Syekh Ali Jaber Tidak Percaya Kalau AA Merupakan Pelaku Tunggal


JABARCENNA.COM | LAMPUNG - Saat diwawancara stasiun TV One, Syekh Ali Jaber bercerita tentang (AA) pelaku penusukan terhadap dirinya.

Diungkapkan Syekh Ali Jaber bahwa "Anak itu muda banget. Diperkirakan (usianya) 20 tahun. Orangnya kurus banget," kata Syekh Ali Jaber. 

Itu sebabnya, Syekh Ali Jaber tidak percaya kalau AA merupakan pelaku tunggal. 

"Saya merasa kalau melihat dari wajahnya ketika saya berhadapan dan diamankan, tampaknya bukan hal mudah untuk melakukan hal seperti ini, seperti ada dorongan atau ada yang menyuruh," tutur Syekh Ali Jaber. 

"Karena saya lihat dari segi fisik, dia tidak mungkin. Butuh mental yang kuat untuk melakukan hal seperti ini," ungkap Syekh Ali Jaber

Syekh Ali Jaber mengatakan sebelum menusuknya, AA tidak meneriakkan kalimat apapun. 

"Tidak, dia hanya diam. Dia hanya angkat pisau, kebetulan panitia sudah banyak, ada yang lagi live dan rekam karena lagi berlangsung ceramah. Semua 
terekam," kata Syekh Ali Jaber.

Sebelumnya dikatakan Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Kota Polresta Bandarlampung Komisaris Rezky Maulana mengatakan dari hasil pemeriksaan, pisau dapur yang dipakai AA (24) untuk menusuk ulama Syekh Ali Jaber dibawa dari rumah. 

AA bergegas mengambil pisau dari dapur itu setelah mendengar suara: "Ali Jaber - Ali Jaber" dari arah Masjid Falahuddin, Kelurahan Sukajawa, Kecamatan Tanjung Karang Barat, Kota Bandarlampung, yang lokasinya tak jauh dari rumah. 

AA yang pada Minggu (13/9/2020), sore itu, mengenakan kaus warna biru (seperti dalam foto yang beredar luas) kemudian pergi menuju masjid dengan jalan kaki. 

"Jadi secara spontan pada saat itu. Tapi masih kita dalami nih. Sementara pengakuannya seperti itu," kata Maulana. 

Syekh Ali Jaber sedang memberikan tausiyah ketika AA datang. Dia langsung mengarahkan pisau ke tubuh ulama berpengaruh itu. Syekh Ali Jaber sempat menangkis senjata tajam itu dan akibatnya tangan kanan bagian atas terluka. Belakangan, lukanya dijahit sebanyak 10 jahitan. 

Menurut keterangan keluarga, AA punya masalah kejiwaan sejak 2016. Tetapi polisi tidak percaya begitu saja. 

Untuk memastikannya, kondisi kejiwaan AA akan diperiksa Bidang Kedokteran dan Kesehatan Kepolisian Daerah Lampung, hari ini. 

"Belum bisa dipastikan yang bersangkutan mengalami gangguan jiwa. Kita sudah koordinasi dengan Biddokkes Polda untuk cek kondisi kejiwaan yang bersangkutan," kata Kapolresta Bandar Lampung Komisaris Besar Yan Budi Jaya kepada Suara.com, Senin (14/9/2020). 

Ketika diinterogasi polisi, AA mengatakan sering mengikuti tausiyah Syekh Ali Jaber melalui kanal YouTube dan televisi. Dia mengaku sekitar tahun 2019 pernah berhalusinasi didatangi tokoh agama tersebut. 

Saat ini, polisi masih mengamankan AA. Stasus hukumnya sudah ditingkatkan menjadi tersangka penganiayaan berat. 

"Untuk sementara kita jerat Pasal 351 KUHP, penganiayaan berat yang mengakibatkan luka," kata Maulana. 

Kasus tersebut menjadi perhatian luas. Berbagai kalangan mendesak aparat kepolisian mengungkap siapa dalang penusukan yang sesungguhnya. 


.Sumber : Suara.com/Iy