JABARCENNA.COM | Portal Berita Jabar Katanya


JabarCeNNa.com, Cirebon -  Hotel Aurora, di Jalan Siliwangi, Kota Cirebon, nyaris ludes dilalap si jago merah, Sabtu, 1 September 2018.

Sebanyak 21 kamar yang berada di lantai dua hotel itu ludes tak tersisa. Namun demikian, tidak ada korban jiwa dalam kebakaran tersebut.

Para tamu hotel berhamburan keluar kamar dan berhasil menyelamatkan diri.

Kebakaran diduga karena terjadi arus hubungan pendek, dan  api diketahui berasal dari kamar 128 yang berada di lantai dua.

"Api diketahui menyala kira-kira pada pukul 14.50, dan api berasal dari kamar nomor 128 yang berada di bagian belakang lantai dua," kata Abdullah, seorang resipsionis hotel Aurora di lokasi kejadian.

Api dengan cepat membesar, karena banyak material yang mudah terbakar, dan hanya dalam waktu 30 menit api meluluhlantakan semua kamar yang berada di lantai dua.  

Sebanyak 10 unit Mobil Pemadam Kebakaran  (Damkar) berhasil menjinakan api, dan pada pukul 16.30 api berhasil dipadamkan.

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kota Cirebon, Adam Nurdin mengatakan, kemungkinan penyebab kebakaran adalah terjadinya korsleting di salah satu kamar di lantai dua, asal mula api menyala.

"Itu awalnya dari belakang hotel Aurora Baru yang dekat dengan hotel Permata Zamrud," kata Adam.

Menurutnya, jika bagian belakang hotel Aurora tidak cepat disemprot, maka api juga akan melalap hotel Zamrud yang berada di sebelahnya.

Adam pun mengimbau, agar masyarakat menggunakan kabel listrik yang sesuai SNI (Standar Nasional Indonesia). Sebab, seringkali kebakaran terjadi berawal dari arus pendek pada kabel gepeng (non SNI)

"Kabel-kabel listrik itu harus yang SNI, yang bulat, jangan yang gepeng. Kalau gepeng harus segera diganti, karena besar kemungkinan terjadinya hubungan arus pendek," tegasnya.

Aparat Kepolisian dan TNI turut membantu mengamankan lokasi kebakaran dan mengatur arus Lalu Lintas.


Jamal/tn


JABARCENNA.COM, Kuningan- Dalam Rangka memeriahkan Hari Jadi ke-520 Kabupaten Kuningan, Pagelaran Saptonan selalu diadakan tiap tahunnya. 

Kegiatan Saptonan yang dilaksanakan di Open Space Lapangan Desa Kertawangunan, Sabtu 1 September 2018 tersebut nyatanya menjadi tontonan masyarakat Kabupaten Kuningan bahkan menjadi daya tarik tontonan luar daerah. 

Sapton merupakan tradisi ketangkasan dalam menaiki kuda dengan membawa tombak yang di bawa oleh penunggangnya untuk bisa dimasukan ketitik sasaran yang berada di bawah ember yang digantung.

Dalam acara kegiatan saptonan tersebut Bupati Kuningan Acep Purnama mengungkapkan Tradisi Sapton merupakan salah satu warisan leluhur Kabupaten Kuningan yang sudah berlangsung pada kerajaan Kuningan yang lebih dikenal dengan Kejane. Dimana para prajurit dan adipati melakukan ketangkasan melempar tombak dan panahan. "ungkapnya

"Kegiatan saptonan dan panahan merupakan budaya lokal yang sudah berjalan sejak jaman dulu. Sekarang budaya ini menjadi agenda tahunan yang dilaksanakan dalam rangka  memeriahkan  peringatan  Hari Jadi ke-520  Kuningan" lanjut Acep

"pada jaman Kerajaan kegiatan ini dilakukan untuk menguji kemampuan para prajurit" tambahnya

Lanjut Acep “Dengan harapan kegiatan ini akan menjadi daya tarik juga bagi wisatawan lokal maupun  mancanegara. Kuningan bukan hanya kaya dengan sumber daya alam namun kaya juga dengan budaya. Sebelum pelaksnaan dilakukan helaran budaya dari 5 Exs kewadanan,”ungkapnya.  

Sementara itu Koordinator Pelaksana Toto sekaligus Ketua Per-Dokar menerangkan, kemampuan para penunggang kuda untuk menjadi juara tidak mudah. Hal ini dibutuhkan  pengetahuan, keterampilan dan keseimbangan menunggangi kuda. Dan lebih menarik lagi memiliki kedekatan dengan kudanya tersebut.

