JABARCENNA.COM | Portal Berita Jabar Katanya


JABARCENNA.COM, Sumedang - Seorang sopir taksi online ditemukan tewas mengenaskan di lahan Perhutani di wilayah Sumedang, Selasa, 31 Juli 2018.

Korban diketahui bernama Suharto alias Alex. Jasad Alex ditemukan oleh warga yang kebetulan melintas di lahan Perhutani, Jalan Buah Dua - Sanca Blok Cinambo, Dusun Gendereh, Desa Gendereh, Kecamatan Buah Dua, Kabupaten Sumedang, Selasa pagi (31/7). 

Ketika ditemukan tubuh korban penuh luka lebam diduga akibat penganiayaan. 

Pihak kepolisian menduga, korban dianiaya dan dibunuh di luar wilayah Kabupaten Sumedang. Namun jasad korban dibuang di Sumedang.

"Untuk TKP pembunuhan sedang kita selidiki. Tindak penganiayaan atau tindakan kekerasan terhadap korban ada kemungkinan berada di wilayah lain atau luar Kecamatan Buah Dua atau di luar wilayah Kabupaten Sumedang," kata Kapolres Sumedang AKBP Hartoyo kepada awak media, Selasa (31/7).

Sebelum ditemukan tewas, Alex sempat mengirimkan pesan kepada kawanya, dan dari situ diketahui posisi terakhir berada di wilayah Kabupaten Subang. Sedangkan orderan penumpang dari Bekasi.

Dalam pesanya korban, seperti sudah tahu akan dihabisi, karenanya dia memposting posisinya, sambil mengatakan, 'klo gw ada apa2 ini tkp nya. gw kejebak bro'. Dan itu adalah pesan terakhir korban, karena sesudah itu korban tidak dapat dihubungi.

Dan screenshot chat pesan korban yang diposting temanya itu sempat viral di medsos.

Teman korban pun memposting pemberitahuan soal hilangnya korban, disertai foto dan data tentang mobil korban yakni Daihatsu Xenia warna Silver Nopol B 2256 TFY.

Berkat foto dan data-data yang diposting temanya korban, pihak Polres Sumedang pun yakin bahwa mayat yang ditemukan di lahan Perhutani itu adalah sama dengan yang diposting di medsos.

"Ada kesamaan antara postingan dan foto korban tersebut dengan jasad pria yang ditemukan tewas di lahan Perhutani," kata Kapolres Hartoyo.

"Informasi melalui Medsos facebook, ada berita kehilangan orang menggunakan kendaraan Daihatsu Xenia No.Pol.: B-2256-TFY, dengan identitas bernama Alex. Ditemukan kesamaan nama hasil pengecekan identitas korban melalui peralatan membis identifikasi, dengan identitas orang yang hilang pada medsos Facebook," terang Hartoyo 

Hartoyo menyebutkan ketika ditemukan Alex menggunakan kaos berwarna putih hitam bertuliskan 'Senior High School Bani Taowa Bekasi', dan celana jeans berwarna hitam.

Saat ini jasad tersebut sudah dibawa ke rumah sakit Sartika Asih. Polisi berencana melakukan autopsi terhadap jasad tersebut. 

"Kami telah membentuk tim khusus untuk mengungkap kasus ini," tegas Hartoyo.

*/tn




JABARCENNA.COM, Kuningan- Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Kuningan, selenggarakan Bimbingan Motivasi "Program Kelompok Usaha Bersama Fakir Miskin ( KUBE-FM) tahun 2018 bertempat di Aula gedung GOW, rabu 1 agustus 2018.

Pada Acara bimbingan motivasi KUBE FM tersebut dihadiri 12 Kelompom KUBE FM. Acara ini difasilitasi oleh Bidang Pemberdayaan Sosial dan Penanganan Fakir Miskin Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak) Kabupaten Kuningan. Demikian dikatakan Kepala Bidang Pemberdayaan Sosial dan Penangan Fakir Miskin Yosef Yanuar, S.Sos.

Lanjutnya, "KUBE adalah Kelompok Usaha Bersama yaitu salah satu program pemerintah yang ada pada Kementerian Sosial RI khususnya di Direktorat Jenderal Pemberdayaan Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan yang bertujuan untuk memberdayakan kelompok masyarakat miskin dengan pemberian modal usaha melalui program Bantuan Langsung."ucapnya

Oleh karena itu untuk meningkatkan keberhasilan dan percepatan penanggulangan kemiskinan kami melalui KUBE FM perlu dilakukan langkah-langkah bimbingan terhadap Kelompok Usaha Bersama (KUBE) Fakir Miskin yang akan menerima bantuan Langsung berupa domba di tahun 2018 ini. "ungkapnya

Dalam acara bimbingan tersebut, yosef memaparkan beberapa tahapan dalam membangun kelompok dan membuat stuktur kelompok serta menjelaskan tentang program KUBE FM terhadap tersebut. 

