JABARCENNA.COM | Portal Berita Jabar Katanya

JabarCeNNa.com, Bandung - Sebanyak 30 orang ASN di lingkungan Kantor Kementerian Agama Kota Bandung berkompetisi mengikuti Tes Seleksi Calon Petugas Haji untuk menyertai jemaah haji tahun 2019, Senin, 25 Februari 2019 Tes dilaksanakan di Gedung IPHI Antapani Kota Bandung.

Para peserta tes seleksi calon petugas haji mengikuti tiga jenis kategori pilihan yakni Tim Petugas Haji Indonesia (TPHI), Tim Pembimbing Ibadah Haji Indonesia (TPIHI) dan PPIH Arab Saudi. 

Ketua Pelaksana kegiatan, H. Asep Supriyadi, M.Ag. mengatakan untuk tahun 2019 ini pelaksanaan seleksi calon petugas haji untuk TPHI, TPIHI dan PPIH Arab Saudi diikuti oleh 30 orang peserta, namun 1 orang tidak lolos seleksi administratif. Jadi secara keseluruhan yang mengikuti seleksi hanya 29 orang saja. Dari 29 orang peserta tersebut sebanyak 19 orang mengikuti tes TPHI, 4 orang tes TPIHI dan 6 orang peserta tes PPIH Arab Saudi,"tuturnya

Lanjutnya, seperti tahun 2018, pelaksanaan seleksi petugas haji 2019 menggunakan aplikasi Computer Aided Test (CAT), sehingga hasil tes tidak bisa dimanipulasi tetapi benar-benar sesuai dengan kemampuan dari para peserta itu sendiri. Selain itu, mulai tahun 2019 ini sesi tes wawancara dalam seleksi petugas haji ditiadakan,"ungkap asep

Sementara itu, Kepala Seksi PHU menyampaikan output dari pelaksanaan seleksi awal rekrutmen petugas haji ini adalah dihasilkannya petugas haji yang kompeten, profesional, bertanggung jawab, dan akuntabel.

Pihaknya mengungkapkan bahwa seleksi petugas haji salah satu kunci peningkatan kualitas pelayanan haji karena petugas haji memegang peranan penting dalam rangkaian pelayanan haji. 

Dengan adanya petugas haji yang profesional yang dihasilkan dari hasil seleksi petugas haji yang transparan dan akuntabel maka akan muncul petugas haji yang berkualitas.

.Anwar

JabarCeNNa.com, Kuningan - TNI Manunggal Membangun Desa ke-140 yang di gelar di Desa Logok Herang Kecamatan Cilebak resmi di buku oleh Bupati Kuningan H. Acep Purnama, Selasa 26 Februari 2019.

Hadir dalam kesempatan tersebut Kasdam III Siliwangi, Irdam III Siliwangi, Danrem 063 Sunan Gunungjati, Dandim se-wilayah Korem 063 Sunan Gunungjati serta sejumlah pejabat di lingkup Pemkab Kuningan. 

Bupati Kuningan H. Acep Purnama, mengatakan sejalan dengan perkembangan globalisasi teknologi dan perubahan pola pikir masyarakat membawa dampak tidak terlalu baik terhadap sistim sosial. Oleh sebab itu, perlu langkah kongkrit semua pihak.

“Alhamdulillah melalui kegiatan TMMD ini bisa menguatkan kembali gotong royong masyarakat,” kata Acep

Menurutnya, kegiatan TMMD sudah berlangsung dari waktu ke waktu sebagai bentuk pendekatan pembangunan yang berkaitan dengan kebijakan aspek pemberdayaan masyarakat dengan tujuan, selain membangun sarana fisik juga menjalin kemanunggalan TNI dengan rakyat.

Ia menjelaskan, TMMD merupakan program terpadu lintas sektor antar TNI dan kementerian baik di tingkat pusat maupun daerah, juga melibatkan non pemerintahan yang dilaksanakan dengan masyarakat.

Kegiatan TMMD di Kabupaten Kuningan ditujukan pada pembangunan fisik dan non fisik. Pembangunan fisik infrastruktur masyarakat, rehab jalan, jembatan, tembok penahan tanah, riul jalan, jaringan irigasi, rehab rumah, sarana peribadatan, pedidikan, sanitasi, penerangan jalan umum (PJU), penanaman pohon dan penghijauun.

Sementara pembangunan non fisik meliputi pelatihan keterampilan tepat guna, penyuluhan kesehatan, pembinaan wawasan kebanggsaan, sosialisasi bahaya narkoba serta kegiatan lainnya. Diharapkan ada peningkatan kualitas masyarakat yang lebih baik.


.iwn

JabarCeNNa.com, BANDUNG - Sebanyak 30 pemuda pemudi generasi Z yang berusia 17-25 tahun berhasil lolos seleksi program Jabar Future Leader: Ajudan Gubernur dari 539 pendaftar dari seluruh Indonesia. Dari 30 orang ini, 7 diantaranya berasal dari luar Jawa, dan 2 peserta tuli. Seluruhnya kemudian menjalani Pelatihan Kepemudaan (bootcamp) yang dilaksanakan dua hari sejak Sabtu (23/2/19) hingga Minggu (24/2/19) di Kota Bandung.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengucapkan selamat kepada para peserta Jabar Future Leader yang akan menjadi Ajudan Gubernur dan menyebut mereka sebagai orang-orang pilihan. “Semoga bootcamp ini memberikan ilmu, semangat dan inspirasi,” katanya, Sabtu (23/2/19) malam.

