JABARCENNA.COM | Portal Berita Jabar Katanya

JabarCeNNa.com, Jakarta - Menghadiri peringatan Hari Pers Nasional di Surabaya, 9 Februari 2019, Presiden Joko Widodo menyatakan telah menangani pencabutan remisi atas pembunuhan wartawan Radar Bali AA Gde Bagus Narendra Prabangsa dengan mengeluarkan Keputusan Presiden baru mencabut remisi terhadap pelaku yakni I Nyoman Susrama.

“Sudah saya tanda tangani,” kata Presiden menjawab pertanyaan wartawan perihal remisi tersebut.

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengatakan, pembatalan remisi yang ditandatangani Presiden Joko Widodo menunjukkan kepedulian dan komitmen Pemerintah dalam melindungi keselamatan pekerja media dalam menjalankan tugas -tugasnya.

Mantan Wakil Gubernur Lemhanas itu menambahkan, “Rasa keadilan di tengah-tengah masyarakat menjadi poin perhatian Presiden.”

“Presiden tidak menutup hati terhadap kegelisahan dari para wartawan dan pekerja media. Mereka harus mendapatkan perlindungan saat bertugas. Presiden juga sudah mendengar masukan dari mana-mana. Dan saya kira itu keputusan yang terbaik bagi kita semua,” kata Moeldoko.

Panglima TNI 2013-2015 ini menambahkan, kasus ini tidak bisa dilihat sepotong-sepotong, karena pengajuan remisi kepada ratusan narapidana dengan kasus yang berbeda-beda.

Kasus pembunuhan yang menghilangkan nyawa Prabangsa sendiri terjadi pada 11 Februari 2009 silam di kediaman Nyoman Susrama yang berlokasi di Banjar Petak, Bangli. Motifnya adalah kekesalan Nyoman Susrama kepada Prabangsa karena pemberitaan wartawan Radar Bali Jawa Pos Group tersebut.

Setelah mendapatkan putusan pengadilan tetap dan pelaku menjalani hukumannya, dalam perjalanannya kemudian ada proses remisi terhadap yang bersangkutan.

Pengajuan remisi terhadap Susrama datang bersamaan dengan puluhan narapidana lainnya. Kementerian Hukum dan HAM memberikan tanda merah, kuning, hijau untuk berkas yang perlu mendapatkan atensi lebih dari Presiden. Ketika itu, remisi Susrama tidak diberi label itu, karena pemberian tersebut sifatnya sudah sesuai prosedur.

Presiden melihat dan mendengar tanggapan, keberatan dan aspirasi public atas remisi tersebut. Presiden Jokowi juga meminta Menkumham bekerja lebih teliti dan meninjau ulang pemberian remisi untuk Susrama, mengingat kasus ini tak hanya berkaitan dengan perlindungan keamanan para pekerja media, tetapi upaya menjaga kemerdekaan pers, sekaligus mencerminkan rasa keadilan di tengah masyarakat.

.KSP/red

JabarCeNNa.com, Banjar- Jelang pelaksanaan Musyawarah Nasional Alim Ulama dan Konferensi Besar Nahdlatul Ulama (Munas dan Konbes NU) 27 Februari -3 Maret 12019, panitia tengah mempersiapkan segala hal untuk suksesi kegiatan tersebut. Salah satunya yakni dalam segi persiapan kelistrikan. Persiapan kelistrikan sangat penting dan harus dipastikan selama acara berlangsung pasokan listrik mencukupi.

Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Tim Teknis Daerah Panitia Munas dan Konbes NU 2019 Aan Ansori saat ditemui di Sekretariat, Kamis (7/2). Dirinya menyampaikan bahwa pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan pihak PLN Kota Banjar guna mempersiapkan kelistrikan di lokasi dipastikan aman selama kegiatan berlangsung.