Pihaknya berharap dengan adanya Bimbingan ini, peserta dapat memahami bagaimana pelaksanaan KUBE dan bisa memberikan motivasi kepada KUBE untuk berusaha maksimal. "tutur yosef

.iwn









JABARCENNA.COM, Cirebon -  Pasangan suami istri (pasutri) kerabat keraton Kasepuhan Cirebon ditemukan tewas diduga dibunuh di rumahnya di Desa Mertasinga, Kecamatan Gunungjati, Kabupaten Cirebon, Selasa, 31 Juli 2018.

Kedua korban, Elang Johar (68) dan Ratu Suerni (65) diduga menjadi korban  pembunuhan karena pada tubuh keduanya terdapat luka-luka. 

Pada tubuh Elang terdapat luka di tangan kirinya. Sedangkan pada  tubuh Ratu Suerni terdapat luka bekas hantaman benda tumpul pada bagian belakang kepalanya dan juga tengkuk.

Kasat Reskrim Polres Cirebon Kota, AKP Rynaldi Nurwan mengungkapkan, keduanya ditemukan oleh saksi atas nama Ratu Nani Rahayu (45). Nani curiga karena pintu rumah korban belum juga dibuka padahal hari telah siang.

Nani pun mengajak suaminya, Dede Kusumah, 53, dan keduanya masuk melalui pintu belakang yang kebetulan tidak terkunci.

Keduanya pun terkejut melihat pasutri tersebut dalam keadaan terkapar di lantai. Suerni ditemukan di ruang tengah sedangkan Elang di ruang belakang.

"Saksi Nani bersama suaminya, Dede Kusuma (53), kemudian masuk melalui pintu belakang yang tak dikunci. Saat masuk ditemukan kedua korban sudah dalam keadaan tidak bernyawa," kata Rynaldi.

Rynaldi pun yakin pasutri tersebut korban pembunuhan, karena di TKP ditemukan sebilah golok yang dututupi karpet.

Petugas melakukan olah TKP dan memeriksa sejumlah saksi. Mayat kedua korban dibawa ke RS Losarang untuk otopsi. 

Kedua jenazah rencananya dimakamkan di TPU Gunung Sembung, Desa Astana, Kecamatan Gunungjati, Kabupaten Cirebon.

Sultan Keraton Kasepuhan, Sultan Sepuh XIV Pangeran Raja Adipati Arief Natadiningrat memastikan, kedua korban merupakan keluarga Keraton Kasepuhan. Pihaknya turut berbelasungkawa atas kejadian itu.

"Kami berduka dan prihatin, semoga amal ibadah keduanya diterima Tuhan YME dan pelakunya ditemukan," tuturnya.

.jamal/tn


JABARCENNA.COM, Indramayu - Hampir 700 hektare sawah di empat wilayah kecamatan di Kabupaten Indramayu mengalami gagal panen atau puso akibat kekeringan.

Keempat kecamatan itu masing-masing, Kecamatan Losarang (369 Ha), Kandang Haur (100 Ha), Gabus Wetan (214) dan Cikedung 11 Ha.

"Kami mencatat sampai saat ini data terakhir itu ada 694 hektare yang puso di Kabupaten Indramayu," kata Sekretaris Dinas Pertanian Kabupaten Indramayu, Takmid, kepada Antara di Indramayu, Selasa, 31 Julu 2018.

"Ada empat kecamatan di Indramayu yang terjadi puso ini akibat tidak ada debit air yang mengaliri sawah," lanjutnya.

Sementara itu, Ketua penanggung jawab upaya khusus swasembada padi, jagung dan kedelai (Upsus Pajale) Provinsi Jawa Barat, Banun Harpini mengatakan. sekitar 6.350 hektare sawah di Indramayu berpotensi puso jika dalam waktu 7 hari ke depan tidak terairi.

"Kita mengecek langsung kondisi lapangan, mengevaluasi penanganan masalah air di tiga kecamatan dan menyiapkan langkah antisipasi untuk memperkecil dampak cuaca ekstrim yang diperkirakan bakal datang sampai 2,5 bulan mendatang," kata Banun.

Banun juga segera mengidentifikasi kelompok tani yang tanaman padinya terkena puso dan segera mengusulkan untuk pengajuan klaim asuransi pertanian ke Jasindo atau bank yang terkait.

"Belajar dari pengalaman ini, kami mengajak para petani yang belum mengikuti program asuransi pertanian yang ?telah dikembangkan oleh Kementerian Pertanian, untuk dapat segera bergabung di musim tanam depan," tuturnya.

.tn
Diberdayakan oleh Blogger.