ASN Orasi Depan Gedung Dewan, Sebut Sunjaya Pemimpin Dholim

JabarCeNNa.com, Cirebon - Para Aparatur Sipil Negara (ASN) melakukan aksi demo dan orasi di depan gedung DPRD Kabupaten Cirebon, dan menyebut Bupati Cirebon Nonaktif Sunjaya Purwadisastra, Kamis, 1 November 2018.

Para ASN yang hadir, mulai dari pegawai berpangkat rendah pejabat semisal sekcam, camat hingga kepala dinas.

Salah satu ASN yang melakukan orasi adalah Sekretaris Camat Babakan, H Juju Hermanto. Secara tegas Juju menyebut Sunjaya adalah pemimpin dholim yang sudah mendholimi semua PNS di lingkungan Kabupaten Cirebon.

Rata-rata PNS takut bicara, ada yang berani tetapi hanya segelintir saja.

“Hanya segelintir saja yang berani bicara. Itu faktanya. Dan saya berharap ke depan para PNS untuk tidak takut menyampaikan kebenaran," lantang Juju.

Juju mengaku, selama kepemimpinan Sunjaya, dirinya sudah 13 kali mengalami mutasi dan rotasi. Alasan mutasi dan rotasi bukan berdasar kapasitas dan kapabilitas. 

"Tetapi atas perbedaan politik dan uang suap yang menjadi dasar acuan pergeseran jabatan. Kerja model apa ini? Baru saja duduk empat bulan, sudah dimutasi kembali. Kacau pemerintahan di bawah kepemimpinan Sunjaya,” teriak Juju penuh emosional.

Bahkan Juju menilai, ditangkapnya Sunjaya oleh KPK karena Allah SWT tidak ridha bumi Cirebon dirusak. 

Orasi dengan nada yang sama disampaikan Sekretaris Camat Panguragan, Iim Rohiman, dia mengatakan, mutasi dan rotasi jabatan yang dilakukan Sunjaya semata-mata karena faktor duit.

"Gasar-geser jabatan itu karena faktor duit. Saya termasuk korban karena saya tidak pernah mau bayar (suap). Idealnya, rotasi dan mutasi jabatan itu dua tahun sekali sesuai kompetensi PNS. Kasus Sunjaya harus menjadi pelajaran bagi kepala daerah mendatang,” tandasnya.

Menurut dia, kalau ASN profesional, visioner, dirinya yakin Cirebon maju. 

"Kasus Sunjaya harus kita jadikan pelajaran, dan juga harus kita dijadikan titik balik perbaikan Pemerintahan Kabupaten Cirebon ke depan,” imbuhnya.

Sementara level kepala dinas orasi disampaikan oleh Kepala Dishub Kabupaten Cirebon Abraham Mohamad.

Abraham mengapresiasi kinerja KPK yang telah menangkap Sunjaya atas dugaan kasus jual beli jabatan, fee proyek, dan perizinan.

Selama Sunjaya memimpin, kondisi birokrasi menjadi kacau, tegas Abraham.

“Sunjaya mendzalimi banyak orang. Praktik jual beli jabatan, mutasi dan rotasi menjadi hal biasa. Setiap orang setiap saat terancam digeser dari jabatanya. Hingga akhirnya Sunjaya tertangkap KPK,” paparnya.

Abraham menuturkan, PNS sering kali dipermainkan Sunjaya. Maka ke depan, ia berharap pemimpin yang bisa mengayomi seluruh masyarakat. 

“Kita berharap calon bupati mendatang benar mengurus prmerintahan dan memperhatikan masyarakatnya," tuturnya.

Selesai melakukan orasi, para ASN melakukan audensi dengan pihak DPRD, dan diterima langsung oleh Ketua DPRD Kabupaten Cirebon, H Mustofa.


.jamal