JABARCENNA.COM | Portal Berita Jabar Katanya


JABARCENNA.COM, Majalengka - Badan Usaha Logistik (Bulog) dalam waktu dekat akan produksi beras premium dalam kemasan saset di Majalengka.

Demikian disampaikan Direktur Utama Bulog, Budi Waseso (Buwas), saat berkunjung ke Kantor Bupati Majalengka, Selasa, 24 Juli 2018.

"Ada sembilan daerah di Indonesia yang akan menjadi tempat produksi beras saset tersebut, dan Kabupaten Majalengka menjadi prioritas utama, karena produksi berasnya tinggi, dan juga Bumdes disini sudah berjalan, serta tersedia fasilitas gudang dan fasilitas lainya untuk produksi," kata Buwas.

Beras saset tersebut nantinya akan dipasarkan Bumdes dan juga akan tersedia di warung-warung kecil, kata Buwas

"Rencananya kita akan produksi pada bulan September dan Oktober, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di saat terjadi paceklik," jelasnya.

Beras saset ini, tambah Buwas, selain memudahkan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan akan pangan, karena dikemas dalam jumlah kecil, sehingga harganya terjangkau, tetapi juga kualitasnya premium.

Dia menjelaskan, selama ini Bulog hanya menyediakan beras medium dan mengeluarkan beras dikala ada penugasan dari pemerintah seperti untuk pengadaan raskin, bansos atau yang lainnya karena berasnya lama tersimpan di gudang tak heran jika banyak masyarakat yang menyebutnya beras tak layak konsumsi karena bau akibat lama tersimpan di gudang.

"Maka pada tahun ini Bulog akan memproduksi beras premium dalam kemasan," ucapnya.

Disamping itu, menurut Budi Waseso, Bulog akan tetap terus melakukan pengadaan gabah dan beras untuk cadangan pangan nasional dan berasnya baru dikeluarkan ketika ada penugasan dari pemerintah. Hal ini untuk cadangan pangan nasional dan menjaga kestabilan harga di pasaran.

Petani Memasarkan Berasnya Sendiri

Petani, kata Buwas, nantinya juga bisa memeroduksi beras saset sendiri, dengan merek sendiri, dan kemasan sendiri, dengan menggunakan fasilitas mesin milik Bulog.

“Jadi nanti petani bisa memproduksi beras saset dengan merek dan kemasan sendiri, mereka bisa memasarkannya di wilayah manapun dia mau. Kami nanti akan mempasilitasi mesin produksinya. Dengan demikian petani akan memiliki nilai tambah, dan diharapkan petani tidak akan lagi terlibat dengan sistim ijon kepada tengkulak karena nilai ekonomi dari produksi pertaniannya menjadi lebih tinggi,” tutur Buwas.

Harga disesuaikan
Terkait harga, menurut dia, akan disesuaikan. Namun tentunya akan ada batas harga maksimal atau Harga Eceran Tertinggi. Ini karena beras saset bukan hanya untuk ketersediaan beras, namun juga untuk menstabilkan harga di pasaran.

Budi Waseso juga memastikan kehadiran mesin produksi beras saset ini tidak akan mematikan pabrik penggilingan gabah milik pengusaha di daerah, malah menurutnya akan bersinergi dengan penggilingan milik pengusaha lokal.

Bupati Majalengka Sutrisno menyambut baik rencana Bulog yang akan mendirikan pabrik penggilingan beras saset di Desa Ligung, Kecamatan Ligung. Dipilihnya wilayah tersebut karena selain daerah sentra padi, juga sudah tersedia gudang yang dibangun Kementerian Perdagangan.

Sutrisno mengatakan, petani selama ini hanya punya pengalaman di bidang produksi saja, sementara untuk pengolahan dan pemasaran, belum.

"Karena itu dengan hadirnya pabrik penggilingan beras saset tersebut, petani akan memeroleh nilai tambah lain yakni, selain memproduksi beras, manfaat lain adalah akan ada dedak kasar dan halus, tenaga kerja, masyarakat juga bisa memasarkan berasnya sendiri," kata Sutrisno.

Sutrisno mengatakan, wilayah Majalengka pada dasarnya tidak pernah berhenti panen padi, untuk wilayah selatan, karena ketersediaan air cukup, panen tiga kali setahun.

"Produksi beras Majalengka sendiri mencapai 827.000 ton per tahun," ungkap Sutrisno.



.ao/tn




JABARCENNA.COM, Ciamis - Sedikitnya 100 hektare persawahan siap panen di wilayah Kabupaten Ciamis, terancam kekeringan dan dikhawatirkan mengalami gagal panen.

Kekeringan terjadi di wilayah lumbung padi di Kecamatan Lakbok dan Purwadadi.

Dinas Pertanian Kabupaten Ciamis langsung mengirim bantuan 30 unit pompa air ke dua wilayah tersebut.

“Kekeringan umumnya terjadi di sawah tadah hujan. Kami sudah mengirim bantuan 30 unit mesin pompa air, semoga saja tanaman dapat selamat hingga panen," kata Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Kabupaten Ciamis Kustini, Selasa 24 Juli 2018.

