JABARCENNA.COM | Portal Berita Jabar Katanya

JabarCeNNa.com, Ciamis - Dalam mencetak Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas dan hebat di bidang akademik saja nyatanya tidak cukup untuk meningkatkan SDM yang berkualitas. 

Pemerintah Daerah Provinsi (Pemdaprov) Jabar saat ini tengah menggencarkan pendidikan karakter di setiap sekolah lingkup SMA-SMK di wilayah Provinsi Jabar. 

Pendidikan karakter menjadi prioritas Pemdaprov Jabar saat ini. 

Program Jabar Masagi ini dimana program yang bertujuan menguatkan fondasi generasi muda dengan nilai-nilai pendidikan karakter yang mana dapat diwujudkan dengan mengembalikan pendidikan budi pekerti yang berdampak pada perilaku sosial, sehingga nilai-nilai kearifan lokal menjadi dasar dalam program Jabar Masagi. 

Seperti halnya Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Ciamis wujudkan hal tersebut dengan mengembalikan pendidikan budi pekerti kepada tiap siswanya.

Kepala Sekolah SMAN 1 Ciamis,
Drs. Wawan Haryawan
Dikatakan, Drs. Wawan Haryawan selaku Kepala Sekolah SMAN 1 CIAMIS, mengungkapkan, dalam menghadapi persaingan Global dimasa depan kami pihak sekolah terus mempersiapkan diri dalam menjalankan program Jabar Masagi. Ucap wawan, Selasa (14/1/2020)

Karena, dengan Jabar Masagi, kata wawan, Generasi muda diharapkan dapat menjadi manusia berbudaya. Manusia berbudaya ini dimana memiliki kemampuan untuk bisa belajar merasakan, belajar memahami, belajar melakukan dan belajar hidup bersama. Ucapnya 

"Pintar saja tidak cukup, harus dilengkapi kekuatan akhlak, kekuatan spiritualitas, kekuatan fisik" kata Wawan 

Dan belum lama ini juga pihak sekolah telah mengikuti Bimtek Fase I Jabar Masagi yang di ikuti oleh kepala sekolah, guru dan siswa guna meningkatkan kapasitas siswa, guru, komite sekolah, dan manajemen sekolah akan pendidikan karakter yang berbasis budaya Jabar, tuturnya 

"Insaallah kedepan SMAN 1 Ciamis menjadi Sekolah yang menciptakan lulusan SDM berkualitas dan kompetitif sehingga dapat mendorong dan mendukung terwujudnya Jabar Masagi" pungkas Wawan.


.Iwan

JabarCeNNa.com, Sukabumi - Acara tersebut dilaksanakan dikampung Bojong lingkung RT 03 RW 01 Desa Sasagaran Kecamatan Kebonpedes kabupaten Sukabumi,pada hari Senin tanggal 13 Januari 2020 dengan jumlah peserta yang hadir kurang lebih 60 orang.

Yuda Sukmagara mengatakan,"Hari ini adalah Reses pertama saya ditahun 2020 dan antusias masyarakat sangat luar biasa dan memang kebetulan saya sering kesini. Ini adalah bagaimana kita menyerap aspirasi masyarakat supaya pembangunannya tepat sasaran dan tepat bina. 
Kepala desa semua hadir antusiasnya pun luar biasa. Saya senang sekali dengan banyaknya pertanyaan-pertanyaan dan permintaan-permintaan maka ada tugas untuk saya setelah saya turun di daerah pemilihan ini. Jadi hal ini perlu dijadikan contoh kegiatan didalam komitmen kita kerja nyata untuk masyarakat".

Saat ditanya soal pembangunan perumahan-perumahan didaerah kebon pedes beliau menjawab, "Jadi kebon pedes ini kan masuk dipemukiman dan tata kota jadi memang secara aturan itu boleh dibangun perumahan-perumahan. Hanya saja ada lahan-lahan produktif pesawahan yang dijadikan perumahan yang saya sedikit cukup miris melihatnya karena kita ini perlu mempertahankan ketahanan pangan. 

Pembangunan kita dukung sebetulnya dengan ada perubahan, tetapi jangan sampai nanti komitmen tentang ketahanan pangan apalagi kesawah-sawah produktif, terganggu, jadi itu perlu ada solusi. 

Apabila ada tanah pesawahan yang terkena pembangunan itu harus ada lahan pengganti sebagai komitmen bagaimana masyarakat dan pemerintah ini pun juga mengawal prihal ketahanan pangan.


Kepala Desa Ssagaran Udan Abdullah menambahkan, "pertama tama saya ucapkan terima kasih kepada Ketua Dewan Kabupaten Sukabumi telah hadir di dapil IV ini dan kebetulan dilaksanakan dikampung Bojong Lingkung Desa Sasagaran Kecamatan Kebon pedes. Sesuai dengan reses itu sendiri adalah menyerap aspirasi-aspirasi masyarakat, apa saja kebutuhan masyarakat kemudian dikemukakan didepan Pa Yuda sebagai ketua DPRD sekaligus dewan dapil IV. Hal ini juga termasuk menyangkut kebutuhan bukan hanya untuk desa Sasagaran tapi untuk satu Kecamatan. Seperti diketahui tadi itu bahwa usulan-usulan aspirasi-aspirasi masyarakat termasuk aspirasi kepala desa dari 5 desa di Kecamatan Kebonpedes ini.

