JABARCENNA.COM | Portal Berita Jabar Katanya

JabarCeNNa.com, Banjar -- Bertempat di Mesjid Agung Baiturrahman kota Banjar Wakil Walikota Banjar H. Nana Suryana, Kapolres Banjar AKBP Yulian Perdana S.Ik melaksanakan shalat subuh berjamaah bersama Gubernur Jawa Barat H. Mochamad Ridwan Kamil, S.T.,M.U.D, Sabtu (28/9-19)

Hadir pula Ketua DPRD kota Banjar  Sekda dan warga masyarakat yang akan melaksanakan sholat subuh berjamaah.

Setelah melaksanakan ibadah Shalat Subuh Berjamaah dilajutkan dengan Shalat Goib dan Dzikir bersama

Wakil Walikota Banjar Nana Suryana dalam sambutannya mengucapkan selamat datang pada Gubernur Jawa Barat di kota Banjar ,Ia juga menuturkan sangat bangga di sela kesibukan Gubernur Jawa barat yang sangat padat dapat menyempatkan diri untuk shalat subuh berjamaah bersama masyarakat kota Banjar

Dalam sambutannya Wakil Walikota Banjar Nana Suryana memaparkan beberapa program program yang sedang di jalankan pemerintahan kota banjar.

Lebih lanjut Gubernur Jawa barat Ridwal Kamil menyampaikan ada tiga Syarat Negara Indonesia bisa menjadi negara adidaya yaitu yang pertama pertumbuhan ekonomi terus berjalan baik minimal di angka 5% ,syarat kedua Generasi milenial harus kompotitif dan ayarat ke tiga kondusifitas negara

Gubernur Jawa barat yang akrab di panggil Kang Emil juga menuturkan bahwa tantangan terbesar saat ini ada melawan hoax atau hasutan yang berasal dari rasa benci atau karna perbedaan, karna adanya hasutan membuat timbulnya anarkis

"Sudah ada contoh negara Yugos Lavia yang sudah hilang karna awal mula tindakan anarkis yang berakhir menjadi perang, menyikapi ini saya harap warga kota Banjar menjadi warga yang tabayyun dan menjadi contoh nasional, Hidup lebih indah mendiskusikan persaamaan."pesannya

Selesai acara Kapolres Banjar AKBP Yulian Perdana,SIK berkesempatan memperkenalkan salah satu Program Polres Banjar yaitu CITANDUY ( Cinta NKRI, Anti Narkoba , Disiplin Berlalulintas, uyyy!! ) Program disiplin berlalu lintas dituangkan dalam Program Bebegig yang sekarang ini sudah berjalan disaat pengaturan lalu lintas pada pagi hari.

Kang Emil mengapresiasi dan turut mendukung Program Patroli Bebegig Polres Banjar, Gubernur Jawa barat juga menghimbau seluruh masyarakat Jawa barat untuk tertib berlalu Lintas Untuk Kedisiplinan Berkendara Taat Berlalulintas

"Gak Punya Pacar Atau Gak Punya Pasangan Itu Boleh Tapi Kalo Gak Pakai Helm dan Gak Punya SIM Itu Gak Boleh Karena Dia Akan Terciduk Oleh Bebegig"ucap Kang Emil.

.Tema

JabarCeNNa.com, Sukabumi -- Dinas Kebudayaa, Pemudan dan Olahraga Kabupaten Sukabumi bersama KNPI Kabupaten Sukabumi lakukan pelatihan enterpreneurship kelompok pemuda produktif. Rabu, (25/9/2019).

Ketua KNPI Kabupaten Sukabumi Reggy Afriansyah, ST mengatakan, pertama kami dari KNPI sangat mengapresiasi pada dinas pemuda dan olahraga sehingga bisa terlaksana kengiatan enterpreneurship kelompok pemuda produktif dan Alhamdulillah pesertanya ada 80 peserta dan peserta pun dari pengurus knpi kecamatan ikut mengirimkan peserta putra terbaik.

Dan diharapkan kegiatan pelatihan enterpreneurship ini dapat membentuk karakter-karakter pemuda khususnya di bidang usaha, sehingga memiliki tanggung jawab untuk kedepannya untuk bisa mandiri dan membentuk perusahaan dimasing-masing kecamatan.

Ini program langsung dari Disbudpora namun kegiatan ini akan kita tindak lanjut, karena kita pun dihari Minggu ada kegiatan pelatihan marketing, nah ini sama-sama saling berhubungan sehingga ada sinergitas antara kami dan disbudpora terkait kegiatan ini."ungkap Reggy

Kasi disbudpora Taufik menambahkan, untuk pesertanya kita meminta kepada DPD KNPI kabupaten untuk pemuda pemudi yang ada dikecamatan atau perwakilan kecamatan.