Emil, sapaan akrabnya, berharap melalui program ini para peserta pada pelaksanaannya bisa melihat langsung, mengamati bagaimana pembangunan di-manage, sebuah keputusan diambil, dan tentunya memberikan inspirasi. 

“Selama 4 hari jadi ajudan gubernur kalo ingin berhasil dan butuh ilmu, jangan jadi pemalu, harus dapat knowledge tentang why dan how atas sebuah situasi. Jangan cuma keringat saja,” katanya di hadapan para peserta bootcamp.

Pada kesempatan itu, Emil juga membekali para peserta dengan wawasan kepemimpinan. “Tidak mudah menjadi pemimpin, pemimpin itu dijadikan cermin. Semua dari mulai lisan, gesture, intelektual, cinta keluarganya harus teladan dan diperhatikan oleh masyarakat maupun netizen,” katanya.

Menurutnya, kepemimpinan harus relevan dengan zaman.

Seperti sekarang, kepemimpinan di era digital itu memiliki karakteristik yang unik. Pertama, harus transparan, yang berarti semua kegiatan baiknya di’laporkan’ kepada masyarakat. Salah satunya melalui media sosial.

Mengenai media sosial ini, menurut Emil, justru harus bisa dimanfaatkan untuk menangkal fitnah, dan menjadi saluran untuk menjernihkan situasi. “Media sosial juga saya manfaatkan menjadi sarana edukasi kepada masyarakat,” katanya.

Media sosial juga membumikan pemimpin. Melalui media sosial masyarakat bisa lebih mengenal pemimpinnya: visinya, hobinya, kesukaan, hingga ketidaksukaannya.

Akan tetapi, sebagai pemimpin Emil mengatakan tidak bisa mengabaikan sisi gelap dari internet dan dunia digital. “Karena tidak ada filter.

Makanya saya buat Jabar Saber Hoaks, system pertahananan agar masyarakat Jabar nggak perlu memikirkan dan membahas hal-hal bohong serta kesia-siaan. Fokus saja kepada karya,” tegasnya.

Emil menambahkan, ada dua instrumen yang dapat dipakai untuk menilai pemimpin. “Pertama, apakah dengan hadirnya pemimpin batin rakyat itu tenang, nyaman, ada rasa aman, bangga, ada harapan. Kedua, apakah dia membawa perubahan atau tidak,” katanya.

Jabar Future Leader (JFL) itu sendiri, merupakan latihan kepemimpinan pemuda dengan cara yang baru, yaitu dengan melihat secara langsung proses kepemimpinan dan pengambilan keputusan Gubernur Jawa Barat.

Plt. Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Jawa Barat, Dani Ramdan mengatakan kegiatan Latihan Kepemimpinan Pemuda JFL tersebut diawali dengan kegiatan Bootcamp Ajudan Gubernur. Bootcamp ini dilaksanakan selama 3 hari dari mulai tanggal 22-24 Februari 2019 bertempat di Marbella Suites Hotel Bandung.

Selama 3 hari, para peserta Latihan Kepemimpinan Pemuda diberikan bekal pelatihan dan materi yang diperlukan untuk mereka dalam pelaksanaan tugas selama 1 minggu mendampingi Bapak Gubernur Jawa Barat.

Beberapa materi dalam kegiatan Bootcamp tersebut diantaranya adalah, Outbond dan pelatihan PBB, Keprotokolan, Kehumasan serta Training Motivasi mengenai Leadership.

Dengan adanya program ini, diharapkan dapat lahirnya para calon pemimpin masa depan serta para peserta diharapkan mampu menjadi duta Pemerintah dalam mengenalkan proses pemerintahan dan pembangunan di Jawa Barat kepada masyarakat luas.

.Hms/Anwar

JabarCeNNa.com, Cirebon - Cirebon Tourism On Bus (CITROS) adalah Bus yang menjadi daya tarik pariwisata baru di Cirebon kini menjadi salah satu bus wisata Kota Cirebon.

Bus yang dijadikan daya tarik pariwisata baru di Cirebon tersebut diharapkan bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pariwisata agar lebih meningkat.

Seperti dikatakan Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Barat, Iwa Karniwa "salah satu hal dalam mempercepat kesejahteraan masyarakat yaitu melalui pariwisata. Pariwisata inilah yang memungkinkan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam waktu relatif cepat,"ucapnya

Iwa menyampaikan, ada tiga hal yang akan Provinsi Jawa Barat lakukan untuk perbaiki pariwisata Jawa Barat agar meningkat.

"Yang pertama adalah perbaikan destinasinya, perbaikan aksebilitasnya dan perbaikan dari fasilitasinya. Termasuk juga kulinernya dan lain sebagainya," paparnya saat peluncuran Citros, di Halaman Keraton Kasepuhan Cirebon, Sabtu 23 Februari 2019

"Oleh karena itu salah satu sarana untuk meningkatkan pariwisata di Kota Cirebon dengan hadirnya Citros," sambung Iwa.
Karena penting diketahui, kata Iwa, ada tiga pariwisata unik dan menarik di Kota Cirebon. Diantaranya wisata religi, wisata budaya dan wisata kuliner.

Lebih lanjut, Iwa menargetkan sebanyak 2 juta wisatawan datang ke Kota Cirebon tahun 2019. Ditambah dengan hadirnya Bandarudara Kertajati yang memudahkan wisatawan untuk datang dan kerjasama dengan para travel buyer di Kota Cirebon.

Iwa pun mengapresiasi Kesultanan Kasepuhan Cirebon Pangeran Arif yang menginisiasi wisata religi, wisata budaya dan pelatihan gratis dalam melestarikan tarian khas Cirebon.

.Abdul Salam
Diberdayakan oleh Blogger.