JABARCENNA.COM | Portal Berita Jabar Katanya

JabarCeNNa.com, Bandung -- Jelang libur panjang Idul Fitri 1440 H, Kepala Dinas Pariwisata dan Budaya (Kadisparbud) Jawa Barat Dedy Taufik melakukan inspeksi kesiapan di sejumlah destinasi objek wisata di Metropolitan Bandung Raya, diantaranya Farm House Lembang, Taman Nasional Gunung Tangkuban Perahu serta Sari Ater, Kamis (17/5/2019)

Saat inspeksi ke Sari Ater Subang, Dedy mengatakan bahwa destinasi tersebut sedang melakukan berbagai perbaikan insfrastruktur layanan maupun system penanganan pengunjung. Seperti diantaranya penyiapan sarana penanggulangan gawat darurat, peningkatan kenyamanan pelanggan untuk menyambut para wisatawan asing maupun lokal pada liburan hari raya.

“Setiap liburan Sari Ater rata-rata kunjungannya bisa sampai 20 hingga 25 ribu orang. Itu keterangan dari pengelola,”katanya

Dedy mengungkapkan sampai dengan H – 30, amenitas di kawasan Sari Ater dari 80 kamar dan 94 cottage, telah terjual sekitar 80 persen. "Bahkan, keseiapan produk Moslem Friendly Tourism pun telah disiapkan, sehingga tidak perlu dikhawatirkan bagi para wisatawan yang menginginkan produk moslem friendly tourism,"jelasnya

Sedangkan saat meninjau kawasan Wisata Alam Tangkuban Perahu, Dedy Taufik berdialog langsung dengan Manajer Operasional Ruslan Kaban. 

“Mereka sudah mempersiapkan juga, terutama untuk menjaga kenyamanan dan keamanan para pengunjung,”ujarnya

Berkenaan dengan harga tiket masuk yang dinilai terlalu mahal, diakui pengelola bahwa hal tersebut merupakan kebijakan Kementrian Lingkungan Hidup. Namun Kadisparbud Jabar Dedy Taufik tetap mengimbau agar pengelola memperhatikan kenyamanan pelanggan.

“Meski harga tiket mahal, namun pengelola harus fokus dan memperhatikan kenyamanan para pengunjung,”tegas Dedy.

Usai melakukan peninjauan di Taman Wisata Alam Tangkuban Perahu, rombongan pun bergerak menuju destinasi wisata lainnya yang ada di wilayah Lembang Bandung Barat, seperti salah satunya Farm House.

Dikatakan Dedy, pihak pengelola telah mengantisipasi membludaknya pengunjung, salah satunya adalah menyiapkan lahan parkir tambahan di luar arena dengan menjalin kerjasama dengan pihak pengamanan untuk antisipasi kemacetan di sekitar area Farm House.

“Alhamdulilah, nampaknya para pengelola destinasi di Jawa Barat telah mempersiapkan kawasannya untuk menyambut hari libur "lebaran 1440 H, dengan baik, dan Customer Satisfaction, menjadi ukuran utama pariwisata Jabar menuju standar dunia,”pungkasnya

.Anwar

JabarCeNNa.com, Bandung -- Pemerintah Daerah Provinsi (Pemdaprov) Jawa Barat terus mengembangkan sistem pemerintahan seiring dengan pesatnya kemajuan teknologi. Penerapan Elektronik Samsat (E-Samsat) jadi salah satu bukti nyata. 

Menurut Sekretaris Daerah Jawa Barat Iwa Karniwa, E-Samsat tak hanya mempermudah masyarakat dalam pembayaran Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK), tetapi juga meningkatkan pendapatan daerah, dan menggerus jumlah pungutan liar (pungli). 

“Juga dampak diterapkannya E-Samsat ini terjadi kenaikan yang signifikan. Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang semula 9 triliun menjadi 14 triliun, naiknya 5 triliun,” ucapnya dalam Silaturahim Kapolda Jabar Bersama Tim Pembina Samsat dan Serah Terima Pemanfaatan Pos Gatur Kipas (Kiaracondong – Bypass) di Halaman Kantor Bapenda Jawa Barat, Sabtu (18/5/19).

