JABARCENNA.COM | Portal Berita Jabar Katanya

JabarCeNNa.com, Banjar - Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) Serentak Gelombang I di Kota Banjar, Jawa Barat, digelar hari ini, Rabu, 31 Oktober 2018.

Pilkades Gelombang I ini serentak dilaksanakan untuk lima desa yakni Desa Rejasari, Kujangsari, Jajawar, Sinartanjung dan Desa Sukamukti.

Sedangkan jumlah peserta ada 16 calon kepala desa yang menyatakan siap bertarung, serta menyatakan siap menang siap kalah.

Pihak Pemerintah Kota Banjar sendiri akan menurunkan 6 tim untuk melakukan monitoring pada saat berlangsungnya coblosan.

"Lima tim akan diturunkan ke lima desa yang melaksanakan coblosan. Sedangkan tim yang ke-6 akan mobile melakukan pemantauan,"  kata Sekretaris Panitia Pilkades Serentak Gelombang I tingkat Kota, H. Sahudi, Selasa, 30 Oktober 2018.

Sahudi, yang juga selaku Kepala Dinas PMPDKBPol Kota Banjar, mengatakan, setiap tim diisi oleh sejumlah pejabat eselon II Pemkot Banjar.

"Walikota (Hj. Ade Uu Sukaesih) rencananya juga akan turun langsung melakukan  pemantauan," kata Sahudi.

Tim monitoring akan diturunkan dan mereka akan standby di TPS hingga selesai penghitungan suara, jelas Sahudi.

Tim monitoring akan mengawasi jalannya proses pencoblosan dan memastikan pelaksanaan pilkades berjalan lancar, tertib dan aman.

Sementara itu dari sisi keamanan, pada Pilkades Serentak Gelombang I ini, pihak Polres Banjar akan menurunkan 150 personel.

"Kita akan terjunkan 30 personel untuk  setiap desa yang melaksanakan coblosan besok (hari ini)," kata Wakapolres Banjar Kompol Ade Najmuloh, Selasa (30/10).

Petugas Polres akan ditugaskan selama tiga hari, yakni sehari jelang coblosan dan dua hari setelah coblosan.

"Ya, kita berharap semua dapat berlangsung aman, adil, jujur dan kondusif," harap Wakapolres.



.tema/tn

JabarCeNNa.com, Bandung - Diperkirakan ada 23 ribu lebih Lelaki Penyuka Lelaki (LSL) dan waria di wilayah Jawa Barat (Jabar).

Selain itu terdapat sekitar 1.500 tempat mangkal terbuka bagi para LSL dan waria di Jabar.

Hal ini disampaikan Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum di sela-sela acara
pertemuan puncak Ketua Komisi Penanggulangan Aids se-Jawa Barat di Kota Bandung, Selasa, 30 Oktober 2018.

Data ini membuat Wagub Uu merasa prihatin, terlebih para LSL sangat berpotensi terkena penyakit HIV/AIDS.

"Data menyebutkan sekitar 70 persen mengidap HIV/AIDS di Jabar usia 15-25 tahun dan ada juga pelajar yang suka di tempat mangkal terbuka mereka yang menjadi pertemuan para LSL dan waria," kata Wagub Uu seperto dikutip Antara.

Menurut dia, permasalahan ini tidak bisa hanya ditangani Pempro Jabar, sehingga dia meminta masyarakat turut aktif merangkul mereka supaya tidak melakukan berbagai penyimpangan.

Para LSL ini pun menjadi salah satu penyumbang terbesar angka orang dengan HIV dan AIDS (ODHA) di Jawa Barat.

"Di sinilah peran masyarakat untuk berperan aktif mendeteksi dan merangkul mereka, termasuk kaum LGBT karena sekitar 70 persen orang yang hidup dengan HIV dan AIDS ada di usia produktif," kata dia.

Terlebih, lanjut Wagub Uu, ada 1500 tempat mangkal tersebar di Jawa Barat, dan itu tidak hanya berada di kawasan perkotaan.

Uu meminta, masyarakat tidak bisa hanya menghakimi dan mengacuhkan ODHA atau LSL, tetapi mereka harus dirangkul untuk bisa hidup bermasyarakat secara wajar.

"Ajak mereka bicara layaknya keluarga sehingga mereka tidak terjerumus pemikiran lebih parah seperti radikalisme. Jadi masalah LGBT, adalah masalah sentuhan hati. Kita harus merangkul," tutur Uu.

Menurutnya,  cara menangani mereka tidak bisa hanya dengan pasal dan sanksi. Jangan cuma bilang haram atau mengancam pidana, kata dia.

"Ketuk dulu hatinya, baru sejukkan dengan pendidikan dan agama. Mereka kebanyakan pemuda, kalau dipaksa, akan berontak," lanjut Uu.

Uu pun mengatakan, saat ini ancaman negara kini bukan hanya turunya rasa nasionalisme dan kebangsaan, meningkatnya hedonisme dan konsumtivisme, namun juga bahaya seks bebas, narkoba, dan radikalisme serta musuh besar ini harus ditangani bersama.



.asbud/tn

JabarCeNNa.com, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memeriksa CEO Lippo  Group James Riady, terkait suap proyek Meikarta, Selasa, 30 Oktober 2018.

