JABARCENNA.COM | Portal Berita Jabar Katanya

Ketua Komisioner Pemilihan Umum (KPU) Kota Banjar, Dani Danial Muklis (foto.Ist)
JabarCeNNa.com, Banjar -- Ketua Komisioner Pemilihan Umum (KPU) Kota Banjar Dani Danial Muklis mengucapkan banyak-banyak terima kasih kepada TNI-Polri, Panwaslu dan Bawaslu Kota Banjar, rekan-rekan Media, dan masyarakat Kota Banjar, yang telah menyampaikan beberapa tahapan penting dalam Pemilu serentak 2019 khususnya untuk kota Banjar pasca Pemungutan, Penghitungan suara dan Rekapitulasi tingkat Kecamatan telah dilewati dengan baik, "ungkap Danial saat di temui Jabarcenna.com di Kantor KPU kota Banjar. Jumat (17/5)

KPU Kota Banjar telah melakukan tahapan penting dalam Pemilu Serentak 2019 tersebut berjalan dengan lancar dan aman. Dan dari ketiga tahapan yang telah dilaksanakan diantaranya :

Peryama, Tanggal 30 April, KPU Kota Banjar telah melaksanakan Rapat Pleno Rekapitulasi dan Penetapan hasil Penghitungan Perolehan suara tingkat kota Banjar dengan aman, damai, lancar serta clear tanpa ada keberatan dari seluruh peserta Pemilu dan Bawaslu.

Kedua, Tanggal 8 Mei 2019, hasil Rekapitulasi tingkat kota Banjar telah dibacakan dan disahkan di tingkat Provinsi dengan aman, lancar dan clear tanpa ada keberatan/catatan dari semua saksi peserta Pemilu di tingkat Provinsi maupun Bawaslu.

Dan yang ketiga, Tanggal 15 Mei 2019, pukul 16. 00 WIB. KPU RI telah mengesahkan seluruh hasil rekapitulasi tingkat Provinsi Jawa Barat di dalam Rapat Pleno Rekapitulasi Nasional oleh KPU RI dengan aman, damai dan lancar.

Atas beberapa peristiwa tersebut, selain bersyukur kepada Allah SWT atas seluruh nikmat dan anugerahnya. Tentu saja saya atas nama pribadi dan lembaga menghaturkan banyak terimakasih atas do'a, suport dan bimbingan rekan-rekan selama ini. Sehingga saya dan teman-teman penyelenggara bisa menyelesaikan seluruh tahapan pemilu ini dengan baik dan dapat diterima oleh semua kelangan khususnya di Kota Banjar, "jelasnya.

Dalam kesempatan ini, Ketua KPU menyampaikan permohonan maaf yang sedalam-dalamnya kepada semua jika menurutnya dalam perjalananya banyak hal yang kurang berkenan. 

"saya ucapkan mohon maaf sedalam-dalamnya, semoga dapat menjadi pelajaran bagi saya dan teman-teman untuk berbuat lebih baik lagi ke depanya."ucapnya

Teriring do'a, semoga rekan-rekan dan keluarga semua diberikan Kesehatan, Kesuksesan dan Kebahagiaan di dunia dan akhirat. Amiin yarobbal alamin. "demikian dikatakan Dani Danial Muklis

.Tema

JabarCeNNa.com, Banjar -- Lembaga Pemasyarakatan Kelas III Banjar menerima tambahan 20 orang warga binaan pemasyarakatan (WBP) atau narapidana kasus narkoba dari Lapas Kelas IIA Narkotika, Jalekong, Bandung, Jumat (17 Mei 2019). Pemindahan WBP tersebut mendapat pengawalan ketat dari Satgas Pengamanan Lapas Setempat.


Begitu sampai di Lapas Kelas III Banjar, kedua puluh warga binaan langsung didata dan diperiksa satu-persatu. Mereka dikumpulkan di Aula Lapas untuk mendapatkan pengarahan dari Kalapas Kelas III Banjar dan beberapa anak buahnya.