Dan sasarannya adalah anak anak yang lulus sekolah SMK, SMA kita inginnya mengubah menset mereka jangan jadi pegawai jadi mainsetnya mereka jadi usahawan, usahawan juga lebih menjanjikan dari pada jadi pegawai.

Sekarangkan mainset (pola pikir) anak-anak sekolah ingin jadi pegawai atau buruh padahal dibidang kewirausahaan lebih menjanjikan, intinya kita ingin mengubah menset anak muda."ucap Taufik

Dan untuk pelatihannya nanti ada tindak lanjutnya, dari sini ada pengembangan kewirausahaan kepemuda, nanti akan dibagi kelompok menurut keahliannya masing-masing.

Ada pelatihan las,  sablon dan nanti ada pendampingan nanti kita akan panggil ahlinya,dan dipelatihan itu kita akan berikan pinjaman alat untuk las dan sablonnya. Tuturnya


Suhendi

JabarCeNNa.com, Sukabumi - Bupati Sukabumi hadiri rapat koordinasi penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Sukabumi, Rabu (25/9/2019) bertempat di Hotel Pangrango Selabintana.

Sebelum menutup kalender tahun 2019 Semua puskesmas di Kabupaten Sukabumi harus telah memiliki sistem layanan untuk tes HIV. Kebijakan tersebut merupakan upaya membangun dan menambah capaian target standar pelayanan minimum (SPM) penanggulangan HIV/AIDS."ungkap Bupati Sukabumi Marwan Hamami.

“Saya menginstruksikan kepada perangkat daerah terkait, di akhir tahun 2019 ini semua puskesmas dan rumah sakit di Kabupaten Sukabumi sudah mampu memberikan layanan tes HIV,” ujar Marwan.

Upaya pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS harus dilakukan secara komprehensif disertai pemberian edukasi dan informasi kepada masyarakat. Selain itu, kata bupati, hal yang tidak kalah pentingnya adalah dukungan perawatan secara terpadu bagi ODHA atau orang yang terinveksi HIV. 

Semua pihak, lanjut bupati, harus meyakinkan dan memastikan SPM untuk penanggulangan HIV/AIDS bisa tercapai 100 persen. Dia mengajak masyarakat dari berbagai kalangan untuk selalu bekerja sama dalam penanggulangan HIV/AIDS yang merupakan bagian dari pembangunan kesehatan untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Sukabumi. 

Sementara itu Sekretaris KPA Kabupaten Sukabumi, Damayanti Pramasari menyatakan, penanggulangan HIV/AIDS ditujukan untuk mencegah dan mengurangi risiko penularan penyakit yang belum ada obatnya itu. Selain itu untuk mengurangi dampak sosial dan ekonomi dari HIV/AIDS pada individu ODHA.

“Untuk itu diperlukan peran aktif semua pihak dari pemerintah maupun swasta termasuk mereka yang terinfeksi dan terdampak sehingga keseluruhan penanggulangan HIV/AIDS dapat dilakukan dengan sebaik baiknya,” ujar Damayanti. 

Kepala dinas kesehatan Harun Alrasyid mengatakan, rapat koordinasi ini adalah dalam rangka mensinergikan bentuk program yang telah dilaksanakan sebagai bentuk evaluasi kegiatan KPA yang dilaksanakan dikabupaten Sukabumi 

Khususnya dalam mengevaluasi seluruh kegiatan baik itu pada tataran capaiannya maupun target-target yang telah ditentukan dalam KPA ini.

Dalam standar pelayanan minimal menurut Permenkes yang terbaru no 4 tahun 2019 bahwa yang standar pelayanan minimal khususnya pada program dan penanggulangan Aids ini memang harus targetnya diangka 100 persen, tentunya kita tidak hanya bicara target tapi bagaimana proses untuk mencapai target ini bisa dilaksanakan dengan baik"tutur Harun

Yang disebut target 100 persen itu adalah, misalnya pada tahun 2019 yang ditemukan kasus HIV AIDS itu ada 80 orang berarti apabila kasus 80 orang yang ditemukan dalam bentuk kasus baru berarti yang 80 orang itu yang harus ditindak lanjuti itu pencapaian 100 persen.

Tapi kan tidak semudah membalikkan telapak tangan, tentunya diperlukan perhatian daripada seluruh elemen masyarakat baik sifatnya tokoh masyarakat maupun dari stekholder yang lebih tinggi.