James tiba di gedung KPK pukul 09.25 mengenakan baju biru yang dibalut jas warna hitam. Dia dicecar sebanyak 59 pertanyaan oleh penyidik KPK.

"Saya tidak ada mengetahui soal itu (suap), saya sudah sampaikan kepada penyidik," kata James kepada media usai diperiksa.

Sementara itu Wakil Ketua KPK Saut Situmorang mengatakan, pihaknya sedang mendalami kemungkinan kasus suap Meikarta mempunyai kaitan dengan Pilkada Jabar 2018 yang lalu.

Saut mengatakan, dalam beberapa kasus korupsi di Jabar, ada beberapa yang terkait dengan pilkada.

"Dari beberapa kasus kita temukan ada aliran dana ke sana (pilkada)," kata Saut di Bandung, Selasa (30/10).

Dan dalam kasus suap Meikarta, Saut mengatakan kemungkinan ada kaitanya dengan Pilkada Jabar.

"Kita tidak bilang tidak ada (kemungkinan terkait Pilkada Jabar), tetapi kita terus kumpulkan bukti," ucap Saut.

Saut meyakinkan bahwa KPK telah mengetahui peran masing-masing pihak dalam kasus suap Meikarta.

"Kita telah tahu, siapa berperan apa. Karenanya keterangan-keterangan terus dikumpulkan," tegas Saut.

Saut meminta masyarakat bersabar, semua sedang didalami, ucapnya.

Sampai sejauh ini sudah 34 orang yang diperiksa penyidik KPK, baik dari pihak Pemkab Bekasi, Pemprov Jabar maupun dari pihak Lippo.

Dalam kasus ini, KPK menetapkan Bupati Bekasi Neneng Hassanah Yasin dan petinggi Lippo Group Billy Sindoro sebagai tersangka.

Selain itu, KPK juga menetapkan Kepala Bidang Tata Ruang Dinas PUPR Bekasi Neneng Rahmi sebagai tersangka. Kemudian, KPK juga menetapkan tiga kepala dinas sebagai tersangka.

Masing-masing yakni Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Bekasi Jamaluddin dan Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Sahat MBJ Nahor.

Kemudian, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Bekasi Dewi Tisnawati. 

Kelima orang tersebut diduga menerima suap terkait proyek perizinan proyek pembangunan Meikarta di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat.

Suap diberikan oleh pejabat pengembang properti Lippo Group. Neneng dan para kepala dinas diduga dijanjikan uang Rp 13 miliar oleh pengembang Lippo Group. Hingga saat ini, menurut KPK, baru terjadi penyerahan Rp 7 miliar.



.mar/tn

JabarCeNNa.com, Jakarta - Tim SAR gabungan memperluas area pencarian korban serta puing pesawat Lion Air JT610 hingga ke pesisir Indramayu. 

Perluasan area pencarian disebabkan kuatnya arus air laut dari arah barat ke timur.

Hal ini disampaikan Kepala Kantor SAR Bandung, Deden Ridwansyah kepada wartawan, Selasa, 30 Oktober 2018.

"Kuatnya arus air laut yang bergerak dari barat ke timur hal ini diperkirakan yang membuat puing bergeser hingga perairan Indramayu," kata Deden.

Pencarian puing dan korban pesawat Lion Air dilakukan tim dengan menggunakan perahu kecil mengingat kondisi pesisir Pantura adalah laut dangkal.

Dikatakanya, ada 854 personel gabungan dari Basarnas, TNI/Polri dan sukarelawan masyarakat yang dikerahkan dari Posko Pantai Tanjungpakis. Proses pencarian menggunakan 24 perahu karet dan 3 sea rider milik Polairud.

Sampai sejauh ini, petugas SAR sudah mengangkat 24 kantung dari perairan Tanjungpakis Karawang. Sebanyak 10 kantung berisi potongan jenasah dan 14 lainya baru serpihan-serpihan diduga puing pesawat, juga properti seperti sepatu dan sandal diduga milik penumpang.

Sementara itu sedikitnya 18 relawan penyelam profesional menyatakan siap membantu Basarnas untuk mencari badan pesawat Lion JT 610.

Para penyelam yang tergabung dalam Dive Center saat ini bersiaga di Posko Utama Tanjung Priok. 

Para relawan yang terdiri dari para instruktur selam tersebut  menyatakan secara inisiatif dan mandiri membantu Basarnas dalam proses pencarian pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh di perairan Karawang, Jawa Barat. 

"Ini inisiatif kami sendiri. Ada 18 relawan yang mendaftar," ujar salah satu instruktur selam, Allan Pella, di Dermaga JICT 2, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (30/10).

Alan mengatakan, sebelumnya pihak juga sudah pernah bekerjasama dengan Basarnas ketika melakukan pencarian korban pesawat Air Asia yang jatuh di Selat Karimata beberapa waktu yang lalu.

Para relawan penyelam profesional tersebut mendirikan posko mandiri tersendiri yang berada di dekat tenda Basarnas dilengkapi sejumlah alat selam serta tabung pengisian oksigen.



.poltak/tn
Diberdayakan oleh Blogger.