Beberapa hal disampaikan antara lain menyangkut hak-hak dan kewajiban yang harus ditaati para warga binaan selama di Lapas Kelas III Banjar.

Kepala Lapas Kelas III Banjar, Agus Wahono, A.Md.I.P., SH., M.H., mengatakan, sebanyak 20 orang WBP pindahan tersebut kemudian langsung di cek oleh petugas mengenai kondisi kesehatannya. Warga binaan itu selanjutnya akan ditempatkan di blok khusus narkoba.

"Terdapat 1 orang WBP yang dikembalikan ke Lapas Kelas IIA Narkotika Jalekong Bandung dikarenakan kondisi kesehatannya tidak memungkinkan untuk menjalankan masa tahanan pidana di Lapas Kelas III Banjar," kata agus.

Lebih lanjut, Agus mengungkapkan bahwa kapasitas untuk Lapas Kelas III Banjar sendiri bisa mencapai 400 warga binaan. Sementara ini baru dihuni sebanyak 246 warga binaan dari berbagai permasalahan hukum yang menjeratnya.

"Asalnya dari Lapas Jalekong Bandung itu, mau mengirim 50 warga binaan kesini (Lapas Kelas III Banjar), namin kami tolak, dan hanya bisa menerima 20 warga binaan," ungkapnya.

Diharapkan dengan bertambahnya warga binaan di Lapas Kelas III Banjar, para warga binaan tersebut bisa koorperatif dan tidak berbuat "nakal" didalam pengawasannya itu. Sehingga kasus yang menjeratnya itu bisa dipertimbangkan kembali bahkan bisa mendapat potongan masa kurungan.

"Sebetulnya para penghuni dilapas kota banjar ini mayoritas baik, tidak ada kendala apapun baik itu dengan sesama penghuni maupun para petugas," terangnya.

.Tm

JabarCeNNa.com, Banjar -- Tahuli (81) Warga Dusun Priagung Rt04 Rw02 Desa Binangun Kecamatan Pataruman kini bisa tersenyum setelah diberikan kursi roda oleh Jajaran Polres Banjar.

Sebelumnya Tahuli harus duduk menggunakan kursi yang di modif dengan menggunakan laher agar bisa berjalan.

Diberikannya kursi roda kepada Tahuli oleh Jajaran Polres Banjar karena disaat jajaran anggota kepolisian polres banjar sedang melaksanakan buka bersama tidak sengaja AKP Usep Supiayan, S.H, melihat orangtua yang sedang berjalan sambil duduk mengesot menggunakan kursi yang memakai laher agar bisa berjalan, atas kejadian tersebut jajaran Polres Banjar kini bantu sodara Tahuli dengan memberikan kursi roda.

Jumat, 17 Mei 2019, Kasat Narkoba Polres Banjar AKP Usep Supiayan,S.H, didampingi oleh KBO Sat Serse Narkoba Polres Banjar Iptu Yudi Ristiyanto,S.H, melaksanan kegiatan Sosial. kegiatan tersebut dalam rangka pemberian bantuan kursi roda kepada bapak Tahuli (81) warga Dusun Priagung Rt 04/02 Desa Binangun Kecamatan Pataruman.

Dikatakan AKP Usep, saya merasa terenyuh saat melihat ada orang tua yang tidak bisa berjalan dan saat orang tua tersebut berjalan hanya menggunakan kursi yang ada laher nya, dari kejadian apa yang dilihat tersebut kami bersama anggota jajaran polres banjar berinisiatif dan bermusyawarah untuk memberikan bantuan kursi roda kepada sodara bapak Tahuli. Bantuan kursi roda tersebut pun dananya dari hasil urunan atau patungan dari para anggota polres banjar."kata AKP Usep

Mudah-mudahan kursi roda ini bisa bermanfaat bagi bapak Tahuli sehingga bapak tahuli bisa berjalan menggunakan kursi roda ini. "ungkap AKP Usep

Seorang tetangga Tahuli, Cucu (55), menjelaskan, Tahuli hidup seorang diri. Sejak 5 tahun lalu istrinya meninggal dunia jadi dia hidup seorang diri, sedangkan anak semata wayangnya yang rumahnya berdekatan dengan dia dalam kondisi anaknya ini lagi sakit.