Iwa Karniwa mengatakan, proses pembayaran pajak kendaraan bermotor semakin mudah, nyaman, dan cepat, melalui E-Samsat. Masyarakat tinggal menggunakan smartphone dan bertransaksi via bank (yang sudah bekerjasama) maupun via Fintech (Financial Technology). 

Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Rudy Sufahriadi mengamini apa yang diungkapkan Iwa Karniwa. Menurut Rudy Sufahriadi, E-Samsat perlu dipertahankan dan ditingkatkan karena dapat mengurangi tindakan korupsi. 

“Dan ini yang diharapkan oleh masyarakat, meningkatnya pendapat daerah dan bersihnya lingkungan kerja kita,” ucapnya.

Dalam kesempatan yang sama, Iwa Karniwa menyatakan bahwa Pemdaprov Jawa Barat mendukung penuh Polda Jawa Barat untuk meningkatkan pengamanan di wilayah hukum Tanah Pasunda. Salah satu wujud dukungannya adalah pembangunan Pos Gatur Lintas Kiaracondong-By Pass. 

Iwa Karniwa berharap keberadaan Pos Gatur tersebut dapat membantu anggota kepolisian dalam melayani masyarakat. Tujuannya tentu saja supaya masyarakat merasa aman dan nyaman manakala berkendara. 

Kepala Badan Pandapatan Daerah Provinsi Jawa Barat Hening Widiatmoko menjelaskan bahwa Pos Gatur tersebut dibangun pada TA 2018 dengan APBD Provinsi Jawa Barat. 

“Luasnya 18 m2 dilengkapi dengan sarana pendukung 5 kursi, 1 unit AC, 1 unit Smart TV, 1 unit dispenser, toilet serta teralis. Mudah-mudahan ini akan memberikan kenyamanan dan keamanan bagi para anggota Polri dalam menjalankan tugasnya,” katanya.

Sementara itu, Rudy Sufahriadi menyambut positif kehadiran Pos Gatur itu. Ia bahkan menyebutnya sebagai inovasi Bapenda Jawa Barat dan Ditlantas Polda Jabar guna menertibkan lalu lintas dan menjaga kenyamanan masyarakat.

.asbud

Ketua Komisioner Pemilihan Umum (KPU) Kota Banjar, Dani Danial Muklis (foto.Ist)
JabarCeNNa.com, Banjar -- Ketua Komisioner Pemilihan Umum (KPU) Kota Banjar Dani Danial Muklis mengucapkan banyak-banyak terima kasih kepada TNI-Polri, Panwaslu dan Bawaslu Kota Banjar, rekan-rekan Media, dan masyarakat Kota Banjar, yang telah menyampaikan beberapa tahapan penting dalam Pemilu serentak 2019 khususnya untuk kota Banjar pasca Pemungutan, Penghitungan suara dan Rekapitulasi tingkat Kecamatan telah dilewati dengan baik, "ungkap Danial saat di temui Jabarcenna.com di Kantor KPU kota Banjar. Jumat (17/5)

KPU Kota Banjar telah melakukan tahapan penting dalam Pemilu Serentak 2019 tersebut berjalan dengan lancar dan aman. Dan dari ketiga tahapan yang telah dilaksanakan diantaranya :

Peryama, Tanggal 30 April, KPU Kota Banjar telah melaksanakan Rapat Pleno Rekapitulasi dan Penetapan hasil Penghitungan Perolehan suara tingkat kota Banjar dengan aman, damai, lancar serta clear tanpa ada keberatan dari seluruh peserta Pemilu dan Bawaslu.

Kedua, Tanggal 8 Mei 2019, hasil Rekapitulasi tingkat kota Banjar telah dibacakan dan disahkan di tingkat Provinsi dengan aman, lancar dan clear tanpa ada keberatan/catatan dari semua saksi peserta Pemilu di tingkat Provinsi maupun Bawaslu.

