Pendapatan Pemprov Jabar Naik Rp1,29 Triliun Pada APBD-P 2018


JabarCeNNa.com, Bandung - Pendapatan Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) meningkat Rp1,29 triliun dalam APBD-P Tahun 2018.

Pembahasan perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah atau APBD-P Tahun 2018 telah dirampungkan pihak eksekutif dan legislatif dalam rapat Banggar di Gedung DPRD Provinsi Jabar, Selasa, 25 September 2018.

Pendapatan yang sebelumnya diasumsikan di angka Rp31,96 triliun meningkat menjadi Rp33,25 triliun atau meningkat sekitar Rp1,29 triliun. 

Di sisi lain angka belanja yang sebelumnya ditetapkan Rp33,96 triliun juga meningkat menjadi Rp35,73 triliun atau ada kenaikan sekitar Rp1,77 triliun.

"Alhamdulillah pembahasan sudah rampung. Tadi pembahasan oleh komisi lalu dilanjut oleh badan anggaran. Pembahasan cukup alot, terkait dengan pendapatan atau belanja," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Jabar Iwa Karniwa usai Rapat Kerja Banggar di Gedung DPRD Jabar, Jalan Diponegoro, Bandung, Selasa (26/9).

Mengenai peningkatan pendapatan, hal itu kata Iwa, diperoleh dari pajak asli daerah yang semula ditargetkan Rp 17,58 triliun menjadi Rp 18,816 triliun atau naik Rp 1,23 triliun.

Kenaikan tersebut diperoleh dari program intensifikasi dan ekstensifikasi sekaligus juga program bea balik nama untuk meringangkan pajak kendaraan motor second.

"Program yang kita lakukan itu mendapatkan respon yang sangat luar biasa, dari hasil tren tersebut kita sudah bisa simpulkan bahwa ada peningkatan pajak yang cukup signifikan," jelas Iwa.

Sedangkan kenaikan belanja terjadi pada belanja langsung, belanja bidang kesehatan, pendidikan dan infrastruktur kabupaten dan kota.

Menurut Iwa yang juga Ketua Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Jabar, tren ke depan pada APBD-P adalah terjadinya peningkatan dari sisi belanja langsung. Pada APBD-P tahun 2018 ini, awalnya hanya Rp 8,4 triliun menjadi Rp 8,58 triliun atau meningkat Rp 144,2 miliar. 

"Ada perubahan angka belanja di beberapa OPD (Organisasi Pemerintahan Daerah), termasuk untuk menopang program quick respons yang digagas Ridwan Kamil dan Uu Ruzhanul Ulum," terangnya.



.asbud/tn