JABARCENNA.COM | Portal Berita Jabar Katanya

JabarCeNNa.com, Kuningan - Sesosok mayat tanpa identitas ditemukan warga di sebuah kebun kopi di wilayah Linggarjati, kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC), Jumat, 31 Agustus 2018.

"Betul (ada penemuan mayat). Laporan masuk sekitar pukul 15.30 WIB," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuningan, Agus Mauludin kepada wartawan, sabtu (31/8).

Mayat pertama kali ditemukan Rudi, 40, warga sekitar lokasi kejadian ketika hendak menuju kebun kopi. Rudi segera menghubungi warga lainya, dan selanjutnya kasus dilaporkan kepada aparat berwenang.

Aparat Kepolisian, TNI, BPBD, TNGC dan juga aparat desa setempat melakukan evakuasi atas mayat korban. Evakuasi dilakukan sekitar pukul 19.30 WIB.

Mayat selanjutnya dibawa ke RS Linggjati untuk keperluan otopsi.


.angga/iwy

JabarCeNNa.com, Bekasi - Belanja pegawai yang terlalu besar serta pengerjaan proyek tahun jamak, membuat keuangan Pemkot Bekasi defisit hingga Rp900 miliar.

"Pemerintah sekarang sedang mati suri," kata Anggota Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Banggar DPRD) Kota Bekasi, Chairoman J Putra di Bekasi, Sabtu 1 September 2018.

Chairoman mengatakan, saat ini dana yang tersisa hanya untuk keperluan gaji pegawai seperti honor tenaga kerja kontrak (TKK) dan tunjangan aparatur.

Faktor penyebab tingginya angka defisit itu, menurut dia di antaranya, kebijakan kepala daerah yang menambah Tunjangan Penambahan Penghasilan (TPP) terhadap 6.000 lebih Aparatur Sipil Negara. 

"Terjadi kenaikan untuk belanja pegawai pada tahun 2018 ini yang mencapai angka hingga Rp1,4 triliun atau mengalami kenaikan 20 persen dibanding tahun sebelumnya," terang Chairoman.

"Dengan kenaikan belanja pegawai ini, seorang pejabat eselon III B atau sekelas kepala bidang bisa mengantongi penghasilan rata-rata Rp35 juta dalam sebulan. Rinciannya Rp25 juta tunjangan perbaikan penghasilan, dan sisanya adalah gaji pokok pegawai sesuai golongan dan masa kerja," tambahnya.

Choiroman pun menilai, belanja pegawai di Pemkot Bekasi lebih tinggi dibanding dengan daerah-daerah lain di Jawa Barat.

"Hal itulah yang membebani postur keuangan daerah," tegasnya.

Selain itu, ada pula penambahan jumlah tenaga kerja kontrak (TKK) di seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) setempat yang dianggap jumlahnya terlalu banyak yakni mencapai 9.000 orang.

Setiap TKK memperoleh gaji Rp3,9 juta per bulan, disamping mendapat TPP di kisaran Rp1 juta sampai Rp2,5 juta per bulan. Pada 2017, jumlah TKK di Kota Bekasi sekitar 4.000 orang, namun 2018 ditambah sekitar 9.000 orang.

"Pemerintah sekarang sedang mati suri, karena dana yang tersisa saat ini hanya untuk keperluan gaji pegawai seperti honor tenaga kerja kontrak (TKK) dan tunjangan aparatur," katanya.

Faktor pemicu berikutnya, adalah pengerjaan proyek tahun jamak yang menjadi janji politik kepala daerah, Rahmat Effendi. 

Dijelaskanya, pada 2018 ada sejumlah proyek lanjutan infrastruktur yang menyedot anggaran di antaranya, relokasi Mapolrestro Bekasi, rehabilitasi kantor Kejaksaan Negeri Bekasi, relokasi Kantor Layanan Imigrasi Bekasi, pembangunan kolam retensi penanggulangan banjir serta sejumlah proyek duplikasi jembatan penanggulangan kemacetan.

Kegiatan tersebut membutuhkan anggaran sekitar Rp1 triliun, kata Chairoman, dan lanjutnya, kegiatan tersebut ditangani Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (BMSDA) serta Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (Disperkimtan) Kota Bekasi.

Menurut Chairoman, Pemkot Bekasi perlu segera mengambil sikap untuk memangkas sejumlah alokasi dana pemicu defisit APBD. 

"Sebaiknya, nilai TPP di kalangan aparatur dipotong menyesuaikan keuangan daerah dan untuk sementara menghentikan pengerjaan proyek tahun jamak," usulnya.


.nur/tn


JABARCENNA.COM, Banjar - Kapolres Banjar AKBP Matrius didampingi Waka Polres Kompol Ade Najmuloh bersama Bhayangkari, melakukan Ta'ziah (melayat) ke rumah duka Shanda Puti Denata, 23, korban begal sadis di Kota Bandung, Jumat, 31 Agustus 2018.

Sanda Putri Denata adalah anak pertama dari pasangan Ayah Yudi Kusmayadi, 56, dan Ibu Neni Eriyani, 52. Shanda korban dari pembegalan sadis di Jalan Cikapayang kota Bandung, Kamis 30 Agustus 2018 dini hari kemarin.

Di sela sela sebelum pemberangkatan jenazah di berangkatkan ke makam, Kapolres Banjar AKBP Matrius mengatakan, korban sempat mendapatkan perawatan satu hari di RS Borromeus Bandung. 

