JABARCENNA.COM | Portal Berita Jabar Katanya



JabarCeNNa.Com, BANDUNG—Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat memastikan akan memberikan bantuan kemanusiaan pada Provinsi Banten dan Lampung yang terdampak bencana tsunami Selat Sunda pada Sabtu (22/12/18) lalu.

Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Barat Iwa Karniwa mengatakan pihaknya pada Minggu (23/12/18) sudah mendapatkan perintah langsung dari Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil untuk menyiapkan bantuan yang bersumber dari APBD Jabar 2018.

“Saya selaku Sekda sudah mendapatkan perintah dari Pak Gubernur. Nanti penyerahan dan besarannya berapa dan kapan, akan disampaikan langsung Pak Gubernur untuk provinsi Banten dan Lampung,” katanya pada Humas Jabar, Selasa (25/12/2018).

Berdasarkan perintah tersebut, pihaknya sudah meminta Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah untuk melakukan koordinasi dengan Pemprov Banten dan Lampung terkait administrasi keuangan bantuan tersebut. “Dari sisi waktu masih memungkinkan kami memberikan bantuan, masih ada waktu dan karena ini sifatnya darurat bencana masih bisa,” ucap Sekda Jabar.

Rencananya bantuan kemanusiaan tersebut dananya diambil dari pos Belanja Bantuan Tak Terduga APBD Jabar 2018 yang pada pekan lalu masih tersisa Rp45,5 miliar. Setelah memberikan bantuan bagi bencana putting beliung Kota Bogor sebesar Rp5 miliar, Iwa memastikan masih ada slot anggaran yang bisa diberikan untuk membantu para korban bencana di dua provinsi tersebut. “Slotnya masih ada,”

Pihaknya juga memastikan para pejabat di lingkungan BPKAD, Bappeda dan beberapa OPD terkait layanan publik tidak mengambil cuti longweekend Natal dan Tahun Baru 2019 mengingat ada sejumlah urgensi yang mengharuskan pihaknya stannby setiap saat di Bandung. 

“Selain Natal dan Tahun Baru, tahapan Pilpres sudah berjalan, kami juga mengantisipasi informasi bencana, jadi standby, teman-teman tidak longweekend,” kata Iwa.

Sebelumnya, Gubernur Jabar Ridwan Kamil memastikan selain bantuan logistik Jawa Barat juga akan memberikan bantuan secara khusus seperti pada bencana gempa di Lombok dan Palu beberapa waktu lalu.

"Insya Allah dalam waktu dekat bantuan-bantuan logistik juga yang dibutuhkan akan kami kirim, karena bagaimana pun sangat dekat dengan Jawa Barat, karena tetangga kami juga," ucap Gubernur.


Terima Kasih Warga Jabar 

Bupati Pandeglang Irna Narulita mengucapkan terima kasih kepada Pemdaprov dan masyarakat Jabar atas kesigapannya mengirimkan bantuan ke wilayah yang terkena bencana. "Kepada Pak Gubernur Ridwan Kamil, luar biasa bantuannya sangat bermanfaat bagi masyarakat kami," katanya di lokasi evakuasi korban bencana Selat Sunda, Selasa (25/12/18) melalui video yang dikirim Tim Relawan BPBD Jabar. 

"Doakan kami kuat, diberikan kesehatan dan segera pulih, kondusif kembali dan perekonomian Pandeglang segera pulih kembali. Terima kasih Pak Gubernur atas bantuannya, relawan-relawannya," kata Irna. 

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho kepada wartawan, Selasa (25/12/2018), melansir sedikitnya 429 orang meninggal, 1.485 orang luka-luka, 154 orang hilang, 16.082 orang mengungsi, sebagai dampak bencana Selat Sunda.

Data kerugian materiil terkait tsunami Selat Sunda juga terus bertambah. Ada 882 rumah yang rusak, 73 penginapan rusak dan 60 warung rusak.

"434 perahu dan kapal rusak, 24 kendaraan roda 4 rusak, 41 kendaraan roda 2 rusak, 1 dermaga rusak, dan 1 shelter rusak," sambung Sutopo.

Sutopo menyebut daerah yang paling parah terdampak tsunami Selat Sunda ialah Kabupaten Pandeglang.

.Hms/asbud

JabarCeNNa.com, Banjar - Dalam rangka memperingati hari ibu dan bela negara, kampus STISIP (Sekolah Tinggi Ilmu Politik) Kota Banjar menggelar seminar kepemimpinan di Auditorium Kampus STISIP BP Banjar. 

Seminar tersebut bertemakan "Revitalisasi Gerakan Mahasiswa Upaya Mengembalikan Khitoh Perjuangan Mahasiswa". Materi di isi oleh tiga pemateri diantaranya ketua Stisip Angga Gumilar, Dandin 0613 Ciamis yang diwakili Mayor infantri Nurohman dan Walikota Banjar DR.  Hj. Ade Uu Sukaesih. 

Namun ada hal unik ketika Walikota Banjar Hj. Ade Uu Sukaesih memaparkan materi, menurutnya untuk kemajuan daerah pemimpin harus dekat kepada mayarakat bahkan ia memberikan hak kepada seluruh warga Banjar untuk membuat surat Cinta kepada walikota. 