Ia menyebutkan, jumlah peserta sebanyak 22 adapun yang menjadi sang juara mereka yang mampu memasuki tombak ketitik sasaran yang berada dibawah ember yang diisi air. Konon katanya bahwa air tersebut berasal dari 7 sumur yang dikumpulkan dari beberapa titik mata air yang ada di Kuningan."ujarnya

.iwn

Kapolresta AKBP Matrius (Foto: Ist)
JAbarCeNNa.com, Banjar - Kapolresta Banjar AKBP Matrius mengatakan setiap anggota Bhabinkamtibmas mendapat tugas tambahan yakni ikut melakukan pengawasan dan pengendalian penggunaan anggaran dana desa (DD) dan Alokasi Dana Desa (ADD) oleh pemerintah desa.

Menurutnya, tambahan tugas tersebut berdasar kepada Memorandum of Understanding (MoU) atau kesepakatan kerjasama antara Kapolri, Menteri Dalam Negeri (Mendagri), dan Menteri Desa (Mendesa) RI, beberapa waktu lalu.

“Berdasarkan MoU tersebut, maka kami perlu memberi pemahaman kepada seluruh Bhabinkamtibmas, agar ke depannya mereka dapat melakukan pengawasan maupun pengendalian terhadap penggunaan anggaran DD dan ADD di Desa binaan mereka masing-masing,” kata Matrius ketika memberikan pembekalan kepada para Anggota Bhabinkamtibmas Se-Kota Banjar di Aula Mapolresta Banjar, Kamis, 30 Agustus 2018.

Kapolres pun meminta, setiap Bhabinkamtibmas harus menyampaikan kepada setiap Kepala Desa terkait MoU itu. 

"Sampaikan soal MoU tersebut dan tugas baru anda sebagai Bhabinkamtibmas kepada kepala desa untuk turut mengawasi penggunaan anggaran DD/ADD," ucap Matrius.

Sementara itu, Kapolres juga berpesan kepada seluruh Pemerintah Desa di wilayah Kota Banjar, agar dapat melakukan transparansi anggaran. Salah satunya dengan memasang baliho APBDes maupun papan kegiatan disetiap program pembangunan.

“Nantinya, jika ditemukan adanya dugaan penyelewengan anggaran, maka ada mekanisme tertentu. Dimana akan ada langkah terlebih dahulu yang ditempuh Pemerintah Kota Banjar terkait hal itu (sebelum dilakukan tindakan hukum oleh pihak kepolisian)," jelas Matrius. 

Namun demikian Matrius berpesan, agar seluruh Pemerintah Desa dapat memanfaatkan alokasi anggaran DD dan ADD sesuai aturan dan program yang sudah disepakati di lingkungan masyarakat Desa masing-masing. Pembangunan juga harus optimal agar nilai anggaran DD dan ADD bisa meningkat setiap tahunnya. 

"Jangan (ADD) justru dipakai untuk keperluan pribadi maupun kelompok tertentu,” tandasnya

Pembekalan dan pengarahan tersebut turut dihadiri Wakapolres Kota Banjar, Kompol Drs. Ade Najmulloh, para pejabat di lingkungan Polres Kota Banjar, serta 16 anggota Babinkamtibmas Desa se-Kota Banjar, dan juga Kesbangpolinmas Kota Banjar.



.tema/tn

JabarCeNNa.com, Sumedang - Puluhan anggota Polwan Polres Sumedang, didampingi Bhayangkari Sumedang dan juga Persit Kodim 0610/Sumedang melalukan ziarah ke makam pahlawan nasional Cut Nyak Dien yang berada di Gunung Puyuh, Sumedang, Sabtu, 1 September 2018.

Cut Nyak Dien adalah pejuang wanita asal Aceh yang dibuang penjajah Belanda ke daerah Sumedang, hingga akhirnya meninggal di tanah pasundan tersebut.

Ziarah juga dilakukan ke Taman Makam Pahlawan Cimayor. Ziarah dilakukan dalam rangka memeringati Hari jadi Polwan yang ke-70.

Kapolres Sumedang AKBP Hartoyo yang ikut serta dalam ziarah tersebut mengatakan, tujuan ziarah adalah sebagai bentuk penghormatan dan sekaligus mengenang jasa para pahlawan.

"Ini sebagai penghormatan sekaligus mengenang jasa pahlawan," ucap Hartoyo.

Hartoyo menambahkan, kondisi hari ini yang jauh lebih baik, tidak terlepas dari perjuangan dan jasa para pahlawan.

"Jadi sudah sewajarnya, kita dalam satu kesempatan melakukan ziarah dan memanjatkan doa, semoga para pahlawan mendapat tempat yang layak di sisiNya," kata Hartoyo.

Sementara itu Ketua Bhayangkari Polres Sumedang, Lala Hartoyo mengatakan, keberadaan polwan sangat penting dalam mendukung kinerja Polri.

"Kita berharap Polwan semakin profesional, jujur, sukses, dan jaya mendukung kinerja Polri," harapnya.

Selain ziarah ke makam pahlawan, peringatan HUT ke 70 Polwan di wilayah Polres Sumedang juga diisi dengan kegiatan kunjungan bakti sosial, mengunjungi lembaga pemasyarakatan perempuan dan sekolah luar biasa (SLB) di Sumedang. 


.asep/tn
Diberdayakan oleh Blogger.