"Namun karena luka korban parah, terutama di bagiam kepala,  korban akhirnya meninggal dunia pada Jumat (31/8) pukul 00.00 WIB," kata Matrius.

Jenazah Shanda Puti Denata tiba di rumah duka pukul 08.47 dibawa oleh Ambulans dari RS Borromeus.

Kapolres menyesalkan tindakan begal ini terjadi kepada korban dan berharap kejadian seperti ini tidak terulang lagi kepada masyarakat khususnya di Kota Banjar, ucapnya.

Yudi Kusmayadi ayah korban mengaku kaget saat mendapatkan informasi dari teman korban pada hari kamis (30/8) jam 8.00 pagi.

“Saya sangat kaget saat mendapatkan informasi bahwa anak saya menjadi korban begal sadis," ujarnya.

Yudi mengaku, sempat mendapat firasat sebelum kejadian, sekitar pukul 02.00 foto anaknya yang tergantung jatuh, jelasnya.

Sedangkan peristiwa pembegalan diperkirakan terjadi sekitar pukul 03.00 WIB.


.tema/tn


JABARCENNA.COM, Banjar - Para pelaku transportasi di Kota Banjar baik yang berbasis online maupun konvensional, melakukan deklarasi Layanan Transportasi Damai bertempat di Alun-alun Kota Banjar, Kamis, 30 Agustus 2018.

Deklarasi yang difasilitasi Pemkot Banjar dan Polresta Banjar tersebut dihadiri ratusan anggota dua komunitas pelaku transportasi baik yang berbasis online maupun konvensional.

Hadir dalam kegiatan Deklarasi Walikota Banjar, Hj Ade Uu Setiana, Kapolres Banjar AKBP Matrius, Setda Ade Setiana, Kasat Lantas Fredi, dan jajaran OPD Kota Banjar.

Ketua Komunitas Layanan Transportasi Konvensional, H Yoyo mengatakan, pihaknya siap bekerjasama dengan Komunitasi Layanan Transportasi Online.

"Kami siap bekerjasama dengan teman-teman dari online. Kami siap melayani masyarakat dengan profesional dan dalam suasana damai," kata H Yoyo kepada wartawan usai deklarasi.

Komitmen yang sama disampaikan Ketua Komunitas Layanaan Transportasi Online, Triyono. Triyono juga menyatakan siap menjalankan kesepakatan-kesepakatan yang sudah disetujui kedua kedua komunitas.

"Kami dari layanan transportasi online, bersama kawan-kawan dari layanan transportasi konvensional siap melaksanakan kesepakatan-kesepakatan yang sudah disetujui bersama," ucap Triyono.

Dalam deklarasi, memang ada beberapa hal yang disepakati kedua komunitas tersebut.

Kesepakatan yang diberikan komunitas layanan transportasi berbasis online, pertama, bersedia hanya akan mengambil penumpang berdasarkan zonasi, dengan radius 300 meter dari pangkalan ojeg.

Kedua, bersedia mengenakan atribut layanan transportasi online saat beroperasi.

Ketiga, berjanji membatasi kendaraan yang operasional setiap harinya, untuk R4 20 unit dan R4 50 unit.

Dan kedua belah pihak juga sepakat, tidak akan melakukan kegiatan atau gerakan yang bersifat agitatif maupun provokatif yang dapat mengganggu suasana kondusif kewilayahan.

Dan kedua belah pihak siap menerima tindakan hukum sesuai ketentuan yang berlaku apabila melakukan pelanggaran atas kesepakatan yang telah disetujui.

Walikota Banjar Hj Afe Uu Setiana dalam amanatnya meminta kepada komunitas layanan transportasi konvensional dan online untuk saling bersinergi di lapangan dalam melayani masyarakat yang membutuhkan jasa transportasi.

"Jangan saling sikut di jalan. Kan, sama- sama mencari nafkah buat keluarga. Saya berharap yang online dapat bersinergi dengan yang konvensional," ucap Hj Ade.

Walikota pun berjanji akan menjaga ketersediaan BBM jenis premium bagi kedua komunitas tersebut.

"Pemerintah Kota siap memfasilitasi ketersediaan BBM jenis premium bagi angkutan umum pada SPBU terdekat dengan pusat layanan Transportasi," janji Walikota.

Selain itu, Walikota juga siap memfasilitasi penertiban penggunaan aplikasi layanan Transportasi berbasis Online di wilayah kota Banjar.

Dan juga akan melakukan penataan Transportasi perkotaan yang bermaslahat untuk seluruh umat.

Sedangkan Kapolres Banjar AKBP Matrius dalam sambutanya mengatakan siap melakukan operasi penertiban secara berkala terhadap keberadaan kendaraan pribadi (plat hitam) yang dipergunakan sebagai angkutan umum.

Siap memberikan tindakan hukum bagi pelanggaran aturan sesuai ketentuan yang berlaku dengan tidak pilih kasih.

Siap untuk memberikan pembinaan terhadap transportasi demi terjaganya suasana Kamtibmas yang Kondusif. 

"Kita harus sama-sama menjaga kondusifitas di Kota Banjar. Jangan sampai terjadi konflik horisontal antara (komunitas layanan transportasi) online dengan konvensional, seperti terjadi di daaerah lain," pesan Matrius.

"Polri tidak akan memihak salah satu pihak. Polri mengayomi semua pihak," tandas Matrius.


.tema/tn

Diberdayakan oleh Blogger.