“Kami, atas nama keluarga, hanya bisa mengucapkan terima kasih banyak kepada anggota Polres Banjar khususnya buat Sat Narkoba, Semoga kursi roda ini bisa memberikan manfaat dan keberkahan,” ujar Ucu.


.Tema

Tinah (45) warga Ciniru saat ditemui disela-sela kesehariannya.Ist
JabarCeNNa.com, Kuningan -- Demi membiayai anak sekolah dan memenuhi biaya hidup keluarganya warga mengais tumpukan sampah untuk memungut barang bekas di Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPSA) Ciniru Kecamatan Jalaksana Kabupaten Kuningan.


Sejumlah warga memulung barang bekas di tempat pembuangan sampah akhir (TPSA) Ciniru Desa Ciniru Kecamatan Jalaksana Kabupaten Kuningan. Setiap hari ada puluhan warga yang tinggal disekitar TPA yang mengais tumpukan sampah rumah tangga yang dibawa menggunakan mobil sampah dari sampah warga Kabupaten Kuningan untuk membiayai anak-anaknya sekolah.

Barang bekas yang dicari berupa aqua bekas, kaleng dan barang lainnya yang bisa di jual ke agen dalam setiap harinya. Barang bekas tersebut setelah dicari lalu dikumpulkan dan dibersihkan agar harga jualnya lebih tinggi. 

Para pemulung sedang mencari barang bekas di TPSA Ciniru Kec. Jalaksana 
Seorang warga setempat ibu Tinah (45) yang telah memulung selama 3 tahun mengaku mencari barang bekas adalah satu-satunya mata pencahariannya untuk membiayai 3 orang anak. Dari hasil menjual barang bekas setiap harinya dia meraup keuntungan sekitar Rp.80 ribu tergantung banyak tidaknya barang bekas yang didapatnya.

"setiap hari saya kesini pak, saya berangkat dari rumah dari jam 08.00 pagi sampai sore, ini juga untuk menghidupi keluarga dan anak agar bisa tetap sekolah, kalau suami saya kerja sebagai kuli bangunan."ucap Tinah kepada jabarcenna.com Kamis, 16 Mei 2019.

Tiga tahun sudah Tinah bergelut dengan sampah. Perempuan berusia 45 tahun itu memilih menjadi pemulung karena mengaku tidak memiliki keahlian lain.

Ibu tiga anak ini menuturkan, bahwa dari hasil sampah yang dipungut di tempat pembuangan sampah akhir ciniru tersebut, dirinya mampu menafkahi serta membiayai ketiga anaknya bersekolah. 

"Setiap dua hari sekali kalo penghasilan dari hasil memungut sampah sih lumayan lah pak, kadang 80 ribu kadang bisa lebih itupun tergantung dari banyak tidaknya sampah yang bisa di ambil. Dan kalau sudah terkumpul baru di jual ke agen dan uangnya di pakai untuk tambah-tambah biaya hidup dan membiayai anak sekolah," tuturnya.

Ketika ditanya apakah ada usaha atau kegiatan lain selain memungut sampah? Dirinya menjawab tidak ada pak. mau gimana lagi pak ini sudah menjadi mata pencaharian saya setiap harinya"ucap Tinah

Untuk menjaga kondisi kesehatan agar bisa terus mengais rejeki di atas tumpukan sampah, Tinah setiap bulannya selalu ke Puskesmas untuk mengecek kesehatan karena tidak di pungkiri kondisi yang ada di tempat pembuangan sampah tersebut boleh dibilang bau dan kotor. 

"karena disini tempatnya pembuangan sampah otomatis bau dan kotor pak, jadi setiap bulan saya kontrol pak ke puskesmas untuk mengecek kesehatan."demikian dikatakan Tinah.


.Iwn


Diberdayakan oleh Blogger.