Kustini mengatakan, mesin pompa air yang dikirim dinas pertanian ada yang bersifat mobile atau mudah dipindah sesuai kebutuhan. Selain itu juga berharap agar kelompok tani mengoptimalkan pemakaian mesin pompa air.

“Kelompok tani juga sudah mendapat bantuan mesin pompa air, sekarang pemakaiannya tinggal dioptimalkan. Sampai saat ini kami belum mendapat laporan adanya tanaman puso akibat kemarau,” tutur Kustini.

Dia menambahkan, sebagian sawah tadah hujan sebenarnya sudah ada yang panen, akan tetapi banyak juga yang baru menginjak siap panen. Sementara itu tanaman lainnya baru keluar malai hingga belum keluar batang padi.

“Jadi bagi petani yang menanam lebih awal, sekarang sudah memasuki panen. Akan tetapi ada juga yang terlambat tanam, sehingga kekurangan air. Semoga masih dapat diselamatkan,” ujarnya.

.ao/tn


JABARCENNA.COM, Kuningan - Tahun 2018 Kabupaten Kuningan mendapat bantuan alat mesin pertanian (Alsintan) sebanyak 65 unit Alsintan, yang terdiri dari 20 unit Handtraktor dan 45 unit mesin pompa air.

Hal tersebut disampaikan Kepala dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Kabupaten Kuningan Ir H Dodi Nurochmatuddin MP selepas acara serah terima Alsintan kepada para kelompok tani Kabupaten Kuningan, Selasa 24 juli 2018.

Sebelumnya, Acara serah terima alat mesin pertanian terhadap kelompok tani tersebut langsung diserahklan oleh Penjabat Sekretariat Daerah Kuningan Drs. H. Dadang Supardan M.Si Bertempat di halaman Distanak Kabupaten Kuningan.

Dikatakan Pj Sekda Kuningan Dadang Supardan Dalam “Pembangunan pertanian merupakan salah satu prioritas dari 9 agenda Presiden tahun 2015-2019 di dalam Nawacita. Prioritas tersebut berkesinambungan dengan rencana pembangunan jangka menengah nasional (RPJMN) tahap ke 3 (periode 2015-2019) bidang pangan dan pertanian.

“Dalam RPJM tersebut, pertanian lebih difokuskan secara menyeluruh pada pembangunan perekonomian kompetitif berbasis sumber daya manusia yang berkualitas dan kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi,” ucapnya.

Lanjutnya, “Alat mesin pertanian yang diberikan ini sebagai amanat untuk dapat dipergunakan dengan adil, diusahakan dapat memperluas tambahan luas tanam, khususnya padi dan tidak terdengar lagi telat pengolahan tanah dan kekeringan,” ujarnya

Ditambahkan Sahibul, PJS Bidang Tanaman Pangan, “Alhamdulillah setiap tahun kita mendapatkan bantuan Alat mesin Pertanian (Alsintan) dan yang barusan di serah terimakan terhadap kelompok tersebut itu bantuan dari APBN atau bantuan pusat” kata Sahibul.

Sahibul berharap, adanya bantuan itu bisa meningkatkan produktivitas tanaman pangan terutama padi, dan minta petani di Kabupaten Kuningan tidak menyia-nyiakan bantuan traktor dan pompa air yang sudah tersalurkan tersebut” ucapnya


.iwn







JABARCENNA.COM - KPU Provinsi Jawa Barat menetapkan pasangan M Ridwan Kamil dan Uu Ruzhanul Ulum sebagai pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat terpilih periode 2018-2023 dalam rapat pleno terbuka, di Aula KPU Jawa Barat Jalan Garut Kota Bandung, Selasa, 24 Juli 2018.

"KPU Jawa Barat menetapkan Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur Jawa Barat nomor urut satu sebagai pasangan calon terpilih dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat Tahun 2018," kata Ketua KPU Jabar, Yayat Hidayat, saat memimpin rapat pleno tersebut.

Berita acara penetapan pasangan M Ridwan Kamil dan Uu Ruzhanul Ulum sebagai pasangan calon terpilih Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat 2018 dibacakan oleh Kabag Hukum, Teknis, Hubungan Partisipasi Masyarakat KPU Jawa Barat, Teppy Darmawan.

Ridwan Kamil dan Uu Ruzhanul Ulum hadir dalam rapat pleno tersebut. Turut hadir penjabat Gubernur Jawa Barat H M Iriawan dan Ketua DPRD Jawa Barat Ineu Purwadewi Sundari.

Seusai rapat pleno KPU, Ridwan Kamil (Emil) mengatakan pihaknya telah menyiapkan Tim Sinkronisasi yang akan bekerja sama dengan Pemprov Jawa Barat.

"Sebelum pelantikan saya sudah bentuk Tim Sinkronisasi yang dipimpin Pak Eri Riana Hardjapamengkas untuk memastikan visi-misi Paslon Rindu sinkron dengan program dan APBD 2019," ungkap Emil.

Eri Riana Hardjapamengkas adalah mantan wakil ketua Komisi Pemberantasan Korupsi.

Rencananya pada Kamis lusa depan dia akan mengumumkan anggota timnya.



.wahyu/tn
Diberdayakan oleh Blogger.