Hal yang dikemukakan tadi pertama menyangkut pengairan bendungan dan yang lainnya, Karena mata pencaharian dikebon pedes ini mayoritas dipertanian, oleh karena itu bendungan dan irigasi itu hal yang penting. Saya kira untuk bisa petani menggarap lahannya kemudian bisa memperoleh penghasilan dari hasil itu, dan infrastruktur lainnya seperti jalan dan jembatan itu sempat diusulkan oleh beberapa warga untuk diakomodir. Harapan saya mudah-mudahan nanti bisa direalisasi oleh dewan kabupaten Sukabumi",pungkasnya.


.Suhendi/Sri Nenkli

JabarCeNNa.com, Banjar - Badan Pertanahan Nasional (BPN), Agraria, dan Tata Ruang Kantor Kota Banjar, Jawa Barat, telah menyelesaikan target di tahun 2019 sebanyak 14 ribu pembuatan sertifikat Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL).

Hal itu di ungkapkan oleh Agus Soefyan selaku Seksi Hubungan Tanah dan Ketua Team pembuatan sertifikat Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) BPN Kota Banjar. 

Menurutnya program sertfikat tanah berbiaya murah yang dikeluarkan Kementrian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional mendapat respon positif dari masyarakat, dan target 2019 bisa diselesaikan, namun untuk 2020 belum ada penargetan kembali untuk PTSL.

"Alhamdulillah masyarakat merespon positif PTSL ini dan target kita di tahun 2019 pun bisa di selesaikan karena dukungan masyarakat juga, akan tetapi untuk PTSL tahun 2020 kita belum menargetkan", Ujar Agus, Rabu (08/01/2020). 

Selain itu Agus juga menyatakan, berdasarkan aturan, biaya pengajuan pembuatan sertifikat pendaftaran tanah sistematis lengkap (PTSL) hanya dikenakan biaya Rp 150 ribu. Menurut Agus, angka itu pun sudah dikoordinasi pihak desa bukan lembaganya.

"Jika ada yang lebih (Rp 150 ribu), laporkan saja, aturan memang sebesar itu," ujarnya.

Untuk itu, Agus berharap adanya kerjasama yang baik antara warga dan aparat desa sehingga dihasilkan sertifikat tanah yang akan diterima masyarakat bisa digunakan semestinya.

Menurut Agus, BPN sendiri sesuai arahan pusat, Rencana Presiden Joko Widodo (Jokowi), hingga 2024 mendatang, menargetkan 126 juta bidang tanah milik masyarakat bersertifikat secara nasional.

"dengan adanya itu, Pemerintah berharap mampu membantu ekonomi masyarakat, dengan agunan sertifikat tanah sebagai modal usaha. 

.(TT)

Pengunjung Wisata Situ Leutik
JabarCeNNa.com, Banjar - Saat ini keberadaan dan peruntukan Situ Leutik yang menjadi salah satu destinasi Wisata di Kota Banjar yang awalnya dinilai kurang jelas kini mulai terang.

Situ Leutik kembali di Tata sedemikian rupa hingga terkesan situ leutik menjadi indah dan asri. Selain panorama kolam besar (situ) nya bikin betah untuk para mancing mania, area situ leutik kini di perlengkap dengan adanya berbagai pasilitas, Musola, Kantin area permainan anak-anak dan juga pojok selfi.

Kepala Desa Cibeureum Yayan Sukirlan merasa bangga dengan adanya Situ Leutik di wilayahnya. Terkait pengelolaan sampai saat ini pihak nya belum di beri kewenangan.

"saya semakin bangga melihat Situ Letik usai di tata, kini Situ Leutik menjadi Destinasi wisata Baru di Kota Banjar, namun untuk pengelolaan nya saya belum tau",ungkapnya saat ditemui di ruang kerjanya, Senin, (13/1).

Yayan berharap dengan adanya Situ Leutik di wilayahnya masyarakat peka dan bisa menangkap peluang yang ada. 

"mudah mudahan Situ leutik akan membawa manfaat yang besar bahi masyarakat Desa Cibeureum", jelasnya

Menurut Yayan, Terbitnya Undang Undang no 6 Tahun 2014, yang didalamnya memberikan keleluasaan bagi Desa untuk membangun, Desa Cibeureum sangat di untungkan dari beberapa aspek. 

Yayan menambahkan, azas manfaat bisa di tempuh biar pun hak kewenangan tentang pengeloaan Situ Leutik ini tidak di limpahkan kepad pihak desa.

"jelas kami beserta elemen masyarakat akan berjibaku Situ Leutik untuk menjadi peluang usaha bagi pelaku usaha masyarakat, sehingga akan tumbuh bentuk kemandirian bagi pelaku usaha baik yang bersifat pribadi maupun kelompok di masyarakat Cibeureum", Pungkasnya.

Sementara itu, Ara Sutara Hamara salah satu mantan presidium Kota Banjar mengatakan dengan adanya Situ Letik, Dirinya berharap pemerintah kota benar benar matang baik dari segi perencaanaan, Pengelolaan dan konsepnya, sehingga Situ Leutik bisa menjadi destinasi Wisata pertama di kota Banjar dan bisa menjadi kebanggaan masyarakat kota Banjar.

"perencanaan, pengelolaan dan konsepnya harus matang, Situ Leutik Bisa menjadi Ikon Kota Banjar", ujarnya

Menurut Ara, proses pembangunan Situ Leutik ini sudah menghabiskan Anggaran cukup besar, situ leutik harus dikonsep sedemikian rupa dengan matang, jangan sampai tidak bisa menghasilkan pemasukan PAD.

"sampai saat ini belum mampu memberikan sumbangsih bagi PAD bagi kota Banjar", imbuhnya

Senada dengan Yayan, Ara juga mengatakan, masyarakat Cibeureum mesti bisa memanfaatkan situ leutik sebagai sarana usaha.


.(TT)
Diberdayakan oleh Blogger.