Terutama juga harus didukung daripada regulasi pemerintah daerah terutama didalam pengeluaran anggaran yang untuk penanggulangan HIV AIDS ini, terutama target penanggulangan Aids ini adalah untuk menghilangkan stigma.

Pesannya adalah menghimbau kepada seluruh masyarakat tentunya hindari pergaulan bebas, pemakaian narkoba, minuman keras dan juga keutuhan rumah tangga selalu berpedoman satu pasangan satu. Demikian dikatakan Kepala Dinas Kesehatan.


.Suhendi

JabarCeNNa.com, Pangandaran -- Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil mengumpulkan kepala daerah tingkat kabupaten/kota di Kabupaten Pangandaran. Kamis, (26/9/2019) dalam acara Koordinasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Kopdar) Edisi Ke-3.

Sejumlah kepala daerah tingkat dua seperti Wali Kota Bandung Oded M Danial, Wakil Wali Kota Depok Pradi Supriatna, Bupati Bandung Barat Aa Umbara, Bupati Pangandaran Jeje Wiriadinata tanpak hadir dalam acara tersebut.

Gubernur Emil berharap Kopdar edisi ketiga ini bisa menjadi momentum para kepala daerah tingkat dua di Provinsi Jabar untuk menyampaikan aspirasinya kepada Pemprov Jabar.

"Jadi Kopdar ini kan dimensi koordinasinya banyak ya, rumit lah. Semoga bisa diapresiasi di zaman saya kan dirutinkan, saya lihat aura dari kepala daerah happy menandakan curhatan kemacetan selama ini diselesaikan satu per satu," kata dia.

Dia mengatakan untuk lebih mudah mengklasifikasi permasalah maka Kopdar akan digelar secara tematik dan pada pertemuan kali ini mengambil tema besar tentang keuangan daerah.

"Ke depan itu setiap per tiga bulan sekali akan dibahas sesuai tema. Tema kali ini keuangan dan pinjaman daerah. Nanti mungkin tentang standarisasi reformasi birokrasi dan lain-lain," kata dia.

Emil, menjelaskan ada delapan pintu atau sumber dana yang bisa dimanfaatkan pemerintah daerah sebagai sumber pembiayaan pembangunan.

Kedelapa sumber dana itu ialah APBD tingkat kota/kabupaten, APBD provinsi, APBN, pinjaman bank daerah, obligasi daerah, dana umat, CSR dan Public Private Partnership atau Kerjasama Pemerintah Badan Usaha (KPBU).

"Ternyata membangun daerah tak lagi mesti lewat APBD. Karena kajian kami APBD itu hanya 10 persen dari keharusan membangun seluruh yang kita butuhkan. Kalau ngandelin APBD butuh 30 tahun. Hari ini kita ngomong yang pasti-pasti," tutur Emil.

Ia mengatakan salah satu pintu pendanaan yang paling memungkinkan adalah pinjaman bank daerah dan dalam hal ini pihaknya menyarankan kepala daerah untuk melakukan pinjaman kepada Bank BJB karena saat ini bank pembangunan daerah ini memiliki program kredit investasi daerah.

"Sehingga mengapa kita tidak bisa padahal kita punya Bank BJB. Bapak-bapak kan pemilik saham. Ini bank sendiri, saham sendiri, kita sibuk ngotak-ngatik APBD padahal triliunan di bjb yang tersedia," kata dia.

"Jadi tinggal bapak ibunya ada kemauan tidak. Kopdar itu untuk membukakan hal-hal yang selama ini mungkin tidak ada yang paham," lanjut dia.

Lebih lanjut ia mengatakan skema pembiayaan pembangunan daerah tak ubahnya seperti pasangan suami istri yang ingin mendapat rumah atau kendaraan namun dengan pendapatan yang terbatas.

Ditempat yang sama, Wakil Bupati Kuningan H. M. Ridho Suganda yang hadir bersama Sekretaris Daerah Dr. H. Dian Rachmat Yanuar, M. Si dan Ketua DPRD Zulrahdi, sangat mengapresiasi program program yang telah dicanangkan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat, hal ini tentunya sejalan dengan visi Jawa Barat Juara dan Kuningan Maju. 

Kedepan Kuningan akan mencoba menerapkan apa yang diharapkan oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Kuningan akan proaktif melihat celah pembiayaan dari Pemerintah Provinsi dan APBN, karena Kabupaten Kuningan memang memerlukan bantuan baik dari Pemprov maupun dari APBN untuk membangun. 

Dalam kesempatan tersebut dilakukan penandatangan kerjasama Pemerintah Provinsi dan Pemkab Kuningan untuk pembiayaan pembangunan di Kabupaten Kuningan


.Iwan
Diberdayakan oleh Blogger.