"Saya sudah melakukan koordinasi dengan PLN selaku yang punya kewenangan dalam kelistrikan, supaya dapat memastikan kebutuhan listrik selama kegiatan Munas dapat terpenuhi," terangnya

Sementara itu, Supervisor Teknik PLN Unit Layanan Pelanggan Kota Banjar Doddy Prastio mengatakan, bahwa dirinya sudah melakukan survey ke lokasi guna memperkirakan jumlah daya yang harus disiapkan untuk memasok kelistrikan pada acara. 

"Kami sudah melakukan survey untuk persiapan Munas NU, akan kami persiapkan semaksimal mungkin," katanya.

Doddy menuturkan, Melihat pelaksanaan kegiatan yang sudah tidak lama lagi, dirinya akan mengerjakan tugasnya secepat mungkin. Sehingga ketika pelaksanaan berlangsung, hal yang mendukung dalam sisi kelistrikan dapat dipastikan aman. 

"Mudah-mudahan kami bisa tarik cepat sebelum pelaksanaan Munas," tuturnya.

Doddy juga menegaskan bahwa pihaknya akan mendukung semaksimal mungkin dalam sisi kelistrikan, supaya kebutuhan listrik selama Munas terpenuhi. Selain itu juga akan melakukan segala antisipasi guna menangkal hal-hal yang tidak diinginkan selama kegiatan berlangsung.

"Kami mendukung semaksimal mungkin dalam sisi kelistrikannya dan akan antisipasi semaksimal mungkin guna antisipasi hal-hal yang tidak diinginkan," tegasnya.


.Ao

Keluarga korban saat melaporkan DM yang memukuli SM ke Polres Banjar
JabarCeNNa.com, BANJAR,- Tak ada api dan tak ada asap, tiba-tiba DW 18 memukul SW bocah kelas 2 SMP di bagian kepala dan perut hingga dilarikan ke RS Mitra Idaman Kota Banjar.


Entah apa yang ada dibenak DM, yang masih bertetangga dengan SW (14), warga Lingkungan Sukarame RT. 05 RW.12, kelurahan Mekarsari, Kecamatan Banjar, Kota Banjar hingga keluaraga SW melaporkan kejadian tersebut ke Polres Kota Banjar, Jl. Siliwangi, Karangpanimbal, Purwaharja, Kota Banjar, Kamis, (07/02/2019). 

SW yang didampingi Divisi Hukum P2TP2A (Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak) Kota Banjar, Nova Halimah Girsang, ayah, serta Kakaknya itu, melaporkan atas aksi DM yang dilakukan di dekat rumahnya, pada Rabu, (06/02/2019) kemarin, sehingga SW pingsan, dan merasakan sakit di kepala serta perutnya, akibat bogem mentah yang dilayangkan DM, yang tidak tahu karena apa permasalahannya. 

SW sendiri masih duduk di bangku SMP kelas 2 disalah satu sekolah SMP di Kota Banjar, sedangkan pelaku, DM anak putus sekolah. 

Kakak Koraban, ED, menceritakan kejadian yang menimpa adiknya itu, menurutnya jika adiknya tersebut tidak memiliki persoalan dengan pelaku, namun tanpa diketahui memukulnya dari arah belakang. 

"Saya tidak tahu kenapa dia melakukannya, kejadiannya pada pukul 16.30 WIB, kemarin sore waktu adik saya lagi mengasuh, namun tiba-tiba adik saya dipukulnya dari belakang sehingga tidak sadarkan diri," jelasnya

ED mengaku, kejadian bukan pertama kali, hal serupa pernah juga dialami oleh adiknya SW, namun pada saat itu, tidak dilaporkan karena bisa diselesaikan secara kekeluargaan. 

Divisi Hukum P2TP2A (Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak) Kota Banjar, Nova Halimah Girsang, menyesalkan kejadian penganiayaan yang dialami oleh SW tersebut. 

"Kita belum mengetahui motifnya apa, karena harus diperiksa lebih lanjut, terutama mungkin pemeriksaan psikologis, karena tidak mungkin seseorang menonjok tanpa ada alasan atau motif yang menyebabkannya," terangnya. 