Dan yang ketiga, Tanggal 15 Mei 2019, pukul 16. 00 WIB. KPU RI telah mengesahkan seluruh hasil rekapitulasi tingkat Provinsi Jawa Barat di dalam Rapat Pleno Rekapitulasi Nasional oleh KPU RI dengan aman, damai dan lancar.

Atas beberapa peristiwa tersebut, selain bersyukur kepada Allah SWT atas seluruh nikmat dan anugerahnya. Tentu saja saya atas nama pribadi dan lembaga menghaturkan banyak terimakasih atas do'a, suport dan bimbingan rekan-rekan selama ini. Sehingga saya dan teman-teman penyelenggara bisa menyelesaikan seluruh tahapan pemilu ini dengan baik dan dapat diterima oleh semua kelangan khususnya di Kota Banjar, "jelasnya.

Dalam kesempatan ini, Ketua KPU menyampaikan permohonan maaf yang sedalam-dalamnya kepada semua jika menurutnya dalam perjalananya banyak hal yang kurang berkenan. 

"saya ucapkan mohon maaf sedalam-dalamnya, semoga dapat menjadi pelajaran bagi saya dan teman-teman untuk berbuat lebih baik lagi ke depanya."ucapnya

Teriring do'a, semoga rekan-rekan dan keluarga semua diberikan Kesehatan, Kesuksesan dan Kebahagiaan di dunia dan akhirat. Amiin yarobbal alamin. "demikian dikatakan Dani Danial Muklis

.Tema

JabarCeNNa.com, Banjar -- Lembaga Pemasyarakatan Kelas III Banjar menerima tambahan 20 orang warga binaan pemasyarakatan (WBP) atau narapidana kasus narkoba dari Lapas Kelas IIA Narkotika, Jalekong, Bandung, Jumat (17 Mei 2019). Pemindahan WBP tersebut mendapat pengawalan ketat dari Satgas Pengamanan Lapas Setempat.


Begitu sampai di Lapas Kelas III Banjar, kedua puluh warga binaan langsung didata dan diperiksa satu-persatu. Mereka dikumpulkan di Aula Lapas untuk mendapatkan pengarahan dari Kalapas Kelas III Banjar dan beberapa anak buahnya.

Beberapa hal disampaikan antara lain menyangkut hak-hak dan kewajiban yang harus ditaati para warga binaan selama di Lapas Kelas III Banjar.

Kepala Lapas Kelas III Banjar, Agus Wahono, A.Md.I.P., SH., M.H., mengatakan, sebanyak 20 orang WBP pindahan tersebut kemudian langsung di cek oleh petugas mengenai kondisi kesehatannya. Warga binaan itu selanjutnya akan ditempatkan di blok khusus narkoba.

"Terdapat 1 orang WBP yang dikembalikan ke Lapas Kelas IIA Narkotika Jalekong Bandung dikarenakan kondisi kesehatannya tidak memungkinkan untuk menjalankan masa tahanan pidana di Lapas Kelas III Banjar," kata agus.

Lebih lanjut, Agus mengungkapkan bahwa kapasitas untuk Lapas Kelas III Banjar sendiri bisa mencapai 400 warga binaan. Sementara ini baru dihuni sebanyak 246 warga binaan dari berbagai permasalahan hukum yang menjeratnya.

"Asalnya dari Lapas Jalekong Bandung itu, mau mengirim 50 warga binaan kesini (Lapas Kelas III Banjar), namin kami tolak, dan hanya bisa menerima 20 warga binaan," ungkapnya.

Diharapkan dengan bertambahnya warga binaan di Lapas Kelas III Banjar, para warga binaan tersebut bisa koorperatif dan tidak berbuat "nakal" didalam pengawasannya itu. Sehingga kasus yang menjeratnya itu bisa dipertimbangkan kembali bahkan bisa mendapat potongan masa kurungan.

"Sebetulnya para penghuni dilapas kota banjar ini mayoritas baik, tidak ada kendala apapun baik itu dengan sesama penghuni maupun para petugas," terangnya.

.Tm
Diberdayakan oleh Blogger.