mengingatkan, bahwa Bukalapak adalah salah satu dari 4 Unicorn Indonesia, selain Gojek, Traveloka, Tokopedia, dan banyak UMKM yang menggunakan marketplace-nya di 4 unicorn ini.

“Jadi jangan sampai ini kemudian menjadi rusak karena ini juga kebanggaan kita ini 4 unicorn Indonesia yang kuat di Asia Tenggara. Bapak Presiden Saya kira tidak marah lah karena mempertimbangkan itu,” tegas Teten.

Presiden, ucap Teten, memaafkan dan menasehati Zaky-lah supaya lebih berhati-hati, walaupun Presiden juga sepakat dengan substansi yang diangkat Zaky. “Memang Zaky keliru dari data yang dipakai,” ujarnya.

Diakui Teten, jika pertemuan dengan CEO Bukalapak itu dilakukan atas undangan Presiden. Tapi sebelumnya, menurut Teten, CEO Bukalapak itu sudah bertemu dirinya dan menyampaikan maaf atas cuitannya yang menghebohkan.

“Kemudian memang dari wording-nya yang kurang tepat sehingga ditafsirkan lebih luas seolah-olah opposite terhadap Pak Jokowi. Kemarin kita sampaikan ke beliau, dan beliau sangat terbuka ya sudah kita undang kita ingin tahu dan jangan sampai ini mengganggu,” jeas Teten.

Teten berharap dengan pertemuan antara Achmad Zaky dan Presiden Jokowi hari ini bisa menghentikan kegaduhan ini yang dalam tanda kutip secara ekonomi tidak menguntungkan


.setkab/Ebit

JabarCeNNa.com, Jakarta- Usai heboh soal posting anggaran riset yang diunggahnya di media sosial, Chief Executive Officer (CEO) Bukalapak, Achmad Zaky, bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka, Jakarta, Sabtu (16/2) siang.

Usai pertemuan, kepada wartawan Achmad Zaky menyampakan ucapan terima kasih kepada Presiden yang sudah meluangkan waktu untuk bertemu dengan dirinya, mengundang dirinya pribadi. 

Secara pribadi Achmad Zaky mengaku telah meminta maaf kepada Presiden Jokowi dan meluruskan cuitan yang diunggahnya melalui akun twitter pribadinya

CEO Bukalapak itu juga menyampaikan apresiasi atas apa yang sudah dilakukan pemerintah, dimana menurutnya pemerintah sudah memiliki plan untuk membuat Indonesia maju yang berbasiskan inovasi.

“Kita akan support dan komitmen juga dari sisi Bukalapak, kebetulan Bukalapak sekarang sedang mengembangkan pusat pusat riset juga, kemarin di Bandung, kita nanti akan ada di Yogya, Surabaya, dan Medan, mudah-mudahan nanti kita bisa berkolaborasi dan sama-sama,” ucap Achmad Zaky.

Poinnya, lanjut Zaky, adalah membuat bagaimana supaya Indonesia ini maju dengan berbasiskan riset, inovasi, SDM yang berkualitas. “Itu tadi yang kita sepakati dengan Bapak Presiden,” tegasnya.

Presiden Minta Jangan Uninstall

Saat ditanya mengenai tanggapan Presiden Jokowi atas permintaan maafnya, CEO Bukalapak Achmad Zaky mengatakan, nanti akan disampaikan oleh Presiden.

“Pak Presiden sih menyampaikan bahwa nanti juga akan disampaikan jangan uninstall Bukalapak, install Bukalapak, karena karya Indonesia harus didukung. Itu sih tadi yang saya paling ingat disampaikan, Bapak Presiden nanti akan mungkin disampaikan langsung,” ucap Zaky.

Achmad Zaky menegaskan, bahwa masalah cuitannya, dirinya mengaku sudah diklarifikasinya, dan ia sudah menjelaskan hal ini kepada Presiden Jokowi yang dalam pertemuan itu didampingi oleh Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung dan Koordinator Staf Khusus Presiden Teten Masduki.

Sementara soal data yang dikutipnya, CEO Bukalapak itu mengaku memperolehnya dari Wikipedia. Namun diakuinya dirinya belum meng-update data, sehingga tampak simpang siur.

“Tapi saya pikir semangatnya ya, tolong teman-teman wartawan diambil semangatnya, semangatnya saya sebagai pelaku industri, anak muda Indonesia ingin, ingin sekali Indonesia itu fokus ke SDM yang berkualitas, gitu dengan riset dan teknologi jangan sampai dilupain,” jelasnya.

Ia mengingatkan, ke depan ini perangnya sudah bukan perang ini lagi, perang manusia nanti pintar-pintaran, perang inovasi. Karena itu, tambah Zaky, kalau enggak fokus diriset dan ada inovasi, nanti akan perang harga.

Saat menerima CEO Bukalapak itu, Presiden Jokowi didampingi oleh Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Koordinator Staf Khusus Presiden Teten Masduki.

.setkab/red
Diberdayakan oleh Blogger.