Menurut Nova, dari hasil pemeriksaan sementara, korban SW mengalami luka dibagian kening karena menerima tonjokan dua kali, untuk bagian dalamnya yaitu bagian perut atas dan bagian tangan yang membiru. 

"Sementara ini kami lakukan pendampingan hukum, selanjutnya akan kami periksa psikologis korban, serta pendampingan kesehatan selanjutnya, apakah ada efek lanjutan terhadap penganiayaan ini," tuturnya.

Dengan adanya kejadian tersebut, Nova berharap orang tua selalu memantau kondisi anak-anaknya itu. 

"Orang tua harus memantau kondisi anak, apakah anak kita mempunyai kelainan, bagaimana anak bergaul dengan tetangga serta temannya. Karena tanpa sepengetahuan kita, bisa jadi anak akan melakukan hal yang tidak pernah terduga, makanya dengan perhatian mungkin kejadian tersebut akan diminimalisir", pungkasnya. 


.Ao

JabarCeNNa.com, Banjar - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Banjar, Dani Danial Muhklis memastikan kesiapan logistik penyelenggaraan Pemilu 17 April 2019 mendatang sudah mencapai 80 persen. 

"Logistik untuk keperluan Pemilu sudah 80 persen, apalagi kalau surat suara sudah selesai, itu tinggal sekian persen ditambah besok hari Jumat (8 Februari 2019) surat suara datang berarti yang belum itu formulir dan buku panduan KPPS serta DPT, untuk yang lainnya sudah selesai," ungkap Danial disela-sela kegiatan saat meninjau Gudang KPU Kota Banjar, Jalan Raya Banjar-Pangandaran, Kelurahan Hegarsari, Kecamatan Pataruman, Kota Banjar, Kamis 7 Februari 2019.

Menurut Danial, sejauh ini untuk kekurangan, KPU Kota Banjar sudah melaporkannya. Contohnya seperti sampul, ada beberapa kekurangan tetapi sudah dilaporkan dan untuk kerusakan sampai saat ini tidak ada kecuali segel, ada sedikit garis-garis tetapi masih bisa ditangani dan juga dilaporkan.

"Untuk segel yang rusak itu akan diganti dan kita sudah mengajukannya, kemudian tinggal menunggunya, kalau dari segi jumlah kita sudah stok," Imbuhnya

KPU persiapkan Logistik pemilu 2019.
Danial menjelaskan, untuk kotak suara sendiri berbasis TPS. Ia menjelaskan, kebutuhan kotak suara berdasarkan pada jumlah TPS di Kota Banjar. Dikota banjar jumlah TPS sebanyak 634 dikalikan 5 kotak suara yaitu ada 3170 kotak suara. 

"Hanya saja sesuai dengan keputusan KPU nomor 1376 dan 999 itu ada untuk PPK, per PPK ada 11 kotak suara, jadi total 3200 sekian kotak suara yang sedang kita setting. Dan itu sudah sesuai dengan kebutuhan karena TPS kita tidak bertambah," terangnya.

Lebih lanjut Danial menambahkan, saat ini perlengkapan TPS sedang di setting, diantaranya kotak suara dan perlengkapan TPS nya, seperti sampul, tinta, bolpoint, spidol dan tanda pengenal. Nanti rencananya surat suara datang pada hari Jumat esok dan setelah menyelesaikan kotak, akan dilanjutkan dengan menyortir serta pelipatan surat suara.

"Sampai sekarang alhamdulillah di Kota Banjar untuk logistik tidak ada kendala," imbuhnya.

Danial berharap, persiapan logistik bisa berjalan lancar, karena setting juga akan menentukan. Danial mengaku, dirinya terus melakukan komunikasi dengan pimpinan, baik di tingkat Provinsi maupun tingkat Pusat untuk segala kekurangan yang belum terpenuhi, terutama formulir.

"Mudah-mudahan logistik yang kita kelola bisa tepat waktu, tepat jumlah dan tepat kualitas juga," pungkasya.



.Ao

Diberdayakan oleh Blogger.