"Masyarakat bebas kok menulis surat kepada walikota asalkan yang membangun dan positif temanya "surat cinta untuk walikota" lewat surat itu warga Banjar bisa menyampaikan saran untuk kemajuan daerah", Ungkap Ade Uu

Lebih lanjut Ade Uu menambahkan, teknis pengiriman surat bisa langsung dikirim kepada Walikota Banjar.  Menurut Ade Uu, kedepan pemerintahan kota banjar akan membuat kota Saran untuk surat cinta tersebut. 

Sementara itu ketua BEM (Badan Eksekutif Mhasiswa) Stisip berharap lewat seminar kepemimpinan ini diharapkan agar mahasiswa dapat memvitalkan kembali gerakan mahasiswa dalam upaya mengembalikan khittah perjuangannya. 

"Dengan hardirnya walikota banjar ibu dr. hj. Ade Uu sukaesih orang nomor 1 di kota banjar, dan pemateri dari kodim 0613 ciamis diharapkan bisa menjadikan kampus ini yang paling representatif di kota banjar", Pungkasnya


.AO

JabarCeNNa.com, Banjar- Warga Kota Banjar kini perlu berbangga hati sebab telah memiliki jembatan cantik yang dihiasi lampu bergaya milenial. 

Jembatan Citanduy III di daerah Dobo, yang baru diresmikan beberapa bulan lalu oleh pemerintah Kota Banjar itu kini terang benderang dengan pencahayaan penerangan jalan umum (PJU) saat malam hari. 

Tak kalah cantik, jembatan yang berada di atas sungai Citanduy yang membelah kota seluas 132 kilometer persegi ini dipasangi tiang lampu yang cukup unik dan kekinian. Tak baku seperti tiang PJU pada umumnya, tiang yang melengkung sebanyak 12 buah itu dipasang oleh ahlinya. Selain memiliki pemandangan yang menarik, nilai estetika jembatan ini bisa menjadi kebanggan baru Kota Banjar.

"Bagus jembatannya jadi terlihat modern karena ada lampu PJUnya yang unik. Saya sudah selfie (swafoto) sama teman-teman, bagus banget hasilnya apalagi pas malam hari," ungkap salah satu Warga Kota Banjar, Dayu Septian, Rabu 26 Desember 2018.

Fikri Aditya warga Kota Banjar lainnya mengatakan dekorasi lampu PJU yang dipasang di jembatan itu bagus dan menjadi pemandangan unik. Ia bangga pemerintah mau melirik dan menjadikan jembatan memiliki unsur keindahan tanpa mengurangi sisi manfaatnya.

"Bagus, jembatannya didekorasi dengan lampu warna-warni. Kalau menurut saya pada era modern ini sudah cocok karena zaman sekarang sedang trend selfie dan jembatan itu bisa menjadi salah satu objek menarik untuk dijadikan lokasi selfie," terangnya

Kepala UPT Ketenagalistrikan Dinas PUPRPKP Kota Banjar Asep Bunyamin mengatakan tekhnik pemasangan tiang PJU yang berbeda dengan umumnya itu dilakukan oleh ahlinya. Sehingga hasilnya tiang PJU tersebut sangat kokoh dan mampu menopang pencahayaan lampu yang menerangi jembatan.

"Tekhnik pemasangannya juga tidak mudah. Perlu beberapa alat khusus karena memang lokasinya berada di jembatan diatas sungai. Untuk gaya lampunya sendiri kita sesuaikan dengan gaya modern milenial dan di Banjar baru satu-satunya jembatan yang dihias dengan gaya PJU seperti itu," jelasnya.


.AO

JabarCeNNa.com, Banjar - Seorang pria muda di dusun Margaluyu RT 3/7, Desa Mulyasari, Kecamatan Pataruman, Kota Banjar, Jawa Barat, Rabu 26 Desember 2018 sekitar pukul 14.30 WIB ditemukan tewas mengenaskan dengan kondisi bersimbah darah. Pria muda ini tewas di dalam rumah warga, namun tidak ada satu pun orang yang mengenalinya.

Korban tewas di rumah milik Yatno (60), posisi tubuh tergeletak mengenaskan dengan leher nyaris putus akibat sayatan benda tajam. Diduga pria ini adalah korban pembunuhan. Sontak saja, dengan kejadian ini membuat warga setempat menjadi geger.
Agus (38) warga setempat mengatakan, bahwa korban pertama kali ditemukan oleh pemilik rumah, yakni Yatno. Pada saat itu, Yatno baru pulang dari pasar usai berjualan ikan, namun ketika membuka pintu, Yatno terkejut melihat sesosok pria remaja tewas bersimbah darah di lantai rumahnya.

"Saya tidak tahu persis kejadiannya, namun orang yang pertama kali menemukan korban adalah Yatno," ujarnya.

Petugas dari Polres Banjar yang datang ke lokasi kejadian, kesulitan untuk mengidentifikasi jenazah korban karena tidak ada kartu identitas. Sementara, warga termasuk pemilik rumah tidak ada yang mengenali korban.

Usai melakukan olah TKP, petugas membawa mayat korban ke ruang jenazah RSUD Kota Banjar untuk kepentingan otopsi.
"Ini diduga korban pembunuhan karena terdapat luka sayatan di leher sepanjang 15 sentimeter," ujar Didu petugas kamar mayat RSUD Banjar.

Ciri-ciri korban yakni kulit hitam, menggunakan baju lengan panjang warna hitam, celana jeans warna biru, dan memakai gelang hitam di lengan kirinya serta rambut ikal.


.AO
Diberdayakan oleh Blogger.